Anda di halaman 1dari 12

KERANGKA ACUAN IMUNISASI PUSKESMAS

KARANGSAMBUNG

Nomor : KAK / 027

Revisi Ke : 00

Tanggal Terbit : 03 Januari 2022

Penanggung Jawab

Disiapkan Oleh Diperiksa Oleh Disahkan Oleh

Hidayatur Rofi’ah.A.Md.keb
dr. Hevatika Farma Mulianto dr. Jen Alif Latifah Helmy
NIP.19880324 201001 2 016
NIP. 19910827 201903 1 009 NIP. 19760127 201001 2 007
PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN
DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK
DAN KELUARGA BERENCANA
PUSKESMAS KARANGSAMBUNG
Karangsambung Km. 19 Kebumen Telp. 081328444551/(0287) 3878053
e-mail : KarangsambungPuskesmas123@gmail.com

KERANGKA ACUAN IMUNISASI

I. Pendahuluan
Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum perlu diwujudkan
sesuai dengan cita-cita bangsa sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945
melalui pembangunan nasional yang berkesinambungan berdasarkan pancasila
dan UUD 1945. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat dipengaruhi oleh
tersedianya sumber daya manusia yang sehat , terampil dan ahli, serta disusun
dalam satu program kesehatan dengan perencanaan terpadu yang didukung
oleh data dan informasi epidiologi yang valid.
Pembangunan bidang kesehatan di indonesia saat ini mempunyai beban
ganda (double burden), yaitu beban penyakit menular dan penyakit degeneratif.
Pemberantasan penyakit menular sangat sulit dicegah karena penyebarannya
tidak mengenal batas wilayah administrasi. Imunisasi merupakan saah satu
tindakan pencegahan penyebaran penyakit ke wilayah lain yang terbukti sangat
cost effective Indonesia berkomitmen terhadap mutu pelayanan imunisasi
dengan menetapkan standar pemberian suntikan yang aman ( safe injection
practice) bagi penerima suntikan , petugas dan lingkungan terkait dengan
pengelolaan limbah medis tajam dan aman.
Kegiatan Imunisasi diselenggarakan di Indonesia sejak tahun 1956. Mulai
tahun 1977 kegiatan imunisasi diperluas menjadi Program Pengembangan
Imunisasi (PPI) dalam rangka pencegahan penulrana terhadap beberapa
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) yaitu Tuberkulosis,
Difteri, Pertusis, Campak, Polio, tetanus serta Hepatitis B. Upaya imunisasi perlu
terus ditingkatkan untuk mencapai Herd immunity (Kekebalan kelompok) yang
tinggi sehingga PD3I dapat dibasmi atau dieliminasi atau dikendalikan. Dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi upaya imunisasi dapat semakin
efektif, bermutu dan efisien
Pembangunan bidang kesehatan menitik beratkan kepada upaya promotif
dan preventif tanpa meninggalkan aspek kuratif dan rehabilitatif. Imunisasi
merupakan upaya preventif yang telah terbukti sangat cost effektif dalam
menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat penyakit yang
dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). PD3I yang saat ini masuk dalam
program imunisasi di Indonesia adalah Hepatitis B,TBC,Difter, Perthusis,
Diptheri, Tetanus,Pnemonia,Campak, dan Rubella,Meningitis. Sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pemerintah selalu berupaya
mengembangkan vaksin baru dalam rangka mencegah lebih banyak penyakit
yang masuk dalam program imunisasi nasional, antara lain ( human Papiloma
virus),hemophilus Influensa type B (HiB), PVC, JE dan lain-lain. Keberhasilan
pelaksanaan imunisasi dapat diukur dengan tingginya cakupan imunisasi dasar
lengkap pada bayi tanpa mengesampingkan aspek kualitas. Kualitas pelayanan
imunisasi antara lain dapat diukur dengan manajemen pengelolaan vaksin,
akurasi data laporan, tidak terjadinya kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).
Hasil cakupan imunisasi pada bayi dari tahun ketahun tidak mencapai cakupan
100%, sehingga mengakibatkan akumulasi anak yang rentan yang akan
meningkatkan kemungkinan terjadinya kejadian luar biasa (KLB), terutama
campak. Untuk mengurangi resiko terjadinya KLB yang diakibatkan oleh
rendahnya cakupan, dipandang perlu dilakukannnya program imunisasi batita,
yaitu pemberian imunisasi ( Penta booster umur 18 bulan dan MR booster usia
19 bulan). Aspek lain yang harus diperhatikan dalam meningkatkan keberhasilan
imunisasi adalah ketersediaan logistik sampai ketingkat pelayanan secara tepat
waktu, tingginya kesadaran masyarakat tentang pentingnya imunisasi dan
tersedianya sistem pelaporan yang memadai.

II. Latar Belakang


Menurut undang undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan,
imunisasi merupakan salah satu upaya utuk mencegah terjadinya penyakit
menular yang merupakan salah kegiatan prioritas kementerian kesehatan
sebagai salah satu bentuk nyata komitmen pemerintah untuk mencapai
Millenium development goals (MDGs) khususnya untuk menurunkan angka
kematian pada anak.
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan / meningkatkan
kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu
saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami
sakit ringan. Penyelenggaraan imunisasi adalah serangkaian kegiatan
perencanaan , pelaksanaan, monitoring dan evaluasi kegiatan imunisasi.
berdasarkan sifat penyelenggaraanya, imunisasi dikelompokkan menjadi
imunisasi wajib dan imunisasi pilihan. Imunisasi rutin merupakan kegiatan
imunisasi yang dilaksanakan secara terus menerus sesuai jadwal. Imunisasi rutin
terdiri dari imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan.
Cakupan imunisasi harus dipertahankan tinggi dan merata di seluruh
wilayah . hal ini bertujuan untuk menghindarkan terjadinya daerah kantong yang
akan mempermudah terjadinya kejadian luar biasa (KLB).Untuk mendeteksi dini
terjadinya peningkatan kasus penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB ,
imunisasi perlu didukung oleh upaya surveilans epidemiologi.
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatankabupaten/ kota
yang bertanggung ajawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerjanya. Puskesmas sebagai pelaksana teknis akan bekerjasama
dengan lintas terkait yang ada di desa dan kecamatan wilayah kerjanya.
Penyelenggaraan imunisasi adalah serangkaian kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi kegiatan imunisasi. Ruang lingkup
pengaturan meliputi jenis imunisasi, penyelenggaraan imunisasi wajib, pelaksana
pelayanan imunisasi, pemantauan dan penanggulangan KIPI , penelitian dan
pengembangan, pencatatan dan pelaporan, pembinaan dan pengawasan

III. Tujuan Umum Dan Tujuan Khusus


A. Tujuan Umum
Turunnya angka kesakitan, kecacatan, dan kematian, khususnya
kematian anak (bayi dan balita) akibat penyakit yang dapat dicegah dengan
imuisasi (PD3I).
B. Tujuan Khusus
1. Tercapainya Cakupan imunisasi dasar lengkap (IDL) pada bayi
2. Tercapainya target Universal Child Immunization (UCI) yaitu prosentase
minimla 95% bayi yang medapat IDL di suatu desa / kelurahan di seluruh
wilayah kerja Puskesmas karangsambung
3. Tercapainya target imunisasi lanjutan pada anak umur di bawah 2 tahun
( baduta)
4. Tercapainya reduksi, eliminasi, dan eradikasi penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi (PD3I).
5. Tercapainya perlindungan optimal kepada masyarakat yang akan
bepergian ke daerah endemis penyakit tertentu
6. Terselenggaranya pemberian imunisasi yang aman serta pengelolaan
limbah medis (safety injection practise and waste disposal management).

IV. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan


No KegiatanPokok Rincian Kegiatan

1 Pelayanan  Pemberian imunisasi dasar lengkap sesuai jadwal pelayanan


imunisasi bagi di tiap pos imunisasi
bayi/ balita (PWS  Sasaran penyelenggaraan imunisasi adalah seluruh bayi
Imunisasi) usia 0 bulan sampai dengan<1tahun.DenganTarget cakupan
pelaksanaan imunisasi adalah minimal 95 %. Pelaksanaan
imunisasi dilaksanakan tiap bulan di posyandu.
2 Sweeping Pelacakan drop out pada bayi / balita di wilayah yang
Imunisasi bayi imunisasinya masih belum lengkap
/balita
3 Pelaksanaan BIAS Pemebrian Imunisasi MR dan DT pada murid kelas 1
di sekolah Pemberian imunisasi Td pada murid kelas 2 & 5
Pemberian imunisasi HPV pada murid perempuan kelas 5 & 6
4 Sweeping BIAS Pemberian imunisasi susulan pada sasaran yang pada saat
pelaksanaan BIAS belum mendapatkan imunisasi
karena ditunda ataupun karena tidak hadir
5 Skreening dan Skrining status TT wus dan Pemberian imunisasi Td pada
Imunisasi TT WUS Wanita usia 15-39 Tahun dengan status TT belum lengkap.

V. Cara Melaksanakan Kegiatan

No Kegiatan Pelaksana Program Lintas Program Lintas Sektor


Pokok Imunisasi terkait Terkait

1 Pelayanan 1. Mempersiapkan alat Program Promkes Kader Kesehatan


imunisasi dan obat ( vaksin) Melakukan promosi Memberikan
bagi bayi / beserta logistik yang kesehatan tentang informasi dan
balita diperlukan untuk imunisasi, membuat tindak lanjut bayi
pelayanan imunisasi leaflet, info grafis dan balita yang
2. Melakukan Safe tentang imunisasi belum imunisasi
Injection dan dan memotivasi
membuang limbah menggerakkan
medis secara Gizi masyarakat /
benar. Memberikan warga yang
3. Melakukan konseling gizi pada mempunyai bayi/
pemantauan dan bayi balita yang balita untuk
tatalaksana apabila akan diberikan memberikan
terjadi Kejadian Imunisasi namun imunisasi bagi
Ikutan Paska mengalami masalah warganya
Imunisasi (KIPI) gizi.
4. Mencatat dan Lurah / Staff
melaporkan hasil Kesehatan kelurrahan
kegiatan melalui Lingkungan Membuat
aplikasi ASIK Mengelola limbah kebijakan yang
medis dan non mendukung
medis hasil program
pelayanan imunisasi imunisasi
Farmasi
Memenuhi
kebutuhan obat
dan logistic yang
berkaitan dengan
program
imunisasi.

Dokter
Menerima rujukan /
konsultasi bayi
yang akan dberikan
imunisasi
2 Sweeping 5. Melakukan pendataan Promkes Kader
imunisasi bayi / balita diwilayah Melakukan Kesehatan
bagi bayi / yang imunisasinya promosi Memberikan
baduta belum lengkap kesehatan tentang informasi dan
diwilayah imunisasi, tindak lanjut bayi
yg belum membuat leaflet, dan balita yang
lengkap info grafis tentang belum diimunisasi
imunisasi imunisasi secara lengkap
Gizi dan
Memberikan Menggerakkan
konseling gizi masyarakan /
pada bayi balita warga yang
yang akan mempunyai bayi
diberikan / balita yang
Imunisasi namun imunisasinya
mengalami belum lengkap
masalah gizi.
Lurah / Staff
Kesehatan kelurrahan
Lingkungan Membuat
Mengelola kebijakan yang
limbah medis mendukung
dan non medis Program imunisasi.
hasil pelayanan
imunisasi
Farmasi
Memenuhi
kebutuhan obat /
vaksin yang
berkaitan dengan
program
imunisasi.

Dokter
Menerima rujukan /
konsultasi bayi yang
akan dberikan
imunisasi
3 BIAS 6. Melakukan Program Kepala Seolah
Koordinasi dengan Promkes Memberikan
pihak sekolah untuk Melakukan dukungan terdahap
jadwal dan sasaran promosi program BIAS
7. Mempersiapkan alat kesehatan tentang disekolahnya
dan obat ( vaksin) imunisasi,
beserta logistik yang membuat leaflet, Guru
diperlukan untuk info grafis tentang Membantu proses
pelayanan luar imunisasi pelaksanaan BIAS
gedung
8. Melakukan Safe Bidan dan
Injection dan Perawat
membuang limbah Pelaksana BIAS
medis secara dan Mencatat
benar. hasil kegitan
9. Melakukan BIAS ke dalam
pemantauan dan formullir
tatalaksana apabila
terjadi Kejadian Kesehatan
Ikutan Paska Lingkungan
Imunisasi (KIPI) Mengelola
10. Mencatat dan limbah medis
melaporkan hasil dan non medis
kegiatan melalui hasil pelayanan
aplikasi ASIK imunisasi di luar
11. Mencatat dan gedung.
melaporkan hasil Farmasi
pemakaian logistic Memenuhi
vaksin melalui kebutuhan obat /
aplikasi SMILE vaksin yang
berkaitan dengan
program imunisasi.

Dokter
Menerima rujukan /
konsultasi anak
yang akan dberikan
imunisasi
4. Sweeping 12. Melakukan pendataan Program Kepala Sekolah
BIAS siswa dan Promkes Memberikan
memberikan imunisasi Melakukan dukungan terdahap
susulan pada siswa promosi program Sweeping
yang imunisasi kesehatan tentang BIAS disekolahnya
tertunda pada saat imunisasi,
pelaksaan BIAS membuat leaflet, Guru
info grafis tentang Membantu
imunisasi proses
pelaksanaan
Bidan dan Sweeping BIAS
Perawat
Pelaksana BIAS
dan Mencatat
hasil kegitan
BIAS ke dalam
formullir
Kesehatan
Lingkungan
Mengelola
limbah medis
dan non medis
hasil pelayanan
imunisasi di luar
gedung.

Farmasi
Memenuhi
kebutuhan obat /
vaksin yang
berkaitan dengan
program imunisasi.

Dokter
Menerima rujukan /
konsultasi anak
sekolah yang akan
dberikan imunisasi
5 Skrrening 13. Mempersiapkan alat Bidan dan Kader Kesehatan
dan dan obat ( vaksin) Perawat Memberikan
imunisasi beserta logistik yang Melakukan informasi pada
TT WUS diperlukan untuk skrining dan WUS yang belum
pelayanan imunisasi memberikan imunisasi
14. Mencatat dan pelayanan TT terutama pada
melaporkan hasil WUS ibu hamil dan
kegiatan melalui calon pengantin
aplikasi ASIK Kesehatan untuk melengkapi
Lingkungan status TT WUS.
Mengelola
limbah medis
dan non medis
hasil pelayanan
imunisasi di luar
gedung
Farmasi
Memenuhi
kebutuhan obat /
vaksin yang
berkaitan dengan
program imunisasi.

Dokter
Menerima
rujukan /
konsultasi WUS
yang akan
dberikan
imunisasi

VI. Sasaran
Jenis dan jadwal pelayanan imunisasi di bagi menjadi 3 jenis:
1. Imunisasi rutin
Sasaran imunisasi rutin adalah pada bayi 0-12 bulan dan jenis imunisasi
yang diberikan adalah :

Umur Jenis

0 bulan Hepatitis B
1 bulan BCG, Polio 1
2 bulan DPT-HBHIB 1, Polio 2,PCV 1
3 bulan DPT-HBHIB 2 , polio 3, PCV 2
4 bulan DPT-HBHIB 3 , polio 4,IPV 1
9 bulan MR

2. Imunisasi lanjutan
Imunisasi lanjutan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk melengkapi
imunisasi dasar pada bayi yang diberikan kepada anak batita, anak usia
sekolah dan wanita usia subur (WUS) termasuk ibu hamil.imunisasi lanjutan
pada wus salah satunya dilaksanakan pada waktu melakukan pelayanan
antenatal
a. Baduta dan Balita
Jenis imunisasi yang diberikan adalah :
Umur Jenis Imunisasi
12 Bulan PCV 3
18 bulan DPT-HB hib, MR
b. Anak sekolah
Jadwal imunisasi lanjutan pada anak usia Sekolah Dasar
Sasaran Jenis imunisasi Waktu pelaksanaan
Kelas 1 SD MR Agustus
DT November

Kelas 2 SD Td November
Kelas 5 SD (Putri) HPV Agustus
Kelas 5 SD Td November
Kelas 6 SD (Putri) HPV Agustus

c. Wanita Usia Subur


Jadwal imunisasi lanjutan pada wanita Usia Subur
Status imunisasi Interval Pemberian Masa perlindungan

TT1 - -
TT 2 4 minggu setelah T1 3 tahun
TT 3 6 bulan setelah T2 5 tahun
TT 4 1 tahun setelah T3 10 tahun
TT 5 1 tahun setelah T4 Lebih dari 25 tahun

3. Imunisasi tambahan
Yang termasuk dalam kegiatan imunisasi tambahan yang dilaksanakan
pada tahun 2022 adalah crash program campak yang akan dilaksanakan
pada bulan agustus-september 2022

VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

NO. KEGIATAN BULAN


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Pelayanan Imunisasi bagi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Bayi /Balita
2. Pelaksanaan sweeping √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
imunisasi
3 Pelaksanaan BIAS √ √
4 Sweeping BIAS √ √
5 TT WUS √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
VII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporan
Evaluasi dari kegiatan imunisasi rutin ini dilakukan dengan melihat
cakupan pemberian sasaran yang wajib memperoleh imunisasi rutin dan
imunisasi lanjutan.
Pelaporan pelaksanaan kegiatan ditulis dalam catatan di buku banmtu
imunisasi selanjutnya dilaporkan kepada koordinator imunisasi, laporan
pelaksanaan kegiatan meliputi hasil imunisasi, pengambilan dan sisa vaksin
yang digunakan.
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan kegiatan dilakukan oleh
penanggung jawab program imunisasi. Evaluasi setelah kegiatan program
imunisasi dilaksanakan oleh Penanggung jawab UKM Puskesmas.

VIII. Pencatatan, Pelaporan Dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan hasil kegiatan yang sudah dilaporkan oleh pelaksana
imunisasi akan dimasukkan dalam format laporan oleh coordinator imunisasi,
dan ditulis di kohort bayi dan balita oleh pelaksana imunisasi sesuai dengan data
bayi yang mendapat imunisasi.
Pelaporan kegiatan ini kan dibuat dalam bentuk format pelaporan hasil
kegiatan dalam setiap bulan dari setiap desa yang ada di wilayah kerja
puskesmas karangsambung. LAporan selanjutnya di serahkan kepada Dinas
Kesehatan daerah, dan PJ UKM untuk monitoring program.
Evaluasi dalam kegiatan ini akan dilakukan dalam bentuk melihat cakupan
pemberian imunisasi secar berjenjang pada bayi dan batita yang wajib
mendapatkan imunisasiPencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan program
imunisasi dilakukan oleh penanggung jawab program imunisasi. Laporan
imunisasi menggunakan aplikasi ASIK dan PWS Imunisasi setiap bulan
maksimal tanggal 5 bulan berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai