Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN PASER

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SULILIRAN BARU
Jl. Nusa Indah Telp. 0543-2705381 Suliliran Baru
Paser Belengkong 76271
Email: pkmslb2020@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


BULAN IMUNISASI ANAK NASIONAL

A. PENDAHULUAN

Pada tahun 2022 pemerintah menyelenggarakan Bulan 
I m u n i s a s i   A n a k N asional (BIAN) dalam rangka meningkatkan
cakupan Imunisasi dasar lengkap pada anak. Hal ini disebabkan saat
pandemi Covid-19 terjadi penurunan cakupan Imunisasi dasar lengkap. Selama
periode BIAN, satu dosis imunisasi campak-rubela akan diberikan
terlepas dari status imunisasi sebelumnya sesuai target berdasarkan rekomendasi yang
ditetapkan untuk masing-masing wilayah. Satu atau lebih jenis
imunisasi akan diberikan untuk melengkapi status Imunisasi anak usia kurang dari 5
tahun.

B. LATAR BELAKANG

Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang signifikan terhadap


penurunan angka imunisasi dari 84,2% pada tahun 2020 menjadi 79,6%
pada tahun 2021. Akumulasi anak yang tidak mendapat imunisasi rutin
lengkap dapat berakibat tidak terbentuknya herd immunity sehingga
meningkatkan potensi terjadinya Kejadian Luar Biasa bahkan wabah.
Mayoritas wilayah Indonesia beresiko tinggi terjadi penularan Virus
Campak dan Polio dan telah terjadi peningkatan kasus yang signifikan
diawal Tahun 2022. Bila situasi ini dibiarkan maka penularan penyakit
semakin meluas. Peningkatan kasus dan KLB dapat menjadi beban
ganda di tengah pandemi yang belum selesai.
Sebagai bagian dari masyarakat global, Indonesia telah
berkomitmen untuk mencapai target global seperti mencapai eliminasi
campak-rubella/Congenital Rubella Syndrome (CSR) pada tahun 2023
serta mempertahankan Indonesia BEBAS Polio dan mewujudkan Dunia
Bebas Polio pada tahun 2026. Sehubungan dengan hal itu, dibutuhkan
suatu upaya kolaboratif terintegrasi yang dapat mengharmoniskan
kegiatan imunisasi tambahan dan imunisasi kejar guna menutup
kesenjangan imunitas di masyarakat. Upaya tersebut dilaksanakan
melalui kegiatan yang dinamakan Bulan Imunisasi Anak Nasional
(BIAN). Bulan Imunisasi Anak Nasional adalah kegiatan pemberian
imunisasi tambahan Campak-Rubela dan pemberian Imunisasi Kejar
pada anak yang belum mendapatkan imunisasi lengkap. Program BIAN
akan dilakukan dalam 2 tahap. Tahap I dimulai pada Mei 2022 di
Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua 1
dan Tahap II akan berlangsung pada Agustus 2022 di Jawa dan Bali.
Sebelum melakukan Program BIAN Puskesmas diharapkan mampu
menentukan estimasi jumlah sasaran sebagai acuan untuk melakukan
penjangkauan sasaran. Puskesmas harus melakukan pendataan rill dan
mengumpulkan data individu, kemudian data tersebut menjadi dasar
dalam melakukan verifikasi data sasaran per individu melalui dashboard
Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK).

C. TUJUAN

1. Tujuan Umum :

Meningkatkan cakupan imunisasi rutin pada bayi dan balita.

2. Tujuan Khusus :

a. Mencapai dan mempertahankan kekebalan populasi yang tinggi.


b. Mencapai eliminasi Campak-Rubela.
c. Mempertahankan status Indonesia Bebas Polio.
d. Mengendalikan penyakit difteri dan pertusis.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


1. Bulan Imunisasi Anak Pemberian Imunisasi massal Campak
Nasional Rubella (MR) pada anak usia 9 bulan
s.d usia < 12 tahun tanpa memandang
status imunisasi sebelumnya.
Pemberian Imunisasi Kejar DPTHB-
Hib, OPV, dan IPV pada anak usia 12
bulan s.d 59 bulan.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN SASARAN

1. Persiapan

a. Pendataan
Kegiatan pendataan sasaran BIAN dilakukan oleh koordinator
imunisasi dengan melibatkan kader di setiap posyandu, serta guru di
sekolah – sekolah yang menjadi sasaran kegiatan ini.

b. Koordinasi
Dilaksanakan suatu pertemuan koordinasi bersama
dengan lintas sektoral dalam mempersiapkan kegiatan BIAN.
Pertemuan koordinasi dilaksanakan dalam rangka sosialisasi,
kesepakatan jadwal pelaksanaan dan penyebarluasan informasi
melalui surat edaran.

2
c. Persiapan Logistik
1) Vaksin

Jenis vaksin yang perlu disiapkan adalah Campak, OPV, IPV,


DPT - HiB-Hb yang distribusi dan penggunaannya diatur oleh
puskesmas.

2) Alat suntik

Alat suntik yang diperlukan adalah ADS 0,5 ml dan


pengoplos vaksin campak adalah ADS 5 ml.

3) Safety Box

Merupakan kotak tempat pembuangan limbah medis tajam


dengan tujuan untuk keamanan bagi petugas.

d. Pembinaan Petugas

Koordinator imunisasi melakukan pembinaan atau sosialisasi


kepada petugas kesehatan yang akan melakukan pelayanan
BIAN meliputi definisi dan rencana pelaksanaan.

2. Promosi Kesehatan

a. Advokasi

Penggerakan masyarakat, melalui : Media sosial ( Whats App,

Facebook, dan media sosial lainnya) media komunikasi

informasi dan edukasi (KIE) cetak seperti poster, banner,

dan spanduk.

3. Pelaksanaan

Kegiatan BIAN dilaksanakan pada Bulan Mei tahun 2022


bertempat di seluruh posyandu, TK/PAUD dan SD di wilayah
kerja Puskesmas Suliliran Baru.

4. Monitoring

Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setelah semua posyandu


dan sekolah selesai melaksanakan program BIAN oleh
koordinator program dan pelaksana kegiatan untuk selanjutnya
dilaporkan ke Kepala Puskesmas.

5. Pencatatan dan Pelaporan

Pencatatan hasil kegiatan BIAN dicatat di format yang telah


disediakan dan dilaporkan ke dinas kesehatan segera setelah
pelaksanaan kegiatan BIAN serta dilakukan pelaporan melalui
dashboard ASIK.
3
F. SASARAN

Sasaran dari program ini adalah bayi balita usia 9 bulan – 59 bulan , siswa
PAUD / TK, dan anak sekolah dasar.

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Bulan
No Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun

1 Pendataan dan penjaringan


Koordinasi dengan Linsek (Kader
2
Posyandu, PAUD / TK dan SD)
3 Persiapan Logistik
4 Pembinaan Petugas
5 Pelaksanaan BIAN
6 Monitoring
7 Pencatatan dan Pelaporan

H. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Pencatatan dari kegiatan ini dilakukan melalui format yang telah


disediakan.
Pelaporan dari kegiatan ini dilaporkan melalui unggah data di
dashboard sehat indonesiaku ( ASIK ).
Evaluasi dari dilakukan untuk mengetahui apakah sudah sesuai
prosedur yang direncanakan, jadwal pelaksanaan serta sasaran yang ada.
Apabila ditemukan ketidaksesuaian maka dilakukan kaji ulang dan
dilaporkan pada penanggung jawab/koordinator program dan Kepala
Puskesmas.

I. PENUTUP

Demikian Kerangka Acuan Kegiatan ini dibuat untuk dipergunakan


sebagaimana mestinya.

Mengetahui
PJ. UKM Essensial Koordinator Program

Priyo Setiaji Priyo Setiaji

Anda mungkin juga menyukai