Anda di halaman 1dari 6

PENYUNTIKAN YANG AMAN

No. Dokumen : 445/PUSK-KG/SOP/2022/


No.Revisi :
Dinas SOP UPT
Kesehatan TanggalTerbit : Puskesmas
Kabupaten Kota Garo
Halaman : 1/3
Kampar

Ditetapkan Kepala UPT ADDINUL KHAIR ,SKM,M.KL


Puskesmas Kota garo NIP. 19710101 199703 1014

1. Pengertian Cara atau teknik penyuntikan yang dilakukan dengan


memperhatikan prinsip-prinsip yang benar sehingga aman untuk
pasien dan petugas dari risiko terinfeksi
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk
melakukan penyuntikan yang aman
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Kota Garo Nomor 445/PUSK-
KG /2023/ Tentang pencegahan Penularan Infeksi

Peraturan Pemerintah
4. Referensi

Nomor 72 Tahun 1998


tentang
Pengamanan Sediaan
Farmasi dan Alat kesehatan
Peraturan Pemerintah
Nomor 72 Tahun 1998
tentang
Pengamanan Sediaan
Farmasi dan Alat kesehatan
Peraturan Pemerintah
Nomor 72 Tahun 1998
tentang
Pengamanan Sediaan
Farmasi dan Alat kesehatan
Peraturan Pemerintah
Nomor 72 Tahun 1998
tentang
Pengamanan Sediaan
Farmasi dan Alat kesehatan
1. PMK Nomor 27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
5. Alat dan Persiapan alat dan bahan:
bahan a. APD (masker dan sarung tangan)
b. Obat injeksi
c. Bak spuit
d. Spuit dan needle steril (single use)
e. Alkohol swab
f. Tempat sampah medis dan safety box

6. Prosedur 1. Langkah-langkah:
a. Petugas menggunakan APD
b. Petugas melakukan kebersihan tangan sesuai prosedur
sebelum dan sesuadah melakukan tindakan
c. Petugas melakukan identifikasi pasien dengan jelas
d. Petugas memberitahu pasien tentang prosedur yang akan
dilakukan
e. Petugas meminta pasien untuk mengis informed
consent
f. Petugas menerapkan teknik aseptik untuk mencegah
kontaminasi alat-alat injeksi
g. Petugas tidak menggunakan spuit yang sama untuk
penyuntikan lebih dari satu pasien walaupun jarum suntiknya
diganti
h. Petugas memilih lokasi penyuntikan yang tepat, pilih vena
yang besar atau jelas
i. Petugas melakukan teknik aseptik ( dengan alkohol swab) di
daerah penusukan
j. Petugas memastikan semua alat suntik yang digunakan satu
kali pakai untuk satu pasien dan satu prosedur

k. Petugas menggunakan cairan pelarut/flushing (NaCl/WFI)


hanya untuk satu kali
l. Petugas tidak boleh memberikan obat-obat single dose
kepada lebih dari satu pasien atau mencampur obat-obat sisa
dari vial/ampul untuk pemberian berikutnya
m. Bila harus menggunakan obat-obat multi dose, petugas harus
memastikan alat-alat yang digunakan dalam keadaan steril
n. Petugas harus menyimpan obat-obat multi dose sesuai
dengan rekomendasi dari pabrik yang membuat
o. Petugas tidak boleh menggunakan cairan pelarut untuk lebih
dari satu pasien
7. Bagan alir

Penyuntikan yang aman


Lakukan kebersihan tangan

Pakai APD yang sesuai


Jelaskan prosedur
kepada Pasien

Terapkan teknik aseptik Alat suntik satu kali pakai


untuk satu pasien

Gunakan single dose untuk Cairan Pelarut hanya


obat injeksi untuk satu kali

Obat single dose untuk


Untuk obat-obat multi
satu pasien dose gunakan alat steril

Simpan obat obatan multi dose


sesuai anjuran pabrik

8. Hal- hal
yang perlu
diperhatikan

9. Unit terkait Seluruh Unit Pelayanan Di Puskesmas

10. Dokumen 1. Rekam Medis


terkait

11. Rekaman
histori
perubahan Yang
No Isi Perubahan Tgl.Mulai Diberlakukan
diubah
IDENTIFIKASI PASIEN
No. Dokumen : 445/PUSK-THR I/SOP/2018/
No. Revisi : 00
Dinas DAFTAR Tanggal Terbit : UPTD
Kesehatan Halaman : 1/1 Puskesmas
TILIK
Kabupaten Tapung Hilir I
Kampar

Diketahui Oleh Ka. UPTD MARTINA ZAKIR, SKM,M.Kes


Puskesmas Tapung Hilir I Nip.19680303 199101 2 001

Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :

Y Tidak
No Langkah Kegiatan Tidak
a Berlaku
1 Apakah Petugas memanggil pasien sesuai nomor antrian dan
petugas menyapa pasien dengan mengucapkan salam?

2 Apakah petugas mengenali kondisi pasien yang mana pasien


membutuhkan pelayanan kesehatan umum atau penanganan gawat
darurat ?

3 Apakah petugas menghubungi petugas unit gawat darurat agar


pasien langsung mendapatkan pelayanan apabila pasien
membutuhkan penanganan gawat darurat

4 Apakah petugas menanyakan identitas pasien kepada pengantar /


keluarga pasien ?

5 Apakah petugas menanyakan kebutuhan pelayanan kesehatan


(pemeriksaan kesehatan umum, pemeriksaan kesehatan haji,
pemeriksaan dan imunisasi calon pengantin,pengobatan umum)
pada pasien yang membutuhkan pelayanan umum?

6 Apakah petugas menentukan unit pelayanan yang sesuai dengan


kebutuhan pasien?

7 Apakah petugas menanyakan kartu berobat puskesmas

8 Apakah petugas menyiapkan form rekam medis pasien dan


form/blangko sesuai dengan pelayanan kesehatan yang pasien
perlukan?

9 Apakah petugas menanyakan identitas pasien, meliputi : nama,


umur, alamat, jenis kelamin, pekerjaan?

10 Apakah petugas menanyakan keperluan pemeriksaan kesehatan/


membuat surat keterangan sehat kepada pasien?
11 Apakah petugas mencatat data pasien di form pemeriksaan
kesehatan?

12 Apakah petugas melampirkan form pemeriksaan kesehatan yang


telah diisi ke form Rekam Medis pasien?

13 Apakah petugas mempersilahkan pasien untuk menunggu di


pelayanan yang dituju?

14 Apakah petugas menjelaskan alur pemeriksaan kesehatan calon


pengantin di Puskesmas?

15 Apakah petugas menanyakan identitas atau meminjam kartu


identitas calon pengantin?

16 Apakah petugas menanyakan apakah calon pengantin sudah


mendapatkan kartu tabulin dari kecamatan ?

17 Apakah petugas memberitahu kepada calon pengantin, setelah


periksa urine guna test kehamilan dari laboratorium langsung
menunggu panggilan di depan poli KIA/KB?

18 Apakah petugas mencatat di buku register pendaftaran?

19 Apakah petugas memberitahu pasien untuk menuju kepelayanan


yang dituju?

Jumlah
Compliance rate (CR)

TIM AUDIT KLINIS

(HOTMAIDA, AMK)

Anda mungkin juga menyukai