TINDAKAN MEDIS Nomor : SOP/PKM-RJ/UKP-VII/3032 No.Revisi : 00 SOP Tanggal Terbit : 25 Agustus 2016 Halaman : 1/2
IBNU MAJJAH, SKM
Puskesmas Rumbio Jaya NIP. 19780507 199803 1 003 1.Pengertian Informed Konsen Tindakan Medis adalah suatu penjelasan kepada pasien dan keluarganya yang akan dilakukan tindakan medis/pengobatan yang beresiko, dimana penjelasan diberikan oleh petugas Puskesmas. 2. Tujuan Sebagai acuan dalam langkah-langkah untuk memberikan informasi dan penjelasan kepada pasien sebagai bukti ketentuan hukum. 3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Rumbio Jaya Nomor 440/UPTD-RJ/Yankes- 1/2016/2761 tentang Standar dan Prosedur Pelayanan Klinis 4. Referensi - 5. Langkah- 1. Setelah pasien diperiksa status kesehatannya oleh dokter/dokter gigi, langkah/ bila diperlukan suatu tindakan medis maka dokter/dokter gigi yang Prosedur memeriksa harus memberikan informasi yang selengkap-lengkapnya kecuali bila dokter/dokter gigi menilai bahwa informasi tersebut dapat merugikan kepentingan kesehatan pasien. 2. Pada saat dokter/dokter gigi memberikan penjelasan kepada pasien, maka dokter/dokter gigi harus menjelaskan mengenai : a. Diagnosis penyakitnya b. Sifat dan luasnya tindakan medis yang akan dilakukan c. Manfaat dan urgensinya dilakukan tindakan medis tersebut. d. Resiko dan komplikasi yang mungkin akan terjadi e. Alternatif prosedur atau cara lain tindakan medis yang dapat dilakukan f. Konsekuensi apabila tidak dilakukan tindakan medis tersebut g. Prognosis penyakit apabila tindakan medis tersebut dilakukan atau tidak dilakukan. h. Hari depan dari akibat penyakit tindakan medis tersebut i. Keberhasilan/ketidakberhasilan tindakan medis tersebut 3. Pelaksaan Informed Consent tersebut dianggap benar bila persetujuan atau penolakan tindakan medis : a. Diberikan tanpa paksaan b. Diberikan setelah mendapat informasi dan penjelasan yang diperlukan c. Dilakukan oleh pasien dewasa yang sehat mental (lebih atau sama dari 17 tahun) d. Bagi pasien dibawah umur 17 tahun dan tidak mempunyai orang tua/wali atau orang tua/wali berhalangan hadir, maka persetujuan diberikan oleh keluarga terdekat dengan menandatangi format yang disediakan. 4. Persetujuan tindakan medis ini diperlukan untuk tindakan medis bedah, tindakan medis yang berisiko tinggi, tindakan medis pada pasien yang gawat darurat yang tidak sadar. 5. Bila pasien menolak dilakukan tindakan medis terhadapnya setelah diberi penjelasan yang cukup maka pasien harus menandatangani surat penolakan tindakan medis. 6. Pada tindakan beresiko tinggi dan tindakan medis bedah, Informed Consent harus ditandatangani oleh pasien itu sendiri, dokter/dokter gigi yang bertanggungjawab dan dua orang saksi. 7. Dalam hal pasien tidak sadar serta tidak didampingi oleh keluarga terdekat dan secara medis berada dalam keadaan gawat darurat yang perlu tindakan medis segera untuk kepentingannya, maka lembar persetujuan dapat ditandatangani oleh dokter/dokter gigi yang menangani pasien tersebut atas sepengetahuan kepala puskesmas. 8. Perluasan tindakan medis/operasi selain tindakan medis yang telah disetujui, tidak dibenarkan dilakukan dengan alasan apapun juga kecuali apabila perluasan tindakan medis tersebut terpaksa dilakukan untuk menyelamatkan jiwa pasien. 9. Setelah perluasan tindakan medis/operasi sebagaimana tersebut diatas dilakukan dokter/dokter gigi harus memberikan informasi kepada pasien atau keluarganya. 10. Dalam hal tindakan medis yang bukan bedah (operasi) dan tindakan non invasif lainnya, maka informasi dapat diberikan oleh perawat/bidan dengan sepengetahuan atau petunjuk dokter/dokter gigi yang bertanggung jawab. 6. Unit Terkait 1. UGD 2. Poli KIA 3. Poli Gigi 7. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan historis perubahan