Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PANDAK I

Jl. Sedayu Gesikan – Gesikan Wijirejo Pandak Bantul Telp. (0274) 6462442
Kode Pos : 55761, Email : pusk.pandak1@bantulkab.go.id

SURAT KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS PANDAK I

NOMOR : 40/K/PA.1/2023

TENTANG
PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN

KEPALA UPTD PUSKESMAS PANDAK I

Menimbang : a. bahwa untuk menciptakan keselamatan pasien


perlu dilakukan pelaporan program keselamatan
dan pelaporan insiden dalam kegiatan pelayanan
di Puskesmas Pandak I;

b. bahwa dalam upaya peningkatan mutu layanan


puskesmas, maka perlu adanya prosedur
penanganan insiden sehingga tercipta budaya
keselamatan pasien di Puskesmas Pandak I;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud dalam poin a dan b, perlu ditetapkan
dengan Keputusan Kepala Puskesmas Pandak I.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36


Tahun 2009 tentang Kesehatan;

2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun


2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas;

3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun


2017 tentang Keselamatan Pasien;

4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor HK.07/MENKES/165/2023
tentang Standar Akreditasi Pusat Kesehatan
Masyarakat;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan


Kesehatan Nomor HK.02.02/D/4871/2023
tentang Instrumen Survei Akreditasi Pusat
Kesehatan Masyarakat.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS PANDAK I
TENTANG PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN
PASIEN DI UPTD PUSKESMAS PANDAK I

KESATU : Pelaporan program keselamatan dan pelaporan


insiden harus mengikuti panduan yang tersedia di
puskesmas dan berdasarkan standar operasional
prosedur yang tersedia;

KEDUA : Semua insiden di puskesmas meliputi Kondisi


Potensial Cedera (KPC), Kejadian Nyaris Cedera
(KNC), Kejadian Tidak Cedera (KTC), Kejadian Tidak
Diharapkan (KTD), dan Kejadian Sentinel harus
dilaporkan secara tertulis dan segera ditindak lanjuti
untuk mengurangi dampak atau akibat yang tidak
diharapkan;

KETIGA : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal


ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan
atau perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Bantul
Pada tanggal : 08 Mei 2023
Kepala UPTD Puskesmas Pandak I

dr. Lucia Sri Rejeki, MPH


Pembina Tk.I, IV/b
NIP. 196610281996032002
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN KEPALA UPTD
PUSKESMAS PANDAK I
NOMOR : 40/K/PA.1/2023
TENTANG : KEPUTUSAN KEPALA
PUSKESMAS TENTANG PELAPORAN
INSIDEN KESELAMATAN PASIEN DI
UPTD PUSKESMAS PANDAK I

PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN DI UPTD PUSKESMAS


PANDAK I

1. Insiden Keselamatan Pasien adalah setiap kejadian yang tidak disengaja


dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera
yang dapat dicegah pada pasien.
2. Insiden di fasilitas pelayanan kesehatan meliputi:
a. Kondisi Potensial Cedera (KPC) yaitu kondisi yang sangat berpotensi
untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden
b. Kejadian Nyaris Cedera (KNC) yaitu terjadinya insiden yang belum
sampai terpapar ke pasien
c. Kejadian Tidak Cedera (KTC) yaitu insiden yang sudah terpapar ke
pasien, tetapi tidak timbul cedera
d. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) yaitu insiden yang mengakibatkan
cedera pada pasien
e. Kejadian Sentinel adalah kejadian tidak diharapkan yang
mengakibatkan kematian, cedera permanen, atau cedera berat yang
temporer dan membutuhkan intervensi untuk mempertahankan
kehidupan, baik fisik maupun psikis, yang tidak terkait dengan
perjalanan penyakit atau keadaan pasien
3. Penanganan insiden ditujukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan dan keselamatan pasien.
4. Pelaporan insiden ditujukan untuk menurunkan insiden dan
mengoreksi sistem dalam rangka meningkatkan keselamatan pasien
dengan berlaku adil (just culture) dan tidak langsung menyalahkan
orang (non blaming) saat menerima laporan insiden.
5. Pelaporan insiden harus dijamin keamanannya, bersifat rahasia,
anonim (tanpa identitas), dan tidak mudah diakses oleh orang yang
tidak berhak.
6. Terdapat formulir khusus laporan insiden ke tim keselamatan pasien di
puskesmas secara internal dan eksternal yang bersifat rahasia.
7. Dalam melakukan penanganan insiden dilakukan kegiatan berupa
pelaporan, verifikasi, investigasi, dan analisis penyebab insiden tanpa
menyalahkan, menghukum, dan mempermalukan seseorang.
8. Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan
insiden termasuk penyediaan informasi yang benar dan jelas tentang
analisis akar masalah pada saat program keselamatan pasien mulai
dilaksanakan.
9. Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antar unit
dan antar pengelola pelayanan di dalam fasilitas pelayanan kesehatan
dengan pendekatan antar disiplin.

10. Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada tim keselamatan
pasien dalam waktu paling lambat 2x24 jam dengan menggunakan
formulir laporan insiden.
11. Laporan insiden diverifikasi oleh tim keselamatan pasien untuk
memastikan kebenaran adanya insiden.
12. Setelah melakukan verifikasi laporan, tim keselamatan pasien
melakukan investigasi dalam bentuk wawancara dan pemeriksaan
dokumen.
13. Berdasarkan hasil investigasi, tim keselamatan pasien menentukan
derajat insiden (grading) dan melakukan Root Cause Analysis (RCA)
untuk menemukan akar masalah.
14. Tim keselamatan pasien memberikan rekomendasi keselamatan pasien
kepada pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan berdasarkan hasil Root
Cause Analysis (RCA).
15. Puskesmas harus melakukan pelaporan insiden, secara online atau
tertulis kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien (KNKP). Hal ini
disampaikan setelah dilakukan analisis, serta mendapatkan
rekomendasi dan solusi dari tim keselamatan pasien puskesmas.
16. Setelah menerima pelaporan insiden, Komite Nasional Keselamatan
Pasien melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback)
berupa rekomendasi keselamatan pasien dalam rangka mencegah
berulangnya kejadian yang sama di fasilitas pelayanan kesehatan lain
secara nasional.
17. Kejadian sentinel yang berdampak luas/nasional meliputi kejadian
sentinel yang memiliki potensi berdampak luas dan/atau kejadian
sentinel yang melibatkan berbagai fasilitas pelayanan kesehatan lain.
18. Pelaporan kejadian sentinel yang berdampak luas/nasional dilakukan
sesegera mungkin paling lama 1 (satu) jam setelah diketahuinya
kejadian tersebut. Pelaporan dilakukan secara lisan melalui telepon
kemudian dilengkapi laporan tertulis, yang memuat lokasi kejadian,
kronologis kejadian, waktu kejadian, akibat kejadian, dan jumlah pasien
yang mengalami kematian atau cedera berat akibat kejadian sentinel.
19. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dalam menindaklanjuti laporan
melalui kegiatan:

a. Mencegah kejadian sentinel tidak meluas


b. Menyelamatkan barang bukti
c. Mengendalikan situasi
d. Berkoordinasi dengan Komite Nasional Keselamatan Pasien dan/atau
instansi terkait
20. Direktur Jenderal menindaklanjuti laporan dengan melakukan
investigasi. Tim investigasi dalam melakukan penanganan kejadian
sentinel yang berdampak luas/nasional wajib berkoordinasi dengan tim
keselamatan pasien dan Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota
setempat.
21. Puskesmas wajib melakukan pengamanan sarana prasarana dan
perbekalan kesehatan serta lokasi kejadian. Pengamanan dilakukan
guna:
a. Melindungi setiap orang dan fasilitas di lokasi kejadian
b. Mencegah terjadinya tindakan yang dapat mengubah letak, merusak,
dan menghilangkan barang bukti

Kepala UPTD Puskesmas Pandak I

dr. Lucia Sri Rejeki, MPH


Pembina Tk.I, IV/b
NIP. 196610281996032002

Anda mungkin juga menyukai