Anda di halaman 1dari 5

PEMANTAUAN SUHU VAKSIN

No. Dokumen :98\SOP/UPT-


PKM TKR
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit: 2/1/2023
Halaman : 4 Lembar

UPT Puskesmas Tikke Hj. KARTINI,SKM.M.AP


Raya NIP.196805141989032009

1. Pengertian Pemantauan suhu vaksin adalah


proses pemantauan/monitoring suhu di semua
bagian ruang penyimpanan vaksin, mulai dari
penerimaan sampai dengan pengiriman.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk
Memastikan potensi vaksin tetap terjaga dalam
kondisi suhu yang ditetapkan dari awal pengiriman,
penerimaan sampai digunakan.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Tikke Raya
tentang pelayanan vaksinasi
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2017 tentang
Penyelenggaraan Imunisasi
2. Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit Nomor
HK.02.02/4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Vaksinasi
5. Prosedur Alat dan Bahan:

1. Cold Box/ Vaccine Carrier

2. Ice Pack/ Cold Pack/Ice Gel

3. Vaccine Refrigerator

4. Freezer

5. Termometer terkalibrasi/ Digital Data Logger

6. Form Pencatatan

Langkah-Langkah Pemantauan Suhu Vaksin:

1. Pemantauan Suhu Pengiriman Vaksin

a) Petugas memastikan prosedur pengepakan


vaksin sesuai standar yang ditentukan dalam
SOP untuk menghindari kerusakan atau
menurunnya potensi vaksin.
b) Petugas melakukan pengukuran suhu vaksin
tetap berada pada rentang antara 2°C s.d 8°C
sebelum dilakukan pengiriman ke sarana
selanjutnya dan mencatat semua informasi di
Kartu Monitor Suhu dan dokumen
pengiriman/dokumen validasi.
2. Pemantauan Suhu Penerimaan Vaksin

a) Petugas memeriksa dokumen pengiriman


vaksin/dokumen validasi disaat yang sama saat
vaksin diterima dan memastikan dokumen
lengkap dan memenuhi persyaratan sebelum
menerima vaksin.

b) Petugas melakukan pemeriksaan suhu vaksin


disaat yang sama saat vaksin diterima dan
memastikan suhu vaksin tetap berada pada
rentang antara 2°C s.d 8°C dengan melihat
termometer pada vaccine carrier dan
melakukan pencatatan di Kartu Monitor Suhu
3. Pemantauan Suhu Penyimpanan Vaksin Harian

a) Petugas melakukan pemantauan suhu tempat


penyimpanan vaksin minimal 2 kali sehari di
awal dan di akhir hari.

b) Petugas memastikan suhu pada vaccine


refrigerator terjaga suhunya antara 2°C s.d 8°C
dan freezer pada suhu antara -50°C s.d -15°C.

c) Petugas mengatur termostat pada setelan


yang telah ditentukan oleh Indutri farmasi
(factory-set) atau titik tengah, yang akan
menurunkan kemungkinan terjadinya
penyimpangan suhu.

d) Petugas melakukan pencatatan aktivitas pada


Kartu Monitor Suhu dengan melengkapi
informasi suhu minimum / maksimum, tanggal,
waktu, nama orang yang memeriksa dan
mencatat suhu.

e) Jika terjadi penyimpangan suhu, setiap staf


yang mendengar alarm atau mengetahui
adanya penyimpangan suhu di Digital Data
Logger (DDL) harus melaporkan kepada
penanggung jawab sarana.

f) Petugas memberi label vaksin yang terpapar


"JANGAN DIGUNAKAN" dan menempatkannya
dalam wadah terpisah selain dari vaksin lain
(jangan buang vaksin ini).

g) Petugas pengelola vaksin melaporkan


masalah tersebut kepada penanggung jawab
sarana dengan mendokumentasikan kejadian
tersebut berikut informasi tanggal dan waktu
penyimpangan suhu, suhu unit penyimpanan
serta suhu ruangan, jika tersedia (termasuk
suhu minimum/maksimum selama kejadian
berlangsung), nama orang yang menyelesaikan
laporan dan deskripsi kejadian, lamanya waktu
vaksin mungkin terkena, dan melakukan
inventarisasi vaksin yang terkena dampak,
membuat daftar item di unit (termasuk botol air)
selain vaksin, masalah apapun dengan unit
penyimpanan dan/atau vaksin yang terdampak
sebelum kejadian serta informasi lain yang
terkait.

h) Petugas melakukan pemeriksaan dasar pada


pintu unit, catu daya, dan pengaturan termostat
jika alarm suhu berbunyi berulang kali, dan tidak
diperkenankan memutuskan hubungan alarm
sampai petugas menentukan dan mengatasi
penyebabnya.

i) Petugas melakukan transfer vaksin ke unit


cadangan jika alarm terus berbunyi atau suhu
tetap di luar kisaran seperti yang diarahkan oleh
SOP.

j) Petugas menghubungi teknisi untuk memeriksa


peralatan dan menentukan perlunya perbaikan
atau penggantian serta mencatatkan kejadian
berikut di Kartu Monitor Suhu.
4. Pemantauan Suhu Penyimpanan Vaksin Bulanan
a) Petugas melakukan pengecekan apakah
diperlukan penyesuaian/pengaturan suhu unit
penyimpanan (vaccine refrigerator dan
freezer) berdasarkan informasi dari
pengukuran saat itu dan log p emantauan
suhu di luar hari kerja ketika pintu unit sering
dibuka dan ditutup.
b) Petugas memastikan tempat penyimpanan
vaksin dihubungkan erat ke sumber listrik,
mengukur suhu di dalam unit penyimpanan,
menunggu selama 30 menit tanpa membuka
pintu, agar suhu stabil lalu mengukur suhu
kembali untuk menentukan apakah termostat
harus disetel ulang.
c) Petugas melakukan penyesuaian/pengaturan
suhu dengan melihat instruksi pada buku
petunjuk manual.
d) Petugas mengatur penyesuaian ke pengaturan
yang lebih hangat atau lebih dingin dengan
memutar kenop termostat secara perlahan
untuk menghindari keluar dari kisaran suhu
yang benar lalu membiarkan suhu di dalam
unit menjadi stabil selama 30 menit tanpa
membuka pintu.
e) Petugas mengukur ulang suhu unit
penyimpanan dan mengulangi langkah-
langkah ini sesuai kebutuhan sampai suhu
stabil antara 2°C s.d 8°C untuk vaccine
refrigerator atau antara -50°C dan - 15°C
untuk freezer.
f) Petugas menempatkan botol air tambahan di
dalam unit untuk membantu meningkatkan
stabilitas suhu jika diperlukan.
g) Petugas mencatat aktifitas penyesuaian atau
pengaturan suhu dalam Kartu Monitor Suhu.
h) Petugas Koordinator Vaksin harus melakukan
pemeriksaan Kartu Monitor Suhu minimal 1
kali dalam sebulan.
6. Bagan Alir -

7.Hal-hal yang Pengecekan dan pemeliharaan dilakukan secara rutin


perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait Koordinator I m u n i s a s i

9. Dokumen Kartu pencatatan suhu dan pemeliharaan alat


terkait
10. Rekaman Tanggal Mulai
No
Yang diubah Isi Perubahan
Historis diberlakukan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai