Anda di halaman 1dari 5

PEMASANGAN AKBK

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/5
La Joni
UPTD PuskesmasWaho
Nip.197904161999031005
1. Pengertian Pelayanan pemasangan Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK) adalah
merupakan tindakan pemasangan alat kontrasepsi bawah kulit kurang
lebih 8 cm diatas lipat siku daerah medial lengan kiri akseptor.
2. Tujuan Sebagai pedoman kerja bagi petugas dalam memberikan pelayanan
pemasangan Alat Kontrasepsi Bawah Kulit di poli KIA KB.
3. Kebijakan

4. Referensi Buku Program KB Nasional,2009

5. Alat dan bahan 1. Implan set,


2. Kapas alkohol
3. Doek disposible
4. Sarung tangan
5. Betadin
6. Spuit 3 cc
7. Lidokain 1%
8. Aquadest
9. Kom kecil
10. Kasa steril
11. band-aid
12. Pita pengukur
13. perban
14. kain bersih dan kering
6. Prosedur/ 1. Petugas menjelaskan efektifitas, prosedur pemasangan efek samping
Langkah- langkah
dan kunjungan ulang serta penandatanganan informed concent.
2. Petugas menanyakan reaksi alergi terhadap obat anastesi.
3. Petugas menganjurkan pasien mencuci lengan tempat pemasangan
AKBK dengan sabun.
4. Petugas meminta pasien untuk berbaring di tempat tidur.
5. Petugas menanyakan lengan yang jarang dipakai pasien untuk
beraktifitas
6. Petugas mengatur posisi lengan pasien sedemikian rupa agar mudah
dilakukan pemasangan AKBK
7. Petugas menentukan tempat pemasangan pada bagian dalam lengan
atas, dengan mengukur 8 cm di atas lipat siku dan beri tanda
8. Petugas menyiapkan alat dalam wadah steril.
9. Petugas mencuci tangan sesuai dengan SOP.
10. Petugas melakukan tindakan pemasangan alat kontrasepsi AKBK di
lengan pasien:
a. Petugas memakai sarung tangan steril.
b. Petugas memastikan lokasi pemasangan AKBK, melakukan
desinfeksi dengan gerakan melingkar kearah luar dengan
diameter 10-15 cm dan biarkan kering.
c. Petugas memasang duk steril di daerah lokasi pemasangan.
d. Petugas melakukan anastesi lokal dengan obat anastesi 1%
(tanpa epineprin) di lokasi pemasangan dengan 0,3 cc pada
kulit (intradermal) sampai kulit sedikit menggelembung dan
diteruskan di bawah kulit sepanjang 4 cm dan suntikkan
masing-masing 1 cc.
e. Petugas menguji efek anastesi.
f. Petugas membuat insisi di daerah lokasi kurang lebih 2 mm
dengan skalpel.
g. Petugas memasukkan ujung trokar hingga mencapai lapisan
subdermal, kemudian luruskan trokar sejajar dengan
permukaan kulit.
h. Petugas mengungkit kulit dan dorong trokar dan
pendorongnya sampai batas tanda 1 tepat berada pada luka
insisi.
i. Petugas memasukan ujung pendorong pada lubang dipangkal
trokar hingga terasa tahanan.
j. Petugas memutar pendorong hingga sudut 180° hingga
terbebas dari tahanan dan ujungnya memasuki jalur tempat
kapsul dan tahan pada posisi tersebut.
k. Petugas kemudian menarik trokar ke arah pendorong hingga
terasa tahanan untuk menempatkan kapsul pertama dilapisan
subdermal.
l. Petugas menahan ujung kapsul dibawah kulit, tarik trokar
dan pendorongnya secara bersama-sama sampai batas tanda 2
terlihat pada luka insisi.
m. Petugas membelokkan arah trokar ke samping kapsul
pertama dan diarahkan ke sisi lain dari kaki segitiga terbalik
hingga tanda 1 mencapai luka insisi.
n. Petugas memutar pendorong hingga 180° hingga terbebas
dari tahanan dan ujungnya memasuki jalur tempat kapsul.
o. Petugas menahan pendorong dan menarik trokar kearah
pangkal pendorong untuk menempatkan kapsul kedua pada
tempatnya.
p. Petugas menahan ujung kapsul kedua yang sudah terpasang
dibawah kulit, kemudian menarik trokar dan pendorong
hingga keluar dari luka insisi.
q. Petugas meraba kapsul di bawah kulit untuk memastikan
kedua kapsul implan-2 telah terpasang baik pada posisinya.
r. Petugas meraba daerah insisi untuk memaastikan seluruh
kapsul berada jauh dari luka insisi.
11. Petugas menekan tempat insisi dengan kasa untuk menghentikan
perdarahan.
12. Petugas menutup luka insisi dengan band-aid dan membalut dengan
perban.
13. Petugas memberi konseling cara merawat luka dan kunjungan ulang.
14. Petugas memasukkan semua alat dalam larutan clorin 0,5% sesuai
dengan SOP.
15. Petugas melepas sarung tangan dan mencuci tangan sesuai dengan
SOP
16. Petugas mencatat dalam status pasien, kartu akseptor, rekam medik
pasien.
17. Petugas meresepkan obat antibiotik dan antinyeri kepada pasien.
18. pasien di persilahkan pulang.
7. Bagan alir
menjelaskan efektifitas, prosedur menanyakan reaksi
pemasangan efek samping dan alergi terhadap obat
kunjungan ulang serta anastesi
penandatanganan informed concent

menanyakan lengan
yang jarang dipakai meminta pasien menganjurkan pasien
pasien untuk untuk berbaring di mencuci lengan tempat
beraktifitas tempat tidur pemasangan AKBK

mengatur posisi lengan menentukan tempat menyiapkan


pasien sedemikian rupa pemasangan pada bagian alat dalam
agar mudah dilakukan dalam lengan atas, dengan wadah steril.
pemasangan AKBK mengukur 8 cm di atas lipat
siku dan beri tanda
menekan tempat insisi
dengan kasa untuk melakukan tindakan mencuci tangan
menghentikan pemasangan alat sesuai dengan SOP
perdarahan. kontrasepsi AKBK di
lengan pasien

memasukkan
menutup luka insisi memberi konseling semua alat
dengan band-aid cara merawat luka dalam
dan membalut dan kunjungan larutan clorin
dengan perban ulang 0,5%
meresepkan obat mencatat dalam melepas sarung
antibiotik dan status pasien, kartu tangan dan mencuci
antinyeri kepada akseptor, rekam tangan
pasien medik pasien.

mempersilahkan
pasien pulang

8. Hal-hal yang perlu


diperhatikan
9. Unit terkait

10. Dokumen terkait 1. SOP cuci tangan


2. status pasien/rekam medik
3. Kartu status peserta KB
4. Kartu Akseptor KB
5. Informed Consent
6. Register KB
11. Rekaman historis No Yang diubah Isi perubahan Tanggalmulai di berlakukan
perubahan
1

Anda mungkin juga menyukai