Pasca SC
Hipoksia/asfiksia berat
Sedasi maternal
Polihidramnion
Aterm/prematur
Timbul segera/dlm 1 jam pertama setelah lahir
Perbaikan dalam 24 jam, hilang setelah 72 jam
R dada : hiperekspansi (large lungs), setelah usia 6
jam R dada hiperekspansi paru, pe parahiler
vascular marking dengan lapangan paru perifer lebih
bersih
TTN (transient tachypnea of the newborn)
Aterm/prematur/postmatur
Pertumbuhan janin terhambat
Mekonium staining pd kulit, kuku &
cairan amnion
Saat suction mulut & jalan nafas atas
terdapat mekonium
R dada : hiperinflasi + white areas
paru yg kolaps
Frontal chest shows large, ropey and strand-like densities in
a post-mature infant consistent with Meconium Aspiration Syndrome
4. Pneumonia (dihubungkan dengan sepsis
neonatorum) : faktor resiko sepsis (+),
gejala timbul dalam 12 jam - 1 hari
pertama, gejala klinis sepsis lain (+)
5. Perdarahan paru
6. BPD/chronic lung disease
7. Lain-lain: kista/tumor intratoraks,
efusi/kilotoraks, agenesia/hipoplasia paru,
emfisema lobaris kongenital
Neonatal pneumonia
II. Di luar paru :
1. Sumbatan jalan nafas atas
2. Pneumotoraks :
Pasca ventilasi-resusitasi/CPAP
Aspirasi mekonium
Pergerakan dada asimetris
Sianosis mendadak
Suara jantung melemah
Pe diameter anteroposterior
R dada : udara pd rongga pleura
Pneumotoraks
3. Hernia diafragmatika : skapoid
abdomen
4. Gagal jantung kongestif,
hipertensi pulmonal menetap
5. Kelainan metabolik : asidosis,
hipoglikemia, hipokalsemia
6. Depresi neonatal
7. Syok, polisitemia/hipertermia
8. Perdarahan SSP: trauma inpartu
Hernia Diafragmatika
Diagnosis
Pemeriksaan Fisik
Frekuensi napas bayi lebih 60 kali/menit
atau frekuensi napas bayi kurang 30
kali/menit.
Bayi dengan sianosis
Tarikan dinding dada/Retraksi
Merintih
Bayi apnea (napas berhenti lebih 20 detik)
Skor Downes
pemeriksaan 0 1 2
Evaluasi
< 3 : gawat napas ringan (Oksigen nasal)
4-5 : gawat napas sedang (CPAP)
>6 : gawat napas berat (Ventilator)
Frekuensi
Gejala tambahan gangguan napas Klasifikasi
napas
ATAU > 90 DENGAN Sianosis sentral ATAU tarikan dinding dada Gangguan napas
kali/ menit ATAU merintih saat ekspirasi. berat
60-90 TANPA Tarikan dinding dada atau merintih saat Gangguan napas
kali/menit ekspirasi atau sianosis sentral. ringan
DENGAN Sianosis sentral
Kelainan
60-90
tetapi Tarikan dinding dada atau merintih. jantung
kali/menit
TANPA kongenital
Tatalaksana :
Puasa per oral, IVFD D10% : mulai 60
ml/kg/hari. Atau 2-3 tetes mikro per KgBB
per menit.
Bila merintih beri CPAP, bila Apnoe harus
Ventilator. Bila Down score lebih dari 4 :
Berikan PEEP 5-7mmHg dengan CPAP atau
Jackson Reese. Bila lebih dari 6 ventilator.
Hati2 pemberian O2 100% resiko ROP,
IVH dan NEC terutama BBLR
Bila hipoperfusi/Syok : beri NaCl 0,9% 10
ml/kg/dosis dalam 30 menit (dpt diulang
sampai 2x), pertimbangkan obat inotropik
bila pemberian cairan gagal
Beri antibiotika ampisilin dan gentamisin
periksa darah lengkap (septic work up).
RESUSITASI BAYI BARU LAHIR
Prambudi Rukmono
FK UNILA
2014
BAYI YANG MEMBUTUHKAN
RESUSITASI
Kebanyakan bayi lahir tidak bermasalah
10% perlu beberapa bantuan untuk
memulai pernapasan
1% perlu resusitasi lengkap untuk
kelangsungan hidup (intubasi, kompresi dada,
pemberian obat)
24
BATASAN
Definisi IDAI :
Asfiksia pada bayi baru lahir (BBL) adalah
kegagalan napas secara spontan dan teratur
pada saat lahir atau beberapa saat setelah
lahir.
Definisi AAP :
Suatu keadaan yang disebabkan oleh kurangnya
O2 pd udara respirasi, yang ditandai dengan :
1. Asidosis (pH<7,0) pd darah arteri
umbilikalis
2. Nilai APGAR setelah menit ke 5 tetap 0-3
3. Manifestasi neurologis (kejang, hipotoni,
koma atau hipoksik iskemik ensefalopati)
4. Gangguan multiorgan sistem
Faktor resiko terjadinya asfiksia neonatorum :
1. Faktor antepartum :
- Ibu DM
- Hipertensi dalam kehamilan
- Infeksi maternal
- Kehamilan lewat waktu
- Kehamilan ganda
- Malformasi janin
- Usia ibu < 16 / > 35 tahun
- Perdarahan pada trimester II / III
2. Faktor intrapartum :
- Persalinan dengan tindakan (vakum,
forceps)
- Kelahiran kurang bulan
- Korioamnionitis
- KPD (> 18 jam sebelum persalinan)
- Partus lama (> 24 jam)
- Kala II lama (> 2 jam)
- Gawat janin
- Air ketuban hijau kental + mekonium
- Prolaps tali pusat
- Solusio plasenta / plasenta previa
PERSIAPAN RESUSITASI
29
Peralatan/Bahan yang disiapkan
Perlengkapan Pengisapan:
Bulb Syringe / balon pengisap
Alat pengisap lendir
Kateter pengisap, ukuran 5, 6, 8, 10, 12, 14 Fr
Pengisap mekanik, tabung, dan selangnya
Pengisap mekonium/ konektor
30
Perlengkapan Ventilasi Balon dan Sungkup:
Balon resusitasi neonatus dengan katup pelepas
tekanan
Reservoar oksigen untuk memberikan O2 90-
100%
Sungkup wajah dengan bantalan pinggir, ukuran
untuk neonatus cukup bulan dan prematur
Oksigen dengan pengukur aliran (flowmeter)
dan pipa oksigen
31
Peralatan intubasi:
32
Obat-obatan / Bahan
Epinefrin 1:10.000
Obat pengembang volume/plasma expander,
satu/lebih dari:
Salin normal
Larutan Ringer laktat
Darah utuh (whole blood) golongan darah O negatif
Natrium bikarbonat 4,2%
Dekstrosa 10%
Nalokson
Aqua steril
Kateter umbilikal / pengganti kateter umbilikal
33
Sarung tangan dan pelindung Oksimeter nadi dng probe,
lain blender oksigen, sumber
Infant warmer/alat pemancar udara tekan (kalau ada)
panas Three way stopcock
Kain hangat minimal 3 buah Semprit 1, 3, 5, 10, 20, 50 mL
Jam dng detik/stopwatch dengan jarumnya
Stetoskop untuk neonatus Gunting, plester, kapas alkohol
Plastik/kantung plastik Selang lambung (OGT) ukuran
Inkubator transport 5Fr, 8 Fr
Oropharyngeal airway (Guedel)
untuk neonatus
34
Faktor Risiko
Faktor antepartum:
36
Prinsip Resusitasi yang Berhasil
37
Selalu Nilai risiko bayi untuk kebutuhan resusitasi
diperlukan
Jaga tetap hangat
Posisi, buka/bersihkan jalan napas
Keringkan, rangsang napas
Beri O2 (bila perlu)
Berikan ventilasi tekanan positif
Lebih jarang
diperlukan
Intubasi trakea
Kompresi dada
Pemberian
Kadang-kadang
obat2an
diperlukan
38
PERMASALAH BAYI BARU LAHIR
APNU PRIMER
APNU SEKUNDER
RESUSITASI BAYI APNU SEKUNDER
RESPON PETUGAS RESUSITASI
Algoritma
Resusitasi
AAP 2010
Target SPO2 Pre-
ductalSetelahLahir
1 menit 60-65%
2 menit 65-70%
3 menit 70-75%
4 menit 75-80%
5 menit 80-85%
10 menit 85-95%
58
Peran Asisten pada intubasi
Menyiapkan & memastikan peralatan dalam keadaan
siap pakai
Memposisikan bayi & stabilisasi kepala
Memberikan O2 aliran bebas
Melakukan pengisapan
Memegang kateter pengisap
Menekan krikoid bila diminta
59
Peran Asisten pada intubasi (lanjutan)
60
Pipa Endotrakea
63
Memilih pipa ET
68
Langkah 3: Angkat daun laringoskop
Angkat sedikit daun laringoskop
Angkat seluruh daun, jangan hanya ujungnya
Lihat daerah farings
JANGAN MENGUNGKIT DAUN
69
Langkah 5: Memasukkan pipa
70
Langkah 6: Mencabut laringoskop
Pegang pipa dengan kuat sambil menahan ke arah langit-
langit mulut bayi, cabut laringoskop dengan hati-hati.
Bila memakai stilet, tahan pipa saat mencabut stilet
71
Mengisap mekonium melalui pipa ET
Sambungkan pipa ET ke aspirator mekonium yang
telah terhubung ke alat pengisap
Tutup lubang pengatur isapan pada aspirator
Cabut pipa ET secara perlahan sambil mengisap
mekonium dari trakea
Ulangi intubasi & isapan sampai mekonium habis
atau FJ menunjukkan perlu VTP
72
Ketika menarik keluar pipa ET sambil menghisap,
tidak lebih dari 3-5 detik
Jika tidak ditemukan mekonium, jangan ulangi
penghisapan lanjutkan dengan ventilasi
Jika ditemukan mekonium saat pertama
penghisapan, periksa FJ.
Jika bayi tidak bradikardi, intubasi lagi & ulangi penghisapan
Jika FJ rendah VTP
73
Tanda posisi pipa ET benar
74
Pipa Endotrakea
76
Mendengarkan suara
napas
77
Pemberian Obat: Epinefrin
Larutan = 1 : 10.000
Cara = IV (pertimbangkan melalui ET bila jalur IV sedang
disiapkan)
Dosis = 0.1 0.3 mL/kg BB IV
Persiapan = larutan 1 :10.000 dalam semprit 1 ml
(semprit lebih besar diperlukan untuk pemberian melalui
pipa ET. Dosis melalui pipa ET 0.3- 1.0mL/kg)
Kecepatan = secepat mungkin
Jangan memberikan dosis lebih tinggi secara IV
78
Indikasi pemberian cairan penambah volume
darah (volume expanders)
79
Cairan penambah volume darah
80
Bayi tidak membaik setelah diberi obat
FJ = 0
Pertimbangkan:
Malformasi jalan napas
Gangguan pada napas, seperti:
- Pneumotoraks
- Hernia diafragmatika
Penyakit jantung bawaan Pertimbangkan untuk
81
menghentikan resusitasi
RESUSITASI BAYI PREMATUR
RESUSITASI BAYI PREMATUR
PERSIAPAN RESUSITASI
Resusitasi Upayakan Bayi
Airway
Breathing
Warm
Circulation
Sweet Pink
Drugs
Terima
Kasih