Anda di halaman 1dari 5

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

SEPSIS& SYOK SEPSIS


RUMAH SAKIT MITRA IDAMAN BANJAR
TAHUN 2017
1. Pengertian (Definisi) Sepsis adalah merupakan suatu kondisi sindroma respon
inflamasi sistemik (SIRS) yang sudah ditemukan sumber
infeksinya.

SIRS (Systemie Inflamatory Respons Syndrome) adalah suatu


bentuk respons inflamasi terhadap infeksi atau non infeksi.

2. Anamnesis  Riwayat panas


 Riwayat minum alcohol
Penilaian Sepsis dengan menggunakan PIRO score
P (predisposition) menilai kemungkinan respon
terhadap terapi, tergantung : genetik, comorbid
penyakit, lingkungan atau alkoholik, keadaan fisik
pasien
I (infection) menentukan faktor prognosis
dariterapi (identifikasiinfeksi, sumber, jeniskuman,
terapi yang diberikan)
R (Response) penilaian responsif (biomarker,
leukosit, trombosit, procalcitonin, lactat)
Organ disfungtion (organ yang terkena, seberapa
besar, spesifikasi kelaianan)

Riwayatpredisposisi:
 Infeksi : saluran nafas, urogenital, kulit dan soft
tissue.
 Prosedur invasif : pembedahan, i.v line, urine
catheter
 Immunocompromized: keganasan, terapi radiasi,
terapi hormonal

2
5. PemeriksaanFisik Tingkat kesadaran pasien dengan sistem AVPU (Awarness,
Verbal, Pain, unresponse)
Pemeriksaan tanda vital lengkap
Diketemukan ≥ 2 Gejala sebagai berikut :

 Takhikardia (HR > 90 X/menit)


 Takhipneu (RR > 20 x /menit)
 Hipertermi atau hipotermi (Temperatur> 380 C atau<
360 C)
 Leukositosis (AL > 12.000 cells/mm3) atau
leukopenia (AL < 4.000 cells/mm3), atau>10%
selimatur (band)

Diketahui sumber infeksinya (Secara anamnesis,


pemeriksaan fisik maupun laboratorium
6. Kriteria Diagnosis Sesuai dengan criteria amamnesis dan criteria pemeriksaan
fisik.
7. DiagnosisKerja SEPSIS
8. Diagnosis Banding Tidak Ada
9. PemeriksaanPenunjang EKG
Darah Lengkap
Elektrolit Darah
Ureum, Creatinin
SGPT SGOT
GDS
Rontgen Thorax

10. Terapi A. Jam 0-1 :


a. Pasang Monitor (NIBP, HR, SPO2)
b. Berikan Oksigen.
c. Pasang Infuse kristaloid
d. Pasang Kateter Urin
f.
g. EGDT (Early Goal Directed Terapy) EGDT dilakukan segera
dalam 6 jam pertama dengan target :

 MAP ≥ 65 – 90 mmHg
 Urine ≥ 0,5 cc/kg/jam
 Ht ≥ 30%
 GDS < 150 g/dl

Bila MAP < 65

 Resusitasi awal 20 ml/kg/30 mnt pertama (Kristaloid


atau koloid) lanjutkan 20 ml/kg/ bolus II
 Bila tidak tercapai dengan cairan dimulai
vasopressor/inotropik
 BilaHt<30% dilakukan transfusi PRC target Ht ≥30%

h. Antibiotik

 broad spectrum sesuai empiris kuman


i. Kontrol Sumber infeksi (Source control)

B. Jam 1-6 :
Penilaian hasil resusitasi awal
Target tekanan darah, MAP > 65 mmHg,
Evaluasi TD bila MAP <65
 Pemberian cairan lanjut
 Transfusi target Ht> 30 %
 Bila cairan sudah cukup, berikan Obat Vasopressor /
inotropic sampai target MAP tercapai
Oksigenasi
Gagal nafas : pasang intubasi, lalu persiapkan rujuk
2. Tindakan

 Bila hemodinamik tetap tidak stabil perlu mulai


vasopressor
 Nilai adakah sindrom kompartemen pada abdomen
atau thorax
 GDS > 150 mg/dl berikan insulin titrasi (0,5 - 4 unit
/jam)atau< 90 mg/dl berikan glukosa 40%

C. Jam 6-24 :
1. Penggunaan Vasopressor lebih baik? nilai parameter seperti
awal
3. Pemberian Kortikosteroid dipertimbangkan bila
vasopressor tidak respon Hidrokortison 50 mg/6 jam
D. Jam 24-72 :
1. Konfirmasi sumber infeksi
2. Assasmen tulang pemberian antibiotik
3. Jika Vasopressor berhenti, pertimbangkan hidrokortison
untuk berhenti
4. Evaluasi ulang dan bila perlu pasang monitoring invasive
atau pasang endotrcheal tube untuk dipersiapkan rujuk
5. Mulaiterapi nutrisi

E . Obat-obatan yang dipakai :


1. Bila MAP < 65 : Resusitasi Awal 20 ml/kg/30 mnt
pertama(guyur)(Kristaloid)
lanjutkan 20 ml/kg/ bolus II
2. Cairan maintenance :
Dewasa : 30 - 45 cc/ kgBB/24 Jam
Anak : 4cc x 10 KgBB I + 2 cc x 10 KgBB II + 1cc x 10 KgBB
seterusnya per jam
3. Injeksi Ceftriaxon 1 x 2 gr
4. BilaHt ≤ 30 %mg/dL : Transfusi
5. Bila MAP < 65 setelah resusitasi awal :
Injeksi Norepinephrine 0,05-1,5 µgr/kgBB/menit Syringe
Pump
6. Bila MAP setelah pemberian NE tetap< 65 :
Injeksi Dobutamin 5-15 µgr/kgBB/menit Syringe Pump
7. Bila GDS > 150 mg/dl : Insulin titrasi = GDS / 100 unit per
jam Syringe Pump
8. Bila GDS < 90 mg/dl : Injeksi glukosa 40%
Bila Gagal Nafas: Intubasi lalu pasien dirujuk
11. Edukasi a. Tanda Gejala Sepsis
(Hospital Health b. Pencegahan Infeksi
Promotion) c. Aktifitas harian

12. Prognosis  Advitam : dubia ad malam


 Ad sanationam : dubia ad bonam
 Adfungsionam : dubia ad bonam
 Evidence base mortality : 30 – 90 %

17. Kepustakaan 1. McConaechie, Ian. Hand book of ICU Therapy 2Ed . UK


: Cambrigde University Press; 2006
2. Dellinger, P.R, et all. Surviving Sepsis Campaign:
InternationalGuidelines for Management of Severe
Sepsisand Septic Shock: 2012. www.ccmjournal.org
3. Guidelines Sepsis Campaign 2012
Banjar,Juni 2017

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Dokter Spesialis Penyakit Dalam

dr. Eman Sulaeman, Sp.PD


dr. Julian K, Sp.PD

Dokter Spesialis Anestesi

dr. Doni Arief Rahmansyah, Sp.An

KetuaKomiteMedik

dr. Isa Ridwan, Sp.OT

Anda mungkin juga menyukai