Riwayatpredisposisi:
Infeksi : saluran nafas, urogenital, kulit dan soft
tissue.
Prosedur invasif : pembedahan, i.v line, urine
catheter
Immunocompromized: keganasan, terapi radiasi,
terapi hormonal
2
5. PemeriksaanFisik Tingkat kesadaran pasien dengan sistem AVPU (Awarness,
Verbal, Pain, unresponse)
Pemeriksaan tanda vital lengkap
Diketemukan ≥ 2 Gejala sebagai berikut :
MAP ≥ 65 – 90 mmHg
Urine ≥ 0,5 cc/kg/jam
Ht ≥ 30%
GDS < 150 g/dl
h. Antibiotik
B. Jam 1-6 :
Penilaian hasil resusitasi awal
Target tekanan darah, MAP > 65 mmHg,
Evaluasi TD bila MAP <65
Pemberian cairan lanjut
Transfusi target Ht> 30 %
Bila cairan sudah cukup, berikan Obat Vasopressor /
inotropic sampai target MAP tercapai
Oksigenasi
Gagal nafas : pasang intubasi, lalu persiapkan rujuk
2. Tindakan
C. Jam 6-24 :
1. Penggunaan Vasopressor lebih baik? nilai parameter seperti
awal
3. Pemberian Kortikosteroid dipertimbangkan bila
vasopressor tidak respon Hidrokortison 50 mg/6 jam
D. Jam 24-72 :
1. Konfirmasi sumber infeksi
2. Assasmen tulang pemberian antibiotik
3. Jika Vasopressor berhenti, pertimbangkan hidrokortison
untuk berhenti
4. Evaluasi ulang dan bila perlu pasang monitoring invasive
atau pasang endotrcheal tube untuk dipersiapkan rujuk
5. Mulaiterapi nutrisi
KetuaKomiteMedik