Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN PRAKTIK KLINIS

TB KEBAL OBAT (MDR TB)


ICD-10 :A 15

No Dokumen : No Revisi : Halaman :


001/TBDOTS/I/2022 00 1/3
TanggalTerbit : Ditetapkan
STANDAR
Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Januari2022 dr. Fajar Nazri, MMRS
(SPO
.
1. Pengertian Tebal Kebal Obat (MDR-TB) adalah Tb yang disebabkan oleh kuman M.
(Definisi) tuberculosis yang telah resistan (kebal) terhadap 2 OAT lini pertama utama
yaitu Rifampisin dan Isoniazid dengan atau tanpa resistan (kebal) OAT
yang lain.
Dibagi 2:
1. MDR TB primer : Bila sebelumnya belum pernah ada riwayat minum
OAT atau sudah pernah minum OAT tetapi kurang dari 1 bulan.
2. MDR TB sekunder: ada riwayat minum OAT sebelumnya (lebih dari 1
bulan).
3. Anamnesis Gejala utama pasien TB paru kebal obat sama dengan TB Paru sensitif
OAT, yaitu: batuk berdahak selama 2 minggu atau lebih, yaitu:
Dibagi 2:
1. Gejala respiratorik: Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu
dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas, nyeri dada
2. Gejala sistemik: demam subfebris, keringat malam, badan lemas, nafsu
makan menurun, berat badan menurun
Ada riwayat pengobatan OAT sebelumnya:
Terduga TB resistan obat adalah pasien yang mempunyai gejala TB yang
memenuhi satu atau lebih kriteria terduga/suspek di bawah ini:
1. Pasien TB gagal pengobatan Kategori 2.
2. Pasien TB pengobatan kategori 2 yang tidak konversi setelah 3 bulan
Pengobatan.
3. Pasien TB yang mempunyai riwayat pengobatan TB yang tidak standar
serta menggunakan kuinolon dan obat injeksi lini kedua minimal
selama 1 bulan.
4. Pasien TB pengobatan kategori 1 yang gagal.
5. Pasien TB pengobatan kategori 1 yang tetap positif setelah 3 bulan
pengobatan.
6. Pasien TB kasus kambuh (relaps), kategori 1 dan kategori 2.
7. Pasien TB yang kembali setelah loss to follow-up (lalai
berobat/default).
8. Terduga TB yang mempunyai riwayat kontak erat dengan pasien TB
MDR.
9. Pasien ko-infeksi TB-HIV yang tidak respons terhadap pemberian
OAT.
4. Pemeriksaan 1. Pemeriksaan fisik tidak spesifik. Bila kelainan paru minimal atau
Fisik sedang, pemeriksaan fisik mungkin normal.
2. Demam (pada umumnya subfebris, walaupun bisa juga tinggi sekali)
3. Respirasi meningkat.
4. Berat badan menurun.
5. Pada auskultasi terdengar:
- Suara napas bronkhial/ronkhi basah/suara napas melemah di apex
paru,
- tergantung luas lesi dan kondisi pasien.
6. Bisa dijumpai tanda-tanda konsolidasi, deviasi trakea/mediastinum ke
sisi paru dengan kerusakan terberat, efusi pleura (redup, suara napas
menurun).
5. Kriteria 1. Pemeriksaan rapid test Gene Xpert: MTB Rifampisin Resistan.
Diagnosis 2. Pasien suspek MDR-TB dinyatakan confirmed MDR-TB hanya
didasarkan pemeriksaan kultur M. tuberculosis (media padat LJ atau
MGIT) dan uji kepekaan obat di laboratorium yang telah tersertifikasi
menyatakan resistan terhadap H dan R.
6. Diagnosis Kerja TB Kebal Obat (MDR TB).
7. Diagnosis 1. TB Pre XDR.
Banding 2. TB XDR.
3. MOTT.
8. Pemeriksaan 1. Gen Xpert (Tes Cepat TB). (Gr. 1A)
Penunjang 2. Kultur dan Tes Sensitivitas MTB. (Gr. 1A)
3. Sputum BTA. (Gr. 1A)
4. DL. (Gr. 1A)
5. SGOT/SGPT. (Gr. 1A)
6. Na, K, Mg. (Gr. 1A)
7. EKG. (Gr. 1A)
8. Audiometri. (Gr. 1A)
9. TSH. (Gr. 1A)
10.HIV 3 Metode. (Gr. 1A)
11.BUN, SK.(Gr. 1A)
12.Asam Urat. (Gr. 1A)
13.Tes Hamil. (Gr. 1A)
14.Gula darah. (Gr. 1A)
15.Foto toraks. (Gr. 1A)
9. Terapi - Inj Kanamisin; (Gr. 1A)
- levofloksasin; (Gr. 1A)
- Pirazinamid; (Gr. 1A)
- Ethambutol, (Gr. 1A)
- Etionamide, (Gr. 1A)
- Cycloserin (Gr. 1A)
Paduan pengobatan ini diberikan dalam dua tahap yaitu tahap awal dan
tahap lanjutan. Tahap awal adalah tahap pemberian obat oral dan suntikan
dengan lama paling sedikit 6 bulan atau 4 bulan setelah terjadi konversi
Terapi Lanjutan biakan. Tahap lanjutan adalah pemberian paduan OAT oral tanpa suntikan.
(Gr. 1A)
Lama pengobatan seluruhnya paling sedikit 18 bulan setelah terjadi
konversi biakan. Lama pengobatan berkisar 19-24 bulan.
10. Edukasi 1. Minum obat secara teratur sampai waktu yang ditentukan.
2. Melaporkan adanya efek samping.
3. Melakukan evaluasi pemeriksaan yang diperlukan selama pengobatan.
11. Prognosis Dubia ad malam.
12. Penelaah Kritis 1. Tutik Kusmiati, dr, Sp.P(K)
2. Fitri, dr, Sp.P
13. Indikator Medis Batuk, sesak napas.
14. Kepustakaan 1. Buku Pedoman Nasional Tb 2014.
2. WHO, 2011. Guideline Threatment Drug TB Resistance.

Surabaya, Januari 2022


Ketua Ketua Departemen Pelayanan TB DOTS

dr. Ivan Hardian dr.Tutik Kusmiati, Sp.P


(Konsultan)

Ket.
GR : Grade of Recomendation

Anda mungkin juga menyukai