Anda di halaman 1dari 27

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

INSTALASI RAWAT JALAN

Jl. Sudiro W. No.57 Banjar Tlp. /Fax. (0265)743555

RS. MITRA IDAMAN


JL. SUDIRO W. No.57 KOTA BANJAR
JAWA BARAT
BAB I
PENDAHULUAN

Pelayanan rawat jalan merupakan salah satu Instalasi kerja di rumah sakit yang
melayani pasien berobat jalan dan tidak mencapai 24 jam pelayanan, termasuk seluruh
prosedur diagnostik dan terapeutik.
Instalasi Rawat Jalan adalah suatu bagian pelayanan di rumah sakit yang memberikan
pelayanan pencegahan, pengobatan, pemulihan dan promotif terhadap penderita dengan waktu
kurang dari 24 jam, dimana dalam pelayanannya terkait dengan kegiatan penunjang lain seperti
rehabilitasi medis, laboratorium, radiologi dan farmasi.
Pelayanan rawat jalan merupakan salah satu dari dua garda terdepan Rumah Sakit Mitra
Idaman sebagai pintu masuk pasien. Hal ini menyebabkan instalasi rawat jalan menjadi
instalasi dimana terjadi kontak pertama dengan pasien. Pelayanan rawat jalan juga menjadi
salah satu instalasi dengan volume pelayanan besar tetapi waktu pelayanan relatif lebih
sebentar dibandingkan instalasi lain, sehingga setiap proses dalam pelayanan Instalasi Rawat
Jalan harus dilakukan dengan cepat dan tepat.
Dalam hal mewujudkan pelayanan rawat jalan yang maksimal dan dinamis perlu
adanya suatu sistem pengorganisasian yang saling berkoordinasi dan berjenjang sehingga
kegiatan pelayanan di Instalasi Rawat Jalan dapat berjalan dengan baik.

Tujuan Umum
Sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan bagi unit kerja dalam memberikan pelayanan sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi rumah sakit.

Tujuan Khusus
• Memudahkan bagi pemberi jasa pelayanan Instalasi Rawat Jalan dalam memberikan
pelayanan yang bermutu dan profesional.
• Setiap pemberi jasa pelayanan Unit Rawat Jalan dapat bekerja berdasarkan Visi, Misi,
Falsafah dan Tujuan rumah sakit.

1
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

A. Keadaan Geografis
Wilayah Kota Banjar berdasarkan penjelasan UU Nomor 27 tahun 2002 tentang
Pembentukan Kota Banjar di Provinsi Jawa Barat memiliki luas ± 113,49 Km2 atau 11.349
Ha.Secara geografis terletak antara 108°26' - 108°40' Bujur Timur dan 07°19' - 07°26'Lintang
Selatan, terletak di bagian timur wilayah propinsi Jawa Barat serta diapit oleh kabupaten
Ciamis Propinsi Jawa Barat dan kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah, dengan batas-batas
sebagai berikut :
 Sebelah Utara : Kec. Cisaga Kabupaten Ciamis;
 Sebelah Selatan : Kec. Lakbok dan Kec. Pamarican Kab. Ciamis
 Sebelah Barat : Kec. Cimaragas dan Kec. Cijeungjing Kab. Ciamis
 Sebelah Timur : Kec. Lakbok Kab. Ciamis Propinsi Jawa Baratdan
Kec. Wanareja Kab. Cilacap Propinsi Jawa Tengah

Secara Administratif wilayah Kota Banjar terdiri dari 4 wilayah kecamatan yaitu:
Kecamatan Banjar, Kecamatan Pataruman, Kecamatan Purwaharja dan Kecamatan Langensari
dengan 27 desa atau kelurahan, 285 Rukun Warga dan 1.097 Rukun Tetangga dan jumlah
penduduk sampai tahun 2014 sebanyak 190.845 jiwa (BPS Provinsi Jawa Barat). Adapun
komposisi Penduduk Kota Banjaradalah 95.472 jiwa atau 50,03% laki-laki dan penduduk
perempuan sebanyak 95.373 jiwa atau 49,97%. Rumah Sakit Mitra Idaman Kota Banjar berada
dipusat kota atau berada di wilayah Desa Mekarsari, kecamatan Banjar tepatnya berada di Jalan
Sudiro W. Nomor 57, Kota Banjar Jawa Barat 46321.

B. Gambaran Umum Rumah Sakit


Rumah Sakit Mitra Idaman adalah institusi pelayanan kesehatan swasta milik para
dokter yang tergabung dalam IDI Kota Banjar Jawa Barat yang berbadan hukum Perseroan
Terbatas (PT), dengan nama PT. Banjar Mekar. Selang dua tahun kemudian, rencana
pembangunan rumah sakit ini akhirnya dapat terealisasikan, dengan mengambil alih Klinik
Bersalin Annisa milik dr. H. Djadja Kosnendar, Sp.OG yang kemudian direnovasi dan diubah
jenis pelayanannya menjadi rumah sakit umum.
Rumah Sakit Mitra Idaman mulai beroperasi pada tanggal 4 September 2006. Diawal
operasional, rumah sakit ini hanya memberikan layanan rawat jalan berupa klinik spesialis
sembari manajemen rumah sakit melengkapi pelayanannya, dan selang satu minggu kemudian
Instalasi rawat inap dibuka. Ijin operasional yang menjadi landasan hukum berdasarkan Surat
Keputusan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Nomor 503/SK.1331-Yankes/2007 tentang
Pemberian Ijin Menyelenggarakan Sementara Rumah Sakit. Dan saat ini memegang ijin

2
operasional tetap dari Dinas Kesehatan Kota Banjar no.441/Kpts.087Dinkes/2015, tanggal 26
Oktober 2015.
Rumah Sakit Mitra Idaman berada di bawah naungan PT. Banjar Mekar dimana
kepemilikan sahamnya dimiliki olehpara dokter yang tergabung dalam IDI Kota Banjar, yang
disahkan oleh Akta Notaris Nomor 23 tanggal12Mei 2004 Notaris Tien Norman Lubis, SH.
dan terakhir diubah denganAkta Penegasan Pernyataan Keputusan Rapat PT Banjar Mekar
Nomor 373tanggal 28 Mei2015,dibuat dihadapan Notaris Hj. Hani Mulyani, SH, Sp1, Notaris
di Tasikmalaya dimana Akta tersebuttelah mendapat pengesahan berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU- 0936701. AH. 01.
02 Tahun 2015tanggal 8 Juni2015. Rumah Sakit Mitra Idaman untuk saat ini telah memiliki
jenis pelayanan diantaranya : Pelayanan Gawat Darurat 24 Jam, Pelayanan Rawat inap,
Pelayanan Rawat Jalan, Klinik Penyakit Dalam, Klinik Kesehatan Anak, Klinik Kebidanan
dan Kandungan, Klinik Bedah Umum, Klinik Radiologi, Klinik Bedah Saraf, Klinik Bedah
Orthopaedi, Klinik Saraf, Klinik Paru, Klinik Jantungdan Pembuluh Darah, Klinik Gigi, Klinik
Umum serta Pelayanan Penunjang Diagnostik.
Dalam hal melayani masyarakat akan kebutuhan kesehatan maka Rumah Sakit Mitra
Idaman memberikan beberapa fasilitas untuk menunjang pelayanan kesehatan kepada
masyarakat yaitu:
1. Instalasi Gawat Darurat dengan pelayanan 24 Jam
2. Instalasi Rawat Jalan
 Klinik Penyakit Dalam,
 Klinik Kesehatan Anak,
 Klinik Kebidanan dan Kandungan,
 Klinik Bedah Umum,
 Klinik Bedah Saraf,
 Klinik Bedah Orthopaedi,
 Klinik Saraf,
 Klinik Paru,
 Klinik Jantung dan Pembuluh Darah,
 Klinik Gigi
3. Instalasi Rawat Inap dan HCU
4. Instalasi Bedah Sentral
5. Instalasi Kamar Bersalin
6. Instalasi Gizi
7. Instalasi Farmasi
8. Instalasi Laboratorium Klinik dengan pelayanan 24 Jam meliputi:
a. Pemeriksaan Kimia Klinik
b. Pemeriksaan Hematologi

3
c. Pemeriksaan Imunologi,dan serologi.
9. Instalasi Radiologi
a. Rontgen
b. USG
10. Instalasi Pemulasaraan Jenazah

Fasilitas tersebut diharapkan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang tepat,


akurat, dan dapat dipercaya oleh masyarakat luas sehingga mampu memberikan pelayanan
kesehatan yang dapat bermanfaat oleh masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan.

4
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RUMAH SAKIT

A. VISI
Menjadikan Rumah Sakit Mitra Idaman sebagai idaman masyarakat dan pusat pelayanan
kesehatan terbaik di priangan timur dan berstandar nasional.

B. MISI
1. Sebagai mitra pelayanan kesehatan lainnya di kota Banjar.
2. Menjadi Rumah Sakit Idaman masyarakat kota Banjar dengan membangun citra yang
baik melalui pelayanan prima.
3. Meningkatkan kepuasan pelanggan
4. Meningkatkan mutu secara berkesinambungan
5. Pendidikan dan pelatihan.
6. Menggunakan system management K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja).

C. MOTTO: “ Mitra Sehati Kesehatan Anda”

D. NILAI
1. Cepat, tanggap dan peduli terhadap kepentingan pelanggan di dalam memberikan
pelayanan.
2. Memberikan pelayanan dengan sentuhan nurani.

E. TUJUAN
Membantu pemerintah daerah dalam mewujudkan derajat kesehatan yang optimal melalui
upaya kesehatan yang terjangkau masyarakat, bermutu, efektif dan efisien dengan senantiasa
berorientasi pada keselamatan pasien (patient safety).

5
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

6
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI KERJA RAWAT JALAN

Kepala Bidang Pelayanan

Kepala Seksi Pelayanan Medis Kepala Seksi Keperawatan

Kepala Instalasi Rawat Jalan

Dokter Poliklinik Kepala Ruangan Rawat Jalan

PPJA

Perawat Pelaksana
Pelaksana
Pelaksana

7
BAB VI
URAIAN JABATAN

1. Kepala Instalasi Rawat Jalan


NAMA JABATAN Kepala Instalasi Rawat Jalan
UNIT ORGANISASI Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Mitra Idaman Banjar
TUGAS POKOK Mengkoordinasikan semua pelayanan Instalasi Rawat Jalan
FUNGSI 1. Fungsi Perencanaan
2. Fungsi Operasional
3. Fungsi Pengawasan, pengendalian dan penilaian
URAIAN TUGAS 1. Melaksanakan kegiatan pelayanan di Instalasi Rawat Jalan
2. Melakukan koordinasi Instalasi Rawat Jalan mulai dari
keberadaan dokter hingga pelayanan keperawatan
3. Memimpin, membimbing dan membina serta mengawasi
aktivitas kerja di Instalasi Rawat Jalan
4. Menyusun program kerja untuk melaksanakan pelayanan di
Instalasi Rawat Jalan
5. Memantau kegiatan pelayanan di Instalasi Rawat Jalan
6. Mengkaji dan mengevaluasi kegiatan pelayanan Instalasi
Rawat Jalan
7. Pengelolaan jadwal praktek dokter spesialis, jaga dokter
umum serta perawat di Instalasi Rawat Jalan
8. Melaksanakan koordinasi dengan satuan kerja organisasi di
lingkungan rumah sakit
9. Melaporkan kegiatan Instalasi Rawat Jalan kepada Bidang
Pelayanan melalui seksi pelayanan medis.
10. Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi.
11. Menjaga suasana kerja yang harmonis
TANGGUNG 1. Kelengkapan peralatan Instalasi Rawat Jalan
JAWAB 2. Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Instalasi Rawat
Jalan
3. Menjaga mutu pelayanan Instalasi Rawat Jalan (patient
safety)
WEWENANG 1. Memberi saran.
2. Memberi perintah kepada bawahan dan menegur bila terjadi
pelanggaran.
3. Menentukan waktu dan ruang praktek.
4. Memberikan usulan tentang perubahan tarif.
5. Meminta masukan dari atasan.
PERSYARATAN 1. Dokter umum/dokter gigi
JABATAN 2. Bersertifikat ACLS/ATLS
3. Berbadan sehat jasmani dan rohani
4. Berpenampilan rapi, cekatan, tangkas, dan tanggap
5. Berpengalaman kerja dalam pelayanan medik di rumah sakit
minimal 2 tahun

8
2. Kepala ruangan rawat jalan
NAMA JABATAN Kepala Ruangan Rawat Jalan
UNIT ORGANISASI Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Mitra Idaman Banjar
TUGAS POKOK Mengkoordinasikan dan menyelenggarakan pelayanan
keperawatan di Poliklinik yang berada di bawah lingkup
tanggung jawabnya di Rumah Sakit Mitra Idaman.
FUNGSI 1. Fungsi Perencanaan (planning)
2. fungsi penggerakan dan pelaksanaan (organising &
actuating)
3. Fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian (controlling)
URAIAN TUGAS 1. Melaksanakan fungsi perencanaan (planning) meliputi :
a) Menyusun rencana kerja Kepala Ruangan Rawat Jalan.
b) Berperan serta menyusun falsafah dan tujuan pelayanan
keperawatan di ruang rawat jalan yang bersangkutan.
c) Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan dan
peralatan atau fasilitas dari segi jumlah maupun kualifikasi
untuk ruang rawat jalan.
d) Koordinasi dengan Kepala Ruangan/ Kepala Seksi/ Kepala
Bidang/ Direktur rumah sakit untuk kelancaran
pelaksanaan pelayanan keperawatan.
2. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan
(organising & actuating):
a) Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan
pelayanan di ruang rawatnya.
b) Melaksanakan orientasi kepada tenaga keperawatan baru
atau tenaga lain yang akan bekerja di ruang rawatnya.
c) Memberikan orientasi dan bimbingan kepada siswa atau
mahasiswa keperawatan yang menggunakan ruang
rawatnya sebagai lahan praktek.
d) Memberikan orientasi kepada pasien atau keluarganya
meliputi: penjelasan tentang tata tertib ruang rawat,
peraturan rumah sakit, fasilitas yang ada dan cara
penggunaanya, serta kegiatan rutin sehari-hari.
e) Membimbing tenaga keperawatan untuk melaksanakan
pelayanan atau asuhan keperawatan sesuai standar.
f) Mengupayakan pengadaan peralatan dan obat-obatan
sesuai kebutuhan berdasarkan ketentuan atau kebijakan
rumah sakit.
g) Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan alat agar
selalu dalam keadaan siap pakai.
h) Memelihara lingkungan kerja yang aman, nyaman dan
estetis.
i) Mengatur penempatan pasien untuk pemanggilan pasien
dan mengelompokkan pasien di ruang rawat jalan sesuai
tingkat kegawatan, infeksi atau non infeksi, waktu
kedatangan pasien/ pendaftaran pasien untuk kelancaran
pemberian asuhan keperawatan.

9
j) Melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien sesuai
kebutuhan dasar dan batas kewenangan dan tanggung
jawabnya.
k) Membuat laporan harian mengenai pelaksanaan asuhan
keperawatan serta kegiatan lainnya di ruang rawat jalan dan
disampaikan kepada atasannya.
l) Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien di ruang
rawat jalan.
m) Menyampaikan serta menjelaskan kebijakan umum
Direktur dan informasi lain yang berhubungan dengan
pelayanan kepada pegawai yang berada di bawah tanggung
jawabnya.
n) Melaksanakan peraturan, ketentuan, dan kebijakan yang
telah ditetapkan yang berhubungan dengan pelayanan
poliklinik.
o) Membuat laporan kunjungan pasien.
p) Melaporkan seluruh tugas dan tanggung jawabnya kepada
Koordinator Keperawatan di instalasi rawat jalan.
q) Mendelegasikan tugas dan tanggung jawabnya kepada
Koordinator Keperawatan di instalasi rawat jalan apabila
berhalangan hadir atau cuti.
r) Melakukan kegiatan dan tugas lain sesuai dengan
pengarahan Koordinator Keperawatan di instalasi rawat
jalan.
s) Menyimpan dan mengembalikan berkas catatan medik
pasien ke bagian Rekam Medis.
3. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian
(controlling) :
a) Mengendalikan dan menilai pelaksanaan asuhan
keperawatan.
b) Melakukan penilaian kinerja tenaga keperawatan yang
berada di bawah tanggung jawabnya.
c) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas
masing-masing pegawai yang berada di bawah tanggung
jawabnya.
d) Mengawasi, mengendalikan, dan menilai pendayagunaan
peralatan dan obat-obatan.
e) Mengawasi dan menilai mahasiswa keperawatan untuk
memperoleh pengalaman belajar sesuai dengan tujuan
program bimbingan yang telah ditentukan.
f) Mengawasi dan menilai mutu asuhan keperawatan sesuai
standar yang berlaku secara mandiri atas koordinasi dengan
tim pengendalian mutu asuhan keperawatan.
g) Mengawasi dan meneliti pembuatan laporan kunjungan
pasien.
TANGGUNG Secara struktural Kepala Ruangan Rawat Jalan bertanggung jawab
JAWAB kepada kepala Seksi Pelayanan Keperawatan dan terhadap hal-hal
sebagai berikut :

10
1) Kebenaran dan ketepatan rencana kebutuhan tenaga
keperawatan.
2) Kebenaran dan ketepatan program pengembangan pelayanan
keperawatan.
3) Keobjektifan dan kebenaran penilaian kinerja tenaga
keperawatan.
4) Kelancaran kegiatan orientasi bagi perawat baru.
5) Kebenaran dan ketepatan protap (SPO, SAK pelayanan
keperawatan dan Standar Praktek Keperawatan).
6) Kebenaran dan ketepatan laporan berkala pelaksana pelayanan
keperawatan.
7) Kebenaran dan ketepatan pelaksanaan program bimbingan
mahasiswa institusi pendidikan keperawatan
WEWENANG Dalam menjalankan tugasnya Kepala Ruangan Rawat Jalan
mempunyai wewenang, sebagai berikut :
1) Meminta informasi dan pengarahan kepada atasan.
2) Memberi petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas staf
keperawatan/ kebidanan.
3) Mengawasi, mengendalikan, dan menilai pendayagunaan
tenaga keperawatan, peralatan dan mutu asuhan keperawatan/
kebidanan di ruang rawat.
4) Menandatangani surat yang ditetapkan menjadi wewenang
Penanggung Jawab Poliklinik.
5) Menghadiri rapat berkala dengan Kepala Unit/Kepala
Seksi/Kepala Bidang/Direksi rumah sakit untuk kelancaran
pelaksanaan pelayanan.
PERSYARATAN 1) Lulusan S1 Keperawatan NERS dengan pengalaman kerja
JABATAN minimal 3 tahun.
2) Pengalaman sebagai penanggung jawab shift atau ketua tim.
3) Mempunyai pengetahuan di bidang pengelolaan ruangan.
4) Mempunyai sertifikat Manajemen Pelayanan Keperawatan
Ruang/Bangsal dan BTCLS.
5) Mampu koordinasi dengan semua kepala ruangan, supervisor
dan staf dibawahnya.
6) Berstatus pegawai tetap Rumah Sakit Mitra Idaman.
7) Berdisiplin tinggi, mau terus belajar dan menjunjung tinggi
kompetensi dan profesionalisme.
8) Berwibawa dan mampu sebagai panutan bagi rekan
sejawatnya.
9) Sehat jasmani dan rohani.

3. Perawat Penanggung Jawab Asuhan (PPJA)


NAMA JABATAN Perawat Penanggung Jawab Asuhan (PPJA)
UNIT ORGANISASI Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Mitra Idaman Banjar
TUGAS POKOK Mengkoordinasikan dan menyelenggarakan pelayanan
keperawatan di bawah lingkup tanggung jawabnya di Rumah
Sakit Mitra Idaman.
FUNGSI 1. fungsi penggerakan dan pelaksanaan (organising &
actuating)

11
2. Fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian
(controlling)
URAIAN TUGAS 1) Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara
komprehensif.
2) Membuat tujuan dan rencana keperawatan.
3) Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama praktek
bila diperlukan.
4) Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan
yang diberikan oleh disiplin ilmu lain maupun perawat
lain.
5) Mengevaluasi keberhasilan asuhan keperawatan.
6) Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan
lembaga sosial di masyarakat
7) Membuat jadwal perjanjian klinik.
8) Mengadakan kunjungan rumah bila perlu.
9) Bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan
keperawatan pasien mulai dari pasien masuk sampai
keluar rumah sakit.
10) Mengikuti timbang terima.
11) Menerima dan menyesuaikan rencana.
12) Menyiapkan penyuluhan untuk pulang.
13) Melaksanakan sentralisasi obat.
14) Mendampingi visite.
15) Melaksanakan ronde keperawatan bersama dengan kepala
ruangan dan perawat Pelaksana (PP).
Melaporkan perkembangan pasien kepada kepala ruangan.
TANGGUNG Secara struktural Perawat Penanggung Jawab Asuhan (PPJA)
JAWAB bertanggung jawab kepada kepala ruangan dan terhadap hal-hal
sebagai berikut :
1) Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara
komprehensif.
2) Melakukan kontrak dengan pasien dan keluarga.
3) Melakukan pengkajian terhadap pasien baru/melengkapi
hasil dari Perawat Pelaksana (PP).
4) Menetapkan rencana askep dan menjelaskan pada Perawat
Pelaksana (PP) (preconference).
5) Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama praktik.
6) Menetapkan Perawat Pelaksana (PP) yang bertanggung
jawab pada pasien.
7) Melakukan bimbingan dan evaluasi pada Perawat
Pelaksana (PP) dalam melakukan tindakan keperawatan.
8) Memonitor dokumentasi yang dilakukan Perawat Pelaksana
(PP).
9) Membuat jadwal perjanjian klinik.
10) Mengatur pelaksanaan konsul dan pemeriksaan penunjang
lainnya.
11) Membantu dan memfasilitasi terlaksananya kegiatan
Perawat Pelaksana (PP).
12) Melakukan kegiatan serah terima pasien.
13) Mendampingi visite dokter/ tim medis.

12
14) Melakukan evaluasi askep dan membuat catatan
perkembangan pasien setiap hari.
15) Mengkomunikasikan dan mengoordinasikan pelayanan
yang diberikan oleh disiplin lain maupun perawat lain.
16) Memberikan pendidikan kesehatan pada pasien dan
keluarga.
17) Membuat rencana pulang.
18) Mengadakan kunjungan rumah (home care).
19) Melakukan kegiatan penginputan data ke dalam SIMRS
meliputi :
- Tarif asuhan keperawatan dan Penggunaan
BHP/Alkes.
- Pengisian visite.
- Sensus harian.
- Rencana Pasien Pulang.
- Input Rencana Keperawatan terintegrasi.
- Permintaan Floorstock Ruangan dan Barang /
Instrumen.
- Melakukan Pemindahan Ruangan dan Check Out
Pasien.
- Dilakukan setiap shift pagi.
20) Melakukan pengecekan kesesuaian hasil inputan SIMRS
dengan status pasien atas pelayanan kesehatan pasien yang
rencana akan pulang.
21) Mengecek kelengkapan pasien yang diijinkan pulang sesuai
dengan SPO Pasien Pulang.
WEWENANG Dalam menjalankan tugasnya Perawat Penanggung Jawab
Asuhan (PPJA) mempunyai wewenang sebagai berikut :
1) Meminta informasi dan pengarahan kepada atasan.
2) Memberi petunjuk dan bimbingan pelaksanaan Asuhan
Keperawatan Perawat Pelaksana (PP).
3) Menghadiri rapat berkala dengan Kepala Ruangan, Kepala
Unit/ Kepala Seksi/ Kepala Bidang/ Direktur rumah sakit
untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan.
PERSYARATAN 1) Lulusan S1 Keperawatan dengan pengalaman kerja
JABATAN minimal 3 tahun.
2) Lulusan D3 Keperawatan dengan pengalaman kerja
minimal 5 tahun.
3) Pengalaman sebagai penanggung jawab shift atau ketua
tim.
4) Mampu berkoordinasi dengan semua kepala ruangan,
supervisor dan staf dibawahnya.
5) Berstatus pegawai tetap rumah sakit Mitra Idaman.
6) Berdisiplin tinggi, mau terus belajar dan menjunjung tinggi
kompetensi dan profesionalisme.
7) Berwibawa dan mampu sebagai panutan bagi rekan
sejawatnya.
8) Sehat jasmani dan rohani.

13
4. Perawat Pelaksana (PP)
NAMA JABATAN Perawat Pelaksana (PP)
UNIT ORGANISASI Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Mitra Idaman Banjar
TUGAS POKOK Memberikan pelayanan asuhan keperawatan langsung kepada
pasien di Rumah Sakit Mitra Idaman.
FUNGSI Melakukan kegiatan harian keperawatan
URAIAN TUGAS 1) Memberikan pelayanan keperawatan secara langsung
berdasarkan proses keperawatan dengan sentuhan kasih
sayang:
a. Menyusun rencana perawatan sesuai dengan masalah
pasien.
b. Melaksanakan tindakan perawatan sesuai dengan
rencana.
c. Mengevaluasi tindakan perawatan yang telah diberikan.
d. Mencatat atau melaporkan semua tindakan perawatan
dan respons pasien pada catatan perawatan.
2) Melaksanakan program medis dengan penuh tanggung
jawab
a. Pemberian obat.
b. Resep dan pengambilan obat dilakukan oleh perawat.
c. Pemeriksaan penunjang.
d. Persiapan pasien yang akan operasi.
3) Memperhatikan keseimbangan kebutuhan fisik, mental,
sosial, dan spiritual dari pasien diantaranya:
a. Memelihara kebersihan pasien dan lingkungan.
b. Mengurangi penderitaan pasien dengan memberi rasa
aman, nyaman, dan ketenangan.
c. Pendekatan dan komunikasi terapeutik.
4) Mempersiapkan pasien secara fisik dan mental untuk
menghadapi tindakan keperawatan dan pengobatan atau
diagnosis.
5) Melatih pasien untuk menolong dirinya sendiri sesuai
dengan kemampuannya.
6) Memberikan pertolongan segera pada pasien gawat atau
sakaratul maut.
7) Membantu kepala ruangan dalam penatalaksanaan ruangan
secara administratif
a. Menyiapkan data pasien baru, pulang, atau meninggal.
b. Sensus harian atau formulir.
c. Rujukan harian atau formulir.
8) Mengatur dan menyiapkan alat-alat yang ada di ruangan
menurut fungsinya supaya siap pakai.
9) Menciptakan dan memelihara kebersihan, keamanan, dan
kenyamanan, dan keindahan ruangan.
10) Melaksanakan tugas dinas pagi, sore, malam, atau hari libur
secara bergantian sesuai jadwal tugas.

14
11) Memberikan penyuluhan kesehatan sehubungan dengan
penyakitnya (PKMRS).
12) Melaporkan segala sesuatu mengenai keadaan pasien baik
secara lisan maupun tulisan.
13) Membuat laporan harian pasien.
14) Membaca rencana perawatan yang telah ditetapkan Perawat
Penanggung Jawab Asuhan (PPJA).
15) Membina hubungan terapeutik dengan pasien dan
keluarga.
16) Menerima delegasi peran Perawat Penanggung Jawab
Asuhan (PPJA), bila Perawat Penanggung Jawab Asuhan
(PPJA) tidak ada.
17) Melakukan tindakan keperawatan berdasarkan rencana
keperawatan.
18) Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan
dan mendokumentasikan.
19) Memeriksa kerapihan dan kelengkapan status
keperawatan.
20) Mengkomunikasikan semua masalah kepada Perawat
Penanggung Jawab Asuhan (PPJA).
21) Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan diagnostik,
laboratorium, pengobatan dan tindakan keperawatan .
22) Berperan serta dalam memberikan pendidikan kesehatan.
23) Melakukan inventarisasi fasilitas .
24) Membantu tim lain yang membutuhkan .
25) Membantu tugas Perawat Penanggung Jawab Asuhan
(PPJA) Melakukan penginputan data ke dalam SIMRS
meliputi :
a. Tarif asuhan keperawatan dan Penggunaan BHP/Alkes
b. Pengisian visite
c. Sensus harian
d. Rencana Pasien Pulang
e. Input Rencana Keperawatan terintegrasi
f. Permintaan Floorstock Ruangan dan Barang/
Instrumen
g. Melakukan Pemindahan Ruangan dan Check Out
Pasien
h. Dilakukan setiap shift pagi
TANGGUNG Secara struktural Perawat Pelaksana (PP) bertanggung jawab
JAWAB kepada kepala ruangan
WEWENANG 1) Memberi saran
2) Meminta masukan dari atasan
PERSYARATAN 1) Lulusan S1 / D3 Keperawatan dengan pengalaman kerja
JABATAN minimal 1 tahun.
2) Mampu koordinasi dan berkomunikasi.
3) Berdisiplin tinggi, mau terus belajar dan menjunjung tinggi
kompetensi dan profesionalisme.
4) Berwibawa dan mampu bersikap sebagai panutan bagi
rekan sejawatnya.

15
5) Sehat jasmani dan rohani.

BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

Instalasi rawat jalan mempunyai hubungan kerja dengan sesama Instalasi yang ada di RS.
Mitra Idaman. Hubungan kerja yang dimaksud adalah hubungan kerja sesuai dengan tugas pokok
dan fungsinya. Unit kerja yang berhubungan Instalasi rawat jalan terdiri atas :
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Bedah Sentral
4. Instalasi Laboratorium
5. Instalasi Radiologi
6. Instalasi Farmasi
7. Instalasi Gizi
8. Pendaftaran
9. Kasir
10. Instalasi Rekam Medis
11. Logistik dan Umum
12. Instalasi Pusat Data
13. IPSRS
Skema Tata Hubungan Internal Instalasi Rawat Jalan

16
Instalasi
Gawat
Darurat
Instalasi
IPSRS
Rawat Inap

Instalasi
Instalasi
Bedah
Pusat Data
Sentral

Logistik dan Instalasi


Umum Laboratorium
Unit
Rawat
Jalan

Instalasi Instalasi
Rekam Medis Radiologi

Instalasi
Kasir
Farmasi

Pendaftaran Instalasi Gizi

Hubungan kerjanya sebagai berikut :


1. Instalasi Gawat Darurat
Pasien Instalasi rawat jalan yang dalam keadaan emergensi, maka pasien diantar oleh
perawat Instalasi rawat jalan ke IGD untuk dilakukan tindakan.
2. Instalasi Rawat Inap
Pasien Instalasi rawat jalan yang akan dirawat, dibuatkan surat pengantar rawat oleh
dokter, penanggung jawab/keluarga pasien dianjurkan ke bagian admisi/pendaftaran untuk
regitrasi rawat inap, setelah penanggung jawab/keluarga pasien menandatangani surat
persetujuan.
3. Instalasi Bedah Sentral
Hubungan kerjasama Instalasi Rawat Jalan dengan Instalasi Bedah Sentral adalah untuk
pasien yang memerlukan tindakan operatif di Instalasi Rawat Jalan yang diteruskan ke
Instalasi Bedah Sentral
4. Instalasi Farmasi
Kebutuhan obat dan alat medis di Instalasi rawat jalan, diperoleh dari instalasi farmasi
dengan prosedur permintaan sesuai SPO terlampir.
5. Instalasi laboratorium
Pasien Instalasi rawat jalan yang membutuhkan pemeriksaan laboratorium akan dibuatkan
formulir permintaan laboratorium oleh dokter dan formulir diserahkan kepada petugas
laboratorium oleh perawat rawat jalan.

17
6. Instalasi radiologi
Pasien Instalasi rawat jalan yang membutuhkan pemeriksaan radiologi, akan dibuatkan
formulir permintaan pemeriksaan radiologi oleh dokter, dan formulir diserahkan ke
petugas radiologi oleh perawat Instalasi rawat jalan.
7. Instalasi gizi
Pasien Instalasi rawat jalan yang memerlukan konsultasi nutrisi, akan dimintakan langsung
ke bagian gizi.
8. Bagian Kasir
Pasien yang telah selesai berobat ke Instalasi rawat jalan akan diantar ke bagian kasir oleh
perawat untuk menyelesaikan administrasi.
9. Bagian Logistik
Kebutuhan alat-alat rumah tangga dan alat tulis kantor di Instalasi rawat jalan, diperoleh
dari logistik umum dengan prosedur permintaan sesuai dengan SPO. Hubungan instalansi
Rawat Jalan dengan Logistik dan Umum adalah suatu rangkaian kerja sama antara instalasi
Rawat Jalan dengan Logistik dan Umum untuk kebutuhan ambulance dan untuk keamanan
(satpam).

10. Instalasi Rekam Medis


Pasien yang berobat ke Instalasi rawat jalan akan diberikan nomor rekam medis dan status
medis pasien, dan yang sudah selesai berobat disimpan di bagian rekam medik serta bila
pasien berobat kembali, status medis pasien diminta kembali ke bagian rekam medik oleh
petugas pendaftaran.
11. Pendaftaran
Setiap pasien yang berobat ke Instalasi rawat jalan selalu didaftarkan ke bagian
pendaftaran, dari bagian pendaftaran disiapkan status dan kelengkapannya, kemudian
status dan kelengkapannya tersebut diantarkan oleh petugas pendaftaran ke instalasi rawat
jalan.
12. Instalasi Pusat Data
Data kegiatan instalasi Rawat jalan dimasukkan ke dalam sistem RSMI untuk membantu
dokumentasi, transaksi dan sistem pelaporan.
13. IPSRS
Hubungan kerjasama Instalasi Rawat Jalan dengan IPSRS adalah dalam hal pemeliharaan
dan perbaikan alat maupun fasilitas Rumah Sakit di Instalasi Rawat Jalan guna
memperlancar pelayanan.

Hubungan eksternal

18
Instalasi Rawat jalan memiliki hubungan eksternal dalam kebutuhan data dan laporan
rumah sakit dengan dinas kesehatan kota Banjar.

BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONAL

N Nama Jabatan Kualifikasi Jumlah Kekurangan


o Formal Sertifikat SDM saat ini SDM
1. Kepala Instalasi Rawat 
Dokter ACLS/ATLS 1
Jalan
2. Dokter poli Spesialis Dokter ACLS/ATLS 14 
3. Dokter gigi Dokter BLS 1 
4. Dokter Poli DOTS Dokter Spesialis Pelayanan 
Paru atau Tuberkulosis
1 Dokter
Spesialis dengan
Penanggungja
Penyakit Dalam strategi
wab
dan Dokter DOTS di
2 Dokter
umum Rumah Sakit
umum
(PPTS
DOTS)
5. Dokter Poli PDP HIV- Dokter pelatihan 3
-
AIDS PDP
6. Kepala Ruangan 
S1 keperawatan BLS 1
Rawat Jalan
7. Perawat Penanggung D-3 
BLS 1
Jawab Asuhan keperawatan

19
8. Perawat Pelaksana D-3 4
BLS 9
keperawatan

BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Setiap pegawai baru yang akan melakukan orientasi di Instalasi rawat jalan akan diberi
pembekalan mengenai :
1. Struktur organisasi Bidang Pelayanan
2. Kebijakan umum bidang pelayanan dan SOP rawat jalan
3. Orientasi lapangan.

Peserta Orientasi
Peserta orientasi adalah tenaga baru yang ditempatkan di Instalasi Rawat Jalan.

Kelengkapan Orientasi
Kelengkapan orientasi yang harus dimiliki dan digunakan oleh peserta orientasi di lingkungan
Instalasi Rawat Jalan adalah sebagai berikut :
1. Peserta orientasi wajib menggunakan baju atasan putih polos dan bawahan celana
panjang kain berwarna putih polos
2. Peserta orientasi wajib menggunakan sepatu hitam selama masa orientasi.

20
Waktu dan Tempat Orientasi
Orientasi tenaga baru di Instalasi Rawat Jalan dilaksanakan dalam waktu 3 bulan setelah tanggal
penetapan pegawai tersebut ditetapkan sebagai tenaga baru. Waktu orientasi di Instalasi Rawat
Jalan adalah :
1. Poliklinik pagi adalah dari pukul 07.00 WIB sampai pukul 14.00 WIB
2. Poliklinik sore dari pukul 14.00 WIB sampai pukul 21.00 WIB.

Kegiatan Orientasi
1. Orientasi Umum
a. Masalah organisasi
b. Perkenalan
c. Tunjangan karyawan
2. Orientasi khusus
a. Peserta orientasi diberikan pemahaman tentang struktur Organisasi Instalasi rawat
jalan, pengenalan unit kerja melalui survey langsung ke lapangan.
b. Prosedur kerja Instalasi rawat jalan dan melaksanakan praktik teknik kerja
c. Dijelaskan mekanisme hubungan dengan unit kerja lain terkait melaksanakan praktik
teknik kerja.
d. Tugas-tugas jabatan
 Lokasi pekerjaan
 Tugas-tugas pekerjaan
 Kebutuhan keamanan
 Fungsi jabatan
 Sasaran-sasaran pekerjaan
 Hubungan dengan pekerjaan-pekerjaan lain
e. Pengenalan lingkup pekerjaan
 Pengenalan SOP
 Observasi/adaptasi
 Uji coba pelaksanaan pekerjaan
 Pelaksanaan pekerjaan

Bagi karyawan baru yang telah melalui proses orientasi selanjutnya akan dilakukan
evaluasi hasil pelaksanaan orientasi selama 3 bulan. Evaluasi ini akan dilakukan oleh atasan
langsung yang berkoordinasi dengan SDM. Evaluasi orientasi merupakan tahapan terakhir
yang akan menentukan apakah karyawan telah menjalani masa orientasi layak untuk bekerja
di RS Mitra Idaman atau tidak.

21
BAB X
PERTEMUAN/RAPAT

Pengertian
Pertemuan antara kepala Instalasi Rawat Jalan dengan Kepala Ruangan Rawat Jalan,
perawat penanggung jawab asuhan dan perawat pelaksana dilakukan secara rutin maupun berkala
untuk melakukan evaluasi dan membahas permasalahan yang ditemui terkait pelayanan Rawat
Jalan di poli Rawat Jalan dan unit terkait lainnya, maupun merencanakan kegiatan khusus lainnya.

Pertemuan Rutin.
Rapat Bulanan
Merupakan pertemuan rutin internal Instalasi Rawat Jalan, yang dipimpin oleh Kepala
Instalasi Rawat Jalan dan diselenggarakan pada minggu Kedua setiap bulannya, dengan agenda:
a. Pembahasan permasalahan manajerial dan fungsional pelayanan Instalasi Rawat Jalan
dalam bulan sebelumnya.
b. Perencanaan kegiatan manajerial dan/atau fungsional pelayanan Instalasi Rawat Jalan
bulan berikutnya

22
Pertemuan Insidentil
Merupakan pertemuan yang tidak terjadwal yang diselenggarakan untuk membahas
permasalahan khusus dan insidentil sesuai dengan kondisi di lapangan. Pertemuan dipimpin oleh
Kepala Instalasi Rawat Jalan.

BAB XI
PELAPORAN

Jenis Laporan
Laporan dibuat oleh Perawat Instalasi Rawat Jalan dan diketahui oleh Kepala Instalasi Rawat Jalan
dan Kepala ruangan Rawat Jalan. Adapun jenis laporan yang dikerjakan terdiri dari :
1. Laporan Harian
Laporan yang dibuat oleh Penanggung Jawab Shift Jaga dalam bentuk tertulis setiap hari, Yaitu:
Laporan kunjungan pasien Instalasi Rawat Jalan.

2. Laporan Bulanan
Laporan yang dibuat oleh Kepala Ruangan Rawat Jalan dalam bentuk tertulis setiap bulannya dan
sepengetahuan Kepala Instalasi Rawat Jalan dan diserahkan kepada Kepala Seksi Pelayanan
Medis, meliputi :
1) Jumlah kunjungan pasien Instalasi Rawat Jalan
2) Jumlah kasus penyakit terbanyak di Instalasi Rawat Jalan
3) Jumlah pemeriksaan penunjang pasien Instalasi Rawat Jalan
4) Laporan keadaan fasilitas dan sarana Instalasi Rawat Jalan yang meliputi :

23
 Kelengkapan Alat dan Fasilitas
 Kondisi alat dan Fasilitas.

3. Laporan Tahunan
Laporan yang dibuat oleh Kepala Instalasi Rawat Jalan dalam bentuk tertulis setiap tahun dan
diserahkan kepada Kepala Seksi Pelayanan Medis. Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah :
a. Laporan kunjungan Instalasi Rawat Jalan dan evaluasi dalam 1 tahun.
b. SDM / Ketenagaan di Instalasi Rawat Jalan dan evaluasi dalam 1 tahun.
c. Laporan keadaan fasilitas dan sarana di Instalasi Rawat Jalan dan evaluasi dalam 1
tahun.
d. Laporan mutu pelayanan Instalasi Rawat Jalan.
e. Laporan evaluasi program kerja Instalasi Rawat Jalan.
f. Laporan pencapaian target Instalasi Rawat Jalan.

Lampiran :
Work Load Indikator Staff Need (WISN) adalah indikator yang menunjukkan besarnya
kebutuhan tenaga pada sarana berdasarkan beban kerja, sehingga alokasi atau relokasi tenaga akan
lebih mudah dan rasional.

1. Menentukan Waktu Kerja yang tersedia (Work Load Indicator Staff Need)
Rumus : { A – ( B + C + D + E ) } X F
A = Hari Kerja (6 hari x 52 Minggu = 312 Hari /Tahun)
B = Cuti Tahunan ( 8 Hari / Tahun )
C = Pendidikan dan Pelatihan ( 6 Hari / Tahun )
D = Hari Libur Nasional ( 15 Hari + 4 Hari Cuti bersama = 19 Hari / Tahun )
E = Ketidakhadiran Kerja ( 12 Hari / Tahun )
F = Waktu Kerja ( 7 Jam )
Waktu Kerja Tersedia = { ( 312 ) – ( 8 + 6 + 19 + 12 ) x 7
= ( 312 – 45 ) x 7
= 267 x 7
= 1869 Jam / Tahun

24
= 112.140 Menit / Tahun

2. Menyusun Standar Beban Kerja


Standar Beban Kerja = Waktu Kerja Tersedia/Rata – rata Waktu yang dibutuhkan

3. Menyusun Standar Kelonggaran

Standar Kelonggaran = Rata – rata Per Faktor Kelonggaran


Waktu yang tersedia

Standar Kelonggaran = 2 jam per minggu = 4 x 60 menit x 4 minggu x 12 bulan = 0.103


112.140 112.140

4. Perhitungan Kebutuhan SDM

Kebutuhan SDM = Kuantitas Kegiatan Pokok + Standar kelonggaran


Standar beban kerja

Kuantitas Kegiatan Pokok


N JUMLAH
BEBAN KERJA
O (tahun 2016)
1 Jumlah Pasien 34.712

Waktu
Standar
yang Kebutuhan
N Kuantitas Beban Standar
KEGIATAN POKOK dibutuhkan Tenaga
O Kerja Kelonggaran
(menit)
a b c=WKT/b d=a/c
Melakukan anamnesis
34.712 5 22.428
1 pasien 1.548
Melakukan Pemeriksaan
34.712 5 22.428
2 Tanda-tanda Vital 1.548
3 Melakukan Dokumentasi 34.712 5 22.428 1.548
perawatan luka di poli
34.712 10 11.214
4 bedah 0.103 3.095
5 melakukan inform consent 34.712 5 22.428 1.548
Menulis kunjungan pasien
34.712 5 22.428
6 di buku kunjungan 1.548
7 Melakukan verbed 34.712 5 22.428 1.548
Memberikan informasi
34.712 5 22.428
8 dan edukasi pasien 1.548
TOTAL SBK 13.929
SBK + SKL 14.032
KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT 14

25
26

Anda mungkin juga menyukai