PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
UPT Puskesmas Kebonagung terletak di Jl. Kompleks l .....Xxx.
Memiliki wilayah kerja 1 desa yaitu Desa tunggal. Desa ..... terdiri atas 20
padukuhan, 297 RT dan 95 RW dengan luas wilayah adalah 889.7480
Ha.
Secara umum Puskesmas merupakan satuan organisasi yang
memberikan kewenangan kemandirian oleh dinas kesehatan untuk
melaksanakan satuan tugas operasional pembangunan di wilayah
kerja. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, pada Pasal
4 disebutkan bahwasanya puskesmas mempunyai tugas melaksanakan
kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan
sehat.
Adapun fungsi puskesmas sebagaimana tertuang pada Pasal 5
Permenkes RI No 75/2014 meliputi:
1. Penyelenggaraan UKM (upaya kesehatan masyarakat) tingkat
pertama di wilayah kerjanya
2. Penyelenggaraan UKP (upaya kesehatan perorangan) tingkat
pertama di wilayah kerjanya
Selain dua fungsi yang terdapat pada pasal 5, selanjutnya pasal 8
menyebutkan bahwa puskesmas juga dapat berfungsi sebagai wahana
pendidikan tenaga kesehatan.
Puskesmas sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat pertama memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan
nasional, khususnya subsistem upaya kesehatan; Untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan nasional diselenggarakan berbagai upaya
kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama di UPT Puskesmas Kebonagung meliputi:
a. Rawat jalan
b. Pelayanan gawat darurat
B. Tujuan Pedoman
Pedoman pelayanan klinis bertujuan untuk menjadi acuan bagi
seluruh aktifitas pelayanan klinis yang dilaksanakan di UPT Puskesmas
Kebonagung, sehingga pada akhirnya pelayanan klinis dapat
meningkatkan kepuasan pelanggan yang pada akhirnya dapat
mendukung pencapaian standar pelayanan minimal (SPM).
D. Batasan Operasional
1. Rawat jalan adalah pelayanan medis yang diberikan kepada pasien
untuk tujuan pengamatan, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi dan
pelayanan kesehatan lainnya tanpa mengharuskan rawat inap.
2. Pelayanan gawat darurat adalah pelayanan kesehatan yang harus
diberikan secepatnya untuk mencegah terjadinya kematian, keparahan
dan kecacatan sesuai dengan kemampuan puskesmas.
3. pasien rawat jalan
Pasien puskesmas yang setelah mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai dengan kondisinya dapat pulang ke rumah.
4. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan tambahan terhadap pemeriksaan kesehatan yang
dilakukan dokter untuk mendapatkan kepastian diagnosa dan ketepatan
terapi terhadap pasien.
5. Konsultasi
Upaya memberikan pengertian dan pengetahuan kepada pasien
mengenai hal hal yang harus diketahui berhubungan dengan kondisi
kesehatannya.
E. Landasan Hukum
1. Undang Undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang Undang No 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
3. Peraturan menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014 Tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
Dokter umum
Perawat gigi
Pengobatan gigi
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
1. Fasilitas dan sarana
Ruang pelayanan pasien pada umumnya berlokasi di lantai satu gedung
puskesmas (lantai bawah) sehingga memudahkan bagi pasien untuk
mengakses. Poli umum (BP umum) merupakan ruangan
dengan 3 ruang pemeriksaan dokter, termasuk didalamnya terdapat bed/tempat
tidur pasien. Ruangan ini ber-AC. Di bagian depan ruangan ini/di sisi pintu
masuk terdapat meja anamnesa pasien sekaligus pemeriksaan awal oleh
perawat.
1. BP Umum
A. Petugas Penanggung jawab
· Dokter
B. Perangkat Kerja
- Tensimeter
- Stetoskop
- Termometer
C. Tatalaksana
· Petugas melakukan pemanggilan pasien.
· Petugas melakukan anamnese untuk mengetahui keluhan dan
kondisi pasien lebih lanjut dan memeriksa tanda vital pasien,
kemudian mencatatkannya di rekam medis. Pasien dipersilakan
menuju meja dokter.
· Dokter melakukan pemeriksaan terhadap pasien dan
mencatatkannya di rekam medis. Bila dokter merasa pasien perlu
mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut, maka dokter akan
membuat surat rujukan baik internal atau eksternal dan
memberikannya kepada pasien. Bila tidak, maka pasien
mendapatkan resep sesuai kondisi penyakitnya.
1. BP Gigi
1. Petugas Penanggung jawab
· Dokter gigi
· Perawat gigi
1. Perangkat kerja
· Tensi meter
· Stetoskop
· Kursi gigi set
1. Tatalaksana
· Petugas menekan tombol panggilan poli
· Petugas melakukan anamnese dan pemeriksaan tanda vital pasien
dan mencatatkannya di rekam medis. Pasien disiapkan di kursi gigi
untuk diperiksa dokter.
· Dokter memeriksa kondisi kesehatan mulut pasien dan
mencatatkannya di rekam medis. Bila pasien memerlukan tindakan
perawatan gigi, maka dokter gigi akan melakukan tindakan. Bila tidak
dan pasien membutuhan obat, maka dokter akan menuliskan resep
untuk pengambilan obat di farmasi.
1. KIA
1. Petugas Penanggung jawab
· Bidan
1. Perangkat Kerja
· Tensi meter
· Stetoskop
· Doppler
· Spuit
1. Tatalaksana
· Petugas menekan tombol panggilan poli
· Petugas akan melakukan anamnese dan pemeriksaan tanda vital
serta mencatatakannya di rekam medis.
· Pasien ibu hamil yang akan memeriksakan kehamilannya akan
dipersilakan naik ke bed periksa untuk dilakukan pemeriksaan kondisi
kehamilannya. Hasil pemeriksaan akan dicatat di rekam medis.
· Bila memerlukan pemeriksaan penunjang yang lain, ibu hamil akan
dirujuk internal. Bila memerlukan imunisasi akan diberi immunisasi.
· Bila sudah selesai ibu hamil diberi resep untuk pengambilan vitamin
atau obat lainnya.
· Pasien bayi yang akan immunisasi akan diperiksa dulu apakah cukup
sehat untuk mendapatkan immunisasi hari ini.
· Bila kondisi bayi sehat, maka bayi akan diberi jenis immunisasi
sesuai jadwalnya. Untuk jenis immunisasi yang dapat menimbulkan
demam, kepada orang tua bayi akan deberi resep pengambilan obat
penurun panas.
· Pasien peserta KB akan dilakukan pemeriksaan dan konsultasi,
kemudian akan diberikan pelayanan KB sesuai keinginan pasien.
1. Farmasi
1. Petugas Penanggung jawab
Apoteker
Asisten Apoteker
1. Perangkat Kerja
Alat tulis
Blender obat
Kertas pembungkus obat
Plastik pembungkus obat
1. Tatalaksana
Pasien meletakkan lembar resep di kerangjang yang telah disediakan dan
menunggu obat disiapkan.
Petugas mengambil lembar resep dan membacanya untuk memastikan
resep dapat dibaca dengan jelas dan obat-obat yang tertulis di dalam
lembar resep tersedia.
Apabila ada keraguan atau kekurangjelasan, maka petugas akan
menanyakan kepadapetugas yangmenulis resep.
Petugas kemudian menyiapkan obat yang tertera di resep dan
memasukkannya ke dalam bungkus plastik, menuliskan informasi
penggunaan obat di bungkusnya dan kemudian menyerahkannya kepada
pasien.
Sambil menyerahkan obat, petugas juga menyampaikan informasi yang
perlu diketahui pasien atau keluarganya sehubungan dengan penggunaan
obat.
BAB V
LOGISTIK
1. Antiaritmia
- Lidokain
- Amiodaron
1. Insulin
2. Obat Hipoglikemia Oral
3. Obat Agonis Adrenergik
- Efinefrin
- Norefineprin
1. Anestetik Umum
- Propofol
- Ketamin
1. Kemoterapi
2. Obat Kontras
3. Pelemas Otot
- Suksinilkolin
- Rokuronium
- Vekuronium
1. Larutan Kardioplegia
2. Sound Alike Look Alike Drugs
4. KEPASTIAN KETEPATAN: TEPAT LOKASI,
TEPAT PROSEDUR, TEPAT PASIEN OPERASI
Indikator Keselamatan Operasi:
a. menggunakan tanda yang mudah di kenali untuk identifikasi lokasi operasi
dan mengikutsertakan pasien dalam proses penandaan.
b. Menggunakan checklist atau proses lain untuk verifikasi lokasi yg tepat, dan
pasien yang tepat sebelum operasi, serta seluruh peralatan yang dibutuhkan
tersedia benar dan berfungsi.
c. Seluruh tim operasi membuat dan mendokumentasikan prosedur time out
sesaat sebelum prosedur tim out sesaat sebelum prosedur operasi dimulai.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Tujuan umum
Terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat dan produktif untuk SDM
puskesmas, aman dan sehat bagi pasien, pengunjung/pengantar pasien,
masyarakat dan lingkungan sekitar sehingga proses pelayanan puskesmas
berjalan baik dan lancar.
2. Tujuan khusus
a. Terlindunginya pekerja dan mencegah terjadinya PAK (Penyakit Akibat Kerja)
dan KAK (Kecelakaan Akibat Kerja).
b. Peningkatan mutu, citra dan produktivitas puskesmas.
Aturan umum dalam tata tertib keselamatan kerja adalah sebagai berikut:
1. Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk
memudahkan pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja.
2. Pakailah jas (dokter, dokter gigi, analis) saat bekerja
3. Harus mengetahui cara pemakaian alat darurat seperti pemadam
kebakaran, eye shower, respirator, dan alat keselamatan kerja yang lainnya.
4. Buanglah sampah pada tempatnya.
5. Lakukan latihan keselamatan kerja secara periodik.
6. Dilarang merokok
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU