Nomor :
Revisi ke :
Berlaku tanggal :
Ditetapkan
KEPALA UPT PUSKESMAS SARANG 2
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN PEDOMAN
1. Tujuan Umum
Terwujudnya penyelenggaraan pelayanan klinis di Puskesmas Sarang 2
dengan mengutamakan keselamatan pasien dan mencapai mutu pelayanan klinis
yang optimal.
2. Tujuan Khusus
a. Pelayanan klinis dapat berjalan dengan baik berdasarkan SPO sehingga
keselamatan pasien dapat dimaksimalkan.
b. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata,terjangkau dengan
pengutamaan pada upaya preventif dan kuratif.
c. Menciptakan Pelayanan klinis yang nyaman dan lingkungan yang aman.
d. Menjadi Pelayanan klinis dengan Sumber Daya Manusia yang Tanggung
Jawab, Disiplin, Kebersamaan.
D. LANDASAN HUKUM
BAB II
STANDART KETENAGAAN
C. JADWAL KEGIATAN
Puskesmas Sarang 2 melakukan pelayanan setiap hari senin sampai dengan
sabtu
D. PENGATURAN JADWAL
1. Pengaturan jadwal Perawat dan Bidan di Pelayanan Gawat darurat dan Rawat
Inap, Pelayanan Persalinan
a. Jadwal piket dibagi atas tiga shiff , yaitu : shiff pagi, shiff siang dan shiff
malam. Setiap shiff jaga terdiri dari 2 ( dua ) orang petugas, waktu
shiffnya:
1. Shiff pagi : pukul 07.00 – 14.00 WIB
2. Shiff siang : pukul 14.00 – 21.00 WIB
3. Shiff malam : pukul 21.00 – 07.00 WIB
b. Dalam pembuatan jadwal 1 minggu sebelum awal bulan berikutnya
c. Apabila ada petugas yang mendadak tidak bisa melaksanakan tugas,
mencari pengganti untuk menggantikan tugas padajadwal yang sudah
terjadwal, apabila tidak ada pengganti, petugas tersebut memberitahu
koordinator untuk menindaklanjuti petugas yang akan menggantikannya.
2. Pengaturan jadwal dokter jaga
a. Dokter yang terjadwal di Pelayanan Gawat darurat, Pelayanan Rawat Inap
Dan Pelayanan Persalinan selama satu minggu senin sampai minggu,
setelah selesai visite pasien selanjutnya melayani pasien yang ada di
pelayanan KIA, KB
b. Dokter yang tidak terjadwal Pelayanan Gawat darurat, Pelayanan Rawat
Inap dan Pelayanan Persalinan melayani di Ruang Pemeriksaan Umum.
BAB III
STANDART FASILITAS
A. DENAH RUANGAN
9. Sarana Transportasi
Sarana Transportasi di UPT Puskesmas Sarang 2 terdiri atas 3 ( Tiga ) kendaraan
Ambulance dengan sopir 2 ( dua ) orang yang siap untuk membantu pelayanan
untuk masyarakat.
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
1. Pasien umum dan Pasien BPJS (Askes PNS, Jamkesmas (kartu Indonesia sehat,
BPJS Mandiri) BPJS Ketenagakerjaan
2. Kegiatan Pelayanan
Kegiatan layanan klinis ini mencakup :
a. Pendaftaran Pasien dan rekam medis
b. Pengkajian, Keputusaan, rencana layanan Klinis pasien
c. Pelaksanaan layanan klinis pasien
d. Rencana rujukkan/pemulangan Pasien ( Pasien Rawat Inap, Gawat Darurat,
Persalinan )
B. Metode
1. Pendaftaran Pasien
Metode yang dilakukan pada pendaftaran pasien mengunakan Metode
antrian dan untuk rekam medis mengunakan metode pemberian nomor cara unit dan
juga mengunakan metode buku bantu berdasarkan tempat tinggal. Metode antrian
merupakan suatu garis tunggu dari satuan yang memerlukan layanan dari satu atau
lebih pelayanan (fasilitas layanan). Jadi teori atau pengertian antrian adalah studi
matematikal dari kejadian atau gejala garis tunggu (P. Siagian, 1987, hal. 390).
Kejadian garis tunggu timbul disebabkan oleh kebutuhan akan layanan melebihi
kemampuan (kapasitas) pelayanan atau fasilitas layanan, sehingga pelanggan yang
tiba tidak bisa segera mendapat layanan disebabkan kesibukan pelayanan.
Metode pemberian nomor secara unit, pada pasien datang pertama kali
untuk berobat jalan maka pasien tersebut mendapat satu nomor rekam medis. Yang
mana pada nomor tersebut akan dipakai selamanya untuk melakukan kunjungan-
kunjungan selanjutnya. Dan berkas rekam medis tersebut akan tersimpan dalam
satu berkas dengan satu nomor pasien berdasarkan per tempat tinggal (RT) dan luar
wilayah
* Kebersihan kurang
MUTU
*petugas sering lalai dalam
11 PELAYANAN 1. Memakai APD 100%
memakai APD
KLINIS
KESELAMATAN PASIEN
A. Ketepatan identitas, dalam hal ini target yang harus terpenuhi adalah 100%. Label
identitas tidak tepat apabila salah penulisan nama, salah jenis kelamin dan salah alamat.
B. Bagi perawat atau petugas kesehatan yang memerlukan konsul dengan dokter via
telpon harus menggunakan metode SBAR ( Situaation / kondisi pasien terkini,
Baackground / info penting yang berhubungan dengan kondisi pasien, Assesment /
hasil pengkajian dari kondisi saat ini, Recommendation / intervensi keperawatan dan
perlu dilanjutkan ) target yang harus terpenuhi 100 %.
C. Ketepatan penyampaian hasil penunjang harus 100 %. yang dimaksud tidak tepat
apabila salah ketik, salah memasukkan diberkas pasien / list pasien lain.
D. Ketepatan pemberian obat yang meliputi tepat identitas/pasien, tepat obat, tepat dosis,
tepat cara/rute (oral, parental, topikal,rektal,inhalasi), tepat waktu dan tepat
dokumentasi.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
A. Tersedianya APD yang memenuhi standart serta dapat menggunakanya dengan benar
baik itu masker, penutup kepala, kaos tangan, skoret/apron, kacamata, pelindung kaki
dan sebagainya.
B. Tersedianya tempat pembuangan sampah yang dibedakan infeksius dan non infeksius
serta terdapatnya tempat khusus untuk pembuangan jarum ataupun spuit bekas.
C. Aturan untuk tidak melakukan recapping( tidak menutup jarum suntik ) jarum suntik
setelah dipakai ke pasien.
D. Setiap petugas medis menganggap bahwa setiap pasien dapat menularkan penyakit
sehingga unsur keselamatan kerja dapat terus dilaksanakan.