PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) yang
menjadi indikator kualitas kesehatan masyarakat disuatu Negara, ternyata
masih tergolong tinggi di Indonesia yaitu AKI : 307/100.000 KH (SDKI
2002/2003) dan AKB : 35/1000 KH (SDKI 2002/2003. Sedangkan target RJPM
Depkes 2004-2009 AKI : 226/100.000 KH dan AKB : 26/100 KH. Pemerintah
telah bertekad untuk menurunkan AKI pada tahun 2010 menjadi 125/100.000
KHB dan AKB 25/100.000 KH. Untuk mencapai target tersebut diperlukan
suatu strategi yang handal dan peran serta seluruh lapisan masyarakat.
B. Tujuan Pedoman
Umum
Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu dan bayi secraa terpadu dan
bayi secara terpadu dalam upaya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan
Angka Kematian Bayi (AKB).
Khusus
E. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan.
3. Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
971/MENKES/PER/XI/2009 Tentang Standar Kompetensi Pejabat
Struktural Kesehatan.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor.
340/Menkes/PER/III/2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/148/I/2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan
Praktik Perawat.
7. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor
1464/MENKES/PER/X/2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik
Bidan.
8. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor
1796/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Registrasi Tenaga Kesehatan.
9. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
10. Standar Asuhan Keperawatan, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia 1997.
11. Pedoman Uraian Tugas Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia 1999.
12. Instrumen Evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan Di Rumah
Sakit, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001.
13. Standar Peralatan Keperawatan Dan Kebidanan Di Sarana Kesehatan,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001.
14. Standar Manajemen Pelayanan Keperawatan Dan Kebidanan Di Sarana
Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001.
15. Standar Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia 2005.
16. Dasar-dasar Asuhan Kebidanan, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia 2005.
17. Pedoman Penanggulangan KLB DBD Bagi Keperawatan di RS Dan
Puskesmas, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2006.
18. Pedoman Pelayanan Perinatal Pada Rumah Sakit Umum kelas C Dan D
Departemen Kesehatan 1991
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
KUALIFIKASI
NAMA FORMAL & WAKTU
JABATAN INFORMAL KERJA JUMLAH SDM
-Minimal
lulusan D3
Keperawatan
-Pelatihan
Kepala Manajemen Minimal
Instalasi Bangsal 5 tahun 1
Minimal
Perawat lulusan D3
pelaksana keperawatan 9
Minimal
lulusan P2B / D3
Bidan kebidanan 1
-Minimal
lulusan SMA
-D1
asissten perawat
-Sertifikat
Pekarya pelatihan pekarya
Kesehatan kesehatan 3
-Minimal
lulusan SMA
-Sertifikat
pelatihan pekarya
Registrasi kesehatan 1
-Minimal
lulusan SMA
-Sertifikat
pelatihan pekarya
Sirkuler kesehatan 1
C. Pengaturan Jaga
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
(..)
B. Standar Fasilitas
Kelengkapan alat dalam instalasi rawat jalan RS. Budhi Asih terdiri dari :
1. Registrasi
Meja komputer
komputer
kursi
telepon
Alat tulis ( balpoint,spidol warna,staples,lem )
2. Meja anamnesa
Meja kerja
Kursi
Tensimeter dinding
stetoskop
Termometer suhu badan
Alat ukur gula darah
Timbangan dan alat ukur tinggi badan
3. Klinik dokter umum
Meja kerja
Kursi
Tempat tidur periksa pasien
Lemari administrasi
Tensimeter dinding
Stetoskop
Senter
Tongue spatel
Termometer suhu badan
4. Klinik spesialistik Mata
Meja kerja
Kursi
Tempat tidur periksa pasien
Kacamata koreksi
Snellen card
Slit lamp
Kacamata pembesar
Buku ishihara
5. Klinik spesialistik Bedah
Meja kerja
Kursi
Tempat tidur periksa pasien
Lemari administrasi
Tensimeter dinding
Stetoskop
Senter
Tongue spatel
Termometer suhu badan
Alat anoscpe
Alat tindakan rawat luka
6. Klinik spesialistik Obgyn
Meja kerja
Kursi
Tempat tidur periksa pasien
Lemari administrasi
Tensimeter dinding
Stetoskop
Senter
Tongue spatel
Termometer suhu badan
Alat USG
BAB IV
Tata laksana palayanan dalam instalasi rawat jalan pada umumnya dikerjakan
secara team work dilakukan sesuai asuhan keperawatan dan
terdokumentasikan dengan baik.
A. Pasien Umum
Setelah menerima lyst dari bagian rekam medik, petugas registrasi akan
memasukan data ke komputer rawat jalan untuk ke pelayanan dokter yang di
tuju,setelah terregister pasien siap ke pelayanan anamnesa yang terdiri dari
timbang badan, ukur suhu tubuh, tensimeter dan pengecekan kadar gula
darah bagi pasien yang tidak puasa dan selanjutnya pasien siap untuk
diperiksa dokter sesuai antrian, sedangkan pasien yang memerlukan
pemeriksaan darah secara lengkap dan perlu ke radiologi, maka segera
dibuatkan lembar permintaan pemeriksaan ke laboratorium dan
radiologi.setelah semua hasil laboratorium dan radiologi jadi baru pasien siap
di periksa dokter. Setelah pasien menyelesaikan tahap pemeriksaan dokter
selanjutnya pasien menunggu didepan administrasi dan farmasi untuk
pembayaran dan menerima obat.
B. Pasien One Day Care
Pasien one day care adalah pasien yang memerlukan perawatan dan
observasi dalam satu hari, apabila dalam satu hari perawatan / observasi
tersebut pasien belum ada perubahan kondisi yang lebih baik maka pasien
dianjurkan untuk rawat inap. Pelayanan one day care bekerjasama dengan
instalasi rawat jalan untuk proses observasi yang lebih baik.
BAB V
LOGISTIK
1. .. ..
2. .. ..
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit
membuat asuhan pasien lebih aman. Didalam instalasi rawat jalan ada
beberapa standar yang harus dilaksanakan dalam keselamatan pasien :
KESELAMATAN KERJA
Keselamatan kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan
aman baik itu bagi pekerjaannya perusahan maupun bagi masyarakat dan
lingkungan disekitar tempat kerja tersebut . Mengacu pada pengertian
tersebut maka di harapkan setiap petugas medis maupun non medis dapat
menerapkan sistem keselamatan kerja diantaranya :
PENGENDALIAN MUTU
Frekuensi
Pengumpulan
Data 1 bulan
Periode
Analisa 3 bulan
Penanggung
jawab
pengumpul
data Kepala instalasi rawat inap
Indikator mutu Lainnya adalah :
PENUTUP
Pada prinsipnya pelayanan instalasi rawat jalan adalah bagian pelayanan dari
Rumah Sakit Budhi Asih yang tidak hanya memberikan pelayanan
berdasarkan pemenuhan target finansial saja, tetapi sebuah pelayanan yang
mengedepankan akan kasih dan mengutamakan keselamatan pasien dengan
cara meningkatkan sumber daya manusia melalui pendidikan ataupun
pelatihan pelatihan.