Anda di halaman 1dari 5

PERTANYAAN VIA CHAT ROOM

Pertanyaan Chat :
1. From Mayels Palangi to Everyone 01:44 PM (SUDAH DIJAWAB SECARA LIVE)
mohon izin bertanya , bila ditinjau dari sudut pandang akreditasi, apakah perlu
dilakukan test culture and sensitivity test untuk mengetahui resistensi antibiotic
sebelum diberikan kepada pasien ?
➔ Dengan adanya tes kultur dan sensitivitas maka antibiotic yang diberikan akan
bersifat definitive / spesifik untuk kuman pathogen penginfeksi.

2. From Asri Nurhayati_RSUD dr.H.Soewondo Kendal to Everyone 01:49 PM (SUDAH


DIJAWAB SECARA LIVE)
ijin bertanya : di RS sudah ada Tim PPRA, apakah masih harus dibentuk Tim PGA
secara tersendiri?
➔ Tim PGA dan PPRA tidak berdiri secara terpisah. PGA adalah bagian dari PPRA
(lihat Panduan PGA, bagian struktur organisasi)

3. From RSUD dr. Gunawan Mangunkusumo Kabupaten Semarang to Everyone 02:01


PM (SUDAH DIJAWAB SECARA LIVE)
di RS kami statusnya Tim bukan Komite Konsekuensi apa dan dampaknya apa
pada saat akreditasi
➔ Komite / tim / panitia tidak berkonsekuensi. Disesuaikan dengan daya mampu
laksana RS masing-masing.

4. From Nurani Anggraeni to Everyone 02:03 PM (SUDAH DIJAWAB SECARA LIVE)


ijin bertanya, untuk RS yg blm punya lab mikrobiologi,RS type D yg hanya punya 4
spesialis dasar, bisakan KPRA, itu hanya PGA saja
data surveilense yg dibuat seperti apa, apakah hanya penggunaan antibiotika saja,
indikasinya?
➔ Idem no 2

5. From Digna Primasanti to Everyone 02:07 PM


ijin bertanya bagaimana menilai kepatuhan peresepan antibiotik?apakah bisa
disamakan dgn audit kualitas antibiotik?
➔ Apakah kepatuhan yg dimaksud adl kepatuhan sesuai PPK / PPAB / Formularium
RS / Formularium Nasional ? bila ya, maka kepatuhan tersebut bukan audit
kuallitas antibiotic (baca bagian Gyssen flowchart)

6. From Helmia Farida to Everyone 02:12 PM


bu Debby, tadi dikatakan, utk antibiotik kategori WATCH, maka otorisasi oleh
konsultan infeksi dan antibiotik RESERVED maka pra-otorisasi oleh KPRA. Apakah
berarti utk menggunakan antibiotik RESERVED maka harus ada rapat KPRA? terima
kasih
➔ Kategori watch bisa di pra-otorisasi oleh dokter pengelola PGA di KSM masing2
(ditunjuk oleh direktur). Mekanismenya bisa disesuaikan sesuai masing2 RS. Bila
perlu jawaban cepat bisa dengan group whatsapp / by phone. Karena bila
menunggu berkumpul dalam rapat pasti akan perlu waktu extra.
➔ Kategori reserved di pra-otorisasi oleh tim PGA komite / tim / panitia PRA RS.

7. From Niluh putu Eka kartini to Everyone 02:15 PM


mohon ijin bertanya bu apakah setiap RS harus memikiki peta pola kuman
➔ Ya.

8. From Bambang Suyono to Everyone 02:15 PM


Ijin bertanya kepada Bu Debby: Mengingat di sebagian rumah sakit belum mampu
melaksakan kultur dan uji resistensi antibiotik (biaya!) adakah langkah praktis apa
‘yang cukup baku tentunya’ yang bisa digunakan dalam PGA? Mohon pencerahan,
terima kasih
➔ pastikan RS memiliki panduan penggunaan antibiotic minimal untuk penyakit
infeksi sesuai yang diwajibkan. Namun demikian mhn disesuaikan dengan
standar yang sudah ditetapkan.

9. From Monika Putri Utami to Everyone 02:16 PM


selamat siang buk, saya Monika Putri Utami Dari RSIA ALBARRA izin bertanya buk,
untuk rumah sakit tipe C apakah wajib memiliki tim PPRA terima kasih buk
➔ Ya.

10. From Bambang Suyono to Everyone 02:15 PM


Ijin bertanya kepada Bu Debby: Mengingat di sebagian rumah sakit belum mampu
melaksakan kultur dan uji resistensi antibiotik (biaya!) adakah langkah praktis apa
‘yang cukup baku tentunya’ yang bisa digunakan dalam PGA? Mohon pencerahan,
terima kasih
➔ Idem no. 8

11. From Monika Putri Utami to Everyone 02:16 PM


selamat siang buk, saya Monika Putri Utami Dari RSIA ALBARRA izin bertanya buk,
untuk rumah sakit tipe C apakah wajib memiliki tim PPRA terima kasih buk
➔ Idem no. 9

12. From Noverita R to Everyone 02:23 PM


untuk PGA apakah RS harus membentuk tim baru lagi selain tim komite ppra?
➔ Idem no.3

13. From apt. Ika Puspita Sari, S.Farm. to Everyone 02:17 PM


selamat siang, ijin untuk rumah sakit tipe c apa wajib punya pola kuman?
➔ Ya

14. From Eryn Anderiani to Everyone 02:18 PM


bagaimana dengan rs type d apakah harus kerja sama dengan dr mikrobiologi daerah
kami jauh dr kota besar dan terbatas mengenai tenaga ahli
➔ Bila tidak ada antibiogram dapat menggunakan data benchmarking meski tidak
ideal dan tidak sesuai standar.

15. From Hendrik Agusta Setiawan to Everyone 02:23 PM


mohon ijin bertanya.untuk indikator mutu penggunaan antibiotik, yg bisa di ukur dari
evaluasi penggunaan antibiotik secara kuantitatif, itu apa ya bu?
➔ Dari audit kuantitatif didapatkan data konsumsi / tren konsumsi jenis antibiotika
yang dipakai di RS. Data yang didapat kemudian bisa disajikan misalnya 10 besar
antibiotika yang dipakai terbanyak.

16. From irma andalusia to Everyone 02:24 PM


RS kami tipe c di aceh dan belum bisa melakukan kultur karena tdk pny lab
mikrobiologi, bagaimana membuat panduan penggunaan antibiotic?
➔ Bisa mengacu pada pedoman penggunaan antibiotika nasional

17. From Noverita R to Everyone 02:27 PM


data / tabel apa saja yang harus dilaporkan ke kemenkes?;mhn contoh
Debby, konsultan infeksi berbeda dari KPRA ?
➔ Baca surat edaran pelaporan dari kemenkes

18. From Eti Fatmawati Amiroh to Everyone 02:38 PM


mhn ijin bertanya
bagiamana carnnya supaya nilai ep di ppra nnya bernilai 10 yah ketika srpras tidak
memenuhi. Terimkash
➔ Jangan mengejar nilai bu/pak, nobody’s perfect. Namun demikian goalnya adalah
ada progress yang membaik.. tetap semangat..!!

19. From Rosalina Hutapea to Everyone 02:38 PM


antibiogram berarti harus ada pemeriksaan kultur ya dok? kalau tidak ada sarana
tersebut bagaimana membuat antibiogramnya? 2. untuk pembuatan buku ppab
apakah harus ada kultur atau boleh menggunakan terapi empiris yg dirs saja?
➔ Bila tidak ada antibiogram dapat menggunakan data benchmarking meski tidak
ideal dan tidak sesuai standar.
➔ PPAB RS bisa mengadopsi dari pedoman nasional.

20. From Eti Fatmawati Amiroh to Everyone 02:38 PM


mhn ijin bertanya
bagiamana carnnya supaya nilai ep di ppra nnya bernilai 10 yah ketika srpras tidak
memenuhi. Terimkash
➔ Idem no.18 tetap semangat..!!

21. From Rosalina Hutapea to Everyone 02:38 PM


dok, izin bertanya : 1. untuk antibiogram berarti harus ada pemeriksaan kultur ya dok?
kalau tidak ada sarana tersebut bagaimana membuat antibiogramnya? 2. untuk
pembuatan buku ppab apakah harus ada kultur atau boleh menggunakan terapi
empiris yg dirs saja?
➔ Idem no.19

22. From Eti Fatmawati Amiroh to Everyone 02:38 PM


prioritas point mana saja yang di lengkapi ibu.

23. From Arnita Liku Sanda to Everyone 02:39 PM


Ijin Bu link materinya kosong
➔ Masih proses waktu itu, maaf.

24. From Eti Fatmawati Amiroh to Everyone 02:39 PM


buku ppab wajib adakah di rs ?
➔ Ya

25. From Niftahul Khoir to Everyone 02:41 PM


PPAB Apakah bisa dijadikan sebagai inervensi terhadap dokter , tanpa uji kultur buk?
➔ Bila tidak ada hasil kultur artinya dipakai antibiotic empiric ya ?

26. From Prima Ayu Riami to Everyone 02:42 PM


bu,...mohon di share kembali materinya yang tadi tidak bias dibuka
→ OK

27. From Noverita R to Everyone 02:42 PM


untuk perhitungan ddd mhn link yang harus diupdate utk oatokan nilai masing2
antibiotik
➔ Bisa dicek di www.who.int search antibiotic nanti muncul disana
28. From Fopi Salsabila to Everyone 02:42 PM
Jika di RS tipe C tidak bisa melakukan kultur karena tidak memenuhi sarpras, apakah
SOP yang dibuat harus mencantumkan prosedur pengecekan sensitifitas terhadap
antibiotik?
➔ Apakah tidak ada sarana / laboratorium mikro / RS lain yang dapat mengerjakan
? bila ada RS dapat mengadakan MoU untuk pemeriksaan kultur dan sensitivitas.

29. From Mohamad Taufiq to Everyone 02:43 PM


kuman ..makasih

30. From Noverita R to Everyone 02:51 PM


kalau kultur awal steril, tapi klinis tidak membaik setelah diberikan antibiotik lini 1-2 ,
apakah perlu diambil kultur lagi?
→ hasil kultur awal steril ? artinya tidak ada pertumbuhan mikroba ? bila tidak ada
pertumbuhan mikroba artinya tidak ada penyakit infeksi.

31. From Diah Lestari RSUD Tanjung Priok to Everyone 02:57 PM


Izin bu, apakah ada contoh lembar monitoringnya?
→monitoring apa ya ? apa maksudnya audit / surveilans ? bisa tailormade namun
yang ada di presentasi sy, itu mengadopsi dari Pelatihan dan Bimtek yang
diselenggarakan oleh PRAINDO – Pusat Resistensi Antimikroba Indonesia
(Indonesia AMR Centre) bulan Juni 2022. Bisa dijadikan referensi ya

Untuk pemahaman yang komprehensif mengenai Program Pengendalian Resistensi


Antibiotik, dapat menghubungi :
PRAINDO – Pusat Resistensi Antimikroba Indonesia (Indonesia AMR Centre).
Email : secretariat.praindo@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai