MIKROBIOLOGI
HIPPII CABANG JABAR
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Pengambilan Sampel
Mikrobiologi
Postulat Koch : pembuktian patogen
penyebab infeksi
Specimen Collection –
Awal adalah yang terpenting!!!!
Sample Sample
Transport Sample
handling
Sample receiving
Collection
Analysis
Patient Outside laboratory
preparation
Within laboratory
Requisition Results
Patient
Doctor Reports
Darah
Urine
Indikasi Pemeriksaan Kultur Urine
Sepsis workup
Memiliki gejala ISK
Pasien Immunokompromais
Bumil
Pasien pembedahan dengan risiko trauma urogenital
Urine-1
Clean-catch midstream
• Persiapan penderita: Bersihkan genitalia
Externa; bagian awal di buang dan setelah
beberapa mL lewat; collect midstream tanpa
menghentikan aliran urine.
• Kontainer: Sterile, screw-cap container atau
urine transport kit 2-3 mL
Catheter
• Persiapan penderita: Bersihkan area Urethra,
insersi catheter, dan biarkan 15 mL pertama
lewat; kemudian tampung sisanya
• Kontainer: Sterile, screw-cap container atau
urine transport kit
Urine-2
Indwelling catheter
• Persiapan penderita: Disinfeksi catheter
collection port, aspirasi 5-10 mL dg jarum spuit
• Kontainer: Sterile, screw-cap container atau
urine transport kit
Aspirasi Suprapubic
• Persiapan penderita: Disinfeksi Kulit, aspirasi dg
spuit melalui dinding Abdomen ke dalam vesica
urinaria yg penuh
• Kontainer: Sterile, screw-cap container atau
anaerobic transport system
Kultur urin pada pemasangan kateter
indwelling lebih dari 48 jam
Urine 24 jam
Urine lebih dari 2 jam
dalam suhu ruang
Permintaan kultur
anaerob untuk urine
Saluran pernapasan bagian bawah
Pendahuluan
Kultur dari sal. nafas bagian bawah sangat bermanfaat walau tidak mudah
Spesimen mudah terkontaminasi dengan sekret air liur dari sal. nafas atas
Tidak semua agen penyebab pneumonia dapat dengan mudah dikultur (co.
Legionella spp., Chlamydia spp., Mycoplasma pneumoniae)
Teknik :
Sputum Induksi
Sikat gigi sekitar 10-15
menit sebelum dilakukan
induksi dengan
menggunakan sikat gigi dan
air steril
Jangan gunakan
pasta gigi
Pasien diminta
berkumur dengan
NaCl fisiologis steril
Tampung sputum
yang dihasilkan
dalam pot sputum
Trakeostomi dan ETT
NB:
opsi mengirimkan sampel dalam spuit ke lab apabila tidak tersedia kedua hal diatas
dan mendesak maka ujung jarum dipastikan telah dibengkokkan
Sampel Cairan Chest Thorakostomi Tube
Spesimen dapat terkontaminasi oleh flora kulit yang masuk saat insersi
WSD
Apabila dilakukan maka sampel berasal dari CTT yang sudah terpasang
tidak lebih dari 2 hari karena berpotensi akan misleading dengan kuman
kolonisasi
Prosedur pengambilan sampel cairan
Chest Thorakostomi Tube
Disinfeksi permukaan (port suction)
Metode swab:
Aspirasi
Inokulasi pada botol BacT Alert aerob dan anaerob (sesuai kebutuhan)
LAST BUT NOT THE LEAST
Resistensi terhadap Antibiotik dan Peng-
gunaan Antibiotika secara bijaksana
Outline :
Tenover, FC. The American Journal of Medicine (2006) Vol 119 (6A), S3–S10
Hawkey, P. M BMJ 1998;317:657-660
Inaktivasi antibiotika
Enzim menghancurkan Enzim merubah target
molekul antibiotika pada molekul antibi-
otika
Antibiotic
Dinding Sel
Pertukaran genetik
R
Selective Pressure Mechanism
Peran antibiotik terhadap
50% rawat inap pemberian antibiotik tidak tepat, berupa:
timbulnya resistensi
1. A.B tidak perlu diberikan (misal DBD)
2. A.B terlambat diberikan
3. Spektrum terlalu luas atau sempit
3 alasan pemberian antibiotik :
4. Dosis terlalu tinggi atau rendah
terapi profilaksis, empiris,dan definitif
5. Durasi terapi terlalu lama atau cepat
6. Tidak ada data mikrobiologi
7. Tidak dilakukan de-ekskalasi/streamlining
SOCIATED INFEC-
TION Cek suhu tubuh, leukosit,
C-reaktif protein, dan
prokalsitonin
• Pencukuran
Pencegahan: rambut
fase preoperatif, tempat operasi
intraoperatif,
Pakaian khusus operasi
pascaoperatif
Dekontaminasi nasal
• Antibiotik profilaksis
Preoperatif:
Pendahuluan
• (lanjutan)
Tindakan bedah Infeksi luka operasi
Durasi pendek
Mencegah bakteri patogen yang diketahui jenis
dan pola resistensinya
Kategori Definisi
Bersih Operasi pada luka yang tidak terinfeksi, tidak didapatkan
reaksi inflamasi pada luka, dan tidak melibatkan sistem
pernapasan, pencernaan atau genitourinari
Bersih Operasi yang melibatkan sistem pernapasan, pencernaan,
terkotaminasi atau genitourinari pada kondisi terkontrol tanpa kontaminan
yang tidak wajar
Terkontamina Operasi pada luka yang didapatkan inflamasi (tanpa pus), atau
si bila secara kasat mata didapatkan kontaminasi luka. Termasuk
luka terbuka, luka baru, luka kecelakaan, terdapatnya isi
saluran pencernaan (spillage), luka penetrasi kurang dari 4
jam
Antibiotik
Profilaksis
– Antibiotik profilaksis:
Untuk
penggunaan obat antibiotik tanpa infeksi yang
Tindakan
dicurigai
kejadian Bedah
atau diketahui untuk mengurangi
infeksi
67
STRATEGI PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA DAN PPI
KESELAMATAN PASIEN
CEGAH
BERKEM- CEGAH PENYE- PENCEGAHAN DAN PEN-
BANGNYA BARAN MIKROBA GENDALIAN INFEKSI
MIKROBA RE- RESISTEN
SISTEN
PENGENDALIAN RESISTENSI
ANTIMIKROBA
4. Penggunaan terapi empiris harus didasarkan pada factor host dan epi-
demiologi mikroorganisme pathogen lokal, serta dilakukan penilaian se-
tiap hari untuk kemungkinan de-eskalasi.
5. Pada anak kurang dari 5 tahun kondisi klinis COVID-19 sedang dapat
dipertimbangkan untuk diberikan antibiotik, pemilihan antibiotik
berdasarkan prinsip WHO’s AWaRe (access, watch, Reserve) harus di-
Thank you