Anda di halaman 1dari 35

KONSEP DASAR PPI

&
KEWASPADAAN
HIMPUNAN ISOLASI
PERAWAT PENCEGAH DAN PENGENDALI INFEKSI indonesia
(HIPPII)
Disampaikan Dalam Pelatihan Dasar PPI
Bandung, 12-14 Agustus 2022
Nama Ns. Chuchum Sumiarty SKep, MKep, FISQua
Tempat/Tgl Lahir Purwakarta/ 25 September 1966
Instansi RS.Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Jakarta
Email chuchumsumiarty66@gmail.com
Pendidikan
CURRICULUM VITAE
Organisasi
Magister Keperawatan Universitas Muhammadiyah
HIPPII Cabang 2012 - 2015
(Medikal Bedah) Jakarta,2015
DKI
S1 Keperawatan STIKES Indonesia Maju, Jakarta, 2009
HIPPII Pusat 2016 - saat ini
dan Program Ners
Akta Mengajar Universitas Negeri Jakarta, 2001
KARS (Surveior) 2018 – saat ini
D III Keperawatan Wijaya Kusuma, Jakarta, 2000

Sekolah Perawat RS Fatmawati Jakarta, 1984


Kesehatan

Pekerjaan
NIRA : 31740023056
Diagnostik Non Invasive, RS.Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita 1985 - 1992
UGD RS.Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita 1992 - 2012
Sekertaris Keselamatan Pasien 2013 - 2017
Infection Prevention Control Nurse 2012 – 2019
Kasub Komite Keselamatan Pasien 2019 – saat ini
Tujuan Pembelajaran

Setelah selesai pembelajaran ini :

peserta mampu menjelaskan tentang

konsep dasar Healthcare Associated


Infections dan Kewaspadaan Isolasi
WELCOME Healthcare

Associated
Infections
LATAR BELAKANG
Komplikasi yang paling
sering terjadi di
pelayanan kesehatan
Healthcare

Associated Masalah
Infections kesehata
(HAIs) n
CDC : 1.7 million /th
Kematian
99.000/th

TO REDUCE

First global Setiap saat 1.4 jt di Di negara berkembang


patient safety dunia menderita 2-20x > tinggi dibanding
challenge infeksi di rumah sakit negara maju
Reseptor imun Host

Endemik

Transmis
Virulensi Agent Environment i

patogen
Interaksi yang dinamis
Perubahan di salah satu komponen
berpengaruh pada keseimbangan
yang ada
Sumber : https://apps.hhs.texas.gov/providers/NF/credentialing/cna/infection-
control/module2/Module_2_Chain_of_Infection5.html
MEAN OF
TRANSMISSION
Airborne, Droplet, Contact
Common Vehicle,
Vertorborne
Jika 6 komponen rantai
penularan diputus
atau dihilangkan,
maka penularan infeksi
dapat dicegah atau
dihentikan
Health-care Associated
Infections (HAIs)
• Infeksi yang terjadi pada pasien selama perawatan di rumah
sakit/fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, dimana pada saat
masuk rumah sakit, tidak ada infeksi atau tidak dalam masa
inkubasi
• Infeksi yang didapat di rumah sakit namun muncul setelah
pulang
• Infeksi pada petugas rumah sakit karena pekerjaannya terkait
proses pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan
Surgical site infection / IDO

Catheter-associated urinary tract


infection / CAUTI / ISK Empat
Infeksi
Blood stream infection / IAD
Spesifi
k HAIs
Ventilator-associated pneumonia /
VAP
Penyebab/faktor risiko
HAIs
Instrinsik Ekstrinsik

Usia PETUGAS
Status Gizi
Diabetes
Perubahan respon imunitas PERALATAN
Infeksi di tempat lain
Lama rawat inap
Pre operatif LINGKUNGAN
Obesitas
Merokok
Kolonisasi mikroorganisme PENGGUNAAN
ANTIBIOTIKA
Perioperative
hypothermia
Dampak Lama rawat >>>
HAIs Morbiditas ↑
Mortalitas ↑
Biaya ↑
Pendapatan
pasien ↓
Citra RS ↓
Mutu pelayanan

Tuntutan
Pengertian Pencegahan &
Pengendalian Infeksi
(PPI)
Suatu upaya untuk mengontrol &
mengurangi terjadinya Health-Care
Associated Infection (HAIs) pada pasien,
tenaga kesehatan, keluarga
pasien/pengunjung & masyarakat sekitar
rumah sakit & fasilitas kesehatan lainnya
yang meliputi pengkajian, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi (PMK no 27/2017)
Tujuan Pencegahan &
Pengendalian
Menurunkan atau Infeksi
meminimalkan insiden rate
infeksi yang berhubungan dengan
pelayanan kesehatan pada pasien,
petugas & pengunjung serta
masyarakat sekitar rumah sakit &
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya,
dengan mempertimbangkan
cost effectiveness
KEWASPADAAN
ISOLASI
Ada 2 lapis Kewaspadaan Isolasi
Kewaspadaan Standar
• Kebersihan tangan Kewaspadaan
• Penggunaan APD Berdasarkan Transmisi :
• Manajemen Peralatan Pasien o Kontak
• Pengendalian Lingkungan o Droplet
• Pengelolaan Limbah Limbah
o Airborne
• Penatalaksanaan Linen
• Perlindungan kesehatan petugas
• Penempatan pasien
• Etika Batuk
• Penyuntikan yang aman
• Prosedur Lumbal Fungsi
1. KEBERSIHAN TANGAN

o Hand Rub  20 – 30 detik


o Hand Wash  40 – 60 detik

6 Langkah Kebersihan Tangan


The Five Moments for Hand Hygiene
Cara Kebersihan Tangan
2. Penggunaan
APD
Penutup kepala

Kaca Mata

Masker N 95

Masker Bedah

Sepatu Gaun
3. Manajemen Peralatan Pasien

Klasifikasi

Spaulding
4. Pengendalian Lingkungan

 Konstruksi Bangunan

Udara

Air

Pembersihan Permukaan
5. Pengelolaan Limbah

o Melindungi pasien, petugas kesehatan,


pengunjung dan masyarakat sekitar fasilitas
pelayanankesehatan dari penyebaran infeksi dan
cidera.

o Limbah terdiri dari Limbah infeksius, NonInfeksius


dan Limbah benda tajam

o GunakanTempat sampah yang berpedal dan


segera buang jika sdh 3/4
6. PENANGANAN LINEN

o Memisahkan linen kotor terkontaminasi darah


atau cairan tubuh dengan tidak
terkontaminasi
o Tidak meletakkan linen dilantai

o Membawa linen kotor maupun bersih


dalam keadaan tertutup

o Penyimpanan linen dalam lemari


tertutup
7. Perlindungan Kesehatan Karyawan

• Ada pemeriksaan kesehatan secara regular (diutamakan untuk yang


berisiko infeksi)
• Pemberian immunisasi Hepatitis B, COVID-19 pada tempat yang berisiko
• Ada flow chart pada petugas kesehatan jika terjadi luka tusuk jarum atau
benda tajam lainnya (Bila tertusuk benda tajam  segera taati SPO yang
berlaku)
• Ada alat pelindung diri lengkap (hazmat, gown, topi, gogle, faceshield,
masker bedah, N95, sarung tangan) di R Isolasi
8. Penempatan pasien

• Tempatkan pasien infeksius / menular di ruang terpisah /isolasi


• Tempat tidur berjarak >1 m
• Bila tidak memungkinkan lakukan kohorting
• Terapkan Kewaspadaan Isolasi sesuai cara transmisi penyebab infeksi
• Pisahkan pasien yang tidak dapat menjaga kebersihan lingkungannya
(pasien sakit jiwa / tidak terkendali )
9. Penyuntikan Yang Aman

 Tidak memakai ulang jarum suntik


 Upayakan tidak memakai obat-
obat/cairan multidose
 Pertahankan teknik aseptik dan
antiseptik pada pemberian
suntikan
 Segera buang jarum suntik habis
pakai
 Tidak melakukan recapping
jarum suntik habis pakai
10.Kebersihan Pernapasan (etika batuk)

 Menutup mulut & hidung saat batuk/


bersin; pakai tisue
 Buang tisue ke tempat sampah (kuning ) bila
telah terkena sekret saluran napas
 Lakukan cuci tangan dengan sabun /antiseptik
& air mengalir, alkohol handrub setelah
kontak dengan sekret
 Jaga jarak terhadap orang dengan gejala ISPA
dengan demam
 Gunakan lengan baju bagian dalam
saat bersin/batuk
11. Lumbal Fungsi

o Gunakan masker saat


melakukan lumbal fungsi

o Mencegah droplet flora


orofaring yg dapat menimbulkan
meningitis bakterial
• Kontak Langsung & tidak langsung :
MRSA
• Droplet : Avian Flue, Meningococcus
• Airborne : TBC, Chiken Fox

KEWASPADAA
N
TRANSMISI
Kewaspadaan Berdasarkan
Transmisi

Kewaspadaan berdasarkan transmisi dibutuhkan untuk memutus mata


rantai transmisi mikroba penyebab penyakit infeksi

Jenis Kewaspadaan berdasarkan transmisi ;


1. Kontak (langsung dan tidak langsung)
2. Droplet (Percikan)
3. Airbone (Udara)
4. Common Vehicle (Makanan, obat, alat)
5. Vektor
Transmisi droplet pada COVID – 19 :
Bernapas 20
Berbicara 200
Batuk / Bersin : 200 juta

Anda mungkin juga menyukai