Anda di halaman 1dari 64

Kewaspadaan

Isolasi

dr Ariyani SpPK
Pelatihan IPCD oleh tim Yayasan Cinta Kasih Sejati
Februari 2023
• Member Reviewer International Journal of Infection Control (IJIC),2022
• Tujuan
para peserta mengetahui dan mampu
melaksanakan Kewaspadaan Isolasi
LATAR BELAKANG
PROGRAM Pencegahan Mencegah HAIs Lebih dari 1,4 juta orang di
dunia mengalami infeksi yang
dan Pengendalian Infeksi (Healthcare Associated didapat dari fasilitas pelayanan
Infections) kesehatan

Di Fasyankes negara maju : 5–10%


▪ Kewaspadaan Isolasi ▪ ISK pasien mengalami satu atau lebih
▪ Kewaspadaan Standar ▪ CLABSI,PLABSI Terjadi RS infeksi
▪ KewaspadaanTransmisi ▪ VAP 70% dapat dicegah
▪ Diklat ▪ IDO
▪ TB
▪ Surveilans Terjadi di luar RS Kejadian HAIs Indonesia 15,74 %
▪ DIARE Kejadian HAI’s Negara Maju :
▪ Pencegahan Infeksi pada (masyarakat) atau
▪ COVID 19 4.8 – 15.5 %
pemakaian peralatan dan di RS
Tindakan operasi
▪ PPRA Kepatuhan handhygiene: 88%
▪ ICRA (N0v 22)

Menurunkan atau meminimalkan insiden rate infeksi terkait dengan


pelayanan kesehatan pada pasien , petugas dan pengunjung RS/
Fasyankes, dengan mempertimbangkan cost effectiveness
EVOLUSI KEWASPADAAN ISOLASI

1985 di US 1988 di US 1987 di US

Universal Precaution Universal Precaution Body Substance Isolation


Darah sumber HIV
Epidemik HIV pada nakes Cairan tubuh; c. semen, c.vagina, c.
Waspada terhadap darah dan
terpapar jarum suntik, waspada synovial,c. amniotic,.c.cerebrospinal, cairan tubuh, sekresi dan
pada darah dan cairan tubuh , bukan sekresi; feces, muntah,sputum, ekskresi termasuk permukaan
pakai gaun, masker, pelindung secret hidung,telinga, ekskresi urinr dan kulit yang lembab, setelah
keringat, setelah melepas sarung
mata, sarung tangan tangan cuci tangan melepas tak perlu cuci tangan

Juni 2022 1996 di US 1990 di US


2007 di US
akhir akhir

Kewaspadaan Standar Kewaspadaan Standar ditujukan Anew Isolation Guidelines


ditambah tiga unsur yaitu kepada Semua pasien tanpa Lapis I Kewaspadaan Standar (
• Kebersihan memandang apakah Infeksi atau gabungan dari Universal Precaution
pernapasan/etika batuk bukan Infeksi sedangkan dan Body Substance Isolation
Kewaspadaan berdasakan transmisi Lapis II Kewaspadaan berdasarkan
• Penyuntikan yang aman Transmisi ( Contact, Droplet,
ditujukan kepada pasien Infeksi atau
• Praktik Lumbal Punksi diduga infeksi Airborne)
Cuci tangan menjadi
kebersihan tangan
Pencegahan Pengendalian Infeksi
• PPI harus menjadi Kepedulian dan tanggung jawab tiap
orang→ ideal
• Memutus mata rantai infeksi dengan Kewaspadaan Isolasi
• Mencegah RS menjadi episentrum penularan
• Menjadikan layanan RS bermutu
• Sinergi dengan tujuan Patient Safety
• 8 core component
• Dapat di nilai dengan IPCAF( Infection Prevention Control
Assesment at Fascility)
DAHULU sebelum Sekarang
Kewaspadaan Isolasi

Weber et all.Mayhall's HOSPITAL EPIDEMIOLOGY AND INFECTION PREVENTION. 5ith Ed,2021


MEMOTONG MATA RANTAI INFEKSI
LAPIS 1 1. Risk assessment 9.Handling of Laundry
2. Hand hygiene and linen
3. Respiratory Hygiene 10.Waste
WHO
4. Patient Placement management
Juni
5. PPE/APD 11.Decontamination
2022
6. Aseptic technique and reprocessing of
7. Safe Injection reuseable patient WHO nov 2016

,prevent sharp injuri carerisk


items and at the
assessment
point of care WHO 2021
8. Environment equipment
LAPIS 2 cleaning

5mm

Ariyani Perdalin Pusat


Weber et all.Mayhall's HOSPITAL EPIDEMIOLOGY AND INFECTION PREVENTION. 5ith Ed,2021
TUJUAN KEWASPADAAN ISOLASI

Memutus mata rantai infeksi

Pasien Pasien

Lingkungan

Pengunjung Petugas
Infection prevention and control
Standard Precautions in clinical practice
Peralatan,sarana,dan dukungan spesifik secara teknis agar kepatuhan terhadap
Kewaspadaan Standard dapat terlaksana dengan baik
To achieve this
competence, an IPC
Policy and Leadership and
professional needs to
guidance implementation demonstrate the ability
to successfully

Measures to break The roles and Education and


the chain of disease responsibilities of the training
transmission
organization and all
HWs

The hierarchy of minimize the risk of Communications


controls exposure to, and and advocacy
transmission of
infectious diseases

Standard monitoring and


precautions as evaluation assessing
compliance with
the basic IPC
Standard Precautions
practices

WHO Aide Memoire Standard Precautions for Prevention and control of WHO Guidance September 10,2021
infections,Juni 2022
SIAPA YANG MELAKSANAKAN KAPAN KEWASPADAAN ISOLASI
KEWASPADAAN STANDARD ? DILAKUKAN

Setiap saat memberi


Semua individu layanan kesehatan
terlibat di RS dan Fasyankes
Dimana saja layanan
Kesehatan diberikan
Ukur risiko
Hand hygiene Penempatan pasien
Etika batuk Tehnik Aseptik
Penyuntikan yang aman
APD
Tatalaksana linen
Diterapkan kepada siapa saja
Limbah
Lingkungan Pemrosesan alat pasien

Semua individu Perawat ,Dokter,Petugas terkait


WHO Aide Memoire Standard Precautions for Prevention and control of infections,Juni 2022
2.Hand Hygiene
Petugas harus melakukan hand hygiene dengan langkah benar dan waktu
yang tepat
Perlu menjaga tangan secara teratur memakai cream atau lotion tiap hari
Hand rub (berbasis alcohol)→bila tangan tidak tampak kotor ( 20-30 detik)
Hand wash (air dan sabun )→bila tangan tampak kotor ( 40-60 detik)

Keringkan tangan dengan tisu towel dan pakai untuk menutup kran

WHO Aide Memoire Standard Precautions for Prevention and control of infections,Juni 2022

TIDAK ADA REKOMENDASI ‘ Gloves Hygiene’ ( Didier Pittet)


2.Kebersihan Tangan
5 saat kebersihan tangan DARI WHO
1. Sebelum menyentuh pasien
2. Sebelum prosedur aseptik dilakukan
3. Setelah terpapar cairan tubuh
4. Setelah menyentuh seorang pasien
5. Setelah menyentuh lingkungan pasien

Kebersihan tangan– dapat salah satu


• Sabun dan air ( handwash : tangan jelas tampak kotor)
(Nyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun 2 kali ~= 40-60 detik)
• Cairan berbasis alcohol(handrub ,70% alcohol :tangan tidak jelas
tampak kotor) waktu 20-30 detik
• Indonesia Nov 2022:kepatuhan Hand hygiene 88 (data kemenkes)
Hand hygiene di Kamar Bedah
Jangan biarkan mikroba MDR untuk tumbuh ,transmisi
dan kontaminasi

Jaga Tangan tetap bersih


dan kering

Poliklinik dan area vaksinasi : 4 moment

The Five Moments


Ling Moi Lin.Hand Hygiene. A Handbook of Infection Control for the Asian Healthcare Worker.4 Ed.2022
3.ETIKA BATUK/BERSIN

Pertahankan senantiasa melaksanakan kebersihan


pernapasan/etika batuk sesuai kebijakan dan SOP
Saat batuk atau bersin →menutup hidung dan mulut
dengan tisue/saputangan/masker/lengan atas bagian
dalam
Sesudah membuang tissue melakukan hand wash

WHO Aide Memoire Standard Precautions for Prevention and control of infections,Juni 2022
3.Etika batuk/bersin
4.PENEMPATAN PASIEN

Tempatkan pasien yang berisiko mentransmisikan ke orang


lain atau ke lingkungan ,di ruang isolasi atau Kohorting
Tempatkan pasien dengan jarak minimal 1 meter,1,8 m ,2 m
Pisahkan pasien jika tdk bisa menjaga kebersihan
lingkungannya
Tempatkan pasien sesuai dengan cara transmisi mikroba
penyebab infeksi pasien: kontak, droplet,airborne
Bila di Ruang Isolasi,beri tanda di pintu masuk bahwa pasien
di dalam dengan infeksi yang di transmisikan kontak?
Droplet? Airborne?

WHO Aide Memoire Standard Precautions for Prevention and control of infections,Juni 2022
5. APD
Petugas HARUS

1. Memilih APD sesuai Indikasi


2. Lepas dan buang APD saat meninggalkan ruangan
Pasien dan melakukan Hand hygiene
3. Buang dan ganti APD bila rusak ,kotor atau basah

WHO Aide Memoire Standard Precautions for Prevention and control of infections,Juni 2022
5. ALAT PELINDUNG DIRI
4 unsur yang harus dipenuhi tentang APD
Tetapkan indikasi penggunaan APD dengan mempertimbangkan:
• a. Besar risiko pajanan
b. Dinamika transmisi.
1) Transmisi penularan COVID-19 adalah droplet dan kontak.
• 2) Transmisi airborne bisa terjadi bila ada tindakan AGP

2. Cara “ memakai “dengan benar

3. Cara “melepas” dengan benar

4. Cara menempatkan disposal setelah di pakai yangdengan benar


• wadah /ember bertutup /dengan pijakan kaki 3 buah
• Reuse : gaun lengan panjang,apron lengan panjang
• Disposable : masker,topi,sarung tangan,apron
• Pro dekontaminasi : face shield/googles,boot
Juknis APD selama wabah covid .Kemenkes .April.2020
FIT TEST
Respirator Partikulat
Fit,filtrasi,breathability
Sesuai standard

Cukup 1
6. Tehnik Aseptik

Petugas HARUS :
Menggunakan alat dan alkes steril untuk Tindakan
Aseptik
Laksanakan tehnik Aseptik saat Insersi,Maintenance
dari pemasangan alat invasive yang menetap dan
Tindakan bedah,ganti verban atau sejenis dan
mencegah infeksi

WHO Aide Memoire Standard Precautions for Prevention and control of infections,Juni 2022
7.PENYUNTIKAN YANG AMAN DAN PENCEGAHAN
PAJANAN BENDA TAJAM
Petugas HARUS
• Menyiapkan injeksi di tempat dengan risiko rendah terkontaminasi darah,cairan
tubuh,percikan,semprotan
• Selalu Hand hygiene sebelum menyiapkan obat dan menyentuh pasien
• Pakai syringe yang steril dan safe
• Pakai vial dan diluen obat yang steril
• Selalu pakai jarum dan syringe steril unt menyedot obat dan melarutkan,tidak
meninggalkan menempel ditutup botol
• Hindari multidose,bila terpaksa hanya dipakai 1 vial untuk 1 pasien
• Beri label vial multi dose Tgl dibuka,buang sesuai pabrikan ,tidak steril atau setelah
28 hari
• Disinfeksi sebelum Tindakan dengan alcohol 60-70%
• Segera buang jarum suntik yang sudah dipakai ke safety box,buang setelah ¾ penuh
• Tidak pernah recapping ,membengkokkan,menghancurkan jarum suntik yang dipakai

WHO Aide Memoire Standard Precautions for Prevention and control of infections,Juni 2022
WHO injection Safety guidelines.2020
Perlindungan Petugas Kesehatan
Vaksinasi Hep B,SARS cov 2
Pertahankan kondisi kesehatan prima saat bekerja
Pertahankan tidak menggunakan asesoris di tangan saat bekerja
Patuhi Kewaspadaan Isolasi
Tidak recapping,disposal dengan baik jarum dan benda tajam
bekas pakai
Pertahankan menggunakan pakaian seragam dalam kondisi
bersih.APD sesuai Standard
Bila terpajan benda tajam bekas pakai pasien infeksi ,maka
melapor kepada IPCN/IPCD/ketua KPPIRS/Dokter lab untuk
dilakukan pem lab HBsAg,Anti HCV,Anti HIV hari 0,3 bl dan 6 bl
8.PEMBERSIHAN LINGKUNGAN

Petugas HARUS :
Bersihkan dan disinfeksi area pasien min
1x/hari,perlu perhatian di area yang
sering disentuh banyak orang

Tumpahan darah,cairan tubuh penting


dibersihkan segera dengan spill kit

WHO Aide Memoire Standard Precautions for Prevention and control of infections,Juni 2022
REKOMENDASI
dekontaminasi permukaan,2x/hari,kapan kotor

pel lap 3 ember


Gagang
Air bersih
Kuning (kamar pasien)
Air deterjent
Biru(koridor)
cairan disinfektan
Merah(kamar mandi)
Hijau(dapur) Mop dibersihkan
Dengan ember pemeras dikeringkan
dan ganti mop

Mikrofiber,
mikrofiber Two or three bucket
bentuk datar
Bukan sumbu panjang 23

pemerasan kain lap pel secara otomatis,tangan tidak perlu


bersentuhan langsung dengan pel dan selalu dicuci dengan
kondisi bersih siap pakai
Praktek menurunkan risiko yang TIDAK EFEKTIF

1. Fogging udara di Ruang isolasi dengan


Formaldehid
2. Double bagging limbah dan linen dari ruang
isolasi
3. Kultur ruangan secara rutin
4. Penggunaan wadah makan disposable untuk
pasien sebagai kewaspadaan Isolasi
High-Touch Surfaces Low touch surfaces include
Common high-touch surfaces include: • Tops Of Doors And Door Frames
• bedrails • Ceiling Vents
• IV poles
• Light Fixtures
• sink handles
• Top Of The Television
• bedside tables
• Picture Frames
• counters where medications and supplies are prepared
• edges of privacy curtains • Air Conditioning Vents
• patient monitoring equipment (e.g., keyboards, control • Heat And Floor Registers
panels)
• Electrical Cords
• transport equipment (e.g., wheelchair handles)
• Tops Of Shelves
• call bells
• doorknobs
• Moldings
• light switches

After the low-touch surfaces have been cleaned and surfaces and objects should be cleaned from top to
disinfected, first clean these objects and surfaces, bottom to avoid needing to reclean areas that can
and then apply a disinfectant,required to ensure that get soiled from any dust, dirt, or soils dropping.
all of the pathogens listed on the product label are
being killed from the surface.
9.PENATALAKSANAAN LINEN

Petugas HARUS :
• Hati2 mengelola linen kotor dan limbah (manipulasi minimal atau agitasi)
mencegah kontaminasi orang dan memindahkan ke pasien lain
• Buang kotoran (mis faeces) dari linen, pakai APD yang memadai,sebelum
meletakkan di kantong linen kuning
• Pisahkan linen kotor ternoda darah dan cairan tubuh dengan linen kotor
tanpa noda darah dan cairan tubuh
• Ganti linen setiap satu atau dua hari atau bila kotor dan sesuai dengan
kebijakan rumah sakit
• Tempatkan linen bersih pada lemari tertutup, terhindar dari kontaminasi
lingkungan
• Mesin cuci dapat menggunakan air 65-71oC. Jika linen terkena cairan tubuh
(misalnya darah, dahak, dll), linen direndam dahulu air dan deterjen kemudian
dalam klorin 50-150 ppm) selama 3-25 menit, bilas dengan air bersih dan
dikeringkan.
10.PENGELOLAAN LIMBAH

Petugas HARUS
• Menatalaksana limbah yang terkena darah,cairan tubuh,sekresi,eksresi
sebagai limbah infeksius
• Pemisahan sesuai ketentuan di dalam Pedoman Pengendalian Infeksi
Kemenkes RI (Permenkes nomor 27 tahun 2017 dan sesuai
SE.2/MENLHK/PSLB3/PLB/3/2020, 24 Maret 2020.
• Jaringan dan limbah Laboratorium dikelola sebagai limbah infeksius
• Meminimalkan limbah di fasyankes
• Pengemasan wadah dengan kantong kuning yang tertutup, tidak bocor,
dan kedap udara;
• Limbah dibuang bila kantong terisi ¾ penuh;
• Limbah tajam masuk dalam safety box,tidak boleh recapping atau
manipulasi ataupun melepas jarum
WHO Aide Memoire Standard Precautions for Prevention and control of infections,Juni 2022
11..Dekontaminasi dan pemrosesan peralatan
pasien yang reuseable
▪ Petugas harus menatalaksana alat tercemar darah dan
cairan tubuh,cegah ekspos kulit,mukosa dan
kontaminasi baju dan transfer mikroba kepasien lain
dan ke Lingkungan
▪ Segera proses alat kesehatan yang reuse melalui
proses pre-cleaning – cleaning – disinfeksi –sterilisasi
sesuai klasifikasi peralatan; kritikal-semi kritikal-non
kritikal ( sesuai kriteria E Spaulding),sesuai petunjuk
pabrikan
▪ Buang alat yang single use(sekali pakai)
▪ Tidak menempatkan peralatan kesehatan sembarang
tempat
WHO Aide Memoire Standard Precautions for Prevention and control of infections,Juni 2022
WHO nov 2022
ALUR PEMROSESAN PERALATAN PERAWATAN
PASIEN SETELAH DIPAKAI

PRE CLEANING CLEANING


(Rendam dengan (Dalam wadah DRYING
enzymatik/detergen) dan air mengalir)

Sterilisasi

Peralatan Kritikal

Minimal
DTT
Simpan
Peralatan semi Kritikal
Peralatan non Kritikal
Contact/Kontak Droplet/Percikan Airborne/Udara

>5µm Tek neg < 5µm


SARScov2,
MRSA, VRE SARS COV2,H1N1,
TBC, Cacar air
MDRO H5N1

Bicara,batuk Aerosol Bicara,batuk


bersin Bersin,AGP
Sarung tangan Jarak Masker Bedah Jarak Respirator Jarak
Gaun 1m Pelindung Wajah, Gaun 1 ,8 m Partikulat/N95 2m
APD SESUAI KEWASPADAAN TRANSMISI

Pemakaian sepatu boot dan apron tidak diperlukan


untuk perawatan rutin
• WHO Aide Memoire transmission
based Precautions for Prevention and
control of infections,Juni 2022
• WHO Aide Memoire transmission based Precautions for Prevention and control of infections,Juni 2022
Ruangan isolasi protektif
✓ Ukuran 4x4 m2,dilengkapi anteroom ,ada wastafel,cukup untuk manuver TT
✓ Sebaiknya 1 ruang untuk 1 TT,celah antara lantai –bagian bawah pintu <0,5cm
✓ Toilet tersendiri
✓ Tekanan udara positif terhadap koridor,min + 2,5 Pa
✓ Pertukaran udara 12 X/jam,min udara ventilasi 2X/Jam,untuk PIE rekomendasi
100% udara luar.Filtrasi udara luar dengan medium filter

✓ Untuk kasus transplantasi organ,pasien imunokompromais, keganasan,kemoterapi


✓ Hepafilter dapat dipakai

PMK 40 tahun 2022


Terimakasih
Semoga Kewaspadaan Isolasi dapat terlaksana
dengan kepatuhan optimal

47
XBB.1.5, the Latest Omicron Variant
Aliza Rosen .John Hopkins Bloomberg School of Public Health.January 06, 2023

Dalam 4 minggu menyebabkan 10% covid 19 meningkat menjadi 25% di USA


Mutasi membantu virus untuk menempel pada sel
Dari mutasi Omicron yang termudah ditransmisi
Strain yang menimbulkan sakit yang berat disbanding strain Omicron awal
Gejala muncul 5 hari setelah ekspos
Orang yang terkena akan kontakgius 1-2 hari sebelum gejala muncul, hingga 2-3 hari
setelah gejala muncul,dapat terdeteksi hingga 1 minggu setelah gejala.
Orang yang pernah terinfeksi Omicron sebelumnya dapat terinfeksi kembali oleh XBB.1.5.
2 sebabnya :
The XBB.1.5 variant lebih immune-evasif, dan
seseorang menurun respon imunnya paska terinfeksi

Kraken
Dibawa oleh orang Polandia ke Jakarta,11 Januari
Gejala : pilek,bersin,Kelelahan,Sakit Kepala,batuk kering ,sakit tenggorokan
(umumnya tanpa demam
Bagaimana MDRO di Indonesia?
• India : CLABSI 9,4 diturunkan 3,4 %o
MDRO Enterobacteriales Carbapenem Resistant 57 %
( Mathur et all 2020.Decenial abstract)
Hanya 50 % order kultur darah pada Pasien DEMAM..Ind ?
• CDC : 2019 : CRE 50 %
125 kasus →CRE 41% …komunitas RS
• Cina : 2020: CRE 56 %
CRAb 62 %
CRPa 42 %
• California: 10-70% carrier CRE
MRSA 2013 : 17 %
WHO updates COVID-19 guidelines on masks, treatments and
patient care
13 January 2023
• Terlepas keadaan epidemiologi negara,masker tetap
direkomendasi untuk dipakai karena perkembangan global
baru ekspos covid 19
suspek covid 19
risiko tinggi covid berat
berada dikerumunan
berada di tempat tertutup
berada dalam ruangan dengan ventilasi buruk
WHO updates COVID-19 guidelines on masks, treatments and patient care
13 January 2023

• Perlu dipertimbangkan :

Tren local epidemiologi, Pengukuran risiko,keadaan pasien covid


yang MRS
cakupan vaksinasi,Imunitas dalam komuniti
keadaan penduduk menempatkan dirinya sendiri
• Perpendek masa Isolasi
Pasien dipulangkan bila pem Antigen negative
Gejala +,tanpa pemeriksaan → Isolasi 10 hari sejak Gejala ada
Pem lab POS,tanpa gejala → Isolasi 5 hari
Pasien tanpa gejala dapat mentransmisikan virus
WHO recommendations on mask use by health workers, in
light of the Omicron variant of concern
WHO interim guidelines 22 December 2021

• N95/FFP2/FFP3 atau setara atau masker medis sebaiknya dipakai nakes


sebagai APD + gaun,sarung tangan dan pelindung mata sebelum masuk
ruang pasien suspek/confirm covid 19,di RS,home care,perawatan
lama,perawatan komunitas
• Indikasi pakai respirator
Tindakan AGP
Ventilasi buruk
Ventilasi sulit diukur,tidak terawat baik
ICU,semi intensif care dan IGD
• Fit test,seal check untuk N95
• Masker medis pastikan tidak bocor keluar sekitar masker
Reuse N95
Harus ada SPO reuse yang akan dilakukan,termasuk jenis yang tidak bisa di reuse mis
KN95,paska dipakai tindakan AGP

Tidak boleh dicuci karena ada bahan yang melebar sehingga mengganggu fungsi
filtrasi
Tidak boleh kena sabun,klorin ,alkohol

Reuse dipakai oleh petugas yang SAMA,bukan untuk petugas lain,sehingga harus ada
nama,tanggal dan dipakai ke ?,maksimal 5 kali

Extended use N95 dapat dengan


Sterilisasi 121oC selama 30 menit
Disinfeksi dengan panas 70oC selama 30 menit
• The following principles should be applied:
• Perform hand hygiene before putting on and after removing PPE.
• Use appropriate PPE: medical mask, eye protection (googles or face shield),
long-sleeved gown and medical gloves.(7, 40) .
• It is not necessary for health workers to wear boots, coveralls and aprons
during routine care.(7)
• Extended use of medical masks, respirators, gowns and eye protection can be
applied during the care of COVID- 19 patients in the context of PPE shortages,
as described in the WHO’s rational use of personal protective equipment.(40)
A new set of gown and gloves are needed after caring for a COVID-19 patient
who is additionally colonized or infected with a multi-drug resistant organism.
CDC Reverses Guidance on Testing for Fully Vaccinated People
Ralph Ellis
July 29, 2021
Even if they're not showing symptoms, fully vaccinated people should "get tested 3-5 days after exposure
to someone with suspected or confirmed COVID-19 and wear a mask in public indoor settings for 14 days
after exposure or until they receive a negative test result,"
Infection prevention and control for the safe management of a dead
body in the context of COVID-19
Interim guidance
4 September 2020

Trained medical staff should:


• ensure that any leakage of body fluids from orifices are contained;
• keep any movement or handling of the body to a minimum;
• not disinfect the body before its transfer to the mortuary area, or at any other
time;
• wrap the body in cloth, and transfer it as soon as possible to the mortuary area;
• do not use body bags, unless they are recommended by standard mortuary
practice:
• – when there is excessive fluid leakage
– for post-autopsy procedures
– to facilitate the transportation and storage of bodies outside of the mortuary area
and – for managing large numbers of dead bodies
– where indicated use solid, leakproof, non- biodegradable bags, or double bag the
body if the available bag is thin and may leak when a body bag is indicated;
• not use special transportation equipment or vehicles for body transfer.
ip
WHO recommendations on mask use by health workers, in
light of the Omicron variant of concern
WHO interim guidelines 22 December 2021

• N95/FFP2/FFP3 atau setara atau masker medis sebaiknya dipakai nakes


sebagai APD + gaun,sarung tangan dan pelindung mata sebelum masuk
ruang pasien suspek/confirm covid 19,di RS,home care,perawatan
lama,perawatan komunitas
• Indikasi pakai respirator
Tindakan AGP
Ventilasi buruk
Ventilasi sulit diukur,tidak terawat baik
ICU,semi intensif care dan IGD
• Fit test,seal check untuk N95
• Masker medis pastikan tidak bocor keluar sekitar masker
• Omicron variant is spreading significantly faster than the Delta
variant in countries with documented community transmission,
with a doubling time between 1.5-3 days
• overall risk of transmission include general PPE use, ventilation,
PPE training, fit testing and behavioural factors, including
compliance with appropriate mask wearing and hand hygiene.
• In settings where the availability of respirators is limited or there
are shortages, WHO suggests considering extended use or
appropriate reprocessing of respirators.
• the type of mask, appropriate mask use is critical to ensuring
effectiveness and reducing the risk of transmission.

Anda mungkin juga menyukai