Anda di halaman 1dari 42

KONSEP DASAR DAN PROGRAM PPI

DI FKTP

Disampaikan Pada WS Penguatan Calon Surveyor LAFKESPRI


Tanggal 13-17 MEI 2023

Lafkespri.org
Latar
Pendahuluan Belakang Dasar Hukum Epidemiologi

Ruang Lingkup Konsep Dasar Program PPI Kesimpulan


PPI
Pelayanan kesehatan UU RI NO 36/2009
dituntut lebih Setiap orang mempunyai hak
memperoleh pelayanan kesehatan
berkualitas/bermutu
yang aman, bermutu dan
Fasilitas Kesehatan bertanggungjawab
Tingkat Pertama
(FKTP) Tidak seorangpun boleh cidera
akibat pelayanan Kesehatan
(Visi Patient Safety 2021-2030)

▪ PKM
▪ Klinik
▪ Praktik Mandiri Dokter Patient Safety
▪ Pelayanan Kesehatan
Dasar lainnya

Mencegah Healthcare Associated Infections


(HAIs)
Infeksi terkait pelayanan kesehatan
(Healthcare Associated Infections)

Penyebab LOS ↑
Biaya ↑
Mortalitas ↑
Endogen Masalah Morbilitas ↑
Dampak Pendapatan FKTP
Exogen Kesehatan Tuntutan hukum

Kejadian Infeksi di Epidemiologis HAIs


FKTP sangat jarang Di negara berkembang
1.7 million hospitalized /yr
terjadi 20 kali > tinggi
98.000 mortality (CDC)
dibanding negra maju
• WHO, OECD, WB (2018) : 8-10 pasien terinfeksi karena pelayanan tidak
sesuai standar
• Menimbulkan beban ekonomi, kecacatan, biaya tinggi
• Penyuntikan tidak aman: 70 % akibat Pemakaian jarum suntik berulang
• Kepatuhan Kebersihan tangan Hanya 40 %, 60 % tidak patuh
• Kematian ibu dan anak di persalinan masih tinggi
• Kejadian HAIs di Indonesia sekitar 15,74 %
Prevalensi HAIs di negara
maju bervariasi antara
HAIs 7,1 %
3,5% dan 12%.
IDO (NHSN 2014),2,6%
IDO 7,8% di Asia Tenggara

HAIs 4,5%

IDO (2002-13 ), 2,1%

HAIs biasanya hanya mendapat perhatian publik ketika ada epidemi atau pandemik
Kewaspadaan standar Pencegahan Infeksi
dan transmisi pada Pemakaian alat Kegiatan Surveilans Pendidikan dan
dengan menerapkan Infeksi Pelatihan
( Kewaspadaan Isolasi) bundle

Penggunaaan Penyakit infeksi Monitoring evaluasi,


Antibiotika yang bijak emerging dan ICRA Program
dan rasional penanggulangan KLB audit dan umpan balik

Manajemen sumber
daya
Kolonisasi
Terdapatnya agen infeksi/mikroorganisme yang hidup, tumbuh dan
berkembang biak di tubuh pejamu tanpa disertai adanya gejala klinik atau
respon imun.

Pembawa (Carrier)
Individu (pasien, petugas kesehatan) yang membawa kuman patogen dan
dapat menjadi sumber penularan yang membahayakan orang lain.
Infeksi
Suatu keadaan ditemukannya agen infeksi, dimana organisme tersebut
hidup, tumbuh dan berkembang biak,disertai adanya respons imun, tetapi
tidak disertai gejala klinik.

Penyakit Infeksi
Suatu keadaan ditemukannya agen infeksi, dimana organisme tersebut
hidup, tumbuh dan berkembang biak, disertai adanya respons imun dan
gejala klinik.
Penyakit menular/infeksius
Penyakit infeksi tertentu yang dapat berpindah dari satu orang ke orang
lain, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Inflamasi (radang atau peradangan lokal)


Merupakan bentuk respons tubuh terhadap suatu agen (tidak hanya infeksi,
dapat berupa trauma, pembedahan atau luka bakar), yang ditandai
dengan adanya: sakit/nyeri (dolor), panas (calor), kemerahan (rubor),
pembengkakan (tumor), gangguan fungsi (functio laesa)
Sindroma Respon Inflamasi Sistemik (Systemic Inflammatory
Response Syndrome/SIRS): sekumpulan gejala klinik atau
kelainan laboratorium yang menggambarkan respon tubuh
(inflamasi) yang bersifat sistemik. Kriteria SIRS bila ditemukan 2
atau lebih dari keadaan berikut:
(1) hipertermi (> 38,3 OC) atau hipotermi (< 36 OC),
(2) takikardi (> 90 kali per menit),
(3) takipnoe (> 20 kali per menit), serta
(4) leukositosis (> 12.000/L) atau leukopenia (< 4.000/L)
atau pada hitung jenis leukosit jumlah sel muda (batang)
lebih dari 10%.
SIRS dapat disebabkan infeksi atau noninfeksi seperti trauma,
pembedahan, luka bakar, pankreatitis atau gangguan
metabolik. SIRS yang disebabkan infeksi disebut “Sepsis”.
Infeksi yang terjadi pada pasien selama perawatan di rumah sakit atau fasilitas
pelaya nan kesehatan lainnya, dimana pada saat masuk tidak ada infeksi atau
tidak masa inkubasi, termasuk infeksi didapat di rumah sakit/FASYANKES tapi
muncul setelah pulang, juga infeksi pada petugas karena pekerjaannya (PMK no
27/2017)
Suatu upaya kegiatan untuk mencegah, meminimalkan kejadian infeksi
pada pasien, petugas, pengunjung dan masyarakat sekitar rumah sakit
dan fasilitas kesehatan lainnya yang meliputi pengkajian, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi (PMK no 27/2017)
Menurunkan atau meminimalkan insiden rate infeksi terkait dengan
pelayanan kesehatan pada pasien, petugas dan pengunjung serta
masyarakat sekitar rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya, dengan mempertimbangkan cost effectiveness
Endogen Eksogen
• Usia • Petugas
• Status gizi • Tidak patuh terhadap kebijakan, SOP
• Obesitas • Peralatan
• Merokok • Tidak steril
• Kolonisasi MO • Tidak bersih
• Penyakit penyerta • Lingkungan : Kotor
• DM • Penggunaan antibiotika tidak bijak dan
• Infeksi lain rasional
SEMUA INDIVIDU YANG
ADA DI FKTP

Hand Hygine Penempatan pasien


APD Pemrosesan alat kesehatan
Limbah Penanganan linen
Lingkungan Perlindungan Karyawan
Etika batuk Penyuntikan yang aman

Perawat, Dokter, Petugas


Semua Individu
terkait
Setiap saat Dimana saja layanan Diterapkan kepada
memberi layanan Kesehatan diberikan siapa saja
Kesehatan
Surgical site Catheter- Central Line Peripheral Ventilator-
infections associated Associated Line associated
(SSI) urinary tract Bloodstream Associated pneumonia
infections Infections Bloodstream (VAP)
(CAUTI) CLABSI Infections

DI FKTP: PLABSI, PLEBITIS, IDO, CAUTI, KIPI, ABSES GIGI, PNEUMONIA dll
KEWASPADAAN
ISOLASI

PENGGUNAAN PROGRAM SURVEILANS


ANTIBIOTIK PPI
RASIONAL

PENCEGAHAN DIKLAT
INFEKSI
AUDIT
ICRA
LAPIS I : Kewaspadaan Standar LAPIS II : Kewaspadaan berdasarkan
transmisi
▪ Kebersihan tangan
▪ Penggunaan alat pelindung diri
▪ Kontak
▪ Pemrosesan alat kesehatan ▪ Droplet Ditujukan kepada pasien yang
terinfeksi atau diduga infeksi
▪ Penanganan linen ▪ Airborne
▪ Pengendalian lingkunaan
▪ Penanganan limbah
▪ Perllindungan kesehatan karyawan
Ditujukan kepada semua pasien tanpa
▪ Penempatan Pasien memandang infeksi atau tidak infeksi
▪ Etika batuk/bersin
▪ Penyuntikan yang aman
▪ Praktik lumbal punksi PMK 27 tahun 2017
KEWASPADAAN STANDAR KEWASPADAAN
▪ Risk Assesment BERDASARKAN TRANSMISI
▪ Hand Hygiene
▪ Respiratory Hygiene ▪Kontak
▪ Patient Placement ▪Droplet
▪ PPE/APD
▪ Aseptic technique
▪Airborne
▪ Safe Injection, prevention sharp injuri
▪ Environment Cleaning
▪ Waste Management
▪ Decontamination and reprocessing of
reuseable patient care items and
equipment

WHO Juni 2022


Surveilans adalah pengumpulan data kesehatan yang penting secara terus menerus
sistematis, analisis dan interpretasi dan didesiminasikan kepada pihak pihak yang
berkepentingan secara berkala untuk digunakan dalam perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi suatu tindakan pelayanan kesehatan (CDC)

APA YANG DI SURVEI ?????


KAPAN DILAKUKAN TAHAPAN SURVEILANS

PERENCANAAN PENGUMPULAN ANALISA INTERPRETASI DISEMINASI EVALUASI

Setiap tahun Setiap


Setiap hari Setiap Setiap Setiap
oleh hari dan
dengan waktu bulan bulan bulan
Tim/koordinat bulan
yang sama
or./Pj PPI

▪ Tipe pasien
▪ Intervensi/Prosedur
▪ Infeksi yang sering
▪ Dampak Infeksi
▪ Infeksi dapat dicegah
▪ Laporan mandatory
Staf/Karyawan Pasien, keluarga & Masyarakat FKTP
pengunjung
BUNDLES adalah sekumpulan praktik berbasis bukti sahih yang menghasilkan perbaikan keluaran
proses pelayanan kesehatan bila dilakukan secara kolektif dan konsisten.

CAUTI PLABSI-PLEBITIS

INSERSI MAINTENAN INSERSI MAINTENAN

Kaji kebutuhan Kebersihan tangan Kaji kebutuhan Kebersihan tangan

Pemasangan oleh petugas yang Perawatan kateter Kebersihan tangan Perawatan area insersi
terlatih
Kaji kebutuhan setiap hari, jika tidak
Kebersihan tangan Pemeliharaan kateter Teknik steril perlu segera dilepas

Tehnik steril Segera lepas jika tidak Petugas trampil Penggantian administrasi set
dibutuhkan lagi

Disinfeksi area insersi Edukasi


FORM AUDIT BUNDLES

FORMULIR BUNDLES INFEKSI SALURAN KEMIH


Bulan :
Unit :
Insersi
Hari/Tgl Nama Pasien Kaji Kebutuhan Pemasangan oleh Kebersihan tangan Teknik steril
petugas terlatih
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

Jumlah

Maintenan
Hari/Tgl Nama Pasien Kebersihan tangan Perawatan Kateter Pemeliharaan Kateter Pelepasan kateter
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

Jumlah
Empirik-
Definitif

Berdasarkan Profilaksis-
Indikasi Terapeutik

PPRA
TAHAPAN PENERAPAN
PENGGUNAAN ANTIBIOTIK
SECARA BIJAK DI FKTP
Kegiatan mengumpulkan data dan informasi yang faktual dan signifikan
melalui interaksi secara sistematis, objektif dan terdokumentasi.

DILAKUKAN OLEH: TIM PPI /


KOORDINATOR PPI
CONTOH AUDIT HH

Tingkatkan pengetahuan petugas dalam hal HH


Lakukan sosialisasi SPO secara terus menerus
LAKSANAKAN MONEV
PROGRAM

Kewaspada Surveilans Diklat Bundel Penggunaan


an Isolasi HAIs Pencegahan Antibiotika
Infeksi
LAKSANAKAN ICRA
Proses penilaian yang berfokus pada pengurangan risiko infeksi,
melibatkan disiplin ilmu dengan mempertimbangkan populasi pasien
dan fasilitas

Renovasi/Kontruksi Healthcare
Bangunan Associated Program PPI
Infections
ICRA PROGRAM DAN BANGUNAN
▪ Infeksi terkait pelayanan kesehatan (HAIs) masih merupakan masalah di
pelayanan Kesehatan
▪ HAIs dapat menimbulkan dampak hari rawat meningkat, biaya meningkat
mortalitas dan morbilitas meningkat bahkan dapat menjadi tuntutan
hukum.
▪ HAIs dapat dicegah atau diminimalkan melalui program Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi
▪ Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi meliputi kegiatan
kewaspadaan isolasi, penerapam bundles pada pemakaian alat dan
tindakan operasi, pendidikan dan pelatihan, kegiatan surveilans, dan
penggunaan antimiroba rasional
▪ Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI).
▪ Pedoman Teknik PPI di FKTP 2020
▪ Guidelines on core components of infection prevention and control programmes at the
national and acute health care facility level WHO 2016
▪ Global patient safety action plan 2021–2030: towards eliminating avoidable harm in health
care , WHO 2016
▪ https://www.who.int/gpsc/country_work/gpsc_ccisc_fact_sheet_en.pdf
THANK YOU

Lafkespri.org

Anda mungkin juga menyukai