Anda di halaman 1dari 40

KONSEP DASAR PENCEGAHAN

DAN PENGENDALIAN INFEKSI


DI FKTP

Endi Suyatno, S. Kep., NS., M. Kep

Disampaikan Pada Pelatihan


Pencegahan Dan Pengendalian Bagi Tenaga Kesehatan di Fasyankes LMPI
Pada Tanggal 31 Agustus 2023
Tujuan pembelajaran umum

Setelah selesai pembelajaran ini peserta mampu menjelaskan


tentang Konsep Dasar Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
pelayanan kesehatan dengan tepat dan benar.
Latar Dasar
Pendahuluan Belakang Hukum Epidemiologi

Ruang Lingkup Konsep Dasar Program PPI Kesimpulan


PPI
Pelayanan kesehatan UU RI NO 36/2009
dituntut lebih Setiap orang mempunyai hak
memperoleh pelayanan kesehatan
berkualitas/bermutu
yang aman, bermutu dan
Fasilitas Kesehatan bertanggungjawab
Tingkat Pertama
(FKTP) Tidak seorangpun boleh cidera
akibat pelayanan Kesehatan
(Visi Patient Safety 2021-2030)

 PKM
 Klinik
 Praktik Mandiri Dokter Patient Safety
 Pelayanan Kesehatan
Dasar lainnya

Mencegah Healthcare Associated Infections


(HAIs)
Infeksi terkait pelayanan kesehatan
(Healthcare Associated Infections)

Penyebab LOS ↑
Biaya ↑
Mortalitas ↑
Endogen Masalah Morbilitas ↑
Dampak Pendapatan FKTP
Exogen Kesehatan Tuntutan hukum

Kejadian Infeksi di Epidemiologis HAIs Di negara berkembang


FKTP sangat jarang 1.7 million hospitalized /yr 20 kali > tinggi
98.000 mortality (CDC)
terjadi dibanding negra maju
• WHO, OECD, WB (2018) : 8-10 pasien terinfeksi karena pelayanan tidak
sesuai standar
• Menimbulkan beban ekonomi, kecacatan, biaya tinggi
• Penyuntikan tidak aman: 70 % akibat Pemakaian jarum suntik berulang
• Kepatuhan Kebersihan tangan Hanya 40 %, 60 % tidak patuh
• Kematian ibu dan anak di persalinan masih tinggi
• Kejadian HAIs di Indonesia sekitar 15,74 %
1
Prevalensi HAIs di negara
maju bervariasi antara
HAIs 7,1 %
3,5% dan 12%.
IDO (NHSN
2014),2,6% IDO 7,8% di Asia Tenggara

HAIs 4,5%

IDO (2002-13 ), 2,1%

HAIs biasanya hanya mendapat perhatian publik ketika ada epidemi atau pandemik
Kewaspadaan Pencegahan Infeksi
standar dan transmisi pada Pemakaian Kegiatan Surveilans Pendidikan dan
( Kewaspadaan alat dengan Infeksi Pelatihan
Isolasi) menerapkan bundle

Penggunaaan Penyakit infeksi Monitoring evaluasi,


Antibiotika yang emerging dan audit dan umpan ICRA Program
bijak dan rasional penanggulangan KLB balik

Manajemen sumber
daya
Kolonisasi
Terdapatnya agen infeksi/mikroorganisme yang hidup, tumbuh dan
berkembang biak di tubuh pejamu tanpa disertai adanya gejala klinik atau
respon imun.

Pembawa (Carrier)
Individu (pasien, petugas kesehatan) yang membawa kuman patogen dan
dapat menjadi sumber penularan yang membahayakan orang lain.
Infeksi
Suatu keadaan ditemukannya agen infeksi, dimana organisme tersebut
hidup, tumbuh dan berkembang biak,disertai adanya respons imun, tetapi
tidak disertai gejala klinik.

Penyakit Infeksi
Suatu keadaan ditemukannya agen infeksi, dimana organisme tersebut
hidup, tumbuh dan berkembang biak,disertai adanya respons imun dan
gejala klinik.
Penyakit menular/infeksius
Penyakit infeksi tertentu yang dapat berpindah dari satu orang ke orang
lain, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Inflamasi (radang atau peradangan lokal)


Merupakan bentuk respons tubuh terhadap suatu agen (tidak hanya infeksi,
dapat berupa trauma, pembedahan atau luka bakar), yang ditandai
dengan adanya: sakit/nyeri (dolor), panas (calor), kemerahan (rubor),
pembengkakan (tumor), gangguan fungsi (functio laesa)
Sindroma Respon Inflamasi Sistemik (Systemic Inflammatory Response
Syndrome/SIRS): sekumpulan gejala klinik atau kelainan laboratorium yang
menggambarkan respon tubuh (inflamasi) yang bersifat sistemik. Kriteria SIRS bila
ditemukan 2 atau lebih dari keadaan berikut: (1) hipertermi (> 38,3 OC) atau hipotermi (<
36 OC), (2) takikardi (> 90 kali per menit), (3) takipnoe (> 20 kali per menit), serta (4)
leukositosis (> 12.000/L) atau leukopenia (< 4.000/L) atau pada hitung jenis leukosit
jumlah sel muda (batang) lebih dari 10%. SIRS dapat disebabkan infeksi atau noninfeksi
seperti trauma, pembedahan, luka bakar, pankreatitis atau gangguan metabolik. SIRS
yang disebabkan infeksi disebut “Sepsis”.
Infeksi yang terjadi pada pasien selama perawatan di rumah sakit atau fasilitas
pelaya nan kesehatan lainnya, dimana pada saat masuk tidak ada infeksi atau
tidak masa inkubasi, termasuk infeksi didapat di rumah sakit/FASYANKES tapi
muncul setelah pulang, juga infeksi pada petugas karena pekerjaannya (PMK no
27/2017)
Suatu upaya kegiatan untuk mencegah, meminimalkan kejadian infeksi
pada pasien, petugas, pengunjung dan masyarakat sekitar rumah sakit
dan fasilitas kesehatan lainnya yang meliputi pengkajian, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi (PMK no 27/2017)
Menurunkan atau meminimalkan insiden rate infeksi terkait dengan
pelayanan kesehatan pada pasien, petugas dan pengunjung serta
masyarakat sekitar rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya, dengan mempertimbangkan cost effectiveness
Endogen Eksogen
• Usia • Petugas
• Status gizi • Tidak patuh terhadap
• Obesitas kebijakan, SOP
• Merokok • Peralatan
• Kolonisasi MO • Tidak steril
• Penyakit penyerta • Tidak bersih
• DM • Lingkungan : Kotor
• Infeksi lain • Penggunaan antibiotika
tidak bijak dan rasional
YANG MELAKSANAKAN PPI DI
FASYANKES?????

SEMUA INDIVIDU YANG


ADA DI FASYANKES

Hand Hygine Penempatan pasien


APD Pemrosesan alat kesehatan
Limbah Penanganan linen
Lingkungan Perlindungan Karyawan
Etika batuk Penyuntikan yang aman

Perawat, Dokter, Petugas


Semua Individu
terkait
PPI DI FASYANKES DILAKSANAKAN
KAPAN??????

Setiap saat Dimana saja layanan Diterapkan kepada


memberi layanan Kesehatan diberikan siapa saja
Kesehatan
Surgical site Catheter- Central Line Peripheral Ventilator-
infections associated Associated Line associated
(SSI)  urinary tract Bloodstream Associated pneumonia
infections Infections Bloodstream (VAP)
(CAUTI)  CLABSI Infections

DI FKTP: PLABSI, PLEBITIS, IDO, CAUTI, KIPI, ABSES GIGI, PNEUMONIA dll
KEWASPADAAN
ISOLASI

PENGGUNAAN PROGRAM SURVEILANS


ANTIBIOTIK PPI
RASIONAL

PENCEGAHAN DIKLAT
INFEKSI
AUDIT
ICRA
LAPIS I : Kewaspadaan Standar LAPIS II : Kewaspadaan
berdasarkan transmisi
 Kebersihan tangan
 Penggunaan alat pelindung diri
 Kontak
 Pemrosesan alat kesehatan  Droplet Ditujukan kepada pasien yang
terinfeksi atau diduga infeksi
 Penanganan linen  Airborne
 Pengendalian lingkunaan
 Penanganan limbah
 Perllindungan kesehatan karyawan
Ditujukan kepada semua pasien tanpa
 Penempatan Pasien memandang infeksi atau tidak infeksi
 Etika batuk/bersin
 Penyuntikan yang aman PMK 27 tahun 2017
 Praktik lumbal punksi
KEWASPADAAN STANDAR KEWASPADAAN
 Risk Assesment BERDASARKAN TRANSMISI
 Hand Hygiene
 Respiratory Hygiene
 Patient Placement
 Kontak
 PPE/APD  Droplet
 Aseptic technique  Airborne
 Safe Injection, prevention sharp
injuri
 Environment Cleaning
 Waste Management
 Decontamination and reprocessing
of reuseable patient care items and
equipment WHO Juni 2022
Surveilans adalah pengumpulan data kesehatan yang penting secara terus menerus
sistematis, analisis dan interpretasi dan didesiminasikan kepada pihak pihak yang
berkepentingan secara berkala untuk digunakan dalam perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi suatu tindakan pelayanan kesehatan (CDC)

APA YANG DI SURVEI ?????


KAPAN DILAKUKAN TAHAPAN SURVEILANS

PERENCANAAN PENGUMPULAN ANALISA INTERPRETASI DISEMINASI EVALUASI

Setiap tahun Setiap hari Setiap


Setiap Setiap Setiap
oleh Komite dengan waktu hari dan
bulan bulan bulan
atau Tim PPI yang sama bulan

 Tipe pasien
 Intervensi/Prosedur
 Infeksi yang sering
 Dampak Infeksi
 Infeksi dapat dicegah
 Laporan mandatory
Staf/Karyawan Pasien, keluarga & Masyarakat
pengunjung FASYANKES
BUNDLES adalah sekumpulan praktik berbasis bukti sahih yang menghasilkan perbaikan
keluaran proses pelayanan kesehatan bila dilakukan secara kolektif dan konsisten.

CAUTI PLABSI-PLEBITIS

INSERSI MAINTENAN INSERSI MAINTENAN

Kaji kebutuhan Kebersihan tangan Kaji kebutuhan Kebersihan tangan


Pemasangan oleh
Perawatan kateter Kebersihan tangan Perawatan area insersi
petugas yang terlatih
Kaji kebutuhan setiap hari,
Kebersihan tangan Pemeliharaan kateter Teknik steril
jika tidak perlu segera dilepas
Segera lepas jika
Tehnik steril Petugas trampil Penggantian administrasi set
tidak dibutuhkan lagi
Disinfeksi area insersi Edukasi
FORM AUDIT BUNDLES

FORMULIR BUNDLES INFEKSI SALURAN KEMIH


Bulan :
Unit :
Insersi
Hari/Tgl Nama Pasien Kaji Kebutuhan Pemasangan oleh Kebersihan tangan Teknik steril
petugas terlatih
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

Jumlah

Maintenan
Hari/Tgl Nama Pasien Kebersihan tangan Perawatan Kateter Pemeliharaan Kateter Pelepasan kateter
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

Jumlah
Empirik-
Definitif 1. Buat Kebijakan
2. Buat Panduan
Berdasarkan Profilaksis- 3. Dilakukan Monev
Indikasi Terapeutik

PPRA
Kegiatan mengumpulkan data dan informasi yang faktual dan signifikan
melalui interaksi secara sistematis, objektif dan terdokumentasi.

DILAKUKAN OLEH: IPCN/TIM


PPI / KOORDINATOR PPI
CONTOH AUDIT HH

Tingkatkan pengetahuan petugas dalam hal HH


Lakukan sosialisasi SPO secara terus menerus
LAKSANAKAN MONEV PROGRAM

Kewaspadaan Surveilans Diklat Bundel Penggunaan


Isolasi HAIs Pencegahan Antibiotika
Infeksi
LAKSANAKAN ICRA

Proses penilaian yang berfokus pada pengurangan risiko infeksi,


melibatkan disiplin ilmu dengan mempertimbangkan populasi
pasien dan fasilitas

Healthcare
Renovasi/Kontruksi
Associated Program PPI
Bangunan
Infections
ICRA PROGRAM DAN BANGUNAN
Infeksi terkait pelayanan kesehatan (HAIs) masih merupakan masalah di pelayanan
Kesehatan

HAIs dapat menimbulkan dampak hari rawat meningkat, biaya meningkat


mortalitas dan morbilitas meningkat bahkan dapat menjadi tuntutan hukum

HAIs dapat dicegah atau diminimalkan melalui program Pencegahan dan


Pengendalian Infeksi

Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi meliputi kegiatan kewaspadaan


isolasi, penerapam bundles pada pemakaian alat dan tindakan operasi, pendidikan
dan pelatihan, kegiatan surveilans, dan penggunaan antimiroba rasional
 Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017 Tentang
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI).
 Pedoman Teknik PPI di FKTP 2020
 Guidelines on core components of infection prevention and control programmes at the
national and acute health care facility level WHO 2016
 Global patient safety action plan 2021–2030: towards eliminating avoidable harm in
health care , WHO 2016
 https://www.who.int/gpsc/country_work/gpsc_ccisc_fact_sheet_en.pdf

Anda mungkin juga menyukai