(‘Isolation Precaution’ )
PENDAHULUAN
KEWASPADAAN ISOLASI
RANGKUMAN
2
PENDAHULUAN HH
APD
Masalah Mortalitas Biaya
HAIs Morbiditas Tuntutan
Limbah
Lingkungan
hukum Peralatan Perawatan Ps
PPRA Penanganan Linen
Kes. Karyawan
Penempatan Pasien
Etika batuk
Penyuntikan yang aman
Praktil lumbal punksi
VAP,IADP
ILO,ISK
Airborne
Droplet
Contact
Menerapkan
Bundles of
HAIs
Komite PPI
Tim PPI
IPCN
Audit
IPCN
ICRA
www.perdalin.com
PENDAHULUAN
Kewaspadaan Isolasi dalam program PPI
bertujuan untuk memutus mata rantai infeksi
PERKEMBANGAN
KEWASPADAAN ISOLASI #1
Tahun Teknik Isolasi Perlakuan
1985 Universal Epidemik HIV à petugas kesehatan waspada
Precaution terhadap darah dan cairan tubuh, tangani
dengan menggunakan sarung tangan,
gaun,masker , pelindung mata
1988 Universal Darah , cairan tubuh sumber HIV, HBV, waspada
Precaution terhadap darah , cairan tubuh (semen, vagina,
peritonial, perikardial sinovial, cairan amnion,
cerebrospinal), bukan feces, urine, muntah,
sputum, sekret hidung, keringat, kecuali terkena
darah.
Setelah melepas sarung tangan harus cuci
tangan
PERKEMBANGAN
KEWASPADAAN ISOLASI #2
Tahun Teknik Isolasi Perlakuan
1987 Body Substance Waspada terhadap darah, feses, urin,
Isolation (BSI) di Seatle, sputum, saliva, drainase luka, cairan
Washington, San Diego, tubuh lainnya, permukaan tubuh yang
California basah dan lembab. Gunakan sarung
tangan, setelah melepas tidak perlu cuci
tangan
13
2. Penggunaan APD
• Alat Pelindung Diri (APD) terdiri dari masker, topi,
sarung tangan, pelindung wajah, sepatu yang digunakan
petugas atau pasien untuk melindungi diri dari infeksi
• Digunakan sesuai indikasi
• Segera dilepas jika sudah selesai tindakan
3. Penanganan Limbah
• Limbah padat infeksius àkantong plastik kuning
• Limbah padat non infeksius à kantong plastik hitam
• Limbah jarum / benda tajam lain à wadah tahan
tusuk & tahan air
• Limbah cair infeksius à saluran khusus
• Kontainer limbah à menggunakan tutup dengan
pijakan
• Hati-hati menangani benda tajam
• JANGAN memberi benda tajam ke orang lain
• JANGAN menyarungkan kembali jarum bekas pakai
4. Pengendalian Lingkungan
Pertahankan kondisi lingkungan sehat
– Udara bersih, sistem ventilasi
– Penyediaan air bersih
– Permukaan lingkungan bersih
– Penataan peralatan tampak rapi dan
mudah dibersihkan
– Binatang (kucing, anjing, tikus) tidak ada
diarea RS, termasuk cicak, lalat, nyamuk,
kecoak dan semut.
16
5. Peralatan Perawatan Pasien
• Peralatan non kritikal
Peralatan yang dipergunakan dipermukaan tubuh pasien yang utuh
( tensimeter, thermometer air raksa) → dicuci dengan deterjen /
disinfeksi
• Peralatan semi kritikal
Peralatan masuk ke dalam lapisan mukosa ( alat alat di endoscopi )→
disinfeksi tingkat tinggi atau sterilisasi
• Peralatan kritikal
Peralatan masuk kedalam pembuluh darah atau jaringan steril
(instrumen bedah) → sterilisasi
17
6. Penanganan Linen
– Menggunakan APD
– Memisahkan linen kotor dengan noda darah & cairan tubuh
dengan linen kotor tidak bernoda
– Menempatkan linen kotor dalam wadah / tidak dilantai
– Trolly linen bersih harus dibedakan dengan trolly linen kotor
– Membawa linen bersih dan linen kotor harus dengan trolly yang
tertutup
– Menyimpan linen bersih di dalam lemari tertutup
– Memisahkan penyimpanan linen bersih dengan linen steril
– Persediaan linen sesuai kebutuhan
18
7. Perlindungan Kesehatan Karyawan
• Petugas wajib menjaga kesehatannya
• Petugas kesehatan :
– Jika sakit disarankan tidak bekerja dekat pasien
– Saat bekerja tidak memakai assesoris , tidak memakai sandal jepit
atau sepatu hak
– Tidak memanipulasi limbah benda tajam
– Bila tertusuk benda tajam à segera taati SPO yang berlaku
– Berpakaian bersih sesuai peraturan RS
– Sudah mendapat imunisasi dasar (HBV)
19
8. Penempatan pasien
• Tempatkan pasien infeksius / menular di ruang terpisah (isolasi)
• Tempat tidur berjarak >1 m
• Bila tidak memungkinkan lakukan kohorting (dikumpulkan)
• Bila tidak memungkinkan konsultasi dengan PPIRS
• Terapkan Kewaspadaan Isolasi sesuai cara transmisi penyebab infeksi
• Pisahkan pasien yang tidak dapat menjaga kebersihan lingkungannya
(pasien sakit jiwa / tidak terkendali )
20
9. Penyuntikan yang aman
21
Bagaimana dengan gambar berikut ini?
22
Bagaimana Prinsip PPIRS pada gambar ini?
23
Bagaimana sebaiknya dilakukan?
24
10. Etika batuk / bersin
– Menutup mulut dan hidung saat batuk/ bersin dengan tisu
– Buang tisu bekas ke tempat sampah (kuning) bila terkena
sekret saluran napas
– Lakukan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
– Bila tidak tersedia sarana air mengalir, gunakan larutan alkohol
handrubs setelah kontak dengan sekret
– Gunakan masker jika sedang menderita ISPA (batuk,
bersin, ingusan)
– Jaga jarak dengan orang lain
25
WHO
GUIDELINES
x x x √ 26
√
11. Praktik Lumbal punksi
27
Contact/Kontak Droplet/Percikan Airborne/Udara
Tekanan
>5µm < 5µm
negatif
Bicara,batuk Bicara,batuk
Aerosol Aerosol
bersin bersin
Sarung tangan Jarak Masker Bedah Jarak Jarak
Gaun Masker N 95
1m Wajah, Gaun
28 1m 2m
• Tempatkan pasien di kamar tersendiri atau kohort à
dengan pasien infeksi sama
• Bila tidak memungkinkan, beri jarak antar pasien > 1m
• Pengelolaan udara khusus tidak diperlukan à pintu boleh
terbuka
• Penggunaan APD à masker bedah,sarung tangan, gaun
29
1. Penempatan pasien :
Ø Kamar tersendiri atau kohort (dikumpulkan) dengan pasien yang
terinfeksi agen infeksi sama. Kohorting utk pasien MRSA,VRE, ESBL
(MDRO)
2. Alat Pelindung Diri :
Ø Sarung tangan
Ø Gaun à bila pakaian akan tercemar saat kontak dg pasien,
permukaan lingkungan, peralatan à pasien diare, inkontinensia,
kolonostomi, slang drainase).
Ø Lepaskan gaun /APD sebelum meninggalkan ruangan,
Ø Pastikan tidak menyentuh lagi permukaan tercemar dlm
ruangan
30
• Penyakit menular lewat droplet, ditularkan melalui batuk,
bersin dan berbicara à droplet kecil dan droplet besar
• Percikan >5µm melayang di udara, dapat mengenai
mukosa mata, hidung atau mulut tanpa pelindung dan
akan jatuh pada jarak < 1m
• Prosedur yang dapat menimbulkan aerosol à suctioning,
bronkoskopi, nebulising, intubasi
• B pertussis, Meningococcus, Avian Influenza, Streptococcus
grup A, Adenovirus, H1N1
31
Transmisi Droplet : jumlah mikroba dalam droplet
ü Berbicara 10
ü Batuk 100
ü Bersin keras 10 000
32
v Partikel kecil < 5 uM, mengandung mikroba melayang /
menetap di udara beberapa jam à disebar sebagai
aerosol melalui aliran udara dalam ruangan atau sampai
jarak jauh > 2 m
v Contoh :
v Mycobacterium TB
v Campak , Cacar Air
v Aspergillus sp,
v Tindakan yang menimbulkan aerosol pada TB Paru, SARS
v Tindakan intubasi, suction, bronkoskopi
33
Penempatan pasien :
§ Dalam ruangan tekanan negatif yang termonitor
35
RANGKUMAN