( PPI )
KOMITE PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI
BAGAIMANA MELAKSANAKAN PROGRAM PPI ?
Lapis pertama : Kewaspadaan Standar
1. Contact/kontak
2. Airborne/udara
3. Droplet/percikan
PERDALIN 2017 6
Kewaspadaan Isolasi merupakan bagian dari program
PPI
Bertujuan untuk memutus mata rantai infeksi
Pasien
A
Pasien
Lingkungan
B
Petugas/
Pengunjung
Tahun Teknik Isolasi Perlakuan
1985 Universal Epidemik HIV petugas kesehatan waspada
Precaution terhadap darah dan cairan tubuh, tangani dengan
menggunakan sarung tangan, gaun,masker ,
pelindung mata
1988 Universal Darah , cairan tubuh sumber HIV, HBV, waspada
Precaution terhadap darah , cairan tubuh (semen, vagina,
peritonial, perikardial sinovial, cairan amnion,
cerebrospinal), bukan feces, urine, muntah, sputum,
sekret hidung, keringat, kecuali terkena darah.
Setelah melepas sarung tangan harus cuci tangan
Tahun Teknik Isolasi Perlakuan
Bicara,batuk Bicara,batuk
Aerosol bersin Aerosol bersin
ruangan
Kewaspadaan berdasarkan
Transmisi Kontak
• Penyakit menular lewat droplet, ditularkan melalui batuk, bersin dan
berbicara droplet kecil dan droplet besar
• Percikan >5µm melayang di udara, dapat mengenai mukosa mata, hidung
atau mulut tanpa pelindung dan akan jatuh pada jarak < 1m
• Prosedur yang dapat menimbulkan aerosol suctioning, bronkoskopi,
nebulising, intubasi
• B pertussis, Meningococcus, Avian Influenza, Streptococcus grup A,
Adenovirus, H1N1
Kewaspadaan berdasarkan
Transmisi Kontak
• Tempatkan pasien di kamar tersendiri atau kohort dengan pasien infeksi
sama
• Bila tidak memungkinkan, beri jarak antar pasien > 1m
• Pengelolaan udara khusus tidak diperlukan pintu boleh terbuka
• Gunakan masker bedah dalam jarak 1 m dari pasien (2 m utk pasien flu burung)
• Minimalkan transportasi, pasangkan masker pada pasien saat proses
pemindahan
• Penggunaan APD masker bedah,sarung tangan, gaun
Transmisi Droplet : jumlah mikroba dalam droplet
Berbicara 10
Batuk 100
Bersin keras 10 000
Kewaspadaan berdasarkan
Transmisi Airborne / udara
Partikel kecil < 5 uM, mengandung mikroba melayang / menetap di udara
beberapa jam disebar sebagai aerosol melalui aliran udara dalam
ruangan atau sampai jarak jauh > 2 m
Contoh :
- Mycobacterium TB
- Campak , Cacar Air
- Aspergillus sp,
- Tindakan yang menimbulkan aerosol pada TB, SARS
- Tindakan intubasi, suction, bronkoskopi
Kewaspadaan berdasarkan
Transmisi Airborne / udara
Penempatan pasien :
Dalam ruangan tekanan negatif yang termonitor
Pertukaran udara (ACH) 6 – 12 x per jam / 5 – 10 menit
Jangan gunakan AC sentral gunakan AC dgn filter HEPA (high
efficiency particulate air)
Udara ruangan yang dibuang keluar disaring terlebih dahulu
Pintu HARUS selalu tertutup rapat
Kumpulkan pasien (kohort) dengan pasien infeksi sama bila tidak tersedia
ruang isolasi khusus
Kewaspadaan berdasarkan
Transmisi Airborne / udara
Petugas wajib menggunakan respirator partikulat N-95 jika melakukan
tindakan yang menghasilkan aerosol atau bila masuk ke dalam ruangan
isolasi
Batasi gerak pasien tidak diperbolehkan keluar ruangan
Edukasi pasien untuk etika batuk
Kenakan masker bila pasien dibawa keluar ruangan isolasi (konsul,
tindakan di ruang lain)
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH