Anda di halaman 1dari 75

PENCEGAHAN DAN

PENGENDALIAN
INFEKSI
DI RSU PETUKANGAN
DALAM MENGHADAPI PANDEMI COVID – 19

TIM PPI RSU PETUKANGAN


NASIHAT WHO UNTUK MENYIKAPI COVID – 19

• Hindari kontak jarak dekat dengan orang yang menderita infeksi


pernapasan akut
• Seringlah membersihkan tangan, terutama setelah kontak
langsung dengan orang sakit atau lingkungannya
• Orang yang menunjukkan gejala infeksi pernapasan akut harus
mengikuti etika batuk/bersin, mengenakan masker medis dan
mencari perawatan medis jika mengalami kesulitan bernapas
NASIHAT WHO MENGENAI PERJALANAN

• WHO tidak menganjurkan masyarakat untuk melakukan


perjalanan
• Jika seseorang menunjukkan gejala yang mengindikasikan
penyakit pernapasan akut selama / setelah melakukan perjalan,
orang tersebut disarankan mencari pertolongan medis dan
menginformasikan riwayat perjalanannya dengan tenaga
kesehatan yang menanganinya
STRATEGI PPI YANG DIANJURKAN WHO UNTUK MENCEGAH /
MEMBATASI PENYEBARAN COVID – 19

1. Menjalankan langkah-langkah KEWASPADAAN ISOLASI


(STANDAR dan TRANSMISI) untuk semua pasien
2. Memastikan dilakukannya TRIASE, IDENTIFIKASI AWAL, dan
PENGENDALIAN SUMBER
3. Menerapkan langkah-langkah pencegahan tambahan empiris atas
kasus – kasus suspek infeksi COVID-19
4. Menerapkan PENGENDALIAN ADMINISTRASI
5. Menggunakan PENGENDALIAN LINGKUNGAN dan REKAYASA
Rekomendasi 1.
Menjalankan Langkah – Langkah Kewaspadaan Standar
pada Semua Pasien
KEWASPADAAN STANDAR
( yang dianjurkan WHO dalam pencegahan Covid – 19 )

1. Kebersihan tangan
2. Kebersihan pernapasan (etika batuk / bersin)
3. APD sesuai risiko (TRANSMISI AIRBORNE, KONTAK DAN DROPLET)
4. Praktik suntikan, manajemen benda tajam dan pencegahan luka dengan
aman
5. Penanganan, pembersihan dan disinfeksi peralatan perawatan pasien dengan
aman
6. Membersihkan lingkungan
7. Penanganan dan pencucian linen yang sudah dipakai dengan aman
8. Pengelolaan limbah
RANTAI PENULARAN INFEKSI

• Agar infeksi dapat menyebar, setiap


mata rantai harus tersambung
• Memutuskan sambungan mana pun
akan menghentikan penularan!
Cara Penularan – Apa yang telah diketahui hingga saat
ini?
• DROPLET : atau tetesan pernapasan (partikel berdiameter > 5-10 μm) yang
dikeluarkan ketika seseorang yang telah terinfeksi bersin atau batuk. Semua
orang dalam jarak kontak dekat (kurang dari 1 meter) dengan seseorang yang
sedang memiliki gejala-gejala infeksi pernapasan (batuk atau pilek) beresiko
terkena percikan droplet mungkin sudah terinfeksi pada area mukosa (hidung /
mulut) dan konjungtiva (mata)
• KONTAK : kontak langsung dengan orang yang terinfeksi atau kontak tidak
langsung melalui benda-benda yang digunakan oleh orang yang terinfeksi
(contohnya stetoskop atau thermometer). Droplet yang keluar dari orang
yang terinfeksi saat batuk / pilek dapat mengenai pada permukaan-
permukaan dimana virus dapat bertahan hidup
Penularan melalui udara (airborne) – apa yang telah diketahui
hingga kini?
 Umumnya terbatas pada keadaan atau setting dimana dilakukan prosedur-
prosedur yang menimbulkan aerosol (aerosol generating procedures/ AGPs),
yaitu intubasi trakea, ventilasi non-invasive, trakeotomi, resusitasi
kardiopulmonal, ventilasi manual sebelum intubasi, bronkoskopi
 Deteksi RNA COVID-19 pada sampel udara :
• Studi-studi eksperimental tidak merefleksikan kondisi batuk pada manusia atau
seting klinik
• Konsentrasi RNA COVID-19 yang terdeteksi sangat rendah (di bawah ambang
batas yang dapat menjadi inokulum infeksius)
• Terdeteksinya RNA COVID-19 pada sampel udara menggunakan pemeriksaan
PCR tidak mengindikasikan
viabilitas virus sehingga dapat menimbulkan penularan
KEBERSIHAN
TANGAN
FIVE MOMENTS OF HAND HYGIENE
1. Sebelum menyentuh pasien
2. Sebelum melakukan tindakan aseptik
3. Setelah kontak atau terpapar dengan
cairan tubuh
4. Setelah menyentuh pasien
5. Setelah menyentuh lingkungan sekitar
pasien

 Kebersihan tangan juga dilakukan pada saat :


1. Melepas sarung tangan steril
2. Melepas APD
3. Setelah kontak dengan permukaan benda mati dan objek termasuk peralatan medis
4. Setelah melepaskan sarung tangan steril.
5. Sebelum menangani obat-obatan atau menyiapkan makanan
MENGGUNAKAN AIR MENGALIR DAN SABUN :
 Apabila terlihat kotor, terkontaminasi oleh darah atau cairan tubuh lainnya, dan
setelah menggunakan toilet
 Lama : 40-60 detik bila tangan tampak kotor
MENGGUNAKAN HAND RUB :
 Penggunaan handrub berbasis alkohol dipilih untuk antiseptik tangan rutin pada semua
situasi
 Lama : 20-30 detik bila tangan tidak tampak kotor
KEBERSIHAN
PERNAFASAN
 Perhatikan etika batuk atau bersin (menutup mulut dan hidung saat batuk/ bersin dengan
tissue)
 Gunakan masker kain / masker bedah apabila mengalami ganguan sistem pernafasan.
Apabila tidak ada masker, maka tutup mulut dan hidung menggunakan tissue /
menggunakan lengan atas bagian dalam saat batuk atau bersn. Tissue segera buang ke
tempat sampah tertutup
 Buang tissue bekas ke tempat sampah (kuning) bila terkena sekret saluran napas
 Lakukan kebersihan tangan setelah kontak dengan sekret pernafasan
 Bila tidak tersedia sarana air mengalir, gunakan larutan alkohol handrubs setelah kontak
dengan sekret
 Jaga jarak dengan orang lain
 Pisahkan penderita dengan infeksi pernafasan idealnya >1 meter di ruang tunggu RS
WHO
GUIDELINES
x x x √ √
JENIS DAN
PENGGUNAAN APD
PRINSIP PEMILIHAN APD
Harus dapat memberikan perlindungan terhadap bahaya yang
spesifik atau bahaya-bahaya yang dihadapi (Percikan, kontak
langsung maupun tidak langsung)

Berat APD hendaknya seringan mungkin, dan alat tersebut tidak


menyebabkan rasa ketidaknyamanan yang berlebihan

Dapat diapakai secara fleksibel (reuseable maupun disposable)

Tidak menimbulkan bahaya tambahan

Tidak mudah rusak

Memenuhi ketentuan dari standar yang ada

Pemeliharaan mudah

Tidak membatasi gerak


JENIS APD

Masker bedah Masker N95 Pelindung wajah Pelindung mata (goggles)


(surgical/facemask) (face shield)
Terbuat dari polyurethane & Terbuat dari plastic digunakan
Masker terdiri dari 3 lapisan polypropylene, alat pelindung sebagai pelindung mata yg
Umumnya terbuat dari plastik tertutup dgn erat area sekitarnya
material dari bahan non woven pernapasan yg dirancang dgn jernih transparan, menutupi
(tdk dijahit), loose – fitting & segel ketat disekitar hidung & agar terhindar dari cipratan yg dpt
wajah sampai dgn dagu mengenai mukosa. Digunakan pd
sekali pakai utk menciptakan mulut utk menyaring hamper sebagai proteksi ganda bagi
penghalang fisik antara mulut & saat tertentu seperti aktifitas dmn
95% partikel yg lebih kecil nakes dari percikan pasien kemungkinan risiko
hidung pengguna dgn <0,3 mikron. Masker ini dpt saat melakukan perawatan. terciprat/tersembur, khususnya pd
kontaminan potensial di menurunkan paparan terhadap prosedur menghasilkan aerosol,
lingkungan terdekat sehingga kontaminasi melalui kontak dekat berhadapan muka
efektif memblokir percikan airborne dgn muka pasien COVID-19
(droplet) & tetesan dlm partikel
besar
GAUN (GOWN)
Pelindung dari pajanan melalui kontak/droplet dgn cairan
& zat padat yg infeksius utk melindungi lengan & area
tubuh nakes

Persyaratan Gaun Menurut


Ideal Jenis Gaun Penggunaan Gaun sekali pakai (disposable)
• Dibuang setelah 1x pakai & biasanya tdk dijahit
 Efektif barrier (mampu 1. Gaun bedah • Gaun sekali pakai (non woven) dan dikombinasikan dgn plastic film
mencegah menetrasi 2. Gaun isolasi bedah (disposable) utk perlindungan dari penetrasi cairan & bahan
cairan), 3. Gaun isolasi non bedah. • Gaun dipakai berulang yg digunakan synthetic fibers (misal;
 Fungsi/mobilitas, (reusable) polypropylene, polyester, polyethylene)
nyaman, tdk mudah
robek, pas di badan (tdk
Gaun dipakai berulang (reuseable)
terlalu besar/kecil),
 Biocompatibilitu (tdk • Terbuat dari bahan 100% katun / 100%
toksik), flammability, polyster, atau kombinasi antara katun dan
odor, & quality polyester. Dpt digunakan max. 50x dgn
catatan tdk mengalami kerusakan
maintenance.
 COVID-19 adalah penyakit pernapasan yang
berbeda dari Penyakit virus Ebola (EVD), yang
ditularkan melalui cairan tubuh terinfeksi. Oleh
karena terdapat perbedaan dalam hal transmisi,
persyaratan APD untuk COVID-19 berbeda dari
yang diperlukan untuk EVD. Secara spesifik,
coverall (kadang disebut APD Ebola) tidak
dipersyaratkan saat mengelola pasien COVID-19.
(Rational use of personal protective equipment
(PPE) for coronavirus disease (COVID-19) WHO)
 Namun dalam situasi wabah COVID -19 di
Indonesia dengan laju peningkatan kasus
konfirmasi (+) yang cepat, maka penggunaan
coverall dapat memperluas area perlindungan bagi
tenaga kesehatan
I. Gaun isolasi bedah (area A, B & C merupakan area kritikal tingkat tinggi)
II. Gaun bedah (area A & B merupakan area kritikal tingkat tinggi)
(Sumber CDC, 2020)
Celemek (Apron) Sarung tangan Pelindung Kepala Sepatu Pelindung

Pelindung tubuh untuk Dapat terbuat dari bahan lateks Terbuat dari bahan tahan Terbuat dari karet atau
melapisi luar gaun yang bisa karet, polyvinyl chloride (PVC), cairan, tidak mudah robek bahan tahan air atau bisa
nitrile, polyurethane. Sarung dan ukuran nya pas di dilapisi dengan kain tahan
terbuat dari plastik sekali tangan yang ideal harus tahan
pakai atau bahan plastik kepala tenaga kesehatan. air. Sepatu pelindung harus
robek, tahan bocor,
berkualitas tinggi yang Penutup kepala ini menutup seluruh kaki
biocompatibility (tidak toksik)
dapat digunakan kembali dan pas di tangan. Sarung digunakan sekali pakai. bahkan bisa sampai betis
(reuseable) yang tahan tangan yang digunakan apabila gaun yang
terhadap klorin saat merupakan sarung tangan yang digunakan tidak mampu
dilakukan desinfektan. rutin digunakan dalam menutup sampai ke bawah.
perawatan, bukan sarung
tangan panjang.
PENGGUNAAN APD
4 unsur yang harus dipatuhi :
1. Tetapkan INDIKASI penggunaan APD dengan mempertimbangkan :
• APD digunakan oleh yg berisiko terpajan dgn 1. APD yang digunakan antara lain :

Risiko
pasien / material infeksius a) Gaun/gown,
• Seperti ; nakes, petugas kebersihan, petugas b) Sarung tangan,
instalasi sterilisasi, petugas laundry & petugas c) Masker N95/bedah,
Terpapar ambulans di Fasyankes d) Pelindungkepala
e) Pelindungmata(goggles)
f) Sepatu pelindung
Catatan: APD di atas bisa ditambah dengan
1. Transmisi penularan COVID-19 : droplet & penggunaan pelindung wajah (face shield)
kontak
2. Transmisi airbone bisa digunakan pada 2. APD yang digunakan antara lain :

Dinamika tindakan yg memicu terjadinya aerosol a) Gaun/gown,


- intubasi trakea, ventilasi non invasive, trakeostomi, b) Sarung tangan,

transmisi resusitasi jantung paru, ventilasi manual sebeulm c) Masker N95,


d) Pelindungkepala,
intubasi, nebulasi & broskopi, pemerikasaan gigi
e) Pelindungmata(goggles)
seperti scaler ultrasonic & high & high-speed air
f) Pelindung wajah (face shield)
driven, pemeriksaan hdung & tenggorokan, g) Sepatu pelindung
pengambilan swab Catatan: APD di atas bisa ditambah dengan
penggunaan apron
PENGGUNAAN APD
4 unsur yang harus dipatuhi :

2. Cara “memakai” dengan benar


3. Cara “ melepaskan” dengan benar
4. Cara mengumpulkan (disposal) setelah dipakai
APD yang dipakai untuk merawat pasien terduga atau terkonfirmasi Covid- 19 harus dikategorikan sebagai material infeksius.
Tidak diperlukan prosedur khusus dan penanganannya sama dengan linen infeksius yang lain. Semua APD baik disposable
atau reuseable harus dikemas secara terpisah (dimasukkan ke dalam kantong plastik infeksius atau tempat tertutup) yang
diberi label dan anti bocor.

Hindari melakukan hal-hal di bawah ini :


1.Meletakkan APD di lantai atau di permukaan benda lain (misal di atas loker atau di atas meja). 2.Membongkar
kembali APD yang sudah dimasukkan ke kantong plastik infeksius atau tempat tertutup. 3.Mengisi kantong
plastik infeksius atau tempat tertutup berisikan APD terlalu penuh.
Jenis APD yang digunakan pada kasus COVID-19, berdasarkan tempat layanan
kesehatan, profesi dan aktivitas petugas menurut WHO
Lokasi Target petugas Jenis Aktivitas Jenis APD
atau pasien
Fasilitas Kesehatan
Fasilitas Rawat Inap, IGD, Kamar Operasi dan Penunjang
✓Masker Berdah
✓Gaun / Gown
✓Sarung tangan
Merawat secara langsung pasien ✓Pelindung mata (goggles) dan atau
COVID-19 ✓Pelindung wajah (face shield)
✓Pelindung kepala
✓Sepatu pelindung
Ruang
Perawatan
Pasien, IGD, Petugas Tindakan yg menghasilkan aerosol ✓Masker N95
Kamar Kesehatan (intubasi trakea, ventilasi non invasive, ✓Gaun / Gown
Operasi trakeostomi, resusitasi jantung paru, ✓Sarung tangan
ventilasi manual sebeulm intubasi, ✓Pelindung mata (goggles) dan atau
nebulasi & broskopi, pemerikasaan gigi ✓Pelindung wajah (face shield)
seperti scaler ultrasonic & high & high- ✓Pelindung kepala
speed air driven, pemeriksaan hdung & ✓Celemek (apron)
tenggorokan, dll) pd pasien COVID-19 ✓Sepatu pelindung
Jenis APD yang digunakan pada kasus COVID-19, berdasarkan tempat layanan
kesehatan, profesi dan aktivitas petugas menurut WHO

Target petugas atau


Lokasi Jenis Aktivitas Jenis APD
pasien

Ruang Perawatan Cleaning Service Masuk ke ruang rawat ✓ Masker Berdah


Pasien, IGD, Kamar pasien COVID-19 ✓ Gaun / Gown
Operasi ✓ Sarung tangan tebal
✓ Pelindung mata (goggles)
✓ Pelindung kepala
✓ Sepatu pelindung

Area lain yang Semua staf, termasuk Semua kegiatan dimana tidak Menggunakan masker bedah
digunakan untuk petugas kesehatan terjadi kontak langsung dengan
transit pasien (misal pasien COVID- 19
koridor, bangsal)

Petugas Kesehatan Skrining awal dan tdk terjadi ✓ menjaga jarak dgn pasien (min. 1 m)
kontak langsung ✓ Menngunakan masker bedah

Triase Pasien dgn gejala infeksi Semua jenis kegiatan ✓ menjaga jarak dgn pasien (min. 1 m)
saluran nafas ✓ Menngunakan masker bedah

Pasien tanpa gejala infeksi Semua jenis kegiatan ✓ Menngunakan masker bedah
saluran nafas
Jenis APD yang digunakan pada kasus COVID-19, berdasarkan tempat layanan
kesehatan, profesi dan aktivitas petugas menurut WHO

Lokasi Target petugas atau Jenis Aktivitas Jenis APD


pasien
Laboratorium Analis Mengerjakan sampel ✓Masker N95
Lab saluran nafas ✓Gaun / Gown
✓Sarung tangan
✓Pelindung mata (goggles) dan atau
✓Pelindung wajah (face shield)
✓Pelindung kepala
✓Sepatu pelindung

Instalasi Petugas di Petugas yg melakukan ✓ Masker bedah


sterilisasi ruang pencucian alat ✓Gaun / Gown
dekontaminasi instrument bedah ✓Sarung tangan panjang
✓Pelindung mata (goggles) dan atau
✓Pelindung wajah (face shield)
✓Pelindung kepala
✓Celemek (apron)
✓Sepatu pelindung
Jenis APD yang digunakan pada kasus COVID-19, berdasarkan tempat layanan
kesehatan, profesi dan aktivitas petugas menurut WHO

Target petugas atau


Lokasi Jenis Aktivitas Jenis APD
pasien
Laundri Di ruang penerimaan Menangani linen infeksius ✓Masker bedah
linen infeksius & mesin ✓Gaun / Gown
infeksius ✓Sarung tangan panjang
✓Pelindung mata (goggles) dan
atau
✓Pelindung wajah (face shield)
✓Pelindung kepala
✓Celemek (apron)
✓Sepatu pelindung
Bagian Admisi Bagian pendaftaran ✓Masker bedah
Pelayanan, petugas kasir ✓Gaun / Gown
✓Menjaga jarak dengan pasien 1 m
Area administrasi Seluruh staf Tugas yg bersifat ✓Menggunakan masker bedah
termasuk petugas administrative & tdk ada
kesehatan kontak langsung dgn
pasien COVID-19
Jenis APD yang digunakan pada kasus COVID-19, berdasarkan tempat layanan
kesehatan, profesi dan aktivitas petugas menurut WHO

Lokasi Target petugas Jenis Aktivitas Jenis APD


atau pasien
Fasilitas Rawat Jalan
Petugas Kesehatan Pemeriksaan fisik pd pasien dengan ✓Masker Berdah
gejala infeksi saluran nafas ✓Gaun / Gown
✓Sarung tangan
✓Pelindung mata (goggles) dan atau
✓Pelindung wajah (face shield)
✓Pelindung kepala
✓Sepatu pelindung
Ruang Konsultasi Petugas Kesehatan Pemeriksaan fisik pada pasien tanpa ✓ Masker N95
gejala infeksi saluran nafas, tetapi ✓ Gaun / Gown
melakukan pemeriksaan bronskopi, ✓ Sarungtangan
pengambilan swab, pemeriksaan gigi ✓ Pelindung mata (goggles) dan
atau seperti scaler ultrasonic & driven, ✓ Pelindung wajah (face shield)
pemeriksaan hidung & tenggorokan dan ✓ Pelindung kepala
pemeriksaan mata ✓ Celemek (apron)
✓Sepatu pelindung
Jenis APD yang digunakan pada kasus COVID-19, berdasarkan tempat layanan
kesehatan, profesi dan aktivitas petugas menurut WHO

Lokasi Target petugas atau Jenis Aktivitas Jenis APD


pasien
Pasien dengan gejala infeksi Segala jenis ✓Menngunakan masker bedah
kegiatan salaruan nafas ✓menjaga jarak dgn pasien min.1 m
Pasien tanpa gejala Segala jenis kegiatan ✓Menngunakan masker bedah
infeksi ✓menjaga jarak dgn pasien min.1 m
salaruan nafas
Ruang Konsultasi Cleaning Service Setelah & diantara ✓Masker bedah
kegiatan konsultasi ✓Jubah / Gaun
pasien dgn infeksi ✓Sarung tangan tebal
saluran nafas oleh ✓Pelindung mata (goggles)
petugas kesehatan ✓Pelindung kepala
✓Sepatu pelindung
Pasien dengan gejala infeksi Segala jenis kegiatan ✓Kenakan masker bedah pd pasien,
saluran nafas segera pidahkan pasien ke ruang
isolasi atau ke ruangan lain yg terpisah
Ruang tunggu dgn pasien lainnya. Jika tdk
memungkinkan tempatkan pasien dgn
jarak min. 1m dgn pasien lainnya.
Jenis APD yang digunakan pada kasus COVID-19, berdasarkan tempat layanan
kesehatan, profesi dan aktivitas petugas menurut WHO

Lokasi Target petugas atau Jenis Aktivitas Jenis APD


pasien
Pasien dengan gejala Segala jenis kegiatan ✓ Mengunakan masker bedah
Ruang tunggu
infeksi saluran nafas
Area administrasi Seluruh staf termasuk Pekerjaan administratif ✓ Mengunakan masker bedah
petugas kesehatan
Petugas kesehatan Skrining awal tanpa kontak ✓ Jaga jarak dgn pasien min. 1 m
dengan pasien ✓ Menngunakan masker bedah
Pasien dengan gejala infeksi Segala jenis kegiatan ✓ Jaga jarak dgn pasien min. 1 m
saluran nafas ✓ Kenakan masker bedah pada pasien
Pasien tanpa gejala infeksi Segala jenis kegiatan ✓ Menngunakan masker bedah
Triase saluran nafas
Cleaning Service Membersihkan ruang isolasi ✓ Masker Berdah
✓Gaun / Gown
✓Sarung tangan tebal
✓Pelindung mata (goggles)
✓Pelindung kepala
✓Sepatu pelindung
Jenis APD yang digunakan pada kasus COVID-19, berdasarkan tempat layanan
kesehatan, profesi dan aktivitas petugas menurut WHO

Lokasi Target petugas atau pasien Jenis Aktivitas Jenis APD

Petugas Transport pasien curiga ✓Masker Berdah


kesehatan COVID-19 ke RS ✓Gaun / Gown
rujukan ✓Sarung tangan
✓Pelindung mata (goggles)
✓Pelindung kepala
✓Sepatu pelindung

Hanya bertugas sebagai ✓Menjaga jarak dgn pasien min. 1 m


sopir pada proses transport ✓Menngunakan masker bedah
Ambulans pasien curiga COVID- 19
dan area sopir terpisah
dengan area pasien

Sopir Membantu mengangkat ✓Masker Berdah


pasien dengan suspect ✓Gaun / Gown
COVID-19 ✓Sarung tangan
✓Pelindung mata (goggles)
✓Pelindung kepala
✓Sepatu pelindung
Jenis APD yang digunakan pada kasus COVID-19, berdasarkan tempat layanan
kesehatan, profesi dan aktivitas petugas menurut WHO
Lokasi Target petugas atau Jenis Aktivitas Jenis APD
pasien

Sopir Tidak ada kontak langsung ✓ Masker


Berdah dengan pasien curiga
COVID-19 namun area sopir tidak
terpisah dengan area pasien
Pasien dengan suspect Dilakukan transport ke RS ✓ Masker bedah
Ambulans Covid- 19 rujukan
Membersihkan setelah atau ✓ Masker Berdah
di antara kegiatan ✓ Gaun / Gown
pemindahan pasien curiga ✓ Sarung tangan tebal
Cleaning service COVID- 19 ke RS rujukan ✓ Pelindung mata
✓Pelindung kepala
✓Sepatu pelindung

Keterangan:
1.Setelah digunakan, APD harus dibuang di tempat sampah infeksius 2.(plastik warna kuning) untuk dimusnahkan
di incenerator.
3. APD yang akan dipakai ulang dimasukan ke tempat linen infeksius dan
4. dilakukan pencucian sesuai ketentuan.
5. Petugas yang melakukan pemeriksaan menggunakan thermo scan
6.(pengukuran suhu tanpa menyentuh pasien), thermal imaging cameras, dan obeservasi atau wawancara terbatas, harus tetap menjaga jarak minimal 1 m
Tingkat Perlindungan Kelompok Lokasi / Cakupan Jenis APD
Masyarakat umum Fasilitas Umum - Masker kain
Tingkat Perlindungan - Masker bedah (2 ply masker)
I - Masker bedah 3 ply*
Kelompok lainnya (cleaning Fasilitas Umum - Masker bedah 2 ply
service, satpam, petugas - Masker bedah 3 ply*
administrasi, - Sarung tangan kerja, bukan sarung tangan
pendamping orang sakit) karet sekali pakai
Petugas penanganan cepat / Fasilitas Umum (kegiatan harus dilakukan di - Masker Bedah 3 ply
investigator / relawan yang luar rumah)
melakukan interview langsung
terhadap pasien ODP
atau PDP
Dokter dan perawat Tempat Praktik Umum dan kegiatan yang tidak - Masker bedah 3 ply
menimbulkan aerosol - Sarung tangan karet sekali pakai
Triase pra- pemeriksaan, bagian rawat jalan - Masker bedah bedah 3 ply
umum - Sarung tangan karet sekali pakai
Supir ambulans Ambulans (ketika membantu menaikkan dan - Masker bedah 3 ply
menurunkan pasien suspek COVID-19) - Sarung tangan karet sekali pakai
- Gown
Ambulans (tidak kontak langsung dengan - Masker bedah 3 ply
pasien)
Dokter dan perawat Ruang poliklinik, pemeriksaan pasien - Masker bedah 3 ply
Tingkat dengan gejala infeksi pernapasan - Gown (pada resiko percikan cairan tubuh)
Perlindungan II - Sarung tangan karet sekali pakai
- Pelindung mata (pada resiko percikan cairan tubuh)
Ruang perawatan pasien - Masker bedah 3 ply
- Gown
- Sarung tangan karet sekali pakai
- Pelindung mata / Face shield
Dokter, perawat atau Pengambilan sample non pernapasan - Masker bedah
petugas laboran - Gown
- Pelindung mata (pada resiko percikan cairan sampel)
- Sarung tangan karet sekali pakai
Analis - Masker bedah
- Sarung tangan karet sekali pakai
- Jas laboratorium
- Pelindung mata (pada resiko percikan cairan sampel)
Radiografer Pemeriksaan pencitraan pada pasien - Masker bedah 3 ply
yang diduga / dipastikan terinfeksi - Jas radiografer biasa

Farmasi Bagian rawat jalan - Masker bedah 3 ply


- Sarung tangan
- Pelindung mata (jika harus berhadapan dengan pasien)
Cleaning Service Membersihkan ruangan pasien COVID-19 - Masker bedah
- Gown
- Pelindung mata (pada resiko percikan cairan kimia atau organik)
- Sarung tangan kerja berat
Dokter dan perawat Ruang prosedur dan tindakan operasi pada - Masker N95 atau ekuivalen
Tingkat pasien dengan kecurigaan atau sudah - Gown allcover
Perlindungan III terkonfirmasi COVID-19 - Boots
- Pelindung mata / Face shield
- Sarung tangan bedah karet steril sekali pakai
- Headcap
- Apron
Kegiatan yang menimbulkan aerosol pada - Masker N95 atau ekuivalen
pasien kecurigaan atau sudah terkonfirmasi - Gown all cover
COVID-19 - Pelindung mata / Face shield
- Sarung tangan karet steril sekali pakai
- Headcap
- Apron
Dokter Ruang prosedur dan tindakan otopsi kecurigaan - Masker N95 atau ekuivalen
atau sudah terkonfirmasi COVID-19 - Gown all cover
- Boots
- Pelindung mata / Face shield
- Sarung tangan bedah karet steril sekali pakai
- Headcap
- Apron
Dokter, perawat atau Pengambilan sample pernapasan (swab - Masker N95 atau ekuivalen
petugas laboran nasofaring dan orofaring) - Gown all cover
- Boots
- Pelindung mata / Face shield
- Sarung tangan karet steril sekali pakai
- Headcap
Contoh Penggunaan APD (saat merawat pasien Suspek
atau Konfirmasi COVID – 19)

Sumber: www.cdc.gov/coronavirus
CARA PEMAKAIAN DAN PELEPASAN APD

✓Menggunakan baju kerja (scrub suit)


✓Lepaskan seluruh perhiasan / aksesoris yg
digunakan
✓Melakukan kebersihan tangan
sebelum dan sesudah menggunakan APD
✓Gunakan APD mulai dari antero room dan
melepas APD di antero room
✓Mandi setelah selesai menggunakan APD

contoh Scrub Suit atau baju kerja


LANGKAH – LANGKAH PEMAKAIAN APD
Lakukan
Masuk ke anter- kebersihan
Cek APD
room tangan

Kenakan sepatu
Pasang masker pelintung (boots)
Pakai gaun bersih
bedah / pelindung
Sepatu (shoe cover)

Pasang pelindung Pasang pelindung Pasang sarung


mata (goggles) kepala tangan
LANGKAH – LANGKAH PEMAKAIAN APD
(dengan COVER ALL)
Lakukan
Masuk ke anter-
Cek APD kebersihan
room
tangan

Pakai coverall Kenakan sepatu


Pasang masker bersih dgn zipper pelintung (boots)
bedah yg dilapisi kain / pelindung
dibagian depan Sepatu (shoe cover)

Pasang pelindung Pasang pelindung Pasang sarung


kepala mata (goggles) tangan
LANGKAH – LANGKAH PELEPASAN APD

Desinfeksi
Berdiri di area Lepaskan Buka gown tangan dengan
kotor sarung tangan perlahan hand sanitizer

Desinfeksi
Buka pelindung tangan dengan Buka pelindung Buka pelindung
sepatu hand sanitizer mata (goggles) kepala

Desinfeksi Setelah membuka scrub


tangan dengan Lepaskan suit, segera mandi &
hand sanitizer masker bedah selanjutnya memakai baju
biasa
LANGKAH – LANGKAH PELEPASAN APD
(dengan COVER ALL)
Berdiri di area Buka hood /
pelindung kepala Buka coverall
kotor
coverall

Lepas masker Buka pelindung Desinfeksi tangan


dengan hand
bedah mata (goggles)
sanitizer

Setelah membuka scrub


Desinfeksi tangan suit, segera mandi &
dgn hand selanjutnya memakai baju
sanitizer biasa
Surgical scrub, pelindung sepatu, dan pelindung kepala digunakan secara rutin. Lepaskan APD secara hati-hati untuk menghindari kontaminasi terhadap diri sendiri. APD setelah dilepas,
dibuang di tempat laundri atau tempat sampah infeksisus
APD Dalam Penanganan Jenazah Pasien
Tidak dilakukan otopsi Saat dilakukan otopsi
• Sarung tangan non steril (nitrile gloves) • Sarung tangan bedah 2 lapis / dobel yg
• Jika petugas ada luka dikulit, setelah sarung disisipkan dgn lapisan sarung tangan yg
tangan non steril kenakan sarung tangan tahan goresan pisau
rumah tangga • Gaun bersih (lengan panjang & tahan air)
• Gaun bersih (lengan panjang & tahan air) & baju dgn apron tahan air
• Gunakan face shield / masker bedah • Goggles / face shield
(facemask) dgn goggles • Masker N95 sekali pakai atau lebih tinggi:
Powered, air-purifying respirators (PARs) dgn
HEPA filter dpt disediakan utk meningkatkan
keamanan petugas
APD DALAM MASA
KRISIS
STRATEGI MANAJEMEN APD DALAM MASA KRISIS
Menghitung jumlah ketersediaan & angka
1 rata-rata utilisasi APD yg dimiliki saat ini a. Menggunakan barrier / penghalang berupa
jendela dari kaca atau plastik di meja IGD,
ruang triase, ruang informasi, dan ruang
farmasi
b. Mengurangi jumlah pasien yang berkunjung ke
Memprioritaskan penggunaan yg tersedia utk rawat jalan

2 kegiatan: prosedur aerosol, perawatan pasien


dgn transmisi kontak yg lebih tinggi
c. Mengurangi tenaga kesehatan yang tidak
terlibat langsung dalam perawatan pasien
COVID-19
d. Melakukan kohorting pasien dan tenaga
kesehatan
e. Memperpanjang lama penggunaan APD dengan
Dengan cara menggunakan APD tanpa melepas dan
Melaksanakan pengendalian lingkungan &
3 administratif Cara
mengganti APD untuk merawat beberapa pasien
COVID-19 di dalam satu ruangan yang sama.
Hal ini bisa dilakukan apabila APD masih dalam
keadaan baik dan bersih serta tidak basah
terkena cairan infeksius pasien
f. Memaksimalkan penggunaan telemedicine
Selektif dlm melakukan prosedur tindakan g. Memberikan pendidikan dan pelatihan bagi
4 bedah dgn menunda yg sifatnya elektif / non
urgen utk mengurangi ppenggunaan APD
tenaga kesehatan untuk mengenakan dan
melepas APD
ALTERNATIF APD MASA KRISIS
NO Jenis APD Alternatif
1 Sarung tangan  Sarung tangan rumah tangga yang tebal

2 Masker N95  Masker N95 yg sekali pakai (disposable) dapat dijadikan reuseable dengan
menggunakan pelindung wajah sampai dagu atau melapisi nya masker bedah di
luar masker N95. Masker N95 dapat dibuka dan di pasang kembali sebanyak 5 kali
selama 8 jam. Reuseable dapat dilakukan kecuali setelah masker N95 ini
digunakan untuk tindakan aerosol
ALTERNATIF APD MASA KRISIS
NO Jenis APD Alternatif
2 Masker N95 ✓Elastrometric respirator ✓ Powered Air-Purifying Respirators
(PAPR)
ALTERNATIF APD MASA KRISIS
NO Jenis APD Alternatif
3 Kaca mata (Goggles) ✓Kacamata(goggles) yang sekali pakai (disposable) dapat digunakan kembali (reuseable)
setelah proses desinfektan

✓Kacamata renang

4 Facemask / Masker wajah  Masker wajah diperpanjang lama penggunaannya yang digunakan bersama dengan
pelindung wajah (face shield) kedap airyang menutup hingga ke bawah dagu
ALTERNATIF APD MASA KRISIS
NO Jenis APD Alternatif
4 Facemask / masker wajah  Masker kain apabila sudah tidak ada sama sekali persediaan masker bedah atau
masker N 95 yang digunakan bersama dengan pelindung wajah (face shield) kedap air
yang menutup hingga ke bawah dagu.

5 Penutup kepala ✓Surgical hood


ALTERNATIF APD MASA KRISIS
NO Jenis APD Alternatif

5 Penutup kepala ✓Topi renang ✓ Topi hiking

6 Jubah / Gown  Coverall yang dapat terbuat dari polyester atau katun polyester yang menyediakan perlindungan
360 derajat karena didesain untuk menutup seluruh tubuh termasuk kepala, belakang dan bawah
kaki. Untuk coverall jika menggunakan resleting didepan maka harus di lapisi dengan kain atau
penutup yang dijahit
ALTERNATIF APD MASA KRISIS
NO Jenis APD Alternatif

6 Jubah / Gown  Gaun panjang pasien yang dikenakan dengan manset atau jubah laboratorium. Keduanya harus
dikombinasikan dengan Apron Panjang

✓Jas hujan sekali pakai (disposable) apabila sudah tidak ada sama sekali persediaan gaun isolasi,
gaun bedah, dan coverall
ALTERNATIF APD MASA KRISIS
NO Jenis APD Alternatif

7 Sepatu pelindung  Sepatu kets tertutup dengan pelindung sepatu / shoe covers
MANAJEMEN
PENGGUNAAN
APD REUSABLE
Gaun Reuseable, Coverall, Apron,
Surgical Hood, Masker Kain

Pencucian Desinfektan

Suhu Klorin dgn


57.2℃ - 71℃ konsentrasi
selama min. 25
1 : 99
menit
Masker N95

1- Simpan di kantong kertas


2- Diletakkan kering di ruang terbuka
dlm suhu kamar selama 3-4 hari
berlabel nama petugas, tgl &
- Masker N95 tidak boleh di jemur di
jam.
bawah sinar matahari karena akan
- Dapat dibuka dan di pasang
merusak material polypropylene.
kembali sebanyak 5 kali
Masker N95 juga rusak oleh sinar
selama 8 jam
ultraviolet

3- 4
Sterilisasi dengan cara
menggantung masker N95 - Sterilisasi dengan menggantung
menggunakan jepitan kayu di masker N95 di atas uap air panas
dalam oven dapur dengan suhu dari air mendidih selama 10 menit
70℃ selama 30 menit
Contoh kantong kertas
Pelindung Mata dan Pelindung Wajah

Bersihkan
Bersihkan
bagian luar
bagian dlm Bersihkan
dgn kain Keringkan dgn
dgn kain kembali dgn
bersih yg sdh dijemur / dilap
bersih yg sdh air bersih /
dicelupkan ke bersih
dicelupkan ke alkohol
desinfektan
deterjen
(klorin)

* pencucian dan desinfektan oleh petugas yang telah menggunakan


sarung tangan
Sepatu Pelindung dan Jas Hujan
Cuci menggunakan
deterjen pada suhu
20 – 30℃

Gunakan desinfektan klorin


setelah dibilas dengan
menggunakan air bersih

Keringkan dengan cara di


jemur
* pencucian dan desinfektan oleh petugas yang telah
menggunakan sarung tangan
PERALATAN
PERAWATAN PASIEN
DESINFEKSI PERALATAN PERAWATAN PASIEN
1. Peralatan Kritikal
• Peralatan yang masuk kedalam pembuluh darah dan jaringan steril, risiko infeksnya
tinggi, maka peralatan ini harus dilakukan pemrosesan sterilisasi
• Contoh : instrument bedah, intravena kateter vena, kateter jantung, jarum suntik,
dialyser, dll
2. Peralatan Semi Kritikal
• Peralatan yang masuk kedalam membrane mukosa, risiko infeksinya sedang, maka alat
ini harus melalui disinfeksi tingkat tinggi (DTT)
• Contoh : ETT, spekulum telinga, hidung, vagina, mulut, spatel, dll
3. Peralatan Non Kritikal
• Peralatan yang hanya menyentuh sekitar permukaan tubuh, risiko infeksinya kecil
bahkan tidak ada. Namun, peralatan ini melalui pemrosesan dekontaminasi
pembersihan setelah dipakai oleh pasien, jika terkontaminasi darah, caian tubuh
sekresi dan ekskresi harus di lakukan pemrosesan disinfeksi tingkat rendah dengan
larutan klorin 0,05%, alkohol 70% dan air dan deterjen sesuai indikasi
 Lepaskan bahan organik dari peralatan kritikal, semi kritikal dengan bahan pembersih sesuai dengan SPO
yang ada sebelum di DTT atau sterilisasi
 Tangani peralatan pasien yang terkena darah, cairan tubuh, sekresi, ekskresi dengan benar sehingga kulit
dan mucus membaran terlindungi, cegah baju terkontaminasi, cegah transfer mikroba ke pasien lain dan
lingkungan
 Pastikan peralatan yang telah dipakai untuk pasien infeksius telah dibersihkan dan tidak dipakai untuk
pasien lain
 Pastikan peralatan sekali pakai dibuang dan dihancurkan melalui cara yang benar dan peralatan pakai
ulang diproses dengan benar
 Peralatan nonkritikal terkontaminasi didisinfeksi setelah dipakai. Peralatan semikritikal didisinfeksi atau
disterilisasi. Peralatan kritikal harus didisinfeksi kemudian disterilkan.
 Peralatan makan pasien dibersihkan dengan air panas dan detergen
 Bila tidak nampak kotor, lap permukaan peralatan yang besar (USG, X-Ray) setelah keluar ruangan isolasi
 Bersihkan dan disinfeksi yang benar peralatan terapi pernapasan terutama setelah dipakai pasien infeksi
saluran napas
 Alat makan dicuci dalam alat pencuci otomatik atau manual dengan detergen tiap setelah makan. Benda
disposable dibuang ke tempat sampah
PENANGANAN LINEN
PENANGANAN LINEN PASIEN COVID – 19
 Semua linen di ruang perawatan COVID-19 dianggap infeksius yang dibagi menjadi dua yaitu :
- Linen kotor tidak ternoda darah atau cairan tubuh
- Linen ternoda darah atau cairan tubuh
 Pisahkan linen kotor ternoda darah dan cairan tubuh dengan linen kotor tanpa noda darah dan cairan
tubuh, masukan kewadah infeksius yang tertutup dan diberi label. Semua linen harus dikemas
(dimasukan dalam plastik infeksius) didalam ruang perawatan pasien
 Ganti linen setiap satu atau dua hari atau jika kotor dan sesuai dengan kebijakan RS
 Linen harus ditangani dan diproses khusus untuk mencegah kontak langsung dengan kulit dan membaran
mukosa petugas, mengkontaminasi pakaian petugas dan lingkungan
 Gunakan APD yang sesuai dengan risiko saat menangani linen infeksius
 Tempatkan linen bersih pada lemari tertutup, dan tidak bercampur dengan peralatan lainnya
 Buang terlebih dahulu kotoran (misal : feses) ke toilet dan masukkan linen dalam kantong linen kotor yang
infeksius
 Hindari menyortir linen di ruang rawat pasien.
 Jangan memanipulasi linen terkontaminasi untuk hindari kontaminasi terhadap udara, permukaan dan orang
 Pastikan kantong tidak bocor dan lepas ikatan selama transportasi (kantong tidak perlu double)
 Petugas yang menangani linen harus mengenakan APD
PENGELOLAAN
LIMBAH
 Limbah padat infeksius kantong plastik kuning
 Limbah padat non infeksius  kantong plastik
hitam
 Limbah jarum / benda tajam lain  wadah tahan
tusuk dan tahan air
 Limbah cair infeksius  saluran khusus
 Kontainer limbah  sebaiknya menggunakan tutup dengan pinjakan
kaki
 Hati-hati menangani benda tajam
 JANGAN memberi benda tajam ke orang lain
 JANGAN menyarungkan kembali jarum bekas pakai
 Limbah pasien COVID-19 dianggap sebagai limbah infeksius dan
penatalaksanaan sama seperti limbah infeksius lainya
 Segera buang limbah yang dihasilkan, ke tempat pembuangan limbah
sesuai kebijakan dan SOP
 Pertahankan tempat limbah tidak lebih mencapai 3/4 penuh sudah
dibuang
 Pertahankan kebersihan kontainer sampah senantiasa bersih
Rekomendasi 2.
Memastikan dilakukannya triase, identifikasi awal,
dan pengendalian sumber
PERAWATAN DI RUMAH (HOME CARE)
Strategi PPI apa yang dianjurkan WHO untuk
COVID-19?
 Pasien dengan penyakit pernapasan ringan kemungkinan memerlukan
perawatan di rumah
 WHO menganjurkan agar pasien terus berkomunikasi dengan pemberi
layanan kesehatan atau pihak kesehatan masyarakat selama periode
perawatan di rumah – hingga gejala-gejala sembuh
Perawatan di Rumah (Home Care)
untuk Tenaga Kesehatan
Tenaga Kesehatan harus :
• Mengenakan masker dan menjalankan kebersihan tangan dengan
baik saat merawat
• Jelaskan kepada pasien cara membatasi paparan kepada keluarganya
• Ajarkan juga etika pernapasan dan kebersihan tangan (tutup mulut dan
hidung saat batuk atau bersin)
• Jelaskan kepada pemberi perawatan tentang cara merawat dengan
benar anggota keluarga yang sakit se – aman mungkin
• Berikan dukungan, penjelasan dan pemantauan terus - menerus
kepada pasien dan keluarga
Perawatan di Rumah (Home Care)
oleh Pemberi Perawatan

Pemberi perawatan dan anggota keluarga harus


(jika memungkinkan) :
• Diberi tahu jenis perawatan yang harus diberikan dan penggunaan
perlindungan yang tersedia untuk menutupi hidung dan mulut
• Jika tidak memberikan perawatan, pastikan pemisahan fisik (pisahkan di
ruang lain atau setidaknya 1 meter) dari orang lain di rumah
• Ingatkan kepada pasien untuk mengenakan masker ketika ada anggota
keluarga lain (jika memungkinkan)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai