Anda di halaman 1dari 69

KEBERSIHAN TANGAN DAN PENGGUNAAN ALAT

PELINDUNG DIRI (APD)


sesuai indikasi

Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi


Indonesia
(HIPPII)
KEBERSIHAN TANGAN
Sejarah
KEBERSIHAN TANGAN
PENGERTIAN
Kebersihan tangan suatu prosedur tindakan membersihkan
tangan dengan menggunakan sabun/antiseptik dibawah air
mengalir atau dengan menggunakan handrub berbasis alkohol
MENGAPA KEBERSIHAN TANGAN PENTING ?
FLORA TRANSIEN
Mikroorganisme yang berada dalam lapisan kulit, diperoleh melalui
kontak dengan pasien, petugas kesehatan lain atau permukaan yang
terkontaminasi (mis; meja periksa, tempat tidur, dll) selama bekerja.
Flora transien tinggal dilapisan luar kulit dan terangkat sebagian dengan
mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir ataupun dengan
menggunakan handrub berbasis alkohol
FLORA RESIDEN
Mikroorganisme yang tinggal dilapisan kulit yang lebih dalam
serta didalam folikel rambut, dan tidak dapat dihilangkan
sepenuhnya, bahkan dengan pencucian dan pembilasan
dengan sabun dan air bersih
4-7
TUJUAN HAND HYGIENE
Lingkungan pasien sumber infeksi
Defenisi Zona Pasien dan Area Perawatan
KAPAN MELAKUKAN KEBERSIHAN
TANGAN
 Cuci tangan dengan air dan sabun jika tangan terlihat
 kotor

 Gosok tangan dengan hand rub berbasis alkohol jika


 tangan tidak terlihat kotor

 Jangan menyentuh kembali area permukaan lingkungan


 sebelum melakukan tindakan
TEKNIK 6 LANGKAH KEBERSIHAN
TANGAN
1. Gosokkan kedua telapak tangan secara memutar
2. Telapak tangan kanan di atas punggung tangan kiri, gosok punggung tangan dan sela-
sela jari kiri, gerakan maju-mundur, dan sebaliknya
3. Kedua telapak tangan saling berhadapan dan jari-jari saling menyilang, gosok kedua
telapak tangan dan sela-sela jari dari bagian pangkal jari ke arah luar (ujung)
4. Kedua tangan saling menggenggam, jari-jari saling mengunci, punggung jari tangan satu
pada telapak tangan lainnya saling menggosok
5. Telapak tangan kanan menggenggam ibu jari kiri, gosok secara memutar ibu jari kiri dan
sela ibu jari dan telunjuk menggunakan ibu jari dan telapak tangan kanan, lakukan
sebaliknya
6. Gosokkan secara memutar ujung jari tangan kanan di atas telapak tangan kiri, posisi jari
dalam keadaan rapat, lakukan sebaliknya
CUCI TANGAN PEMBEDAHAN (WHO,
2009)
PENYEBAB KETIDAKPATUHAN
 Beban kerja berlebihan
 Tidak tersedia sarana / fasilitas kebersihan tangan
 Lokasi kebersihan tangan terlalu jauh
 Bila sering cuci tangan, tangan rusak
 Tidak peduli
 Tidak ada dukungan, kontroling, monitoring
 Tidak ada SPO
Strategi Untuk Meningkatkan Kepatuhan Hand Hygiene
Alat Pelindung Diri
(APD)
 APD adalah peralatan yang dipakai untuk meminimalkan paparan bahaya yang
dapat menyebabkan cedera dan penyakit serius di tempat kerja.

 APD bagi petugas kesehatan melindungi dari dua bahaya:


• Radiasi
• Agen biologis (virus, bakteri, dll)

Petugas kesehatan secara terus menerus kontak erat dengan pasien sehingga butuh APD
untuk perlindungan diri dari potensi penularan infeksi
Sumber Infeksi

Didapat dari Fasilitas Pelayanan


Kesehatan/

1 2 HAIs
(Healthcare Associated Infections)

• Klinik, Puskesmas
Berasal dari
Pasien, petugas, pengunjung,
Komunitas masyarakatHAIs

• RS
Pasien (Nosokomial)
Petugas, pengunjung, masyarakat HAIs
Jalur transmisi yang penting
dimitigasi dengan APD
 Kontak orang ke orang
 Penyebaran droplet
 Transmisi airborne
 Benda/Peralatan yang terkontaminasi
APD  salah satu komponen
KEWASPADAAN STANDAR
1 2 3 4 5

Handhygiene/ Kelola Limbah & Kendali Lingkungan Kelola Peralatan


Kebersihan Tangan
APD Benda Tajam Medik

6 7 8 9 10

Kelola Linen Teknik Aseptik Penempatan Pasien Etika batuk Penyuntikan yang
aman

Kewaspadaan Standar merupakan praktek pencegahan infeksi minimum yang berlaku untuk semua
prosedur atau perawatan pasien, terlepas dari status infeksi pasien yang dicurigai atau konfirmasi sebagai
standar yang dilaksanakan dalam perawatan kesehatan apapun yang diberikan
APD dalam Hirarki Pengendalian
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1 Pelatihan danPengendalian administratif

2 Pengendalian teknis/ Engineering Controls


3 Pengendalian praktik kerja

4 Alat Pelindung Diri


(APD)
Ketika teknik, praktik kerja, dan kontrol administratif tidak memungkinkan atau tidak memberikan perlindungan
yang memadai, pengusaha harus menyediakan alat pelindung diri kepada pekerjanya dan memastikan
penggunaannya yang tepat.
Pedoman Penggunaan APD yang Tepat

Kapan diperlukan
Jenis APD apa yang diperlukan
Cara pemasangan, penyesuaian,
penggunaan, dan pelepasan dengan
benar
Ketahui keterbatasan dari alat
Perawatan, pemeliharaan, masa kerja
efektif, dan pembuangan yang tepat
Prinsip APD
1. Harus dapat memberikan perlindungan terhadap bahaya yang spesifik atau bahaya-bahaya
yang dihadapi (Percikan,kontak langsung maupun tidak langsung).
2. Berat alat hendaknya seringan mungkin, dan alat tersebut tidak menyebabkan rasa
ketidaknyamanan yang berlebihan.
3. Dapat dipakai secara fleksibel (reuse maupun dispossible)
4. Tidak menimbulkan bahaya tambahan.
5. Tidak mudak rusak.
6. Memenuhi ketentuan dari standar yang ada.
7. Pemeliharaan mudah.
8. Tidak membatasi gerak.
Karakteristik Utama
Kategori Karakteristik
Fitur desain 1. Melindungi selaput lendir
2. Minimal jumlah sambungan elemen PPE
3. Jangkauan penglihatan yang tidak terhalangan
4. Bisa komunikasi
5. Desain cocok untuk manusia, baik ukuran maupun
kenyamanan
Performa bahan 1. Mampu melindungi selama masa kerja
2. Tahan terhadap desinfeksi ulang
3. Produk dikemas untuk tahan terhadap iklim tropis
Penggunaan 1. Menurut standar protokol pemakaian dan pelepasan dengan
langkah-langkah praktis
2. Buang APD dengan tatalaksana yang non toksik dan ramah
lingkungan
Persyaratan APD
1. Alat pelindung sebaiknya SELALU tersedia di setiap ruangan dalam
keadaan siap pakai.
2. APD Umumnya sekali pakai atau dipakai terpisah untuk setiap
pasien.
3. Setiap APD terkontaminasi harus disingkirkan dan segera diganti
4. APD daur ulang (masker dari kain, Gaun) kotor ditempatkan dalam
tempat penampungan sementara tanpa mencemari lingkungan,
kemudian diproses dengan dekontaminasi, pencucian dan sterilisasi
atau dibuang.
Jenis APD yang sering digunakan dalam
pelayanan Kesehatan

Sarung Gaun/ Masker Goggle Face Topi/ Sepatu


tangan Apron dan • Lindungi shields Helmet • Lindungi
• Lindung • Lindun Respira Mata • Lindungi kaki
• Lindung
i tangan gi tor area i area
badan/ • Lindungi wajah, Kepala/
pakaian mulut,
Mulut dan rambut
hidung
Hidung
dan mata
• Melindun
gi saluran
nafas dari
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
dalam Memilih APD

• Jenis paparan yang akan diantisipasi:


• Percikan/semprot vs sentuhan
• Kategori dalam kewaspadaan isolasi
• Daya tahan dan ketepatan pilihan dengan
tugas yang akan dilaksanakan
• Fit/ Cocok/ Pas bagi pengguna
Cara Memilih APD
• Kaji risiko kontaminasi ke petugas
• Kaji risiko kontaminasi dari petugas ke pasien
SENDIRI ATAU KOMBINASI

ditentukan oleh interaksi nakes dan pasien


serta antisipasi paparan darah, cairan tubuh
atau penyebaran patogen.

contoh:
• Vena puncture hanya sarung tangan
• Intubasi digunakan sarung tangan, gaun dan
face shield atau masker dengan goggle
Sarung tangan
• Melindungi tangan dari kontak dengan darah,
semua jenis cairan tubuh, sekret, ekskreta,
kulit yang tidak utuh, selaput lendir pasien
dan benda yang terkontaminasi.

• Tujuan Pemakaian – pelayanan pasien, perawatan lingkungan, dll


• Bahan – vinil, lateks, nitril, dll
• Steril atau tidak steril
• Satu atau dua pasang
• Sekali pakai atau dapat digunakan kembali
Indikasi Pemakaian Sarung Tangan
• Harus dipakai pada saat melakukan tindakan yang kontak atau diperkirakan
akan terjadi kontak dengan darah, cairan tubuh, sekret, ekskreta, kulit yang
tidak utuh, selaput lendir pasien, dan benda yang terkontaminasi
• Sarung tangan steril dipakai oleh ahli bedah dan petugas kesehatan lain yang
melakukan prosedur pasien invasif.
• Selama beberapa prosedur bedah, dapat digunakan dua lapis sarung tangan.
• Personel perawatan lingkungan memakai sarung tangan Heavy Duty yang
dapat dipakai ulang terbuat dari lateks atau nitril untuk disinfektan saat
membersihkan permukaan lingkungan.
• Namun, untuk beberapa pekerjaan yang ringan terkadang menggunakan
sarung tangan perawatan pasien juga.
Hal yang harus diperhatikan pada
penggunaan sarung tangan

• Cuci tangan sebelum memakai dan sesudah melepaskan sarung


tangan
• Gunakan sarung tangan berbeda untuk setiap pasien
• Hindari jamahan pada benda-benda lain
• Uji kebocoran saat proses pencucian
• Teknik memakai dan melepaskan sarung tangan harus
dipahami
Aturan Penggunaan Sarung Tangan
Aturan Penggunaan Sarung Tangan
Anjuran dan Larangan Penggunaan
Sarung Tangan
 Ganti sarung tangan:
 Jika sobek saat penggunaan dan sangat
kotor (walaupun pada pasien yang sama)
 Tiap prosedur tiap pasien

 Buang pada tempat yang sesuai:


 Jangan mencuci atau menggunakan
kembali sarung tangan sekali pakai/
disposable/ single use
Gaun / Apron
 Melindungi petugas dari kemungkinan
genangan atau percikan darah atau cairan tubuh
lainnya yang dapat mencemari baju

Gaun atau Apron/ Celemek


 Tujuan penggunaan
• Apron/ Celemek seringkali digunakan jika
kontaminasi diperkirakan terbatas dimana
kontaminasi lengan dapat diantisipasi
• Gaun harus sepenuhnya menutupi tubuh, pas
dan nyaman dan memiliki lengan panjang
sampai pergelangan tangan.
• Coverall, dapat terbuat dari polyester atau katun
polyester menyediakan perlindungan 360 derajat karena
didesain untuk menutup seluruh tubuh termasuk kepala,
belakang dan bawah kaki. Untuk coverall jika
menggunakan resleting didepan maka harus di lapisi
dengan kain atau penutup yang dijahit
• Gaun panjang dengan manset
atau jubah laboratorium. Ke
duanya harus dikombinasikan
dengan Apron panjang

• Gaun bedah yang


tertutup belakang
Gaun atau Apron/ Celemek
 Bahan
• Alami atau sintetis
• Dapat digunakan kembali atau sekali pakai/
disposable
• Ketahanan terhadap penetrasi cairan

 Bersih atau steril :


• Gaun bersih umumnya digunakan untuk isolasi.
• Gaun steril hanya diperlukan untuk melakukan
prosedur invasif. Dalam hal ini, gaun steril berguna
untuk perlindungan pasien dan petugas kesehatan
Pelindung Wajah
Masker
– melindungi hidung dan mulut
– harus sepenuhnya menutupi hidung dan mulut dan
mencegah masuknya cairan
Kacamata
– melindungi mata
– harus pas di sekitar mata
– kacamata pribadi bukan pengganti kacamata
– fitur antifog meningkatkan kejernihan
Pelindung wajah
– melindungi wajah, hidung, mulut, dan mata
– harus menutupi dahi, memanjang di bawah dagu dan
menutupi sisi wajah
Pelindung Saluran Nafas

 Melindungi dari inhalasi aerosol


infeksius (misalnya,
Mycobacterium tuberculosis)

 Jenis
• Respirator partikulat
• Respirator elastomerik setengah atau
seluruh wajah
• Respirator dengan daya pemurni
udara/ Powered Air Purifying
Respirators (PAPR)
Respirator partikulat N95
dipakai oleh personel yang
memasuki ruangan pasien
dengan tuberkulosis menular.
Namun, pada saat melakukan bronkoskopi
pada pasien, petugas sebaiknya memakai
pelindung pernapasan tingkat tinggi,
seperti respirator dengan daya pemurni
udara atau PAPR.
Elemen Program Perlindungan
Pernapasan
 Evaluasi Medis
 Uji Kesesuaian/ Fit Test
 Pelatihan
 Pemeriksaan Kesesuaian/ Fit
Test sebelum penggunaan
Topi/ Helmet Penutup kepala
Mencegah jatuhnya mikroorganisme yang ada di rambut dan
kulit kepala petugas terhadap alat-alat daerah steril dan juga
sebaliknya untuk melindungi kepala/rambut petugas dari
percikan bahan-bahan dari pasien
•SEPATU PELINDUNG
• Sepatu plastik tertutup
• Sepatu kets tertutup dengan kaos kaki panjang

• melindung kaki petugas dari tumpahan/


percikan darah atau cairan tubuh
lainnya dan mencegah dari
kemungkinan tusukan benda tajam atau
kejatuhan alat kesehatan
• Bahan : sepatu karet atau plastik yang
menutupi seluruh ujung dan telapak
kaki, kedap air
Jenis APD apa yang dipilih?
• Memandikan pasien tempat tidur? (umumnya tidak diperlukan APD)
(dikecualikan ada luka/ kulit yang tidak utuh)
• Menghisap sekresi mulut? (sarung tangan dan masker/ kacamata atau pelindung
wajah) (bergantung juga pada apakah penghisapan sistem terbuka atau tertutup)
• Membawa pasien dengan kursi roda? (umumnya tidak diperlukan APD)
• Tanggap darurat di mana ada percikan darah (sarung tangan, gaun tahan cairan,
masker/ kacamata atau pelindung wajah)
• Mengambil darah dari vena? (sarung tangan)
• Membersihkan pasien diare? (sarung tangan, umumnya dan umumnya gaun)
• Irigasi luka (sarung tangan, gaun, dan masker/ kacamata atau pelindung wajah)
• Mengambil tanda-tanda vital? (umumnya tidak diperlukan APD)
Penggunaan APD dalam Kewaspadaan
Berdasarkan Transmisi
Kewaspadaan Kontak:
• Gaun pelindung dan sarung tangan untuk kontak dengan pasien atau
lingkungan perawatan (misalnya, peralatan medis, permukaan lingkungan)
• Dalam beberapa kasus, ini diperlukan untuk memasuki
lingkungan pasien
Kewaspadaan Droplet:
• Masker bedah dalam jarak 1 meter dengan pasien
Isolasi Infeksi Airborne
• Respirator partikulat
• Diperlukan ruang isolasi tekanan negatif
Hal-hal Penting Tentang APD
o Kenakan sebelum kontak dengan pasien,
umumnya sebelum memasuki ruangan
o Gunakan dengan hati-hati – jangan
menyebarkan kontaminasi
o Lepas dan buang dengan hati-hati, baik
di depan pintu atau di luar ruangan
pasien; lepaskan respirator di luar
ruangan
o Segera lakukan kebersihan tangan
Urutan Memakai APD
o Apron/ Gaun terlebih dahulu
o Masker atau respirator
o Kacamata atau pelindung wajah
o Sarung tangan

Catatan: Kombinasi APD akan mempengaruhi urutan


praktis
Melepas APD secara Aman
Dimulai dari Area APD yang paling banyak “Terkontaminasi”
dan dilanjutkan ke APD “Bersih”

Terkontaminasi – bagian luar depan


Area APD yang berkemungkinan atau
telah bersentuhan dengan bagian tubuh,
bahan, atau permukaan lingkungan tempat
organisme menular berada
Bersih – bagian dalam, area luar bagian
punggung, ikat kepala dan punggung
• Area APD yang tidak bersentuhan
dengan organisme menular
Urutan Melepas APD
• Sarung tangan
• Pelindung wajah atau kaca mata
• Gaun
• Masker atau respirator
Tempat Melepas APD

Di ambang pintu, sebelum meninggalkan


ruangan atau di depan ruangan pasien
Lepaskan respirator di luar ruangan,
setelah pintu ditutup

“Pastikan fasilitas kebersihan tangan tersedia


di titik yang diperlukan, misalnya wastafel
atau cairan pembersih tangan berbasis
alkohol”
REKOMENDASI JENIS ALAT PELINDUNG DIRI
PENANGANAN COVID-19
• Sarung tangan  harus tahan robek, tahan bocor,
biocompatibility dan pas dengan tangan. Bahan : lateks
karet,  polyvinyl chloride (PVC), nitrile, polyurethane
• Penutup kepala  bahan: tahan cairan, tidak mudah robek
dan ukurannya pas di kepala
• Sepatu pelindung  harus menutup seluruh kaki bahkan
bisa sampai betis apabila gaun tidak menutup sampai ke
bawah. Bahan: karet atau bahan tahan air atau bisa dilapisi
dengan kain tahan air
REKOMENDASI JENIS ALAT PELINDUNG DIRI
PENANGANAN COVID-19

• Masker bedah  loose – fitting dan mampu memblokir


percikan dan tetesan partikel besar
• Masker N95  harus di segel ketat di sekitar hidung dan
mulut
• Pelindung wajah (face shield)  bahan: plastik jernih
transparan
• Pelindung mata (goggles)  harus menutupi erat area
sekitar mata
• Apron  Bahan plastik sekali pakai atau bahan plastik
berkualitas tinggi yang dapat digunakan kembali (reuseable)
Rekomendasi Alternatif penggunaan saat
krisis APD
Masker N95
 Masker N95 yang sekali pakai (disposible) dapat dijadikan
reuseable dengan melapisi nya masker bedah di luar masker
N95.
 Masker N95 dapat dipakai ulang (buka pasang) kembali
sebanyak 5 kali selama 8 jam. Reuseable dapat dilakukan
kecuali setelah masker N95 ini digunakan untuk tindakan
aerosol
Face
Goggles/kacamata
mask/masker
pelindung
wajah

• Kacamata/googles dapat • diperpanjang lama


reuse/digunakan kembali penggunaannya
setelah disinfektan, kecuali • digunakan bersama dengan
sudah rusak pelindung wajah (face shield)
kedap air yang menutup
hingga ke bawah dagu

Masker kain yang digunakan


bersama dengan pelindung wajah
(face shield) kedap air yang menutup
hingga ke bawah dagu.
MANAJEMEN ALAT PELINDUNG DIRI YANG DAPAT
DIGUNAKAN KEMBALI (REUSEABLE)
Gaun reuseable, Coverall,
Apron • Masker N95
• Gaun reusable dan coverall Masker N95 dapat
dapat digunakan kembali digunakan kembali
setelah dilakukan pencucian setelah dilepaskan
dan desinfektan dengan kemudian disimpan dlm
cara:
kantong kertas berlabel
• Pencucian gaun
nama petugas.
dilakukan pada suhu
57.2°C – 71°C selama Saat melepaskan tidak
minimal 25 menit. boleh disentuh bagian
• Desinfektan yang dalam nya dengan
digunakan adalah klorin tangan untuk
dengan konsentrasi 1 : menghindari
99
kontaminasi.
Pelindung Mata, Pelindung Wajah

• Pelindung mata antara lain goggles, kaca mata renang dan


pelindung wajah (face shield) dapat digunakan kembali setelah
dilakukan pencucian dan desinfektan oleh petugas menggunakan
sarung tangan dengan cara :
• Membersihkan bagian dalam pelindung wajah dan face shield
dengan menggunakan kain bersih dan deterjen
• Membersihkan bagian luar pelindung wajah dan face shield
dengan menggunakan kain bersih dan desinfektan (klorin) dan
kemudian dibersihkan kembali dengan menggunakan air bersih
atau alkohol untuk melepaskan residu
• Mengeringkan goggles dan face shield dengan cara di jemur atau
dilap bersih
Sepatu pelindung

• Sepatu pelindung kaki antara lain boots, sepatu karet


dan sepatu kets dapat digunakan kembali setelah
dilakukan pencucian dan desinfektan oleh petugas
yang menggunakan sarung tangan dengan cara :
• Mencuci sepatu pelindung kaki dengan cairan
deterjen suhu 20 – 30oC
• Menggunakan desinfektan klorin dan dibilas dengan
menggunakan air bersih
• Mengeringkan sepatu pelindung dengan cara di jemur
HAL-HAL YANG PERLU
DIPERHATIKAN
• Ganti APD segera bila APD terkontaminasi atau cacat
• APD tidak boleh dipaskan atau disentuh ketika memberikan
pelayanan pasien, khususnya
"jangan sentuh wajah ketika masih memakai APD“
• Jika ada kekhawatiran, tinggalkan area pasien, sesampai di area
aman lepas dan ganti APD dengan semestinya
“lepas dengan hati-hati untuk menghindari kontaminasi
sendiri (mulai dari bagian paling kotor ke bagian paling
bersih)”
Kebersihan Tangan
• Lakukan kebersihan tangan segera
setelah melepas APD.
Jika tangan terlihat terkontaminasi
selama pelepasan APD, cuci tangan
sebelum melanjutkan melepas APD
• Gunakan sabun dan air atau cairan
pembersih tangan berbasis alkohol
Penutup
• APD harus tersedia untuk melindungi dari paparan agen
infeksius di area kerja pelayanan kesehatan
• Ketahui jenis APD yang diperlukan untuk tugas yang akan
dilakukan dan gunakan secara benar
69

Anda mungkin juga menyukai