Data WHO Tahun 2011, 14 Negara dari 4 kawasan angka rata-rata HAIs 8,7%, dan 1,4
juta orang komplikasi akibat infeksi
Survey HAIs di Amerika Serikat tahun 2014 : 722.000 kejadian infeksi dan 75.000
meninggal
Data WHO dalam Aisyah & Satyabakti (2013), angka infeksi di negara maju 5 -10%,
dan menjadi dua kali lipat di negara berkembang
Latar Belakang HH
HAIs APD
Limbah
PPRA Lingkungan
Peralatan Perawatan Ps
Penanganan Linen
Kes. Karyawan
Penempatan Pasien
Etika batuk
Penyuntikan yang aman
VAP,IADP Praktil lumbal punksi
IDO,ISK
Airborne
Droplet
Menerapkan Contact
Bundles
Of HAIs
Komite PPI
Tim PPI
IPCN
Audit
IPCN
ICRA
DASAR HUKUM
PMK NO 27 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI
Pasal 2
Pengaturan Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, tempat praktik mandiri dokter, dan tempat praktik
mandiri dokter gigi bertujuan untuk:
a. meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien;
b. meningkatkan perlindungan bagi sumber daya manusia kesehatan, masyarakat dan lingkungannya,
serta Puskesmas, Klinik Pratama, tempat praktik mandiri dokter, dan tempat praktik mandiri dokter gigi
Add an image
RANTAI INFEKSI
Jabat tangan
Medication
https://www.who.int/infection-prevention/tools/hand-hygiene/en/
Kebersihan tangan: BAGAIMANA
Gunakan produk dan teknik yang sesuai
Produk pembersih tangan berbahan alkohol
diutamakan, jika tangan tidak terlihat kotor
Gosok tangan selama 20-30 detik!
Sabun, air mengalir dan tisu sekali pakai,
jika tampak jelas kotor atau terkontaminasi
kontaminan berprotein
Cuci tangan selama 40-60 detik!
https://www.who.int/infection-prevention/tools/hand-hygiene/en/
ALAT PELINDUNG DIRI
Petugas admistrasi tidak kontak dengan Jaga jarak, lakukan kebersihan tangan
pasien APD masker
Lokasi/petugas aktifitas Alat Pelindung Diri
Ruang Rawat Petugas memberikan pelayanan Masker N95,Gaun/coverall, Sarung
Inap/isolasi langsung ke pasien Covid Tangan doble , kacamata atau
pelindung wajah, sepatu
Petugas tindakan menghasilkan Masker N95, gaun(coveraal), sarung
aerosl (mis.Suction/intubasi tangan pelindung wajah/kacamata,
apron, sepatu
Petugas kebersihan Masker bedah, sarung tangan
rumah tangga, gaun/apron, sepatu
booth (pelindung wajah jika
diperlukan)
Rawat Jalan
Petugas kesehatan Pemeriksaan fisik pasien dengan Masker bedah, gaun, sarung tangan,
gangguan pernafasan pelindung wajah
Pemeriksaan fisiik pasien tampa APD sesuai kewaspadaan standar
gangguan pernafsan berdasarkan risiko
Apa itu dekontaminasi?
Dekontaminasi
Melepaskan kotoran dan mikroorganisme patogen
dari benda-benda sehingga aman dipegang,
untuk diproses lebih lanjut, digunakan atau
dibuang
Sumber: World Health Organization. 2016. Decontamination and reprocessing of medical devices for health-care facilities.
World Health Organization. Diakses dari: https://www.who.int/infection-prevention/publications/decontamination/en/
Apa itu
dekontaminasi? Pada langkah pertama, kontaminasi material
asing dilepaskan secara fisik, seperti debu,
kotoran. Langkah ini juga akan melepaskan
Pembersihan material, seperti darah, sekresi, ekskresi dan
mikroorganisme, untuk mempersiapkan alat
medis untuk didisinfeksi atau disterilisasi.
Semua permukaan datar harus dibersihkan setiap hari semua peralatan yang ada dan
berkaitan dengan pasien didisinfeksi
Tempat disekitar pasien harus bebas dari peralatan/perlengkapan yang tidak
perlusehingga memudahkan untuk dibersihkan
Tempat tidur, peralatan serta ruangan pasien harus didisinfeksi sebelum digunakan
oleh pasien berikutnya
Prosedur penggunaan Mops, Cloths, Solution:
Gunakan lap/kain yang basah
Gunakan cairan pembersih setiap hari dan ganti jika kotor atau terkontaminasi
Ganti MOPs setiap hari dan bersihkan setelah dipakai dan biarkan kering
sebelum dipakai kembali
Pengendalian lingkungan
• Semua permukaan harus dibersihkan
• Gunakan deterjen dan air untuk pembersihan permukaan non perawatan (non
kritis)
• Permukaan yang bersentuhan dengan pasien (area kritis) harus didesinfeksi
• Desinfektan: Na hipoklorit, detergent, larutan pemutih (I: 99 Air),
Alkohol 70%, Hidrogen peroksida
• Hindari aerosolisasi
• Semua limbah yang sudah dipergunakan oleh orang terduga covi atau sekresi
pernafasan adalah limbah infekius
Pembersihan lingkungan
Pembersihan cairan infeksius
Prosedur
1. Petugas sebelum tindakan melakukan kebersihan tangan
2. Memasang Bio Hazard weet Floor
3. Ambil dan bawa spill kit ke area tumpahan
4. Petugas membuka spill kiit dan keluarkan kantong kuning plastic sampah kuning (infeksius ).
5. Petugas memakai masker dan gaun/apron ,sarung tangan.
6. Petugas menutup dan membersihkan seluruh area tumpahan tersebut dengan tissue/kertas yang
menyerap darah atau cairan darah tubuh sekali pakai diamkan selama 5 sampai 10 menit.
7. Petugas mengangkat bekas tumpahan tersebut dengan serok kecil dan membuang ke kantong
plastik sampah warna kuning
8. Petugas membersihkan dengan cairan sabun netral untuk menghilangkan sisa kotoran dan
mendisinfeksi dengan khlorin 0.5%.
9. Petugas membersihkan dengan pel dan larutan disinfeksi
10. Petugas melepas semua APD (gaun/apron sarung tangan bersih,
masker,)
11. Petugas membuang bekas APD bekas pakai tersebut ke kantong
plastik sampah kuning dan di ikat dengan kencang
12. Petugas setelah tindakan melakukan kebersihan tangan dan
rapikan spil kit
Permukaan lingkungan
Penanganan Linen
• Linen pada kasus PINERE (penyakit infeksi new emerging re
emerging) berpotensi menularkan (infeksius)
• Petugas harus menggunakan APD dalam menangani linen
• Tempatkan dalam kantong kuning tahan bocor
• Ikat bila sudah ¾ penuh
• Angkut linen dengan hati-hati
• Cuci dan keringkan linen infeksius sesuai standar
• Troley linen bersih dan kotor harus dibedakan
• Alur transportasi linen bersih dan kotor harus tersendir
Alur Linen Pengelolaan Linen
Manajemen Limbah RS
SAMPAH DI RS
Batan
Mengelola limbah kegiatan perawatan dengan aman adalah tanggung jawab semua staf
Penyuntikan yang Aman
1. Intubasi
2. Ventilasi non invasif
3. Trakeostomi
4. Resusitasi Jantung Paru ( RJP)
5. Bronkoskopi
6. Suction
7. Ventilasi manual sebelum intubasi
Apakah N95?
• N95 adalah partikulat respirator yang direkomendasikan oleh CDC dan WHO untuk
melindungi saluran nafas dari biohazard yang bersifat aerosol.
• Aerosol merupakan partikel berukuran sangat kecil (kurang dari 3 mikron) yang dapat
melayang di udara dan berpotensi menularkan penyakit infeksi melalui aliran udara
(airborne)
• Respirator memiliki berbagai jenis, N95 artinya 95% partikel udara dapat difiltrasi
(angka dibelakang menunjukkan kemampuan filtrasi N99, N100).
Cara memasang masker N95
4. Dengan kedua tangan
1. Cuci tangan, regangkan eratkan masker sesuai
tali, pegang tali bagian atas kontur hidung
2. Kemudian pegang tali bagian atas 4. Jika masker akan digunakan kembali, gantungkan tali seperti gambar
supaya ketika menggunakan kembali
sampai masker terlepas
yang dipegang adalah tali masker
Hal yang harus diperhatikan saat
menggunakan N95
• N95 akan memiliki proteksi maksimal bila digunakan dengan benar dan rapat (fit to nose)
• Jangan memakai apapun di dalam masker N95 karena akan mengurangi kekerapatannya.
• Jika akan memakai kembali N95 pegang tali masker jangan memegang bagian depan atau
belakang masker. Gunakan handscone jika akan memegang bagian depan masker untuk
melakukan fit test ulang, hand hygiene kembali setelah menyentuh bagian depan masker
• Jangan melap/menyemprot permukaan depan N95 dengan cairan apapun karena dapat
merusak material masker dan mengurangi proteksinya.
Kesimpulan
Segera lakukan kebersihan tangan sebelum dan sesudah pemasangan kateter serta
setelah
memanipulasi kateter
Pakailah sarung tangan jika memanipulasi kateter atau pengosongan urine bag
Set steril
3.Insertion Technique:
( kingking).
Menjaga sistem drainase tertutup.
Gunakan penampung pembuangan urine untuk satu pasien satu alat
Gunakan teknik aseptik untuk mendapatkan spesimen.
Pemeliharaan
Razor 1.3%
Clipper 0.4%