Anda di halaman 1dari 39

INDIKATOR MUTU PPI TAHUN 2021

OLEH :
TIM PPI PUSKESMAS KARANGGAYAM I
INDIKATOR MUTU PPI 2021

1. KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN


2. KEPATUHAN APD
3. DTT DAN STERILISASI ALAT SERTA RUANGAN
4. KIE ETIKA BATUK
5. PENYUNTIKAN YANG AMAN
1. KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN

Nama Indikator :

Persentase kepatuhan petugas kesehatan dalam melakukan kebersihan


tangan dengan metode enam langkah dan lima momen.

Dimensi Mutu:

Kenyamanan, keselamatan pasien dan petugas

Program :

Keselamatan Pasien
Definisi Operasional :

Kepatuhan kebersihan tangan adalah ketaatan petugas dalam melakukan


prosedur cuci tangan dengan menggunakan metode 6 langkah dan lima
momen. Lima momen yang di maksud adalah : sebelum kontak pasien,
sebelum melakukan tindakan aseptic, setelah kontak pasien, setelah kontak
dengan cairan tubuh pasien, setelah kontak dengan lingkungan sekitar
pasien.

Tujuan :

Tergambarnya kepatuhan tenaga kesehatan dalam pelaksanaan hand


hygiene

Dasar Pemikiran :
Penilaian Kinerja Puskesmas dan Standar Nasional Akreditasi
Kriteria Inklusi :

Semua nakes yang melakukan pelayanan klinik kepada pasien

Kriteria Eksklusi :

Nakes yang melakukan tindakan diluar 5 momen

Numerator :

Momen cuci tangan yang dilakukan

Denumerator:

Jumlah opportunity

Metode Pengumpulan Data

observasi
Sampel
Seluruh petugas pada masing masing unit : Loket Pendaftaran, Poli Umum,
Ruang Tindakan, Poli gigi, Laboratorium, Farmasi, KIA/MTBS, Gizi dan
Ruang Bersalin

Rencana Analisis

Setelah data dikumpulkan selama satu bulan, akan dilakukan analisa data

terhadap kepatuhan petugas kesehatan dalam melakukan hand hygiene

terhadap kecenderungan kenaikan atau penurunan angka capaian.

Cara Perhitungan

Jumlah Petugas yang melaksanakan SOP Kepatuhan Kebersihan Tangan

sesuai prosedur dibagi jumlah seluruh petugas yang diamati dikali seratus

persen.
Target Pencapaian

Target Pencapaian = 100%


Frekuensi Pengumpulan Data

Satu bulan sekali


Periode Analisis Data

Enam bulan sekali


Alasan pemilihan indikator

Cuci tangan adalah salah satu prosedur yang paling penting dalam
mencegah infeksi nosokomial. Tangan adalah insrument yang digunakan
untuk menyentuh pasien, memegang alat, dan juga untuk keperluan
pribadi. Oleh sebab itu, cuci tangan jadi komponen paling penting dalam
pencegahan infeksi.
Pengumpulan Data :

IPCLN

Nam a Alat / Sistem Audit :

Form Pengumpul Data dan Kepatuhan hand hygiene patugas kesehatan


Tipe Indikator :
Proses
Jenis Indikator :
Presentase

Sumber Data

Lembar ceklis Kepatuhan Kebersihan Tangan


2. KEPATUHAN APD

Nama Indikator :
Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri
Program :
Keselamatan Pasien dan Petugas
Dimensi Mutu :
Manfaat
Tujuan :
Untuk melindungi tenaga kesehatan, pasien atau pengunjung dari penularan
penyakit di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Dasar Pemikiran :

Penilaian Kinerja Puskesmas, Standar Nasional Akreditasi dan mengacu

pada indikator mutu PPI Dinas Kesehatan.

Definisi Operasional :

Kepatuhan petugas dalam menggunakan APD yang sesuai dengan analisis


kebutuhan dan indikasinya. APD adalah alat terstandar yang berguna untuk
melindungi tenaga kesehatan, pasien atau pengunjung dari penularan
penyakit di Fasilitas Pelayanan Kesehatan seperti masker, sarung tangan,
penutup kepala, sepatu boots dan gaun.
Kriteria

Kriteria Inklusi :

Semua petugas yang kontak dengan pasien

Kriteria Eksklusi :

Tipe Indikator :

Outcome

Jenis Indikator :
Persentase
Numerator :

Kriteria yang dilaksanakan oleh petugas

Denomerator :

Jumlah seluruh kriteria

Nama Alat/ Sistem Audit :

Form pengumpulan data kepatuhan APD


Sampel
Seluruh petugas tenaga kesehatan medis dan non medis di Puskesmas Karanggayam
I.

Rencana Analisis

Setelah data dikumpulkan selama satu bulan, akan dilakukan analisa data terhadap

kepatuhan penggunaan APD. Untuk bulan berikutnya analisa akan dilakukan pula

terhadap kecenderungan kenaikan atau penurunan angka capaian.

Cara Perhitungan

Jumlah Petugas yang melaksanakan SOP Kepatuhan Penggunaan APD sesuai

prosedur dibagi jumlah seluruh petugas yang diamati dikali seratus persen.
Sumber Data
Lembar ceklis Kepatuhan Penggunaan APD.
Target Pencapaian
Target Pencapaian = 100%
Frekuensi Pengumpulan Data
Satu bulan sekali
Periode Analisis Data
Enam bulan sekali
Alasan Pemilihan indikator
Alat Pelindung Diri (APD) merupakan alat yang ditujukan untuk
perlindungan atau mengisolasi tenaga kesehatan dari bahaya akibat kerja.
Wilayah Pengamatan :

Semua Ruangan ( ruang pelayanan dan ruang yang tidak pelayanan )

Metode Pengumpulan data :

Retrospektif

Pengumpul Data :

IPCN/IPCLN
3. DESINFEKSI TINGKAT TINGGI DAN STERILISASI
Nama Indikator :

Kepatuhan petugas kesehatan dalam melakukan DTT dan Sterilisasi sesuai standar
operasional prosedur PPI.

Dimensi Mutu:

Keselamatan pasien dan petugas, Efektivitas dan Efisiensi

Program :

Pencegahan dan Pengendalian Infeksi


Definisi Operasional :

Desinfeksi tingkat tinggi dan sterilisasi adalah menghancurkan atau


membunuh mikroorganisme patogen, pada benda dan instrumen dengan
menggunakan zat kimia cair serta pemusnahan semua mikroorganisme
termasuk spora bakteri.

Tujuan :

Memutus mata rantai penularan infeksi dari peralatan medis kepada pasien,
petugas kesehatan, pengunjung, dan lingkunagan fasilitas kesehatan.

Dasar Pemikiran :

Mengacu pada indikator mutu PPI Dinas Kesehatan dan Kewaspadaan

Standar berdasarkan Permenkes no 27 tahun 2017


Kriteria

Kriteria Inklusi :

Semua petugas yang melakukan DTT dan Sterilisasi sesuai langkah-


langkah Standar Operasional Prosedur PPI

Kriteria Eksklusi :

Petugas yang melakukan DTT dan Sterilisasi di luar langkah-langkah


Standar Operasional Prosedur PPI

Tipe Indikator :

Proses

Jenis Indikator :
Persentase
Numerator :

Susunan langkah – langkah Standar Operasional Prosedur DTT dan


Sterilisasi PPI yang dilakukan oleh petugas.

Denomerator :

Jumlah Opportunity

Nama Alat/ Sistem Audit :

Form pengumpulan data kepatuhan petugas dalam DTT dan Sterilisasi


Sampel
Seluruh instrumen dan ruangan yang telah digunakan pasca pelayanan.

Rencana Analisis

Setelah data dikumpulkan selama satu bulan, akan dilakukan analisa data terhadap

kesesuaian prosedur DTT dan Sterilisasi terhadap instrumen dan ruangan pasca

pelayanan.

Cara Perhitungan

Jumlah instrumen dan ruangan yang di disinfektan sesuai prosedur dibagi jumlah

seluruh yang diamati dikali seratus persen.


Sumber Data
Lembar ceklis DTT dan Sterilisasi Alat serta Ruangan
Target Pencapaian
Target Pencapaian = 100%
Frekuensi Pengumpulan Data
Satu bulan sekali
Periode Analisis Data
Enam bulan sekali
Alasan Pemilihan indikator
Pentingnya kesesuaian prosedur serta proses dalam DTT dan sterilisasi
untuk mencapai tujuan yang diharapkan, karena ini merupakan media rantai
penularan antara petugas kesehatan dan pasien
.
Wilayah Pengamatan :

Semua Ruang terkait pelayanan dan tindakan

Metode Pengumpulan data :

Retrospektif

Pengumpul Data :

IPCN/IPCLN
4. KIE ETIKA BATUK
Nama Indikator :

Kepatuhan petugas kesehatan dalam melakukan komunikasi Informasi dan edukasi


etika batuk kepada pasien batuk.

Dimensi Mutu:

Kenyamanan, keselamatan pasien dan petugas

Program :

Pengendalian dan Pencegahan Infeksi


Definisi Operasional :

Petugas melakukan komunikasi informasi dan edukasi etika batuk sesuai


dengan SOP kepada pasien dan pengunjung, serta pemberian masker pada
pasien batuk.

Tujuan :

Untuk mencegah penularan penyakit infeksi melalui kontak langsung atau


menghirup udara yang mengandung droplet patogen yang dikeluarkan saat ,
bersin dan batuk.
Dasar Pemikiran :

Mengacu pada indikator mutu PPI Dinas Kesehatan dan Kewaspadaan

Standar berdasarkan Permenkes no 27 tahun 2017.


Kriteria

Kriteria Inklusi :

Semua petugas yang melakukan KIE etika batuk sesuai langkah-langkah


Standar Operasional Prosedur PPI

Kriteria Eksklusi :

Petugas yang melakukan KIE Etika batuk di luar langkah-langkah Standar


Operasional Prosedur PPI

Tipe Indikator :

proses dan outcome

Jenis Indikator :
Persentase
Numerator :

Susunan langkah – langkah Standar Operasional Prosedur KIE Etika batuk PPI yang
dilakukan oleh petugas.

Denomerator :

Jumlah Opportunity

Nama Alat/ Sistem Audit :

Form pengumpulan data kepatuhan petugas dalam KIE Etika Batuk


Sampel
Petugas skrining, loket pendaftaran, ruang pemeriksaan umum, dan ruang tb paru.

Analisis Masalah

Penerapan KIE etika batuk dapat membantu mencegah dan mengendalikan

penyebaran virus penyebab infeksi sistem pernafasan.

Cara Perhitungan

Jumlah petugas yang melaksanakan SOP KIE etika batuk sesuai prosedur dibagi

jumlah seluruh petugas yang diamati dikali seratus persen.


Sumber Data
Monitoring ceklis KIE batuk dan rekam medis
Target Pencapaian
Target Pencapaian = 100%
Frekuensi Pengumpulan Data
Satu bulan sekali
Periode Analisis Data
Enam bulan sekali
Alasan Pemilihan indikator
KIE etika batuk sangat penting diketahui bagi pasien dan pengunjung
serta petugas kesehatan untuk memutus mata rantai penyebaran virus dalam
pengendalian serta pencegahan infeksi di fasilitas pelyanan kesehatan.
.
Wilayah Pengamatan :

Semua Ruang terkait pelayanan

Metode Pengumpulan data :

Prospektif

Pengumpul Data :

IPCN/IPCLN
5. PENYUNTIKAN YANG AMAN
Nama Indikator :

Kepatuhan petugas kesehatan dalam melakukan penyuntikan sesuai standar


operasional prosedur PPI.

Dimensi Mutu:

Keselamatan pasien dan petugas, Manfaat

Program :

Keselamatan Pasien , Pencegahan dan Pengendalian Infeksi


Definisi Operasional :

Penyuntikan yang aman adalah penyuntikan yang tidak merugikan si penerima,


petugas kesehatan dan lingkungan.

Prinsip penyuntikan yang aman :


1. Petugas kesehatan dapat melakukan penyuntikan yang aman
2. Menggunakan teknik aseptik dan antiseptik pada pemberian suntikan
3. Segera membuang jarum suntik habis pakai ke dalam safety box
4. Tidak melakukan recapping jarum suntik habis pakai
Tujuan :

1. Petugas Kesehatan dapat melakukan penyuntikan yang aman

2. Tidak terjadi penyebaran infeksi baik pasien maupun petugas

3. Menghindari resiko terjadinya pajanan pada petugas

4. Menghindari terjadinya KIPI pasca imunisasi

5. Meminimalkan angka kejadian HAIs


Dasar Pemikiran :

Mengacu pada indikator mutu PPI Dinas Kesehatan dan

Kewaspadaan Standar PPI permenkes no 27 tahun 2017

Kriteria

Kriteria Inklusi :

Semua petugas kesehatan yang melakukan tindakan penyuntikan sesuai


SOP PPI

Kriteria Eksklusi :

Petugas kesehatan yang melakukan tindakan penyuntikan di luar langkah-


langkah Standar Operasional Prosedur PPI
Tipe Indikator :

proses dan outcome

Jenis Indikator :
Persentase

Numerator :

Jumlah seluruh tindakan penyuntikan sesuai Standar Opersional PPI

Denomerator :

Jumlah Opportunity ( jumlah seluruh tindakan penyuntikan )

Nama Alat/ Sistem Audit :

Form pengumpulan data penyuntikan yang aman sesuai SOP


Sampel

Ruang tindakan, ruang pemeriksaan gigi dan mulut, ruang KIA KB, Ruang
laboratorium, Ruang Persalinan dan Ruang Imunisasi.
Rencana Analisis

Setelah data dikumpulkan selama satu bulan, akan dilakukan analisa data

terhadap kejadian resiko penyuntikan di masing-masing unit. Untuk bulan

berikutnya analisa akan dilakukan pula terhadap kecenderungan kenaikan

atau penurunan angka capaian.


Dasar Pemikiran
Sesuai indikator mutu PPI Dinas Kesehatan Kebumen

Cara Perhitungan

Jumlah petugas yang mematuhi prosedur SOP Penyuntikan yang aman dibagi jumlah

seluruh petugas yang diamati dikali seratus persen.

Target Pencapaian

Target Pencapaian = 100%


Frekuensi Pengumpulan Data
Satu bulan sekali

Periode Analisis Data


Enam bulan sekali

Sumber Data

Dengan menggunakan form/ ceklist penyuntikan yang aman.

Alasan Pemilihan indikator


Manajemen resiko perlu dilaksanakan untuk mencegah terjadinya insiden
yang terus menerus. Pencegahan ini dapat terlaksana jika data insiden dapat
teridentifikasi secara rutin oleh PPI.
Wilayah Pengamatan :

Semua Ruang terkait pelayanan

Metode Pengumpulan data :

Proses, Retrospektif dan Prospektif

Pengumpul Data :

IPCN/IPCLN

Anda mungkin juga menyukai