IMPLEMENTASI UPAYA
PENCEGAHAN PENULARAN
OLEH: KELOMPOK 3 NERS 2B
DOSEN PENGAMPU: Ns. IDRAWATI BAHAR, M.Kep
Nama-Nama Kelompok 3
1. ANNISA RYANDI (223310964)
2. ANNISA UZZATI RAHMAH (223310965)
3. JERRY BUHPELDIN (223310977)
4. RAHMATIA PUTRI Z (223310988)
5. SABINA FANDAMA LIZANDA (223310992)
6. TASYA AULIA NAPITUPULU (223310999)
01
CUCI TANGAN
Pengertian
Mencuci tangan merupakan teknik yang paling penting dan paling
mendasar dalam mencegah dan mengendalikan penularan infeksi.
Hand hygiene atau mencuci tangan adalah tindakan membersihkan
tangan menggunakan menggunakan handrub atau handsoap untuk
menghilangkan mikroorganisme yang menempel di tangan secara
efektif. Mencuci tangan adalah membersihkan tangan dari segala
kotoran, mulai dari ujung jari sampai siku dan lengan dengan cara
tertentu sesuai dengan kebutuhan(Mustikawati 2017).
1. Mencuci tangan dengan air saja tidaklah cukup untuk mematikan kuman penyebab
penyakit.
2. Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir adalah cara yang paling
hemat biaya untuk melindungi kita dari penyakit menular, termasuk COVID-19.
3. Mencuci tangan pakai sabun selama minimal 40-60 detik dan dengan mengikuti
semua langkah yang dianjurkan terbukti efektif mematikan kuman penyakit.
4. Mencuci tangan pakai sabun dapat efektif bila tersedia sarana CTPS, dilakukan
pada waktu-waktu penting, dan dilakukan dengan cara yang benar.
Langkah-langkah dalam melakukan perilaku cuci tangan
menurut (Kemenkes RI 2020) yaitu:
—Our motto
02
Menggunakan Alat
Proteksi Diri
Definisi APD
Occupational Safety and Health Administration (OSHA) mendefinisikan Alat
Pelindung Diri (APD) adalah pakaian khusus atau peralatan yang digunakan oleh
karyawan untuk perlindungan diri dari bahan yang menular (Centers for Disease
Control and Prevention).
APD merupakan suatu alat yang dipakai untuk melindungi diri terhadap bahaya-
bahaya kecelakaan kerja, dimana secara teknis dapat mengurangi tingkat keparahan
dari kecelakaan kerja yang terjadi. Meskipun tidak menghilangkan ataupun
mengurangi bahaya yang ada dengan menggunakan APD. APD merupakan solusi
pencegahan yang paling mendasar dari segala macam kontaminasi dan bahaya
akibat bahan kimia.
Tujuan APD
Alat pelindung diri bertujuan untuk melindungi dirinya dari sumber
bahaya tertentu, yang berasal dari pekerjaan maupun lingkungan
pekerjaan dan sebagai usaha untuk mencegah atau mengurangi
kemungkinana cedera atau sakit (Pratiwi 2020). Alat pelindung diri
merupakan komponen utama personal precaution beserta
penggunaannya yang biasa digunakan perawat sebagai kewaspadaan
standar (standard precaution) dalam melakukan tindakan keperawatan
Syarat-Syarat APD
Menurut ketentuan Balai Hiperkes (Falamy 2018)
1. APD harus dapat memberikan perlindungan yang kuat terhadap bahaya yang
spesifik atau bahaya yang dihadapi oleh tenaga kerja.
2. Berat alat hendaknya seringan mungkin dan alat tersebut tidak menyebabkan
rasa ketidaknyamanan yang berlebihan.
3. Alat harus dapat dipakai secara fleksibel
4. Bentuknya harus cukup menarik.
5. Alat pelindung tahan untuk pemakaian yang lama
6. Alat tidak menimbulkan bahaya-bahaya tambahan bagi pemakainya yang
dikarenakan bentuk dan bahayanya yang tidak tepat atau karena salah dalam
menggunakannya.
7. Alat pelindung harus memenuhi standar yang telah ada.
8. Alat tersebut tidak membatasi gerakan dan persepsi sensoris pemakainya
Jenis-Jenis APD
1. Sarung tangan
Melindungi tangan dari bahan infeksius dan mellindungi pasien dari
mikroorganisme pada tangan petugas (Falamy 2018).
Menurut Tiedjen ada tiga jenis sarung tangan yaitu:
a. Sarung tangan bedah, dipaka sewaktu melakukan tindakan infasif atau
pembedahan.
b. Sarung tangan pemeriksaan, dipakai untuk melindungi petugas kesehatan
sewaktu malakukan pemeriksaan atau pekerjaan rutin.
c. Sarung tangan rumah tangga, dipakai sewaktu memproses peralatan,
menangani bahan-bahan terkontaminasi, dan sewaktu membersihkan
permukaan yang terkontaminasi.
Jenis-jenis APD
7. Apron 8. Boots
Terbuat dari bahan karet atau plastik Sepatu pelindung adalah sepatu khusus yang
sebagai suatu pembatas tahan air di digunakan oleh petugas yang bekerja diruangan
bagian depan dari petugas kesehatan tertentu misalnya ruang bedah, laboratorium,
ICU, ruang isolasi, ruang pemulasaran, dan
petugas sanitasi, tidak boleh dipakai ke ruangan
lainnya
THANK
YOU !