1
BAB I
DEFINISI
A. LATAR BELAKANG
Alat pelindung diri atau yang bias akita sebut dengan APD merupakan alat-alat atau
perlengkapan yang wajib digunakan untuk melindungi dan menjaga keselamatan pekerja
saat melakukan pekerjaan yang memiliki potensi bahaya. WHO telah menetapkan
pentingnya penerapan standar precaution pada tenaga kesehatan dalam setiap kindakan
untuk mencegah peningkatan infeksi nosocomial. Standar precaution merupakan
tindakan pengendalian infeksi sederhana yang digunakan oleh seluruh petugas Kesehatan
setiap saat pada semua tempat dan Tindakan pelayanan dalam rangka mengurangi resiko
penyebaran infeksi .
Klinik sebagai institusi pelayanan Kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik
tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan Kesehatan, kemajuan
teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu
meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar
terwujud derajad Kesehatan yang setinggi-tingginya (Kemenkes RI,2010). Dalam UU
Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan khususnya pasal 165 “pengelolaan tempat kerja
wajib melakukan segala bentuk upaya Kesehatan melalui upaya pencegahan,
peningkatan, pengobatan dan pemulihan bagi tenaga kerja
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menetapkan standar pemakaian apd yang memenuhi persyaratan agar dapat
menjamin pencegahan dan pengendalian infeksi
2. Tujuan Khusus
a. Membuat kebijakan yang mengatur tentang pemakaian APD di Klinik Utama
Keluaga Mulia
b. Melaksanakan standar pemakaian APD sesuai panduan yang telah di tetapkan
Klinik Utama Keluaga Mulia
BAB II
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup penggunaan APD (Alat Pelindung Diri ) adalah seluruh unit kerja Klinik
Utama Keluarga Mulia
2
BAB III
TATA LAKSANA
Alat pelindung diri (APD) merupakan alat-alat atau perlengkapan yang wajib digunakan
untuk melindungi dan menjaga keselamatan pekerja saat melakukan pekerjaan yang
memiliki potensi bahaya
A. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam APD sebagai berikut :
1. Alat pelindung diri adalah pakaian khusus atau peralatan yang di pakai petugas
untuk memproteksi diri dari bahaya fisik, kimia, biologi/bahan infeksius
2. APD terdiri dari sarung tangan, masker/Respirator Partikulat, pelindung mata
(goggle), perisai/pelindung wajah, kap penutup kepala, gaun pelindung/apron,
sandal/sepatu tertutup (Sepatu Boot).
3. Tujuan Pemakaian APD adalah melindungi kulit dan membrancmukosa dari
resiko pajanan darah, cairan tubuh, sekret, ekskreta, kulit yang tidak utuh dan
selaput lendir dari pasien ke petugas dan sebaliknya.
4. Indikasi penggunaan APD adalah jika melakukan tindakan yang memungkinkan
tubuh atau membran mukosa terkena atau terpercik darah atau cairan tubuh atau
kemungkinan pasien terkontaminasi dari petugas.
5. Melepas APD segera dilakukan jika tindakan sudah selesai di lakukan.
6. Tidak dibenarkan menggantung masker di leher, memakai sarung tangan sambil
menulis dan menyentuh permukaan lingkungan
B. Jenis – jenis Alat pelindung diri (APD)
1. SARUNG TANGAN
Sarung tangan dapat terbuat dari bahan lateks karet, polyvinyl chloride (PVC),
nitrile, poly urethane, merupakan pelindung tangan tenaga kesehatan dari kontak
cairan infeksius pasien selama melakukan perawatan pada pasien.
i. Terdapat tiga jenis sarung tangan, yaitu :
Sarung tangan bedah (steril), dipakai sewaktu melakukan tindakan
intensif atau pembedahan.
Sarung tangan pemeriksaan (bersih), dipakai untuk melindungi petugas
pemberi pelayanan kesehatan sewaktu melakukan pemeriksaan atau
pekerjaan rutin.
Sarung tangan rumah tangga, dipakai sewaktu memproses peralatan,
menangani bahan-bahan terkontaminasi, dan sewaktu membersihkan
permukaan yang terkontaminasi.
ii. Cara Memakai Sarung Tangan
Pastikan melakukan cuci tangan 6 langkah terlebih dahulu sebelum
memakai sarung tangan
Pemakaian sarung tangan harus sesuai tindakan yang sesuai
Sarung tangan dipakai untuk sekali Tindakan
iii. Cara Melepas Sarung Tangan
Setelah tindakan selesai, langsung lepas sarung tangan
3
Lepaskan sarung tangan dengan cara mencubit sedikit bagian luar
sambil di tarik mengarah ke depan kemudian dilipat di bagian ujung
dalam sarung tangan dan lakukan yang sama di sarung tangan
berikutnya dan secara Bersama
Langsung buang ke tempat sampah infeksius
Segera cuci tangan 6 langkah
2. MASKER
Masker digunakan untuk melindungi wajah dan membran mukosa mulut dari
cipratan darah dan cairan tubuh dari pasien atau permukaan lingkungan udara
yang kotor dan melindungi pasien atau permukaan lingkungan udara dari petugas
pada saat batuk atau bersin. Masker yang di gunakan harus menutupi hidung dan
mulut serta melakukan Fit Test (penekanan di bagian hidung).
i. Jenis masker
Masker bedah (surgical/ facemask)
Masker bedah yang terdiri dari 3 lapisan material dari bahan non woven
(tidak dijahit), loose-fittingI dan sekali pakai untuk menciptakan penghalang
fisik antara mulut dan hidung pengguna dengan kontaminan potensial di
lingkungan terdekat sehinggga efektif untuk memblokir percikan (droplet)
dan tetesan dalam partikel besar. Masker bedah untuk tindakan bedah atau
mencegah penularan melalui droplet.
Masker N95
Masker N95 terbuat dari polyurethane dan polypropylene adalah alat
pelindung pernapasan yang dirancang dengan segel ketat di sekitar hidung
dan mulut untuk menyaring hampir 95% partikel yang lebih kecil < 0,3
mikron. Masker ini dapat menurunkan paparan terhadap kontaminasi melalui
airborne.
ii. Cara memakai masker
Lakukan cuci tangan sebelum memakai masker
Memegang pada bagian tali (kaitkan pada telinga)
Bagian sisi masker yang berwarna mengarah ke bagian luar, sedangkan
yang berwarna putih menempel di wajah.
Tekan klip tipis fleksibel (jika ada) sesuai lekuk tulang hidung dengan
kedua ujung jari tengah atau telunjuk
Membetulkan agar masker melekat erat pada wajah dan dibawah dagu
dengan baik
Periksa ulang untuk memastikan bahwa masker telah melekat dengan
benar
Ganti masker ketika basah ataupun kotor (setelah 4 jam)
Jangan menggunakan masker dileher
4
iii. Cara melepas masker
Lepas masker yang telah digunakan dengan memegang talinya
Buang masker pada sampah infeksius
Lakukan cuci tangan 6 langkah setelah melepas masker
3. GAUN
Gaun adalah pelindung tubuh dari pajanan melalui kontak atau droplet dengan
cairan dan zat padat yang infeksius untuk melindungi lengan dan area tubuh
tenaga kesehatan selama prosedur dan kegiatan perawatan pasien. Persyaratan
gaun yang ideal antara lain efektif barrier (mampu mencegah penetrasi cairan),
fungsi atau mobilitas, nyaman, tidak mudah robek, pas dibadan (tidak terlalu
besar atau terlalu kecil), biocompatility (tidak toksik), flammability, odor, dan
quality maintance.
i. Cara Memakai Gaun
Cek gaun untuk memastikan dalam keadaan baik dan tidak rusak
Lakukan cuci tangan 6 langkah sebelum memakai gaun
Pakai gaun bersih yang menutupi badan dengan baik dengan cara
pertama memasukkan bagian leher kemudian mengikat tali ke belakang
dengan baik.
Pastikan tali terikat dengan baik
5
Pakai apron ikat tali kebagian belakang leher dan ketatkan bagian
depan, lalu ikat tali dibagian belakangnya
ii. Cara Melepas Apron
Buka tali bagian belakang kemudian tali bagian belakang leher dan
lipat bagian luar ke dalam dan usahakan bagian luar tidak menyentuh
pakaian petugas
Kemudian letakkan ke tempat sampah infeksius
Lakukan cuci tangan 6 langkah
5. PELINDUNG WAJAH (FACE SHIELD)
Pelindung wajah umumnya terbuat dari plastik jernis transparan, merupakan
pelindung wajah yang menutupi wajah sampai ke dagu sebagai proteksi ganda
bagi tenaga kesehatan dari persikan infeksius pasien saat melakukan perawatan.
Pelindung wajah yang standar bagian atasnya tertutup.
7
bersamaan, lalu buka perlahan menjauhi wajah petugas kemudian
goggles/face shield di masukkan ke dalam kotak tertutup
e. Lakukan desinfeksi tangan dengan hand sanitizer dengan
menggunakan 6 langkah
f. Lepaskan masker bedah dengan cara menarik tali masker bedah secara
perlahan kemudian dimasukkan ke tempat sampah infeksius.
2. PEMAKAIAN DAN PELEPASAN APD LEVEL 2
8
dalam gown melipat bagian luar ke dalam dan usahakan bagian luar
tidak menyentuh pakaian petugas lalu dimasukkan ke tempat sampah
infeksius
d. Lakukan desinfeksi tangan dengan hand sanitizer dengan
menggunakan 6 langkah
e. Buka pelindung mata (goggles) dengan cara menundukkan sedikit
kepala lalu pegang sisi kiri dan kanan pelindung mata (goggles) secara
bersamaan, lalu buka perlahan menjauhi wajah petugas kemudian
goggles di masukkan ke dalam kotak tertutup
f. Buka pelindung kepala dengan cara memasukkan tangan ke sisi
bagian dalam pelindung kepala dimulai dari bagian belakang kepala
sambil melipat arah dalam dan perlahan menuju ke bagian depan
dengan mempertahankan tangan berada di sisi bagian dalam pelindung
kepala kemudian segera masukkan ke tempat sampah infeksius
g. Lakukan desinfeksi tangan dengan hand sanitizer dengan
menggunakan 6 langkah
h. Lepaskan masker bedah dengan cara menarik tali masker bedah secara
perlahan kemudian dimasukkan ke tempat sampah infeksius
i. Setelah membuka scrub suit, petugas harus segera mandi untuk
selanjutnya memakai baju biasa
3. PEMAKAIAN DAN PELEPASAN APD LEVEL 3
9
f. Pasang masker N-95
g. Pasang pelindung kepala yang menutupi seluruh bagian kepala dan
telinga dengan baik
h. Pakai coverall bersih dengan zipper yang dilapisi kain berada di bagian
depan tubuh. Coverall menutupi area kaki sampai leher dengan baik
dengan cara 20 memasukkan bagian kaki terlebih dahulu, pasang
bagian lengan dan rapatkan coverall di bagian tubuh dengan
menaikkan zipper sampai ke bagian leher, hood atau pelindung kepala
coverall dibiarkan terbuka di belakang leher
i. Pasang pelindung mata (goggles) rapat menutupi mata atau pelindung
wajah (face shield)
j. Pasang sarung tangan kedua dengan menutupi lengan gaun
Pelepasan APD Level 3
a. Petugas kesehatan berada di area kotor
b. Lepaskan sarung tangan luar
c. Lakukan desinfeksi tangan dengan handsanitizer dengan menggunakan
6 langkah
d. Buka pelindung mata (goggles) atau pelindung wajah (face shield)
dengan cara menundukkan sedikit kepala lalu pegang sisi kiri dan
kanan pelindung mata (goggles) secara bersamaan, lalu buka perlahan
menjauhi wajah petugas kemudian goggles dimasukkan ke dalam
kotak tertutup
e. Buka hood atau pelindung kepala coverall dengan cara buka pelindung
kepala dimulai dari bagian sisi kepala, depan dan kemudian perlahan
menuju ke bagian belakang kepala sampai terbuka
f. Buka coverall perlahan dengan cara membuka zipper dari atas ke
bawah kemudian tangan memegang sisi dalam bagian depan coverall
sambil berusaha membuka perlahan dari bagian depan tubuh, lengan
dengan perlahan sambil bersamaan membuka sarung tangan kemudian
dilanjutkan ke area yang menutupi bagian kaki dengan melipat bagian
luar ke dalam dan selama membuka coverall selalu usahakan menjauh
dari tubuh petugas kemudian setelah selesai, coverall dimasukkan ke
temopat sampah infeksius
g. Lakukan desinfeksi tangan dengan hand sanitizer menggunakan 6
langkah
h. Lepaskan masker N-95
i. Setelah membuka scrub suit, petugas segera membersihkan
tubuh/mandi untuk selanjutnya menggunakan kembali baju biasa
10
D. Pemakaian APD berdasarkan tempat layanan Kesehatan
11
BAB IV
DOKUMENTASI
12