Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENGGUNAAN ALAT PERLINDUNGAN DIRI DI RUANG OPERASI

DISUSUN OLEH:
1. Della Parwati (P00320121014)
2. Shavira Anggraini (P00320121045)
3. Vhebyta Camila (P00320121042)
4. Reza Umami (P00320121053)
5. Aisya Yunita Sari (P00320121002)
6. Liza Ratna Sari (P00320121028)
7. Muhammad Dwi Pramona (P00320121033)

DOSEN PENGAJAR :

Mulyadi, M.Kep

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KESEHATAN KEMENKES BENGKULU

JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI

DIPLOMA III CURUP

1
2022

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa karena berkat dan
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga penilus dapat menusun makalah ini tepat
pada waktunya. Shalawat beserta salam senantiasa tercurah limpahkan pada
junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW ,sampai akhir zaman.

Makalah ini membahas tentang “Penggunaan alat pelindung diri di runag operasi “.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat informasi bantuan dari
berbagai sumber dari media sosial maupun buku-buku yang berkaitan.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis
harapkan untuk penyempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis harapkan agar hasil
dari makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian dan pembelajaran
selanjutnya.

Curup, Januari 2022

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………….…….………………….………….…..….…I

DAFTAR ISI ………....…………….….……………………...................................II

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………...……………………………...….……...…,...4
B. Rumusan Masalah…….…………………………………….………....…....…,....4
C. Tujuan……………………………………………...………,.…………..……...,..4
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Alat perlindungan diri (APD)…………………………...…………....5
B. Jenis APD………………………………………………………………………...5
C. Prinsip penggunaan APD………………………………………………………...5
D. Cara menggunakan APD…………………………………………………………6
E. Penggunaan APD didalam ruang operasi………………………………………...8
F. Pelaksanaan Tindakan Teknik Memakai…………………………………….......11
G. Teknik Melepas…………………………………………………………….…….12
BAB III SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan …………………...…………...………….………..……….…….…...14
B. Saran ………………...….……………….…………………………….….……..14
DAFTAR PUSTAKA ………………………………….……………….………... 15

3
BAB l

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Alat Pelindung Diri adalah alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi
seorang dalam pekerjaan yang berfungsi mengisolasi pekerja dari bahaya
ditempat kerja. Alat pelindung diri yang efektif harus digunakan secara tepat dan
sesuai dengan risiko yang dihadapi. Pemilihan APD khususnya bagi tenaga
keperawatan harus berdasarkan risiko atau pun bahaya saat melakukan kegiatan
keperawatan. APD tenaga kesehatan ketika praktik terdiri dari sarung tangan,
masker, penutup kepala, gaun pelindung, apron, kaca mata (Kusumanto, Arya
2018)

Perilaku kesehatan dan keselamatan kerja tim bedah ruang operasi sangat penting,
karena tindakan tim dapat menimbulkan risiko terhadap tim bedah dan pasien.
Banyak penelitian yang menunjukan rendahnya kepatuhan terhadap penggunaan
APD. Penggunaan APD yang wajib dipakai selama berada diruang operasi, yang
tujuannya tidak hanya untuk perlindungan petugas itu sendiri tapi juga untuk
keselamatan pasien (Kusumanto, Arya 2018)

B. Rumusan Masalah
Bagaimana cara penggunaan APD didalam ruang operasi?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari alat perlindung diri
2. Mengetahui jenis APD dan Pelaksanaan Tindakan Teknik Memakai
3. Mengetahui penggunaan APD di ruang operasi

4
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Alat pelindungan diri (APD)


Alat perlidung diri (APD) merupakan suatu peralatan khusus yang dikenakan
oleh seseorang untuk melindungi dirinya dari material infeksius. Pelaksanaan
program penggunaan APD bertujuan untuk meningkatkan keamanan diri di
lingkungan pelayanan kesehatan melalui APD bertujuan untuk meningkatkan
keamanan diri dilingkungan pelayanan kesehatan melalui penggunaan APD yang
tepat. selain itu juga bertujuan untuk memberikan informasi mengenai cara
pemilihan dan penggunaan APD di pelayanan kesehatan, serta memberikan
pelatihan bagaimana cara memakai dan melepaskan APD secara aman.
(Suryawati, Betty 2019)
B. Jenis APD
Jenis APD meliputi : ( Suryawati, Betty 2019)
a. Sarung tangan ( untuk melindungi kedua tangan)
b. Gaun/apron ( untuk melindungi kulit dan pakaian)
c. Jubah operasi ( untuk melindungi kulit dan pakaian saat melakukan
pembedahan didalam ruang operasi )
d. masker atau respirator ( untuk melindungi mulut atau hidung ). Respirator
digunakan khusus untuk melidungi dari agen penyebab infeksi airbone
disease
e. Kaca mata goggles ( untuk melindungi mata)
f. Pelindung wajah ( face shields ) untuk melindungi wajah, hidung dan mata
C. Prinsip peenggunaan APD
Prinsip penggunaan APD yaitu : ( Suryawati, Betty 2019)

5
a. Kenakan sebelum kontak dengan pasien, pada umum nya dikenakan sebelem
memasuki sebelum memasuki ruang perawat pasien
b. kenakan APD dengan hati hati sehinga APD tersebut tidak menjadi media
transimi infeksi
c. Lepas dan buang APD dengan hati hati. lepas sesegera mungkin setelah
keluar dari ruang perawatan. Respirator dilepas diluar ruangan
d. Sesegera mungkin lakukan hand hygiene

D. Cara menggunakan APD


a. Sarung tangan
Sarung tangan terbuat dari vinyl, latex, nitrile atau bahan lain. Jenisnya ada
yang dikemas dalam kondisi steril namun ada juga yang dikemas dalam
konsidi non steril. Sarung tangan ada yang hanya bisa digunakan sekali pakai
dan ada juga yang dapat dipakai ulang. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat
mengenakan sarung tangan : ( Suryawati, Betty 2019)
1. Saat bekerja harus dimulai dari area yang paling bersih menuju ke area
yang paling kotor.
2. Batasi menyentuh yang tidak perlu. Hal ini penting untuk melindungi diri
kita, orang lain dan lingkungan (jangan menyentuh wajah atau merapikan
APD dengan sarung tangan yang sudah terkontaminasi, jangan
menyentuh permukaan lingkungan kecuali memang diperlukan saat
melakukan perawatan pasien).
3. Sarung tangan harus diganti apabila sudah tampak sangat kotor atau
apabila akan berpindah ke pasien yang lain.
4. Jangan pernah mencuci ulang sarung tangan sekali pakai.
b. Gaun atau apron
Gaun atau apron ada yang hanya sekali pakai namun ada juga yang dapat
dipakai ulang. Pada prinsipnya gaun atau apron harus dapat melindungi dari
penetrasi cairan. ( Suryawati, Betty 2019)

6
c. Jubah operasi
Selalu dikemas dalam kondisi steril. Hanya digunakan pada saat akan
melakukan tindakan pembedahan di dalam ruang operasi dan dikenakan
dengan cara tertentu guna menjaga sterilitas jubah operasi. ( Suryawati, Betty
2019)
d. Pelindung wajah
1. Masker : melindungi hidung dan mulut. Harus menutup dengan sempurna
seluruh hidung dan mulut untuk mencegah penetrasi cairan.
2. Kaca mata goggles : melindungi mata. Harus menutup dengan sempurna
seluruh area sekitar mata. Kaca mata goggle tidak dapat digantikan oleh
kaca mata biasa.
3. Face shields : melindungi wajah, hidung, mulut dan mata. Harus
mencakup dahi hingga bawah dagu dan melindungi area tepi wajah. d.
Pelindung saluran nafas
4. Bertujuan untuk melindungi saluran nafas dari inhalasi droplet dan
aerosol (misal Mycobacterium tuberculosis).
5. Jenis APD yang dapat digunakan sebagai pelindung saluran nafas :
Particulate respirators, Half- or full-face elastomeric respirators, Powere
air purifying respirators (PAPR).

E. Penggunaan APD sebelum pembedahan di dalam ruang operasi


1. Prosedur aseptik di ruang operasi
Dalam pembedahan prosedur aseptik meliputi tindakan sebelum, saat maupun
sesudah tindakan bedah, yaitu :
1. Pemakaian masker dan penutup kepala.
2. Mencuci tangan.
3. Pemakaian jubah operasi.

7
4. Pemakaian sarung tangan
5. Persiapan penderita.
6. Memelihara sterilisitas medan operasi.
7. Menggunakan teknik operasi aman.
8. Sterilisitas dari ruang operasi minor dan alat operasi.
2. Pemakaian masker dan penutup kepala
a. Masker digunakan oleh operator untuk menghindari terjadinya penyebaran
bakteri dari operator kepada penderita pada saat operator berbicara, bersin,
batuk atau saat bernafas. Masker juga akan melindungi operator dari
percikan darah dari penderita yang mungkin terjadi dan masuk ke dalam
mulut operator.
b. Penutup kepala digunakan untuk mencegah kotoran atau bakteri dari kepala
operator mengkontaminasi medan operasi.
3. Mencuci tangan
Mencuci tangan secara steril ( suci hama), khususnya bila akan membantu
tindakan pembedahan.
1. kran air mengalir yang mempunyai tangkai panjang atau khusus
2. sikat steril dalam tempatnya
3. alkohol 70% dalam tempatnya
4. sabun
Tujuan : Mencegah terjadinya infeksi silang dan mencegah kebersihan
perseorang

4. Pemakaian jubah operasi


a. Dengan satu tangan ambil gown ( gwon terlipat) secara hati hati, hanya
menyentuh lapisan paling luar
b. Pegang gown, cegah jangan sampai gwon menyentuh tubuh dan eda tak steril
c. Tarik lengan bagian dalam dan buka gown dengan lubang lengan menghadap
tubuh kita

8
d. masukkan lengan pada lengan gown
e. Dengan bantuan asisten masukkan lengan lebih dalam pada lengan gown.
Perhatikan jangan sampai ujung jari menyentuh bagian luar ujung gown
f. Asisten akan membantu merapikan gown. Perhatikan bahwa asisten hanya
boleh menyentuh permukaan bagian dalam gown
5. Pemakaian sarung tangan
a. Untuk semua prosedur tindakan operator mengenakan sarung tangan steril.
Memakai dan melepas sarung tangan harus dilakukan secara benar. Sarung
tangan diganti apabila tangan menyentuh bagian luar dari sarung tangan, bila
sarung tangan menyentuh benda yang tidak steril, bila sarung tangan bocor,
sobek atau tertusuk.
b. Sarung tangan biasanya telah dibungkus dan ditata dengan baik agar dapat
dipakai tanpa mengotori bagian luarnya. Sarung tangan pertama harus dipasang
dengan memegang lipatannya saja, sedangkan sarung tangan kedua harus
dipegang dengan menggunakan sarung tangan pertama. Pada sarung tangan
yang terbungkus, bungkus luarnya tidak steril, sedangkan bungkus dalamnya
steril, sehingga bila anda akan membuka sendiri kantong sarung tangan anda,
maka lakukan sebelum mencuci tangan.
6. Persiapan penderita
Persiapan yang baik dari penderita dengan menggunakan zat antiseptik secara
bermakna akan mengurangi jumlah mikrorganisme pada kulit penderita.
Seluruh daerah operasi harus dibersihkan seluruhnya. Bila menjumpai penderita
dengan kulit yang berambut tidak direkomendasikan untuk mencukur rambut
dengan shaver karena goresan dan luka pada kulit dapat menjadi tempat
pertumbuhan bakteri.Lebih disarankan untuk menggunting pendek rambutnya
menggunakan clipper. Penelitian menunjukan bahwa kulit yang tidak dicukur
mempunyai risiko infeksi setelah operasi yang lebih kecil. Tetapi bila harus
dicukur, lakukan dengan menggunakan air dan sabun antiseptik atau secara

9
kering. Lakukan pencukuran dengan clipper sesaat sebelum dilakukan tindakan.
Cara melakukan antiseptik pada kulit penderita adalah :
a. Setelah kulit dibersihkan dengan air dan sabun, operator menggosok kulit
medan operasi menggunakan kasa atau kapas yang dibasahi cairan antiseptik
dan dijepit dangan klem kasa.
b. Kasa yang telah dibasahi antiseptik diusapkan secara lembut dengan arah
sirkuler, dimulai dari tangah medan operasi melingkar ke arah luar. Jangan
menggunakan alkohol untuk mencuci mukosa.
7. Memelihara sterilitas medan operasi
Sterilitas medan operasi dilakukan dengan cara memasang duk steril berlubang
pada daerah operasi dan melapisi meja yang digunakan untuk meletakkan alat-
alat yang akan digunakan untuk operasi dengan duk steril
a. Hanya benda-benda steril yang boleh berada disekitar medan operasi
b. Perhatikan jangan sampai mengotori alat operasi pada saat membuka dari
bungkusan steril.
c. Ganti alat yang terkontaminasi.
d. Jangan tempatkan medan steril dekat dangan pintu atau jendela.
e. Bila anda ragu masih steril atau telah terkontaminasi, anggaplah sudah
terkontaminasi
8. Menggunakan teknik operasi yang aman
Menggunakan teknik operasi yang halus, mengendalikan perdarahan dengan
baik dan memperlakukan jaringan dengan baik, akan dapat mengurangi risiko
infeksi pasca operasi, karena bakteri akan mudah menyerang setelah perlakuan
yang kasar dan berlebihan pada jaringan dan perdarahan yang tidak terkontrol.
9. Menekan jumlah mikroorganisme
Dengan membatasi jumlah orang di dalam ruang tindakan akan menurunkan
risiko infeksi.
a. Tutup pintu.

10
b. Batasi orang yang masuk dalam ruang operasi. Yang diijinkan masuk
hanya
personil yang berkepentingan dalam prosedur ini.
c. Setiap personil yang masuk harus mengenakan penutup kepala, alas kaki,
masker, dan baju bersih.
d. Ruang ditutup mencegah debu dan serangga
e. Bersihkan lantai, alat-alat, troli, meja yang mungkin terkena darah atau
cairan
tubuh dengan disinfektan setelah mengerjakan suatu tindakan.
f. Memakai AC bila memungkinkan.

F. Pelaksanaan Tindakan Teknik Memakai


1. Perawat sudah menggunakan baju operasi
2. Lepaskan semua perhiasan dari jari dan pergelangan tangan
3. Siapkan sikat pada tempat cuci tangan
4. Basahi tangan dan lengan , tuangkan surgical detergent ke telapak tangan.
5. Gosok lengan dengan sabun sampai kurang lebih 3cm di atas siku.
6. Bilas tangan dan lengan dengan air mengalir.
7. Bersihkan jari-jari, sela jari, dan kuku, bilas dengan air mengalir
8. Sikat ujung jari tangan dan kuku.
9. Sabuni sela jari , punggung tangan, dan jari,gosok masing-masing permukaan
10. Beri sabun dan sikat lengan
11. Bilas tangan dan biarkan air mengalir kebawah melalui siku ,sebelum
memasuki ruang operasi
12. Ambil handuk steril dengan hati-hati dan jaga jarak dengan meja.Jangan
sampai handuk menyentuh bahan yg tidak steril.Pertahankan tangan dan
lengan lebih tinggi dari pada siku dan jauhkan dari badan.
13. Keringkan tangan dengan handuk steril dari ujung jari ke arah
siku,menggunakan satu sisi handuk untuk setiap tangan.

11
14. Dengan satu tangan mengambil jubah operasi (gown terlipat) dan hanya
menyentuh lapisan paling luar
15. Memegang gown tanpa gown menyentuh tubuh dan benda lain yang tak steril
16. Masukkan kedua lengan pada lengan gown
17. (dengan bantuan asisten ) Ujung jari tidak menyentuh bagian luar bagian
gown
18. (Asisten akan membantu merapikan gown).Perhatikan bahwa asisten hanya
boleh menyentuh permukaan bagian luar ujung gown.
19. Buka bagian dalam package yang berisi sarung tangan dan ambil satu dengan
tangan yang tertutup gown.
20. Letakkan sarung tanganpada lengan jubah yang berlawanan, dengan arah
sarung tangan ke arah lengan
21. Letakkan ujung sarung tangan dekat dengan ujung lengan gown.Ambil
dengan ibu jari dan jari telunjuk.
22. Saat memegang ujung sarung tangan dengan satu tangan, ambil sarung
tangan dengan tangan yang lain.Cegah agar tudak tersentuh tangan yang
telanjang pada saat melakukannya.
23. dengan tangan yang tertutup lengan gown tarik kedua pangkal sarung tangan
dan ujung gown ditarik kearah lengan,perbaiki dan rapikan .
24. Tidak ada permukaan kulit yang menyentuh permukaan luar dari sarung
tangan.Cek apakah ujung lengan gown sudah rapi dan tertutup semua oleh
sarung tangan.

G. Teknik Melepas
1. Cuci sarung tangan terlebih dahulu dalam cairan deinfektan untuk
menghilangkan darah,cairan ,dan kuman.
2. Lepaskan gown dengan memegang bagian luar gown.
3. Lalu gulung gown dan letakkan gown di tempat yang telah disediakan.

12
4. Pegang dekat pangkal sarung tangan, tarik sarung tangan ke
distal.Pertahankan sarung tangan tetap terpasang pada ujung jari untuk
membuka sarung tangan sebelah.
5. Pegang sarung tangan kedua dekat pangkal sarung tangan.Tarik bagian luar
sarung tangan dengan tangan yang lain yang masih dengan sarung tangan
"rubber to rubber".Jangan menyentuh bagian luar sarung tangan.
6. Lepas kedua sarung tangan dengan memegang bagian dalam sarung
tangan.Buang sarung tangan pada tempat yang disediakan.
7. Cucilah tangan setelah melepas sarung tangan untuk menghindari
kemungkinan terkontaminasi.
8. Lepaskan masker

13
BAB lll

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Alat perlidung diri (APD) merupakan suatu peralatan khusus yang dikenakan
oleh seseorang untuk melindungi dirinya dari material infeksius. APD bertujuan
untuk meningkatkan keamanan diri di lingkungan pelayanan kesehatan
Jenis APD meliputi :
a. Sarung tangan
b. Gaun/apron
c. Jubah operasi
d. masker atau respirator
e. Kaca mata goggles
f. Pelindung wajah

B. SARAN
1. Perlunya peningkatan pengawasan terhadap penggunaan APD bagi tenaga
kerja
2. Perlunya peningkatan pengawasan terhadap kondisi APD sehingga menjaga
terhindar dari bermacam penyakit
3. Sebisa mungkin dapat menggunakan APD dengan baik dan benar

14
DAFTAR PUSTAKA
Kusmanto,Arya. 2018. Penggunaan Alat Pelindung Diri. Ditelusuri 16 januari 2022
Https://ejournal.stikesadvaita.ac.id
Suryawati, Betty. 2019. Alat Pelindung Diri. Ditelusuri 11 Januari 2022
Https://skillslab.fk.uns.ac.id

15

Anda mungkin juga menyukai