Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

OLEH :
NAMA : I MADE AGUS WIANTARA
NIM : C1121059
KELAS :2B

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES BINA USADA BALI
TAHUN AJARAN
2021/2022
KONSEP APD

A. Definisi APD
Alat Pelindung Diri (APD) untuk kesehatan adalah seperangkat alat untuk
melindungi penggunanya dari bahaya medis atau penyakit tertentu seperti
infeksi yang disebabkan oleh virus atau bakteri. Jika fungsi alat pelindung
diri digunakan dengan benar maka dapat mencegah virus atau bakteri
penyebab penyakit masuk ke tubuh manusia melalui mulut, hidung, mata
atau kulit. Alat pelindung diri biasanya termasuk sarung tangan sekali pakai,
masker medis atau bedah dan pakaian medis sekali pakai.
B. Tujuan Menggunakan APD
Maksud pemakaian alat pelindung diri bagi petugas kesehatan yaitu
membuat perlindungan tenaga kesehatan dari bahaya akibat kerja,
terwujudnya perasaan aman dan terlindung bagi tenaga kerja beberapa dapat
tingkatkan motivasi utuk yang berprestasi dan pelihara dan tingkatkan
derajat kesehatan dan keselamatan kerja.
C. Perundang – undang yang mengatur APD
Penggunaan APD diatur pada pasal 14 Undang-undang Nomor 1 Tahun
1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja yaitu Bab VII pasal 12 ayat
b dan c, Bab 9 pasal 13, dan Bab X pasal 14 ayat c, yang mana setiap
perusahaan harus menyediakan APD gratis untuk setiap pekerjanya,
sehingga secara otomatis APD wajib dikenakan oleh setiap pekerja dari
perusahaan tersebut. Selain itu, beberapa Peraturan Pemerintah atau
Undang-Undang lainnya yang mengatur mengenai APD, yaitu :
1. Instruksi Menteri Tenaga Kerja NO.INS.02/M/BW/BK/1984 tentang
Pengesahan Alat Pelindung Diri.
2. Surat Edaran Dirjen Biawas No.SE/06/BW/1997 tentang Pendaftaran
Alat Pelindung Diri.
D. Syarat Alat Pelindung Diri (APD)
Penyediaan APD bertujuan untuk melindungi seluruh pekerja bukan hanya
secara individu. Syarat APD menurut Silaban (2015) meliputi;
a. Dapat melindungi pekerja dari risiko kerja
b. Nyaman dikenakan, tidak berat.
c. Fleksibel
d. Model menarik.
e. Awet.
f. Aman digunakan.
g. Sesuai standar APD.
h. Tidak mengganggu gerakan dan sensori pengguna.
i. Mudah dirawat (suku cadang mudah diperoleh)
E. Jenis-jenis APD
Menurut Uhud dkk (2008), jenis-jenis APD sebagai berikut:
1. Pakaian pelindung dari paparan pestisida, diantaranya:
1) Baju lengan panjang dengan sedikit atau tidak ada lipatan dan
kerah yang dapat menutup leher.
2) Celana panjang tanpa lipatan untuk menghindari pestisida
tertampung pada celana.
3) Pakaian panjang terusan yang menutup tubuh secara utuh.
2. Alat pelindung tangan, sangat penting digunakan selama kerja karena
sebagian besar risiko kerja terjadi pada tangan terutama pada pekerjaan
yang memang memiliki risiko besar terjadinya luka tangan, baik berupa
goresan, tetesan bahan kimia seperti pestisida konsentrasi tinggi. Syarat
sarung tangan untuk penyemprotan pestisida yaitu:
• Panjang sampai menutup pergelangan tangan.
• Tidak terbuat dari kulit karena sulit dibersihkan
• Harus menutupi bagian bawah lengan baju untuk menghindari
masuknya pestisida ke dalam sarung tangan.
• Nyaman dipakai meskipun di kondisi terik matahari.
3. Alat pelindung kaki (sepatu boot) harus dipakai untuk tenaga kerja di
bagian penyemprotan pestisida debu atau residual. Boot ini harus tahan
bocor dan terbuat dari bahan isolator listrik, tidak licin dan tahan bahan
kimia.
4. Alat Pelindung wajah yang transparan dan tahan panas atau api, ringan
dan tidak mudah menyerap pestisida. Hal ini berfungsi untuk
melindungi wajah dari paparan pestisida. Masker jenis ini sebaiknya
juga berbahan anti air dan dapat melindungi organ pernapasan dari
pestisida namun tidak mengganggu pernapasan
5. Alat pelindung kepala (topi), berfungsi untuk menghindari racun masuk
melalui kulit kepala. Adapun syaratnya yaitu:
• Terbuat dari bahan anti cairan, bukan kulit atau kain.
• Berpinggiran tebal agar dapat menutup tengkuk, mulut, mata, dan
muka.
F. Cara Memakai APD
Pada prinsipnya ada beberapa hal yang wajib diperhatikan ketika
menggunakan sampai melepas APD yaitu menggunakan baju kerja (scrub
suit), melakukan cuci tangan (hand hygiene) sebelum dan sesudah
menggunakan APD, melalukan kebersihan tangan setiap melepas ITEM
APD, dan mandi usai menggunakan APD.
1. Ganti baju dengan baju kerja
2. Kenakan sepatu pelindung
3. Pakai gown/jubah bersih
4. Gunakan masker bedah atau N95
5. Pasang goggles
6. Pasang pelindung kepala, bila perlu gunakan face shield
7. Pasang sarung tangan
G. Cara Melepas APD
1. Buka sarung tangan
2. buka gown atau jubah atau hazmat suit
3. Lepas pelindung kepala dan face shield
4. Buka kacamat goggles
5. Lepas pelindung sepatu atau sepatu boots
6. Buka masker bedah atay N95
7. Buka sarung tangan
DAFTAR PUSTAKA

Oktaviani, H. (2021). _Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kesehatan Atas


Kurangnya Alat Pelindung Diri (APD) Dalam Tindakan Penanganan
Pasien COVID-19 di Rumah Sakit" X" dikaitkan Dengan Undang-Undang
Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan _(Doctoral dissertation,
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PASUNDAN). Dari
http://repository.unpas.ac.id/52580/3/G.BAB%20II.pdf

Situmorang, B., & Septiani, E. (2021). FAKTOR-FAKTOR YANG


MEMPENGARUHI PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG
DIRI (APD) PADA PEKERJA SEKTOR PERTANIAN: A SYSTEMATIC
REVIEW. Dari
https://repository.unja.ac.id/24143/1/FULL%20SKRIPSI%20ELSADAY
%20SEPTIANI%20BR%20SITUMORANG.pdf

Anda mungkin juga menyukai