Pelindung barrier disebut juga alat pelindung diri/APD.
Alat pelindung diri ( APD ) terdiri dari sarung tangan, masker, alat pelindung mata ( pelindung wajah dan kaca mata ), topi, gaun, apron dan pelindung lainnya. Kriteria APD : 1. Hazard telah diidentifikasi 2. APD yang dipakai sesuai dengan hazard yang dituju 3. Adanya bukti bahwa APD dipatuhi penggunaannya Dasar Hukum : 1. Permenakertrans No. per. 01/Men/1981 pasal 4 ayat ( 3) 2. Permenakerstrans No. Per. 03/Men/1982 pasal 2 3. Keputusan menteri kesehatan republik indonesia Nomor : 382/menkes/sk/iii/2007 4. Undang-Undang No. 1 tahun 1970 : a. Pasal 3 ayat 1 butir f b. Pasal 9 ayat 1 butir c c. Pasal 12 butir b d. Pasal 14 butir c 5. Permenakertrans No. Per. 01/MEN/1981 Pasal 4 ayat 3 6. Permenakertrans No. Per. 03/MEN/1982 Pasal 2 butir 1 7. Permenakertrans No. Per. 03/MEN/1986 Pasal 2 ayat 2 Jenis-Jenis APD dan penggunaannya 1. A.P. Kepala 2. A.P. Muka dan Mata 3. A.P. Telinga 4. A.P. Pernafasan 5. A.P. Tangan 6. A.P. Kaki 7. Pakaian pelindung 8. Safety Belt Pedoman Umum Alat Pelindung Diri : 1. Tangan harus selalu bersih meskipun pakai APD 2. Lepas dan ganti bila perlu segala perlengkapan APD yang dapat digunakan kembali yang sudah rusak atau sobek setelah tahu APD tidak berfungsi optimal 3. Lepaskan semua APD sesegera mungkin setelah selesai memberikan pelayanan dan hindari kontaminasi : a. Lingkungan diluar ruang isolasi b. Pada pasien atau pekerja lain c. Diri sendiri 4. Buanglah semua perlengkapan APD dengan hati-hati dan segera membersihkan tangan Syarat - Syarat APD : 1. Enak dipakai 2. Tidak mengganggu kerja 3. Memberikan perlindungan efektif sesuai dengan jenis bahaya ditempat kerja Jenis-Jenis Alat Pelindung Diri : 1. Sarung Tangan : melindungi tangan dari bahan yang dapat menularkan penyakit dan melindungi pasien dari mikroorganisme yang berada ditangan petugas kesehatan Jenis-jenis sarung tangan : a. Sarung tangan bersih b. Sarung tangan steril c. Sarung tangan rumah tangga Pelindung tangan dan lengan Sarung tangan yang paling baik adalah : a. Menutup lengan atas b. Sarung tangan sesuai ukuran tangan c. Tahan terhadap zat kimia berbahaya d. Bagian bawah dilipat jika menyemprot keatas 2. Masker a. Masker harus cukup besar untuk menutupi hidung, bagian bawah dagu dan rambut pada bagian wajah. b. Masker dipakai untuk menahan cipratan yang keluar sewaktu petugas kesehatan/bedah berbicara, batuk/bersin serta untuk mencegah percikan darah atau cairan tubuh lainnya memasuki hidung atau mulut petugas kesehatan. c. Masker yang ada terbuat dari bahan katun ringan, kertas dan kain sintetik yang beberapa diantaranya tahan cairan. d. Masker yang dibuat dari katun atau kertas sangat nyaman tidak dapat menahan cairan atau efektif sebagai filter. Ketika melepas masker pegang bagian talinya karna bagian tengah masker adalah bagian yang paling banyak terkontaminasi. e. Jika melakukan kegiatan Cleaning & Desinfection harus memakai : i. Masker ( N95 melindungi dari Flu Burung ) ii. Pelindung Mata iii. Boot karet iv. Sarung tangan v. Celana panjang dan Apron 3. Alat Pelindung Mata Melindungi petugas dari percikan darah atau cairan tubuh lain dengan cara melindungi mata. Pelindung mata mencakup kacamata (goggles) plastik bening, kacamata pengaman, pelindung wajah dan visor. 4. Topi Digunakan untuk menutup rambut dan kulit kepala sehingga serpihan kulit dan rambut tidak masuk kedalam luka selama pembedahan. Tujuan utama dari topi adalah melindungi pemakaianya dari darah atau cairan tubuh yang terpercik atau menyemprot. 5. Gaun Pelindung Digunakan untuk menutupi atau mengganti pakaian biasa atau seragam lain, pada saat merawat pasien yang diketahui atau dicurigai menderita penyakit menular melalui droplet/airborne. 6. Apron Yang terbuat dari karet plastik, merupakan penghalang tahan air untuk sepanjang bagian depan tubuh petugas kesehatan. 7. Pelindung Kaki Digunakan untuk melindungi kaki dari cedera akibat benda tajam atau benda berat yang mungkin jatuh secara tidak sengaja keatas kaki. Faktor-faktor penting yang harus diperhatikan pada pemakaian APD : 1. Kenakan APD sebelum kontak dengan pasien, umumnya sebelum memasuki ruangan. 2. Gunakan dengan hati-hati jangan menyebarkan kontaminasi 3. Lepaskan dan buang secara hati-hati ke tempat limbah infeksius yang telah disediakan diruang ganti khusus, lepas masker diluar ruangan. 4. Segera lakukan pembersihan tangan dengan langkah-langkah membersihkan tangan sesuai pedoman. Cara mengenakan APD : 1. Kenakan baju kerja sebagai lapisan pertama pakaian pelindung 2. Kenakan pelindung kaki 3. Kenakan sepasang sarung tangan pertama 4. Kenakan gaun luar 5. Kenakan celemek plastik 6. Kenakan sepasang sarung tangan kedua 7. Kenakan masker 8. Kenakan penutup kepala 9. Kenakan pelindung mata Prinsip-prinsip PPI yang perlu diperhatikan pada pemakaian APD : 1. Gaun Pelindung a. Tutupi badan sepenuhnya dari leher hingga lutut, lengan hingga bagian pergelangan tangan dan selubungkan ke belakang punggung. b. Ikat di bagian belakang leher dan pinggang 2. Masker a. Eratkan tali pada bagian tengah kepala dan leher b. Paskan klip hidung dari logam fleksibel pada batang hidung c. Paskan dengan erat pada wajah dan dibawah dagu sehingga melekat dengan baik. d. Periksa ulang pengepasan masker 3. Kaca mata atau pelindung wajah Pasang pada wajah dan mata dan sesuaikan agar pas 4. Sarung tangan Tarik hingga menutupi bagian pergelangan tangan gaun isolasi Langkah-langkah melepaskan APD pada perawatan Ruang isolasi kontak dan Airborne adalah sebagai berikut : 1. Disinfeksi sepasang sarung tangan bagian luar 2. Disinfeksi celemek dan pelindung kaki 3. Lepaskan sepasang sarung tangan bagian luar 4. Lepaskan celemek 5. Lepaskan gaun bagian luar 6. Disinfeksi tangan yang mengenakan sarung tangan 7. Lepaskan pelindung mata 8. Lepaskan penutup kepala 9. Lepaskan masker 10. Lepaskan pelindung kaki 11. Lepaskan sepasang sarung tangan bagian dalam 12. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih. Urutan Memakai APD : Urutan Melepas APD : 1. Sepatu 1.Sarung tangan 2. Apron 2. Apron 3. Masker 3. Topi 4. Topi 4. Masker 5. Sarung tangan 5. Sepatu