Anda di halaman 1dari 9

Jenis - Jenis APD Serta Cara Penggunaannya

11 Juni 2020

Jenis - Jenis APD Serta Cara Penggunaannya | Hafira Skin Care

Hafiraskincare.com, Surabaya Alat pelindung diri atau lebih dikenal dengan APD sangat
dibutuhkan tenaga medis terutama dalam menghadapi wabah virus corona saat ini. Tidak
sembarangan APD bisa dipakai oleh tenaga medis karena ada tingkatan penggunaan yang
harus disesuaikan dengan tempat layanan kesehatan, provesi, dan aktivitas tenaga medis.

APD dirancang untuk jadi penghalang terhadap penetrasi zat partikel bebas, cair, atau udara
dan melindungi penggunanya terhadap penyebaran infeksi. Pemakaian APD yang baik jadi
penghalang terhadap infeksi yang dihasilkan oleh virus dan bakteri.

Sekretari Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan drg.
Arianti Anaya, MKM mengatakan untuk penentuan jenis APD yang digunakan pada penanganan
Covid-19 didasari oleh tempat layanan kesehatan, profesi, dan aktivitas tenaga medis.

Ketahui Berbagai Jenis Alat Pelindung Diri (APD)


Pemilihan APD untuk mencegah infeksi virus Corona tidak bisa dilakukan sembarangan. APD
yang ideal untuk mencegah dan melindungi tubuh dari paparan virus Corona memiliki kriteria
tertentu, yakni:

 Mampu melindungi tubuh dari percikan dahak yang mengandung virus Corona
 Tidak mudah rusak
 Ringan dan tidak membatasi gerak atau menimbulkan rasa tidak nyaman
 Mudah dibersihkan
Berikut ini adalah beberapa jenis yang umumnya digunakan para tenaga medis dalam
menangani ODP (orang dalam pemantauan), PDP (pasien dalam pengawasan),
pasien suspect (terduga positif), maupun sudah terbukti positif COVID-19:

1. Masker

Ada 2 jenis masker yang umumnya digunakan sebagai APD dalam penanganan pasien COVID-
19 atau orang yang dicurigai terinfeksi virus Corona, yaitu masker bedah dan masker N95.

Masker bedah merupakan masker penutup wajah yang terdiri dari 3 lapisan bahan yang
digunakan sekali pakai. Masker ini dinilai efektif untuk mencegah masuknya virus Corona melalui
mulut atau hidung, ketika ada percikan ludah penderita COVID-19 saat ia batuk, bersin, atau
bicara.

Masker yang lebih efektif untuk mencegah virus Corona adalah masker N95. Masker ini terbuat
dari bahan polyurethane dan polypropylene yang mampu menyaring hampir 95% partikel
berukuran kecil. Masker N95 memiliki bentuk yang dapat menutup area mulut dan hidung
dengan lebih rapat, bila ukurannya sesuai.

Namun, perlu Anda ketahui bahwa masker N95 hanya diperuntukkan bagi tenaga medis yang
sedang menangani pasien dengan penyakit menular tertentu, termasuk pasien COVID-19.

Untuk mengurangi risiko penularan dan mencegah penularan kepada orang lain, pemerintah
menyarankan masyarakat yang bukan tenaga medis untuk menggunakan masker kain.

2. Pelindung mata

Pelindung mata atau google terbuat dari bahan plastik transparan yang berfungsi untuk
melindungi mata dari paparan virus yang dapat masuk ke dalam tubuh melalui mata. Alat
pelindung ini harus pas menutupi area mata, serta tidak mudah berkabut atau mengganggu
penglihatan.

3. Pelindung wajah

Sama halnya dengan pelindung mata, pelindung wajah juga terbuat dari bahan plastik jernih dan
transparan. Jenis APD ini dapat menutupi seluruh area wajah, mulai dari dahi hingga dagu.

Bersama masker dan pelindung mata, pelindung wajah mampu melindungi area wajah dari
percikan air liur atau dahak saat pasien COVID-19 batuk atau bersin.

4. Gaun medis

Gaun medis digunakan untuk melindungi lengan dan area tubuh dari paparan virus selama
tenaga medis melakukan prosedur penanganan dan perawatan pasien.

Berdasarkan penggunaannya, terdapat dua jenis gaun medis, yaitu gaun sekali pakai dan gaun
yang bisa dipakai ulang. Gaun sekali pakai adalah gaun yang dirancang untuk dibuang setelah
satu kali pakai. Jenis gaun ini terbuat dari bahan serat sintetis, seperti polypropylene, poliester,
dan polyethylene, yang dikombinasikan dengan plastik.

Sedangkan gaun yang bisa dipakai ulang adalah gaun yang dapat digunakan lagi setelah dicuci
atau dibersihkan. Pemakaiannya bisa hingga maksimal 50 kali, selama gaun tidak robek atau
rusak. Gaun ini terbuat dari bahan katun atau poliester, atau kombinasi keduanya.
Gaun medis juga perlu dilengkapi dengan celemek atau apron untuk melapisi bagian luar gaun.
Apron tersebut umumnya terbuat dari plastik yang tahan terhadap disinfektan.

5. Sarung tangan medis

Sarung tangan medis digunakan untuk melindungi tangan para petugas medis dari cairan tubuh
pasien selama merawat pasien COVID-19. Sarung tangan ini idealnya tidak mudah sobek, aman
digunakan, dan ukurannya pas di tangan.

Sarung tangan yang sesuai standar penanganan COVID-19 harus terbuat bahan lateks atau
karet, polyvynil chloride (PVC), nitrile, dan polyurethane.

6. Penutup kepala

Penutup kepala berfungsi untuk melindungi kepala dan rambut para petugas medis dari percikan
air liur atau dahak pasien selama mereka merawat atau memeriksa pasien. Penutup kepala
harus terbuat dari bahan yang dapat menahan cairan, tidak mudah robek, dan ukurannya pas di
kepala. Jenis APD ini umumnya bersifat sekali pakai.

7. Sepatu pelindung

Sepatu pelindung digunakan untuk melindungi bagian kaki petugas medis dari paparan cairan
tubuh pasien COVID-19. Sepatu pelindung umumnya terbuat dari karet atau kain yang tahan air
dan harus menutup seluruh kaki hingga betis.

Didalam jenis pelindung diri diatas juga dikategorikan Level 1, Level 2, dan Level 3 

Berikut ini ada beberapa level tingkatan APD yaitu :


APD (Alat Pelindung Diri) Level 1
terdiri dari :
Penutup Kepala, Goggles, Masker Surgikal, Handschoen, Baju Kerja  Alas Kaki

- Tenaga kesehatan di triage sebelum pemeriksaan


- Tenaga kesehatan di ruang poli umum
APD (Alat Pelindung Diri) Level 2
terdiri dari :
Penutup Kepala, Goggles, Masker N95, Face Shield, Handschoen, Baju Kerja  Alas Kaki

- Fever clinic/triage Covid-19 


- Ruang isolasi (termasuk ruang isolasi ICU) 
- Pemeriksaan imaging pasien suspek atau yang sudah terkonfirmasi
APD (Alat Pelindung Diri) Level 3
terdiri dari :
Cover All Jumpsuits, Masker N95/Respirator Mask, Face Shield, Handschoen, Boots

- Intubasi, trakeotomi, bronkoskopi, endoskopi, gastrointestinal pada pasien suspek atau yang
sudah terkonfirmasi
- Tindakan operatif atau otopsi pada pasien suspek atau yang sudah terkonfirmasi
- Pengambilan specimen saluran nafas untuk pemeriksaan tersangka Covid-19

- Pemeriksaan spesimen non respiratori dari pasien suspek atau yang sudah terkonfirmasi
- Pembersihan instrumen medis yang telah digunakan oleh pasien suspek atau pasien yang
sudah terkonfirmasi

Langkah Pemakaian APD
Inilah Cara Pemakaian Alat Pelindung Diri yang Benar
1. Pakai terlebih dahulu baju dan sepatu kerja khusus

2. Cuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer

3. Pakai topi bedah sekali pakai

4. Pakai masker pelindung medis (N95)

5. Pakai sarung tangan dalam

6. Pakai kacamata pelindung

7. Pakai sarung tangan karet sekali pakai

8. Pemakaian selesai

Langkah Melepas
Tata Cara Melepas Alat Pelindung Diri yang Benar

1. Ganti sarung tangan

2. Lepaskan pakaian pelindung

3. Lepaskan kacamata pelindung

4. Lepaskan masker

5. Lepaskan topi

6. Lepaskan sarung tangan

7. Pelepasan selesai

Catatan: Cuci tangan setiap melepas perlengkapan demi perlengkapan.

Prosedur Penanganan APD Bekas Pakai


Setelah selesai digunakan, APD sekali pakai maupun yang bisa dipakai ulang harus dimasukkan
ke dalam kantong plastik khusus dan dikemas secara terpisah.

Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan APD bekas pakai:

 Tidak meletakkan APD bekas pakai secara sembarangan, baik di lantai atau permukaan
benda lain, seperti meja, kursi, atau loker.
 Tidak membongkar kembali APD bekas pakai yang telah dikemas dalam plastik khusus.
 Tidak mengisi kantong plastik khusus APD bekas pakai terlalu penuh.
 Bersihkan diri atau mandi setelah menggunakan APD.

Anda mungkin juga menyukai