DEFINISI
Alat pelindung diri (APD) adalah seperangkat alat kesematan yang digunakan
oleh pekerja untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya dari kemungkinan
adanya pemaparan potensi bahaya lingkungan kerja terhadap kecelakaan dan penyakit
akibat kerja. Alat pelindung diri merupakan cara penting untuk mencegah kecelakaan
kerja. Idealnya, pendekatan yang terbaik adalah untuk menjaga lingkungan kerja yang
aman dan menghilangkan potensial bahaya. Alat hanya boleh diandalkan sebagai garis
pertahanan terakhir di tempat-tempat dimana tidak praktis untuk mengontrol bahaya
pada sumbernya.
Alat pelindung diri adalah pakaian khusus atau peralatan yang di pakai petugas
untuk memproteksi diri dari bahaya fisik, kimia, biologi/bahan infeksius.
1
BAB II
RUANG LINGKUP
2
BAB III
TATA LAKSANA
A. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Alat Pelindung Diri (APD) sebagai
berikut :
1. Alat pelindung diri adalah pakaian khusus atau peralatan khusus yang di pakai
petugas untuk memproteksi diri dari bahaya fisik, kimia, biologi/bahan infeksius.
2. APD terdiri dari sarung tangan, masker/Respirator partikular, pelindung mata
(goggle), perisai/pelindung wajah, kap penutup kepala, gaun pelindung/apron,
sendal/sepatu tertutup (sepatu boot)
3. Tujuan pemakaian alat pelindung diri (APD) adalah melindungi kulit dan
membran mukosa dari resiko pajanan darah, cairan tubuh, sekret, ekskreta, kulit
yang tidak utuh dan selaput lendir dari pasien ke petugas dan sebaliknya.
4. Indikasi penggunaan APD adalah jika melakukan tindakan yang memungkinkan
tubuh atau membran mukosa terkena atau terpercik darah atau cairan tubuh atau
kemungkinan pasien terkontaminasi dari petugas.
5. Melepas APD segera dilakukan jika sudah selesai di lakukan.
6. Tidak dibenarkan menggantung masker di leher, memakai sarung tangan sambil
menulis dan menyentuh permukaan lingkungan
3
a. Sarung tangan bedah (steril), dipakai sewaktu melakukan tindakan invasif
atau pembedahan.
b. Sarung tangan pemeriksaan (bersih), dipakai untuk melindungi petugas
pemberi pelayanan kesehatan sewaktu melakukan pemeriksaan atau
pekerjaan rutin
c. Sarung tangan rumah tangga, dipakai sewaktu memproses peralatan,
menangani bahan-bahan terkontaminasi, dan sewaktu membersihkan
permukaan yang terkontaminasi.
Umumnya sarung tangan bedah terbuat dari bahan lateks karena elastis, sensitif
dan tahan lama serta dapat disesuaikan dengan ukuran tangan. Bagi mereka yang
alergi terhadap lateks, tersedia dari bahan sintetik yang menyerupai lateks,
disebut ‘nitril’.
4
Gambar 2. Pemasangan sarung tangan
5
Kapan pemakaian sarung tangan diperlukan :
a. Ada kemungkinan kontak tangan dengan darah atau cairan tubuh lain,
membran mukosa atau kulit yang terlepas.
b. Melakukan prosedur medis yang bersifat invasif misalnya menusukkan
sesuatu kedalam pembuluh darah, seperti memasang infus.
c. Menangani bahan-bahan bekas pakai yang telah terkontaminasi atau
menyentuh permukaan yang tercemar.
d. Menerapkan Kewaspadaan Berdasarkan Penularan melalui kontak (yang
diperlukan pada kasus penyakit menular melalui kontak yang telah
diketahui atau dicurigal), yang mengharuskan petugas kesehatan
menggunakan sarung tangan bersih, tidak steril ketika memasuki ruangan
pasien.
Petugas kesehatan harus melepas sarung tangan tersebut sebelum
meninggalkan ruangan pasien clan mencuci tangandengan air dan sabun atau
dengan handrub berbasis alkohol Satu pasang sarung tangan harus digunakan
untuk setiappasien, sebagai upaya menghindari kontaminasi silang (CDC
1987).Pemakaian sepasang sarung tangan yang sama atau mencucitangan yang
masih bersarung tangan, ketika berpindah dari satu pasien ke pasien lain atau
ketika melakukan perawatan di bagiantubuh yang kotor kemudian berpindah ke
bagian tubuh yang bersih,bukan merupakan praktek yang aman. Doebbeling dan
Colleagues(1988) menemukan bakteri dalam jumlah bermakna pada tangan
petugas yang hanya mencuci tangan dalam keadaan masihmemakai sarung tangan
dan tidak mengganti sarung tangan ketikaberpindah dari satu pasien ke pasien
lain
6
Bila sarung tangan rumah tangga tidak tersedia, gunakan dug lapis sarung
tangan periksa atau sarung tangan bedah yang telahdiproses untuk memberikan
perlindungan yang cukup bagi petugaskebersihan, petugas laundry, pekarya serta
petugas yang menangani dan membuang limbah medis.
7
tindakan ini tidak akan dapat mencegahsensitisasi pada membran mukosa mata
dan hidung.
Pada sebagian besar orang yang sensitif, gejala yang munculadalah warna
merah pada kulit, hidung berair dan gatal-gatal padamata, yang mungkin berulang
atau semakin parah misalnyamenyebabkan gangguan pernafasan seperti asma.
Reaksi alergi terhadap lateks dapat muncul dalam waktu 1 bulan
pemakaian.Tetapi pada umumnya reaksi barn terjadi setelah pemakaian yanglebih
lama, sekitar 3-5 tahun, bahkan sampai 15 tahun, meskipun pada orang yang
rentan. Belem ada terapi atau desensitisasi untuk mengatasi alergi lateks, satu-
satunya pilihanadalah menghindari kontak.
1. Masker
Masker digunakan untuk melindungi wajah dan membran mukosa mulut dari
cipratan darah dan cairan tubuh dari pasien atau permukaan lingkungan udara
yang kotor dan melindungi pasien atau permukaan lingkungan udara dari petugas
pada saat batuk atau bersin. Masker yang digunakan harus menutupi hidung dan
mulut serta melakukan fit test (penekanan di bagian hidung).
Terdapat tiga jenis masker, yaitu :
a. Masker bedah, untuk tindakan bedah atau mencegah penularan melalui
droplet.
b. Masker respiratorik, untuk mencegah penularan melalui airborne.
c. Masker rumah tangga, dugunakan di bagian gizi atau dapur.
8
Gambar 4. Masker Klip pada tulang hidung
9
d. Memastikan klip hidung yang terbuat dari logam dapat disesuaikan bentuk
hidung petugas.
Fungsi alat ini akan menjadi kurang efektif dan kurang aman bila tidak menempel
erat pada wajah. Beberapa keadaan yan gdapat menimbulkan keadaan demikian,
yaitu :
a. Adanya janggut dan jambang
b. Adanya gagang kacamata
c. Ketiadaan satu atau dua gigi pada kedua sisi yang dapat mempengaruhi
perlekatan bagian wajah masker
10
Pemerikasan segel Positif
Hembuskan nafas kuat-kuat. Tekanan positif di dalam respirator berarti
tidak ada kebocoran. Bila terjadi kebocoran atur posisi dan / atau
ketegangan tali. Uji kembali kerapatan respirator. Ulangi langkah tersebut
sampai respirator benar-benar tertutup rapat
11
Gaun pelindung digunakan untuk melindungi baju petugas dari
kemungkinan paparan atau percikan darah atau cairan tubuh, sekresi atau
melindungi pasien dari paparan pakaian petugas pada tindakan steril.
Jenis-jenis gaun pelindung:
a. Gaun pelindung tidak kedap air
b. Gaun pelindung kedap air
c. Gaun steril
d. Gaun non steril
Indikasi penggunaan gaun pelindung
Tindakan atau penanganan alat yang memungkinkan pencemaran atau
kontaminasi pada pakaian petugas, seperti :
a. Membersihkan luka
b. Tindakan drainase
c. Menuangkan cairan terkontaminasi kedalam lubang pembuangan atau
WC/toilet
d. Menangani pasien perdarahan masif
e. Tindakan bedah
f. Perawatan Gigi
Segera ganti gaun atau pakaian kerja jika terkontaminasi cairan tubuh
pasien (darah).
SPO pemakaian gaun pelindung (terlampir)
12
3. Goggle dan perisai wajah
Harus terpasang dengan baik dan benar agar dapat melindungi wajah dan
mata
Tujuan pemakaian goggle dan perisai wajah :
Melindungi mata dan wajah dari percikan darah, cairan tubuh, sekresi dan
ekresi.
Indikasi :
Pada saat tindakan operasi, pertolongan persalinan dan tindakan persalinan,
tindakan perawatan gigi dan mulut, pencampuran B3 cair, pemulasaran
jenazah, penanganan linen terkontaminasi di laundry, di ruang
dekontaminasi CSSD.
4. Sepatu pelindung
Tujuan pemakaian sepatu pelindung adalah melindungi kaki petugas dari
tumpahan/percikan darah atau cairan tubuh lainnya dan mencegah dari
13
kemungkinan tusukan benda tajam atau kejatuhan alat kesehatan, sepatu
tidak boleh berlubang agar berfungsi optimal.
Jenis sepatu pelindung seperti sepatu boot atau sepatu yang menutup
seluruh permukaan kaki.
Indikasi pemakaian sepatu pelindung :
a. Penanganan pemulasaran jenazah
b. Penanganan limbah
c. Tindakan oprasi
d. Pertolongan dan tindakan persalinan
e. Penanganan linen
f. Pencucian peralatan di ruang gizi
g. Ruang dekontaminasi CSSD
5. Topi Pelindung
Tujuan pemakaian topi pelindung adalah untuk mencegah jatuhnya
microorganisme yang ada di rambut dan kulit kepala petugas terhadap alat-
alat/daerah steril atau membaran mukosa pasien dan juga sebaliknya untuk
melindungi kepala/rambut petugas dari percikan darah atau cairan tubuh
dari pasien.
Indikasi pemakaian topi pelindung:
a. Tindakan operasi
14
b. Pertolongan dan tindakan persalinan
c. Tindakan insersi CVL
d. Intubasi Trachea
e. Penghisapan lendir massive
f. Pembersihan peralatan kesehatan
15
h. Kenakan penutup kepala
i. Kenakan pelindung mata
B. Pelepasan APD
Langkah-langkah melepaskan APD adalah sebagaii berikut :
a. Lepaskan sepasang sarung tangan
b. Lakukan kebersihan tangan
c. Lepaskan apron
d. Lepaskan perisai wajah (goggle)
e. Lepaskan gaun bagian luar
f. Lepaskan penutup kepala
g. Lepaskan masker
h. Lepaskan pelindung kaki
i. Lepaskan kebersihan tangan
16
5 IGD Masker Untuk melindungi petugas
Sarung tangan steril kesehatan
Sarung tangan bersih
Apron kedap air
Sepatu pelindung
17
13 Laundry Masker Untuk melindungi petugas
Topi kesehatan
Apron kedap air
Sarung tangan rumah tangga
Sepatu pelindung
Kaca mata jika perlu
18
6 Pengisapan lendir Ya Ya Tidak Tidak Tidak
16 Memasang DC(dawer
cateter) Ya (steril) TIDAK Tidak Tidak Tidak
17 Membersihkan meja,
monitor,syringe pump di
pasien Ya TIDAK Tidak Tidak Tidak
b. Gizi
Jenis APD
N
Jenis tindakan / kegiatan Sarung
o
Tangan Masker Gaun/Celemek Topi
1 Pengolahan Makanan Ya Ya Ya Ya
2 Pemorsian Ya Ya Ya Ya
c. Laundry
N Jenis tindakan / Jenis APD
19
Sarung Masker Gaun/Celemek Kacamat Topi Sepat
o kegiatan
Tangan a u
2 Perendaman linen Ya Ya Ya Ya Ya Ya
3 Pencucian linen Ya Ya Ya Ya Ya Ya
4 Penyetrikaan dan
pelipatan Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
d. Radiologi
Jenis APD
N Jenis tindakan / kegiatan
o Sarung Tangan Masker Gaun/Apron
e. Cleaning service
Jenis APD
N
Jenis tindakan / kegiatan Gaun/
o Sarung Tangan Masker Sepatu
Celemek
f. Farmasi
Jenis APD
N
o Jenis tindakan / kegiatan Sarung Tangan Masker
20
2 Memasukan obat ke dalam capsul Ya Ya
g. Laboratorium
N Jenis APD
Jenis tindakan / kegiatan
o Sarung Tangan Masker Gaun/ Jas Lab
h. Dokter
Jenis APD
Jenis Tindakan /
No Sarung Masker Gaun/ Kacamata Topi
kegiatan
tangan celemek
21
BAB IV
DOKUMENTASI
22