Anda di halaman 1dari 26

Panduan Penggunaan APD

BAB I
DEFENISI

Alat Pelindung Diri (APD) adalah perangkat alat yang dirancang sebagai
penghalang terhadap penetrasi zat, partikel padat, cair, atau udara untuk melindungi
pemakainya dari cedera atau penyebaran infeksi atau penyakit. Barrier yang umum
digunakan masker, kacamata pelindung, pelindung wajah, gaun, apron, sarung tangan,
penutup kepala dan pelindung kaki
Tujuan Pemakaian APD adalah melindungi kulit dan membran mukosa dari
resiko pajanan darah, cairan tubuh, sekret, eksreta, kulit yang tidak utuh dan selaput
lendir dari pasien ke petugas dan sebaliknya.
Indikasi penggunaan APD adalah jika melakukan tindakan yang
memungkinkan tubuh atau membran mukosa terkena atau terpercik darah atau cairan
tubuh atau kemungkinan pasien terkontaminasi dari petugas.

1
Panduan Penggunaan APD

BAB II
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) di RSUD Sungai Dareh
meliputi seluruh unit kerja di rawat inap, rawat jalan, penunjang medis dan penunjang
non medis serta area perkantoran yang memerlukan pemakaian Alat Pelindung Diri
seperti :
1. Alat Pelindung Mata : Googles
2. Pelindung wajah : Face shield
3. Pelindung hidung dan pernafasan :
a. Masker bedah
b. Masker Respirator N95
4. Pelindung Kepala : Nurse cap, head cap
5. Alat Pelindung Badan
a. Scoth/Celemek/Apron
b. Gaun Pelindung Bedah
6. Pelindung Tangan
a. Sarung tangan steril
b. Sarung tangan bersih
c. Sarung tangan panjang (siku)
d. Sarung tangan rumah tangga
7. Pelindung Kaki
a. Sepatu Boot
b. Sepatu tertutup

2
Panduan Penggunaan APD

BAB III
TATA LAKSANA

A. STANDAR PENGGUNAAN APD DI UNIT RUMAH SAKIT


Penyakit coronavirus (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV2). Penyakit
ini ditularkan melalui manusia ke manusia dimana sebagian besar orang yang
terinfeksi (COVID-19) akan mengalami penyakit pernapasan ringan hingga sedang
dan sembuh tanpa memerlukan perawatan khusus. Pada penderita usia lanjut
dan memiliki masalah kesehatan lain seperti penyakit kardiovaskular, diabetes,
penyakit pernapasan kronis, dan kanker, dapat memperberat penyakit tersebut.
Cara terbaik untuk mencegah dan memperlambat penularan adalah dengan
edukasi tentang COVID-19, pola hidup sehat dan melakukan kebersihan tangan
secara benar, serta memakai APD sesuai indikasi.

I. Jenis Alat Pelindung Diri (APD)


Alat pelindung diri (APD) adalah perangkat alat yang dirancang sebagai
penghalang terhadap penetrasi zat, partikel padat, cair, atau udara untuk
melindungi pemakainya dari cedera atau penyebaran infeksi atau penyakit.
Apabila digunakan dengan benar, APD bertindak sebagai penghalang antara
bahan infeksius (misalnya virus dan bakteri) dan kulit, mulut, hidung, atau mata
(selaput lendir) tenaga kesehatan dan pasien.
Adapun Jenis-jenis Alat Pelindung Diri (APD) ialah :
a. Masker Bedah (Surgical/Face mask)
Masker bedah terdiri dari 3 lapisan material dari bahan non woven (tidak
di jahit), loose - fitting dan sekali pakai untuk menciptakan penghalang fisik
antara mulut dan hidung pengguna dengan kontaminan potensial di
lingkungan terdekat sehingga efektif untuk memblokir percikan (droplet) dan
tetesan dalam partikel besar.

Gambar 3.1. Masker bedah


Sumber FDA 2020
b. Masker N95
Masker N95 terbuat dari polyurethane dan polypropylene adalah alat
pelindung pernapasan yang dirancang dengan segel ketat di sekitar
hidung dan mulut untuk menyaring hampir 95 % partikel yang lebih kecil <
0,3 mikron. Masker ini dapat menurunkan paparan terhadap
kontaminasi melalui airborne.

3
Panduan Penggunaan APD

Gambar 3.2. Masker N95


Sumber FDA 2020
c. Pelindung Wajah (Face Shield)
Pelindung wajah umumnya terbuat dari plastik jernih transparan,
merupakan pelindung wajah yang menutupi wajah sampai ke dagu sebagai
proteksi ganda bagi tenaga kesehatan dari percikan infeksius pasien saat
melakukan perawatan.

Gambar 3.3. Face Shield

Indikasi:

Pada saat tindakan operasi, pertolongan persalinan dan tindakan


persalinan, tindakan perawatan gigi dan mulut, pencampuran B3
cair, pemulasaraan jenazah, penanganan linen terkontaminasi di
laundry, di ruang dekontaminasi CSSD.

d. Pelindung Mata (Goggles)


Pelindung mata berbentuk seperti kaca mata yang terbuat dari plastik
digunakan sebagai pelindung mata yang menutup dengan erat area sekitarnya
agar terhindar dari cipratan yang dapat mengenai mukosa. Pelindung
mata/goggles digunakan pada saat tertentu seperti aktifitas dimana
kemungkinan risiko terciprat/tersembur, khususnya pada saat prosedur
menghasilkan aerosol, kontak dekat berhadapan muka dengan muka pasien
COVID-19.

4
Panduan Penggunaan APD

Gambar 3.4 Goggles


e. Gaun (Gown)
Gaun adalah pelindung tubuh dari pajanan melalui kontak atau droplet
dengan cairan dan zat padat yang infeksius untuk melindungi lengan dan area
tubuh tenaga kesehatan selama prosedur dan kegiatan perawatan pasien.
Persyaratan gaun yang ideal antara lain efektif barrier (mampu mencegah
penetrasi cairan), fungsi atau mobilitas, nyaman, tidak mudah robek, pas di
badan (tidak terlalu besar atau terlalu kecil), biocompatibility (tidak toksik),
flammability, odor, dan quality maintenance. Jenis gaun antara lain gaun
bedah, gaun isolasi bedah dan gaun non isolasi bedah. Menurut
penggunaannya, gaun dibagi menjadi 2 yaitu gaun sekali pakai
(disposable) dan gaun dipakai berulang (re-useable).

1) Gaun sekali pakai (disposable)


Gaun sekali pakai (disposable) dirancang untuk dibuang setelah
satu kali pakai dan biasanya tidak dijahit (non woven) dan
dikombinasikan dengan plastik film untuk perlindungan dari penetrasi
cairan dan bahan yang digunakan adalah synthetic fibers (misalnya
polypropylene, polyester, polyethylene).

2) Gaun dipakai berulang (re-useable)


Gaun dipakai berulang terbuat dari bahan 100% katun atau 100%
polyester, atau kombinasi antara katun dan polyester. Gaun ini dapat
dipakai berulang maksimal sebanyak 50 kali dengan catatan tidak
mengalami kerusakan.
Gaun di pakai pada tindakan atau penanganan alat yang
memungkinkan pencemaran atau kontaminasi pada pakaian petugas,
seperti:
 Membersihkan luka
 Tindakan drainase
 Menuangkan cairan terkontaminasi kedalam lubang
pembuangan atau WC/toilet
 Menangani pasien perdarahan masif
 Tindakan bedah
 Perawatan gigi

5
Panduan Penggunaan APD

f. Celemek (Apron)
Apron merupakan pelindung tubuh untuk melapisi luar gaun yang
digunakan oleh petugas kesehatan dari penetrasi cairan infeksius pasien yang
bisa terbuat dari plastik sekali pakai atau bahan plastik berkualitas tinggi
yang dapat digunakan kembali (re-useable) yang tahan terhadap klorin saat
dilakukan desinfektan.

Gambar 3.5 Apron


g. Sarung Tangan
Sarung tangan dapat terbuat dari bahan lateks karet, polyvinyl chloride
(PVC), nitrile, polyurethane, merupakan pelindung tangan tenaga kesehatan
dari kontak cairan infeksius pasien selama melakukan perawatan pada
pasien. Sarung tangan yang ideal harus tahan robek, tahan bocor,
biocompatibility (tidak toksik) dan pas di tangan. Sarung tangan yang
digunakan merupakan sarung tangan yang rutin digunakan dalam perawatan,
bukan sarung tangan panjang.
Terdapat tiga jenis sarung tangan, yaitu:
1) Sarung tangan bedah (steril), dipakai sewaktu melakukan
tindakan invasif atau pembedahan.
2) Sarung tangan pemeriksaan (bersih), dipakai untuk melindungi
petugas pemberi pelayanan kesehatan sewaktu melakukan
pemeriksaan atau pekerjaan rutin
3) Sarung tangan rumah tangga, dipakai sewaktu memproses
peralatan, menangani bahan-bahan terkontaminasi, dan sewaktu
membersihkan permukaan yang terkontaminasi.

Umumnya sarung tangan bedah terbuat dari bahan lateks karena elastis,
sensitif dan tahan lama serta dapat disesuaikan dengan ukuran tangan. Bagi
mereka yang alergi terhadap lateks, tersedia dari bahan sintetik yang
menyerupai lateks, disebut ‘nitril’. Terdapat sediaan dari bahan sintesis yang
lebih murah dari lateks yaitu ‘vinil’ tetapi sayangnya tidak elastis, ketat
dipakai dan mudah robek. Sedangkan sarung tangan rumah tangga terbuat
dari karet tebal, tidak fleksibel dan sensitif, tetapi memberikan perlindungan
maksimum sebagai pelindung pembatas.

6
Panduan Penggunaan APD

Gambar 3.6 Sarung tangan


Penggunaan sarung tangan untuk perlindungan terhadap SARS-CoV-2 di
lingkungan komunitas di mana tidak ada perawatan yang diberikan kepada
pasien yang dicurigai atau dikonfirmasi COVID-19 tidak boleh diandalkan
sebagai strategi untuk mengurangi penularan.
Sarung tangan ganda tidak disarankan karena praktik ini tidak
memberikan manfaat perlindungan tambahan terhadap SARS-CoV-2. Sarung
tangan ganda hanya diketahui memiliki manfaat perlindungan selama
prosedur pembedahan yang memiliki risiko tinggi robeknya sarung tangan.
Untuk perawatan pasien yang dikonfirmasi atau dicurigai COVID-19, jika
tersedia persediaan sarung tangan yang optimal, sarung tangan harus dipakai
saat memberikan perawatan fisik langsung, prosedur aseptik, bila ada risiko
paparan cairan tubuh, dan saat melakukan tugas yang melibatkan interaksi
yang berkepanjangan dengan lingkungan pasien (misalnya pembersihan dan
desinfeksi permukaan). Sarung tangan harus dibuang, diikuti dengan
kebersihan tangan sepanjang waktu untuk kebersihan tangan.

h. Pelindung Kepala
Penutup kepala merupakan pelindung kepala dan rambut tenaga
kesehatan dari percikan cairan infeksius pasien selama melakukan
perawatan. Penutup kepala terbuat dari bahan tahan cairan, tidak mudah
robek dan ukuran nya pas di kepala tenaga kesehatan. Penutup kepala ini
digunakan sekali pakai.

Gambar 3.7 Pelindung Kepala

7
Panduan Penggunaan APD

Indikasi pemakaian topi pelindung:


 Tindakan operasi
 Pertolongan dan tindakan persalinan
 Tindakan insersi CVL
 Intubasi Trachea
 Penghisapan lendir massive
 Pembersihan peralatan kesehatan

i. Sepatu Pelindung
Sepatu pelindung dapat terbuat dari karet atau bahan tahan air atau bisa
dilapisi dengan kain tahan air, merupakan alat pelindung kaki dari
percikan cairan infeksius pasien selama melakukan perawatan. Sepatu
pelindung harus menutup seluruh kaki bahkan bisa sampai betis apabila
gaun yang digunakan tidak mampu menutup sampai ke bawah.

Gambar 3.8 Sepatu Pelindung


Indikasi pemakaian sepatu pelindung:
 Penanganan pemulasaraan jenazah
 Penanganan limbah
 Tindakan operasi
 Pertolongan dan Tindakan persalinan
 Penanganan linen
 Pencucian peralatan di ruang gizi
 Ruang dekontaminasi CSSD

II. Prinsip Umum Penggunaan APD

Prinsip yang harus di penuhi dalam pemilihan APD :


a) Harus dapat memberikan perlindungan terhadap bahaya yang spesifik
atau bahaya-bahaya yang dihadapi (percikan, kontak langsung maupun
tidak langsung)
b) Berat APD hendaknya seringan mungkin, dan alat tersebut tidak
menyebabkan rasa ketidaknyamanan yang berlebihan
c) Dapat dipakai secara fleksibel (reusable maupun dispossible)
d) Tidak menimbulkan biaya tambahan
e) Tidak mudah rusak
f) Memenuhi ketentuan dari standar yang ada
g) Pemeliharaan mudah
h) Tidak membatasi gerak

8
Panduan Penggunaan APD

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam APD sebagai berikut:


a) Tujuan Pemakaian APD adalah melindungi kulit dan membran mukosa
dari resiko pajanan darah, cairan tubuh, sekret, ekskreta, kulit yang tidak
utuh dan selaput lendir dari pasien ke petugas dan sebaliknya.
b) Melepas APD segera dilakukan jika tindakan sudah selesai di lakukan.
c) Penggunaan Alat Pelindung Diri memerlukan 4 unsur yang harus dipatuhi:
1) Tetapkan indikasi penggunaan APD mempertimbangkan risiko terpapar
dan dinamika transmisi:
 Transmisi penularan COVID-19 ini adalah droplet dan kontak:
Gaun, sarung tangan, masker bedah, penutup kepala, pelindung
mata (goggles), sepatu pelindung
 Transmisi airborne bisa terjadi pada tindakan yang memicu
terjadinya aerosol : Gaun, sarung tangan, masker N95, penutup
kepala, goggles, face shield, sepatu pelindung
Tindakan aerosol seperti :
 intubasi trakea,
 ventilasi non invasive,
 trakeostomi,
 resusitasi jantung paru,
 ventilasi manual sebelum intubasi,
 nebulasi dan bronskopi,
 pemeriksaan gigi seperti scaler ultrasonic dan high-speed air driven,
 pemeriksaan hidung dan tenggorokan,
 pengambilan swab.

2) Cara “memakai” dengan benar


3) Cara “melepas” dengan benar
4) Cara mengumpulkan (disposal) yang tepat setelah dipakai
APD yang dipakai untuk merawat pasien terduga atau terkonfirmasi
Covid-19 harus dikategorikan sebagai material infeksius. Tidak diperlukan
prosedur khusus dan penanganannya sama dengan linen infeksius yang lain.
Semua APD baik disposable atau reuseable harus dikemas secara terpisah
(dimasukkan ke dalam kantong plastik infeksius atau tempat tertutup) yang
diberi label dan anti bocor. Hindari melakukan hal-hal di bawah ini :
a) Meletakkan APD di lantai atau di permukaan benda lain (misal di atas
loker atau di atas meja).
b) Membongkar kembali APD yang sudah dimasukkan ke kantong plastik
infeksius atau tempat tertutup.
c) Mengisi kantong plastik infeksius atau tempat tertutup berisikan APD
terlalu penuh
d) Hal – hal yang harus dilakukan pada penggunaan APD:
1) Melepaskan semua aksesoris di tangan seperti cincin, gelang dan jam
tangan
2) Menggunakan baju kerja/ scrub suit sebelum memakai APD
3) Melakukan kebersihan tangan sebelum dan setelah memakai APD

9
Panduan Penggunaan APD

4) Menggunakan sarung tangan saat melakukan perawatan kepada


pasien
5) Melepaskan sarung tangan setelah selesai melakukan perawatan di
dekat pasien dan lakukan kebersihan tangan
6) Memakai APD di anteroom atau ruang khusus. APD dilepas di area
kotor segera setelah meninggalkan ruang perawatan
7) Menggunakan masker N95 pada saat melakukan tindakan yang
menimbulkan aerosol
8) Mengganti googles atau faceshield pada saat sudah kabur/kotor
9) Mandi setelah melepaskan APD dan mengganti dengan baju bersih

e) Hal-hal yang tidak boleh dilakukan pada penggunaan APD


1) Menyentuh mata, hidung dan mulut saat menggunakan APD
2) Menyentuh bagian depan masker
3) Mengalungkan masker di leher
4) Menggantung APD di ruangan kemudian mengunakan kembali
5) Menggunakan APD keluar dari area perawatan
6) Membuang APD dilantai
7) Menggunakan sarung tangan berlapis saat bertugas apabila tidak
dibutuhkan
8) Menggunakan sarung tangan terus menerus tanpa indikasi
9) Menggunakan sarung tangan saat menulis, memegang rekam medik
pasien, memegang handle pintu, memegang HP
10) Melakukan kebersihan tangan saat masih menggunakan sarung

III. Pemakaian APD

Petugas kesehatan dapat melindungi diri ketika merawat pasien dengan


mematuhi praktik pencegahan dan pengendalian infeksi, yang mencakup
pengendalian administratif, lingkungan dan engineering serta penggunaan Alat
Pelindung Diri (APD) yang tepat (yakni tepat dalam pemilihan jenis APD yang
sesuai, cara pemakaian, cara pelepasan dan cara pembuangan atau pencucian
APD). Tenaga kesehatan perlu diingatkan bahwa penggunaan APD hanya
merupakan salah satu aspek dari langkah – langkah pencegahan dan
pengendalian infeksi. Dalam merawat pasien COVID-19, tenaga kesehatan sangat
rentan tertular maka APD yang digunakan adalah APD standar yang berbasis
asesmen risiko.

a. Pemakaian APD pada Rawat Inap Non Covid


Indikasi penggunaan APD adalah jika melakukan tindakan yang
memungkinkan tubuh atau membran mukosa terkena atau terpercik
darah atau cairan tubuh atau kemungkinan pasien terkontaminasi dari
petugas. Pemakaian Alat Pelindung Diri tetap memperhatikan indikasi dan
memperhatikan resiko terpapar dan dinamika transmisi.

10
Panduan Penggunaan APD

Berikut merupakan Alat Pelindung Diri pada beberapa tindakan yang


sering di temui :
Pelindung Gaun Sarung
Sarung Sarung Sepatu
Pelindung Wajah Masker Masker Steril Gaun Apron Tangan
No
1 Perawatan UmumKegiatan Kepala
Google
(Face N95 Bedah kedap panjang Kedap air
tangan Tangan
Rumah
pelindung
steril bersih (Tertutup)
shield) air Tangga

1 Perawatan Umum
Triase Petugas, Pasien tanpa gejala

pernafasan
Tanpa Luka atau dengan gejala pernafsan √
Pendaftaran Pasien √
Reposisi/ Mobilisasi √ √
Tanpa Luka √
Luka terbuka
Reposisi/ Mobilisasi √√ √ √√
Memandikan/Bedding
Luka terbuka √√ √ √√
Reposisi/ Mobilisasi
Memandikan/Bedding √√ √√
PerawatanMobilisasi
Reposisi/ Perinatal √ √ √
Perawatan Perinatal
Perawatan Mulut √√ √√ √√
Perawatan
PenggantianMulut
balutan luka √√ √√ √√
Penggantian balutan luka √ √ √
luka operasi √ √ √
luka operasi √ √ √
luka decubitus √ √ √
luka decubitus √ √ √
Central
Central line
line √√ √√
Arteri Line
Arteri Line √√ √√ √√
Cateter Intravena √ √
Drainase √
22 Tindakan Khusus
Tindakan Khusus
Pasang cateter urine
Pasang cateter urine √√ √√ √√
Ganti bag urine √ √ √
Ganti bag urine √ √ √
Pembilasan lambung √ √ √
Pembilasan
Pasang NGT
lambung √√ √√ √√
Pasang
MengukurNGTsuhu oral √√ √ √
Mengukur
Mengukur suhu
suhu oral
rectal √√
Mengukur
Klisma suhu rectal √ √ √ √ √
memandikan jenazah
Klisma √ √ √ √ √ √ √
Lumbal Punksi/Terapi
memandikan jenazah Intra Tekal/Spinal √√ √ √ √√ √ √ √ √ √
Lumbal Punksi/Terapi Intra Tekal/Spinal √ √ √ √
Pemasangan dan pencabutan Implan, √ √ √ √ √ √
Kateter Urin, AKDR dan lainnya (terbungkus
√ √ √ √ √ √
dalam paket steril dan dipasang dengan
tekhnik tanpa sentuh)
Pembedahan, Seksio sesarea atau tulang √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
Laparaskopi, persalinan pervaginam √ √ √ √ √ √
Pemeriksaan dalam Mukosa (Vagina,
3 Perawatan saluran nafas √ √ √ √ √ √
Rectum, mulut)
Tubbing ventilator √ √
Mengerjakan sampel saluran pernafasan √ √* √* √ √ √
Suction √ √ √
3 Perawatan
Mengganti saluran nafas
plaster ETT √ √ √ √
Tubbing
Perawatanventilator
Trakeostomi Tube √ √ √√ √ √√
Suction
Airway management √ √ √ 11
Mengganti
Intubasi plaster ETT
Trachea √ √ √ √ √ √ √ √
Ventilasi
Perawatannon invasive Tube
Trakeostomi √ √√ √√ √ √ √ √ √ √
Trakeostomi
Airway management √ √ √ √ √ √ √ √
Resusitasi Jantung Paru √ √ √ √ √ √
Intubasi Trachea √ √ √ √ √ √
Panduan Penggunaan APD

12
Panduan Penggunaan APD

b. Pemakaian APD pada ruang isolasi covid-19

Berikut panduan penggunaan APD pada kasus covid 19 berdasarkan lokasi,


target, jenis aktivitas menurut WHO :

Target petugas Jenis APD


Lokasi Jenis Aktivitas
atau pasien yang digunakan
Fasilitas kesehatan
Fasilitas Rawat Inap ,IGD, Kamar Operasi dan Penunjang
 Masker bedah
 Gaun/ Gown
Merawat secara  Sarung tangan
langsung pasien Pelindung mata
COVID-19 (goggles) dan atau
 Pelindung wajah (face
shield)
 Pelindung kepala
 Sepatu pelindung
Tindakan yang
menghasilkan aerosol
Petugas (seperti intubasi
Ruang kesehatan trakea, ventilasi non
perawatan invasive, trakeostomi,  Masker N95
pasien , resusitasi jantung  Gaun/gown
IGD, paru, ventilasi manual
sebelum intubasi,  Sarung tangan
Kamar
operasi nebulasi ,bronskopi,  Pelindung mata (goggles)
pengambilan swab, dan atau
pemeriksaan gigi  Pelindung wajah (face
seperti scaler shield)
ultrasonic dan high-  Pelindung kepala
speed air driven,
pemeriksaan hidung
 Celemek (apron)
dan tenggorokan dll)  Sepatu pelindung
pada pasien
COVID-19
 Masker bedah
Cleaning Masuk ke ruang rawat  Gaun/ gown
service pasien COVID-19.  Sarung tangan tebal
 Pelindung mata
(goggles)
 Pelindung kepala
 Sepatu pelindung

13
Panduan Penggunaan APD

Target Jenis APD


Lokasi petugas Jenis Aktivitas
yang digunakan
atau pasien
Area lain yang
digunakan Semua staf, Semua kegiatan
untuk transit termasuk dimana tidak terjadi Menggunakan masker
pasien (misal petugas kontak langsung bedah
koridor, kesehatan dengan pasien COVID-
19
bangsal)

Skrining awal dan


 Menjaga jarak dengan
Petugas pasien (minimal 1 m)
kesehatan tidak terjadi kontak
langsung  Menggunakan masker
bedah
Triase  Menjaga jarak dengan
Pasien dengan
pasien (minimal 1 m)
gejala infeksi Semua jenis kegiatan
saluran nafas  Mengenakan masker
bedah

Pasien tanpa
Semua jenis kegiatan  Menggunakan masker
gejala infeksi bedah
saluran
nafas
 Masker N95
 Gaun / Gown
Sarung tangan
Pelindung mata dan
Laboratorium Analis Lab Mengerjakan sampel atau
saluran nafas
 Pelindung wajah (face
shield )
 Pelindung kepala
 Sepatu pelindung

 Masker Bedah
 Gaun/gown
Instalasi Petugas di Petugas yang  Sarung tangan panjang
sterilisasi ruang melakukan pencucian  Pelindung mata
dekontaminasi alat instrumen bedah (goggles) dan atau
 Pelindung wajah (face
shield)
 Pelindung kepala
 Celemek (apron)
 Sepatu pelindung

14
Panduan Penggunaan APD

Target
Lokasi petugas Jenis Aktivitas Jenis APD yang
digunakan
atau pasien
 Masker bedah
 Gaun/gown
Di ruang  Sarung tangan panjang
penerimaan Menangani linen  Pelindung mata
Laundri linen infeksius infeksius (goggles) dan atau
dan mesin  Pelindung wajah (face
infeksius shield)
 Pelindung kepala
 Celemek (apron)
 Sepatu pelindung
Bagian pendaftaran  Masker bedah
Bagian admisi Pelayanan, petugas
 Menjaga jarak dengan
Kasir
pasien 1 meter
Area Tugas yang bersifat
administrasi Seluruh administratif dan
staf, tidak ada kontak  Menggunakan masker
termasuk langsung dengan bedah
petugas
pasien COVID-19
kesehatan.
Fasilitas Rawat Jalan
 Masker bedah

Pemeriksaan fisik
 Gaun / Gown
Petugas pada pasien dengan  Sarung tangan
kesehatan gejala infeksi saluran  Pelindung mata dan atau
nafas. Pelindung wajah (face
shield )
Ruang  Pelindung kepala
konsultasi
 Sepatu pelindung
Pemeriksaan fisik  Masker N 95
pada pasien tanpa  Gaun / Gown
gejala infeksi saluran
Petugas nafas, tetapi  Sarung tangan
kesehatan melakukan  Pelindung mata dan atau
pemeriksaan Pelindung wajah (face
bronskopi,
shield)
pengambilan swab,
pemeriksaan gigi  Pelindung kepala
seperti scaler  Celemek (apron)
ultrasonic dan high-  Sepatu pelindung
speed air driven,
pemeriksaan hidung
dan tenggorokan dan
pemeriksaan mata

15
Panduan Penggunaan APD

Target Jenis APD


Lokasi petugas Jenis Aktivitas
yang digunakan
atau pasien

Pasien dengan
 Mengenakan masker
bedah
gejala infeksi Segala jenis kegiatan
saluran nafas  Jaga jarak minimal 1
meter

Menggunakan masker
Pasien tanpa bedah
gejala infeksi Segala jenis kegiatan
saluran

Jaga jarak minimal 1
nafas meter

 Masker bedah
Setelah dan di antara
kegiatan konsultasi
 Jubah/ gaun
Cleaning pasien dengan infeksi  Sarung tangan tebal
service saluran nafas oleh  Pelindung mata
petugas kesehatan (goggles)
 Pelindung kepala
 Sepatu pelindung

 Kenakan masker bedah


pada pasien. Segera
pindahkan pasien ke
ruang isolasi atau ke
ruangan lain yang
Pasien dengan terpisah dengan pasien
gejala infeksi Segala jenis kegiatan lainnya. Jika tidak
saluran nafas memungkinkan
tempatkan pasien
Ruang tunggu dengan jarak minimal
1 m dengan pasien
lainnya.
Pasien tanpa
Segala jenis kegiatan  Menggunakan masker
gejala infeksi bedah
saluran
nafas

16
Panduan Penggunaan APD

Target Jenis APD


Lokasi petugas Jenis Aktivitas
yang digunakan
atau pasien
Seluruh
Area staf, Pekerjaan  Menggunakan masker
administrasi termasuk administratif bedah
petugas
kesehatan
 Jaga jarak dengan
Petugas Skrining awal tanpa pasien minimal 1 m.
kesehatan kontak dengan pasien
 Menggunakan masker
bedah
Pasien dengan  Jaga jarak minimal 1 m
gejala infeksi Segala jenis kegiatan  Kenakan masker bedah
saluran nafas
Triase pada pasien
Pasien tanpa
Segala jenis kegiatan  Menggunakan masker
gejala infeksi bedah
saluran nafas
 Masker bedah

Cleaning Membersihkan ruang


 Gaun / Gown
service isolasi  Sarung tangan tebal
 Pelindung mata
 Pelindung kepala
 Sepatu pelindung
 Masker bedah
Transport pasien  Gaun / Gown
Petugas
kesehatan curiga COVID-19 ke  Sarung tangan
RS rujukan  Pelindung mata

Ambulans
 Pelindung kepala
 Sepatu pelindung
Hanya bertugas
sebagai sopir pada  Menjaga jarak minimal 1
proses transport meter
Sopir pasien curiga  Menggunakan masker
COVID- 19 dan area bedah
sopir terpisah
dengan area
pasien

17
Panduan Penggunaan APD

Target Jenis APD


Lokasi petugas Jenis Aktivitas
yang digunakan
atau pasien
 Masker bedah-
Membantu
mengangkat pasien
 Gaun / Gown
dengan suspect  Sarung tangan
COVID-19  Pelindung mata
 Pelindung kepala
 Sepatu pelindung
Tidak ada kontak
langsung dengan
pasien curiga COVID-  Masker bedah
19 namun area sopir
tidak terpisah dengan
area pasien

Pasien dengan
suspect Covid- Dilakukan  Masker bedah
transport ke RS
19
rujukan

Membersihkan  Masker bedah

Cleaning setelah atau di antara  Gaun / Gown


service kegiatan pemindahan  Sarung tebal
pasien curiga COVID-  Pelindung mata
19 ke RS rujukan
 Pelindung kepala
 Sepatu pelindung

Keterangan :
a. Setelah digunakan, APD harus dibuang di tempat sampah infeksius (Plastik
warna kuning) untuk di musnahkan,
b. APD yang akan dipakai ulang di masukkan ke tempat linen infeksius dan
dilakukan pencucian sesuai ketentuan,
c. Petugas yang melakukan pemeriksaan menggunakan thermo scan
(pengukuran suhu tanpa menyentuh pasien), thermal imaging cameras dan
observasi atau wawancara terbatas, harus tetap menjaga jarak minimal 1 m.

B. PROSEDUR PEMAKAIAN DAN PELEPASAN APD


18
Panduan Penggunaan APD

Hal yang perlu dingat pada pemakaian APD petugas di ruangan yang merawat
pasien covid (Suspek, probable, konfirmasi) :
a) Menggunakan baju kerja (Scrub suit),
b) Lepaskan seluruh perhiasan atau aksesoris yang digunakan
c) Melakukan kebersihan tangan sebelum dan sesudah melepaskan APD
d) Gunakan APD mulai di anteroom dan melepas APD di anteroom
e) Mandi setelah selesai menggunakan APD
I. Prosedur Pemakaian dan Pelepasan APD Secara Umum
1. Masker Bedah
Langkah-Langkah pemasangan masker bedah:
a) Memegang pada bagian tali (kaitkan pada telinga jika menggunakan kaitan
tali karet atau simpulkan tali di belakang kepala jika menggunakan tali
lepas).
b) Eratkan tali kedua pada bagian tengah kepala atau leher.
c) Tekan klip tipis fleksibel sesuai lekuk tulang hidung dengan kedua ujung
jari tengah atau telunjuk.

Gambar 3.10. Menekan klip pada tulang hidung

d) Membetulkan agar masker melekat erat pada wajah dan di bawah dagu
dengan baik.
e) Periksa ulang untuk memastikan bahwa masker telah melekat dengan
benar.

2. Masker N 95
Langkah-langkah pemasangan masker N 95 :
a) Genggam respirator dengan satu tangan, posisikan sisi depan bagian hidung
pada ujung jari-jari, biarkan tali pengikat menjuntai bebas di bawah tangan
anda
b) Posisikan respirator di bawah dagu dan sisi untuk hidung berada di atas
c) Tariklah tali pengikat respirator yang atas dan posisikan tali agak tinggi di
belakang kepala di atas telinga. Tarik tali pengikat respirator yang bawah
dan posisikan tali di bawah telinga, tali tidak boleh dipasang silang
19
Panduan Penggunaan APD

d) Letakkan jari-jari kedua tangan anda di atas bagian hidung yang terbuat
dari logam tersebut (gunakan dua jari dari masing-masing tangan) mengikuti
bentuk hidung. Jangan menekan respirator dengan satu tangan karena
dapat mengakibatkan respirator bekerja kurang efektif
e) Tutup bagian depan respirator dengan kedua tangan dan hati-hati agar
posisi respirator tidak berubah
f) Selanjutnya lakukan Fit test dengan cara menarik nafas yang akan
menyebabkan masker N95 mengempis, kemudian tiup masker untuk
merasakan adanya aliran udara di dalam masker.

Gambar 3.11 Memasang Masker N95

Beberapa hal yang harus di perhatikan terkait pemakaian masker N95 :

20
Panduan Penggunaan APD

 Lamanya penggunaan maksimal 1 (satu) minggu dengan pemeliharaan yang


benar.
 Masker N95 yang telah digunakan kemudian dilepas tidak boleh menyentuh
bagian dalam dan luar masker. Apabila tersentuh, tenaga kesehatan harus segera
melakukan kebersihan tangan.
 Masker N95 dapat digunakan kembali setelah dilakukan penyimpanan atau
sterilisasi yang benar.

Ada beberapa metode agar masker N95 dapat kembali digunakan seperti :
a) Metode ke 1 : Masker N95 disimpan di kantong kertas berlabel nama petugas,
tanggal dan jam. Masker N95 dapat dibuka dan di pasang kembali sebanyak 5
kali selama 8 jam

Gambar 3.2 Kantong kertas

b) Metode ke 2: Masker N95 dapat digunakan kembali setelah diletakkan kering


di ruangan terbuka dalam suhu kamar selama 3 – 4 hari. Masker N95 terbuat
dari polypropylene yang bersifat hidrofobik dan sangat kering sehingga Covid -
19 tidak dapat bertahan hidup. Masker N95 tidak boleh di jemur di bawah
sinar matahari karena akan merusak material polypropylene. Masker N95
juga rusak oleh sinar ultraviolet
c) Metode ke 3: Sterilisasi dengan cara menggantung masker N95 menggunakan
jepitan kayu di dalam oven dapur dengan suhu 70oC selama 30 menit
d) Metode ke 4: Sterilisasi dengan menggantung masker N95 di atas uap air
panas dari air mendidih selama 10 menit

3. Kacamata dan pelindung wajah


Pemakaian kaca mata dan pelindung wajah : pasang pada wajah dan mata
dan sesuaikan agar pas
Langkah-langkah melepaskan kaca mata pelindung :
a) Bagian luar kacamata atau pelindung wajah telah terkontaminasi
b) Saat melepasnya, pegang karet(bagian belakang Face shield) atau
gagang kacamata lalu lepaskan menjauhi wajah petugas
c) Letakkan di wadah yang telah disediakan untuk diproses ulang atau
dalam tempat limbah infeksius

4. Gaun/Apron

21
Panduan Penggunaan APD

Cara memakai gaun pelindung : Tutupi badan sepenuhnya dari leher


hingga lutut, lengan hingga bagian pergelangan tangan dan selubungkan ke
belakang punggung. Ikat di bagian belakang leher dan pinggang.
Langkah-langkah pemasangan gaun/apron :
1. Tutupi badan sepenuhnya dari leher hingga lutut, lengan hingga bagian
pergelangan tangan dan selubungkan ke belakang pungggung
2. Ikat di bagian belakang leher dan pinggang

5. Sarung Tangan
Langkah-langkah pemasangan sarung tangan:
d) Cuci tangan sesuai prosedur
e) Buka pembungkus sarung tangan dengan hati-hati, pilih yang sesuai
ukuran
f) Jika membutuhkan tindakan steril, hindarkan sarung tangan
terkontaminasi obyek tidak steril
g) Jari telunjuk dan ibu jari non dominan membuka lipatan sarung tangan
bagian atas dan masukkan tangan dominan dengan posisi telentang,
masukkan jari secara pelan-pelan
h) Untuk memakai sarung tangan sebelah kiri gunakan empat jari tangan
dominan, masukkan dalam lipatan sarung tangan (bagian luar), segera
masukkan tangan non dominan secara perlahan-lahan

Langkah-langkah melepaskan sarung tangan :


a) Ingatlah bahwa bagian luar sarung tangan telah terkontaminasi
b) Pegang bagian luar sarung tangan dengan sarung tangan lainnya,
lepaskan
c) Pegang sarung tangan yang telah dilepas dengan menggunakan tangan
yang masih memakai sarung tangan
d) Selipkan jari tangan yang sudah tidak memakai sarung tangan di
bawah sarung tangan yang belum dilepas di pergelangan tangan
e) Lepaskan sarung tangan di atas sarung tangan pertama
f) Buang sarung tangan di tempat limbah infeksius
g) Cuci tangan sesuai prosedur

6. Pelindung Kepala
Langkah-langkah pemakaian dan pelepasan penutup kepala :
a) Pakailah pelindung kepala sesuai ukuran sehingga menutup semua
rambut
b) Lepaskan pelindung kepala dan langsung dibuang ke tempat sampah

7. Pelindung Kaki
22
Panduan Penggunaan APD

Langkah-langkah pemakaian pelindung kaki :


a) Gunakan sepatu karet atau plastik yang menutupi seluruh ujung dan
telapak kaki, bisa digunakan sepatu boot dari bahan kulit
b) Sepatu harus selalu bersih
c) Harus selalu digunakan di dalam kamar operasi dan tidak boleh dipakai
keluar, tidak dianjurkan memakai sandal, sepatu terbuka dan telanjang
kaki

II. Prosedur Pemakaian dan Pelepasan APD di ruang Isolasi


1. Langkah-langkah pemakaian APD dengan Gaun
a) Petugas kesehatan masuk ke antero room, setelah memakai scrub suit
di ruang ganti
b) Cek APD untuk memastikan APD dalam keadaan baik dan tidak rusak
c) Lakukan kebersihan tangan dengan sabun atau menggunakan hand
sanitizer dengan menggunakan 6 langkah
d) Kenakan sepatu pelindung
e) Pakai gaun bersih dengan cara tutupi badan sepenuhnya dari leher
hingga lutut, lengan hingga bagian pergelangan tangan dan
selubungkan ke belakang punggung. Ikat di bagian belakang leher dan
pinggang. Pastikan tali terikat dengan baik
f) Pasang masker bedah dengan cara letakkan masker bedah didepan
hidung dan mulut dengan memegang ke dua sisi tali kemudian tali
diikat ke belakang
g) Pasang pelindung mata (goggles) rapat menutupi mata

h) Pasang pelindung kepala yang menutupi seluruh bagian kepala dan


telinga dengan baik.
i) Pasang sarung tangan dengan menutupi lengan gaun

2. Langkah-Langkah pelepasan APD dengan Gaun


a) Petugas kesehatan berdiri di area kotor
b) Lepaskan sarung tangan dengan cara mencubit sedikit bagian luar
sambil di tarik mengarah ke depan kemudian lipat di bagian ujung
dalam sarung tangan dan lakukan yang sama di sarung tangan
berikutnya dan secara bersama di lepaskan kemudian dimasukkan ke
tempat sampah infeksius
c) Buka gown perlahan dengan membuka ikatan tali di belakang
kemudian merobek bagian belakang leher lalu tangan memegang sisi
bagian dalam gown melipat bagian luar ke dalam dan usahakan bagian

23
Panduan Penggunaan APD

luar tidak menyentuh pakaian petugas lalu dimasukkan ke tempat


sampah infeksius
d) Lakukan desinfeksi tangan dengan hand sanitizer dengan
menggunakan 6 langkah
e) Buka pelindung kepala dengan cara memasukkan tangan ke sisi
bagian dalam pelindung kepala di mulai dari bagian belakang kepala
sambil melipat arah dalam dan perlahan menuju ke bagian depan
dengan mempertahankan tangan berada di sisi bagian dalam pelindung
kepala kemudian segera masukkan ke tempat sampah infeksius

f) Buka pelindung mata (goggles) dengan cara menundukkan sedikit


kepala lalu pegang sisi kiri dan kanan pelindung mata (goggles) secara
bersamaan, lalu buka perlahan menjauhi wajah petugas kemudian
goggles di masukkan ke dalam kotak tertutup
g) Lakukan desinfeksi tangan dengan hand sanitizer dengan menggunakan
6 langkah
h) Buka pelindung sepatu dengan cara memegang sisi bagian dalam
dimulai dari bagian belakang sepatu sambil melipat arah dalam dan
perlahan menuju ke bagian depan dengan mempertahankan tangan
berada di sisi bagian dalam pelindung sepatu kemudian segera
masukkan ke tempat sampah infeksius
i) Lakukan desinfeksi tangan dengan hand sanitizer
dengan menggunakan 6 langkah
j) Lepaskan masker bedah dengan cara menarik tali masker bedah secara
perlahan kemudian dimasukkan ke tempat sampah infeksius

Keterangan:
Apabila menggunakan Masker N95 maka buka masker N95 dengan cara sedikit
menundukkan kepala kemudian menarik keluar tali yang berada di belakang kepala
terlebih dahulu lalu menarik keluar tali di atas kepala dan pegang talinya kemudian
kemudian dimasukkan ke tempat sampah infeksius

24
Panduan Penggunaan APD

BAB IV
DOKUMENTASI

1. Checklist Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri


2. Formulir audit Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

25
Panduan Penggunaan APD

DAFTAR PUSTAKA
1.

26

Anda mungkin juga menyukai