Anda di halaman 1dari 12

APD

ALAT PELINDUNG DIRI


Kelompok 6
Kel 6

ALAT PELINDUNG
DIRI
Alat pelindung diri (APD) adalah perangkat
alat yang dirancang sebagai penghalang
terhadap penetrasi zat, partikel padat, cair,
atau udara untuk melindungi pemakainya
dari cedera atau penyebaran infeksi atau
penyakit.

Informasi tersedia dalam audio


• Harus dapat memberikan perlindungan

PRINSIP YANG terhadap bahaya yang spesifik atau bahaya-


bahaya yang dihadapi (Percikan, kontak
HARUS DIPENUHI langsung maupun tidak langsung).
• Berat APD hendaknya seringan mungkin, dan
DALAM PEMILIHAN alat tersebut tidak menyebabkan rasa
APD: ketidaknyamanan yang berlebihan.
• Dapat dipakai secara fleksibel (reuseable
maupun disposable)
• Tidak menimbulkan bahaya tambahan.
• Tidak mudak rusak.
• Memenuhi ketentuan dari standar yang ada.
• Pemeliharaan mudah.
• Tidak membatasi gerak.
MASKER BEDAH MASKER N95 PELINDUNG WAJAH
(SURGICAL/FACEMASK) (FACE SHIELD)

Masker bedah terdiri dari 3 lapisan Masker N95 terbuat dari Pelindung wajah umumnya terbuat
material dari bahan non woven (tidak di polyurethane dan polypropylene dari plastik jernih transparan,
jahit), loose - fitting dan sekali pakai adalah alat pelindung pernapasan merupakan pelindung wajah yang
untuk menciptakan penghalang fisik yang dirancang dengan segel ketat di menutupi wajah sampai ke dagu
antara mulut dan hidung pengguna sekitar hidung dan mulut untuk sebagai proteksi ganda bagi tenaga
dengan kontaminan potensial di menyaring hampir 95 % partikel yang kesehatan dari percikan infeksius
lingkungan terdekat sehingga efektif lebih kecil < 0,3 mikron. Masker ini pasien saat melakukan perawatan.
untuk memblokir percikan (droplet) dan
dapat menurunkan paparan terhadap
tetesan dalam partikel besar.
kontaminasi melalui airborne.
PELINDUNG MATA GAUN (GOWN) SEPATU PELINDUNG
(GOGGLES)
Sepatu pelindung dapat terbuat dari
Pelindung mata berbentuk seperti kaca Gaun adalah pelindung tubuh dari karet atau bahan tahan air atau bisa
mata yang terbuat dari plastik digunakan pajanan melalui kontak atau droplet dilapisi dengan kain tahan air,
sebagai pelindung mata yang menutup dengan cairan dan zat padat yang merupakan alat pelindung kaki dari
dengan erat area sekitarnya agar terhindar percikan cairan infeksius pasien
infeksius untuk melindungi lengan
dari cipratan yang dapat mengenai selama melakukan perawatan. Sepatu
dan area tubuh tenaga kesehatan
mukosa. Pelindung mata/goggles
selama prosedur dan kegiatan pelindung harus menutup seluruh
digunakan pada saat tertentu seperti
perawatan pasien. kaki bahkan bisa sampai betis apabila
aktifitas dimana kemungkinan risiko
terciprat /tersembur, khususnya pada saat • gaun sekali pakai gaun yang digunakan tidak mampu
prosedur menghasilkan aerosol, kontak • gaun dipakai berulang menutup sampai ke bawah.
dekat berhadapan muka dengan muka
pasien COVID-19.
CELEMEK (APRON) SARUNG TANGAN PELINDUNG KEPALA

Sarung tangan dapat terbuat dari bahan Penutup kepala merupakan pelindung
Apron merupakan pelindung tubuh untuk lateks karet, polyvinyl chloride (PVC), kepala dan rambut tenaga kesehatan
melapisi luar gaun yang digunakan oleh nitrile, polyurethane, merupakan dari percikan cairan infeksius pasien
petugas kesehatan dari penetrasi cairan pelindung tangan tenaga kesehatan dari selama melakukan perawatan.
infeksius pasien yang bisa terbuat dari Penutup kepala terbuat dari bahan
kontak cairan infeksius pasien selama
plastik sekali pakai atau bahan plastik
melakukan perawatan pada pasien. tahan cairan, tidak mudah robek dan
berkualitas tinggi yang dapat digunakan
Sarung tangan yang ideal harus tahan ukuran nya pas di kepala tenaga
kembali (reuseable) yang tahan terhadap
robek, tahan bocor, biocompatibility kesehatan. Penutup kepala ini
klorin saat dilakukan desinfektan.
(tidak toksik) dan pas di tangan. Sarung digunakan sekali pakai.
tangan yang digunakan merupakan
sarung tangan yang rutin digunakan
dalam perawatan, bukan sarung tangan
panjang.
• Mencuci dengan air sabun, kemudian dibilas
dengan air secukupnya,
• Menjemur dipanas matahari untuk
PEDOMAN menghilangkan bau

PENYIMPANAN DAN • Mengganti filter atau catridgenya untuk


respirator
PEMELIHARAAN APD
Penyimpanan APD yang baik dan benar, hendaknya
disimpan di tempat khusus sehingga terbebas dari
debu, kotoran, gas beracun, dan gigitan serangga/
binatang. Hendaknya tempat tersebut kering dan
mudah dalam pengambilannya.
UPAYA MENCEGAH & MEMINIMALKAN
RISK AND HAZARD PADA TAHAPAN
PENGKAJIAN
• Perawat harus memperkenalkan identitas diri baik kepada
pasien maupun kepada keluarganya
• Perawat hendak tidak menyinggung perasaan klien saat
pengkajian dilakukan, Misalnya menggunakan masker yang
sebenarnya tidak perlu dipakai
• Perawat juga dapat membangun kepercayaan kepada pasien
• Dalam merawat pasien, perawat harus memperlakukan setiap
pasien dengan sama
• Pada saat melakukan wawancara dengan pasien, perawat harus
menjadi pendengar yang baik, perawat harus mampu
menempatkan diri sebagai tempat curhat pasien sebaik mungkin
dan diharapkan menggunakan bahasa serta tutur kata yang sopan

NEXT...
Next..

6. Ketika pasien terlihat dalam keadaan tidak terkontrol dan susah


untuk didekati, maka perawat dapat melakukan pengkajian kepada
keluarganya terlebih dahulu
7. Saat melakukan pemeriksaan fisik, perawat harus meminta
persetujuan dari klien terlebih dahulu
8. Perawat harus menggunakan APD saat melakukan pemeriksaan
fisik pada klien
9. Perawat juga harus melaporkan setiap adanya tindakan kekerasan
dalam bentuk apapun kepada pihak rumah sakit
10. Perawat juga harus menghindari memegang benda yang mungkin
telah terkontaminasi
11. Sebelum menuju klien hendaknya perawat mencuci tangan.
UPAYA MENCEGAH & MEMINIMALKAN
RISK AND HAZARD PADA TAHAPAN
PERENCANAAN
• Perawat harus menjaga diri dari infeksi dengan
mempertahankan teknik aseptik seperti mencuci tangan,
memakai APD lengkap, menggunakan alat kesehatan dalam
keadaan steril
• Perawat harus mematuhi SOP yang telah ditetapkan oleh rumah
sakit dan tidak terburu-buru dalam melakukan tindakan
• Perawat hendak memperhatikan cara menutup jarum suntik yang
benar susunan sel hidung kamu banyak diharapkan perawat
dapat menghindari kontak langsung dengan segala macam cairan
klien, apabila dirasa sistem imunitas tubuh sedang menurun atau
tidak menggunakan APD

NEXT...
Next..

4. Perawat sebaiknya menerapkan perilaku hidup bersih dan juga


sehat serta menerapkan pola hidup yang sehat pula

5. Perawat harus menanamkan sifat kehati-hatian, konsentrasi yang


tinggi, dan ketenangan saat bekerja terutama saat melakukan
tindakan yang beresiko kepada pasien

6. Perawat dituntut untuk belajar mengoperasikan alat-alat yang


sudah disediakan oleh pihak rumah sakit dengan tujuan mengurangi
risiko cedera baik bagi klien maupun bagi perawat sendiri.

NEXT...
ARIGATO

Anda mungkin juga menyukai