PUSKESMAS GITIK
A. PRINSIP UMUM
1. Setiap pegawai Puskesmas Gitik wajib menggunakan APD dengan
baik dan benar.
2. Terkait dengan kesehatan tempat kerja dan keselamatan pasien,
maka rumah sakit harus menyediakan APD yang sesuai bagi setiap
petugas dalam jumlah yang cukup.
3. Pemilihan APD dipengaruhi oleh:
a. Jenis paparan yang diantisipasi dapat terjadi percikan atau
kontak langsung atau sentuhan, kategori kewaspadaan isolasi
(droplet, kontak, airbone).
b. Jangka waktu pemakaian dan kesesuaian terhadap pekerjaan
yang dilakukan.
4. Setiap tindakan atau kegiatan yang dapat menimbulkan potensi
bahaya di puskesmas harus dilakukan dengan menggunakan APD.
5. Penggunaan APD disesuaikan dengan jenis tindakan dan
kegiatan di setiap instalasi puskesmas
6. APD yang bersifat disposable harus dibuang setelah digunakan
satu kali, sedangkan APD yang reusable harus dibersihkan, dicuci
dan disimpan setelah digunakan
7. Kejadian tidak diharapkan yang disebabkan oleh kelalaian dalam
menggunakan APD di puskesmas, bukan merupakan tanggung
jawab puskesmas.
8. APD yang akan digunakan kembali harus melalui proses
dekontaminasi.
9. Jika karyawan tidak menggunakan APD atau tidak menggunakan
APD dengan baik dan benar, karyawan tersebut mendapatkan
sanksi berupa tidak perbolehkan bekerja dan didenda sesuai
dengan kebijakan unit SDM.
CELEMEK PLASTIK
Sumber:
Cassandra D. Benge, P. B., & Barwise, J. A. (2020). Aerosolization of COVID-19 and Contamination. Federal Practitioner,
160-163.
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2020). Petunjuk Teknis Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dalam Menghadapi
Wabah COVID-19. Jakarta: PERDHAKI.
Fatmawati, R. (2020). Ketentuan Alat Pelindung Diri di RS Fatmawati di Tengah COVID-19. Jakarta: RS Fatmawati.
RSCM. (2020). Bijak Menggunakan Alat Pelindung Diri di RSCM Dalam Situasi Pandemi COVID-19. Jakarta: RSCM.
D. JENIS, TATA CARA PENYIMPANAN, DAN TEMPAT
PEMBUANGAN ALAT PELINDUNG DIRI
1. Sarung tangan
Sarung bersih dan sarung tangan steril bersifat disposable/sekali
pakai. Sesudah dipakai untuk melakukan suatu prosedur maka
sarung tangan jenis ini harus dibuang di tempat sampah medis.
Sedangkan untuk sarung tangan karet/rumah tangan setelah
dibersihkan maka harus disimpan dalam tempat khusus
menyimpan alat pelindung diri
2. Apron/Jas
Apron yang terbuat dari plastik bersifat disposable/sekali pakai.
Sesudah dipakai harus dibuang di tempat sampah medis.
Sedangkan jas/gaun pelindung sesudah dipakai wajib dikirim dan
dibersihkan ke laundry/outsourching.
3. Masker
Masker bedah merupakan alat pelindung diri yang bersifat
disposable/sekali pakai. Sesudah dipakai harus dibuang di tempat
sampah medis.
4. Goggle (alat pelindung mata)
Goggle merupakan alat pelindung diri yang bersifat dipakai
berulang. Setelah dipakai maka harus dibersihkan dan disimpan di
tempat penyimpanan alat pelindung diri.
5. Penutup kepala/topi
Penutup kepala/topi ada 2 jenis, diantaranya ada yang bersifat
disposable/sekali pakai dan ada pula yang bersifat dipakai
berulang. Untuk yang bersifat disposable/sekali pakai, maka
setelah dipakai dibuang di sampah medis sedangkan yang terbuat
dari kain dapat dicuci ulang di laundry/outsourching.
6. Pelindung kaki
Pelindung kaki/sepatu boot merupakan alat pelindung diri yang
dipakai berulang. Setelah dipakai pelindung kaki/sepatu boot dicuci
dan disimpan di tempat penyimpanan alat pelindung diri.
E. URUTAN MENGENAKAN ALAT PELINDUNG DIRI
1. Pelindung kaki
Sepatu boot karet atau sepatu kulit tertutup memberikan lebih
banyak perlindungan, tetapiharus dijaga tetap bersih dan bebas
kontaminasi darah atau tumpahan cairan tubuh lain.
2. Apron/gaun pelindung
a. Pilih apron/gaun pelindung sesuai dengan tipe dan ukuran
b. Buka bagian belakang apron/gaun pelindung
c. Tutupi badan sepenuhnya dari leher hingga lutut,lengan hingga
bagian pergelangan tangan dan selebungkan ke belakang
punggung
d. Ikat dibagian belakang leher dan pinggang
Cara menggunakan gaun pelindung untuk orang lain
a. Ambil jarak yang cukup dengan pemakai gaun
b. Pakaikan kedua lengannya sekaligus
c. Orang ketiga mengkancingkan bagian belakang
A. DOKUMENTASI
Penggunaan APD dicatat berdasarkan jenis dan jumlah pemakaian.