Anda di halaman 1dari 7

BAB I

DEFENISI

Batuk bukanlah suatu penyakit. Batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh disaluran

pernapasan dan merupakan gejala suatu penyakit atau reaksi tubuh terhadap iritasi ditenggorokan

karena adanya lender, makana, debu, asap dan sebagainya. Batuk terjadi karena rangsangan tertentu,

misalnya debu di reseptor (hidung, saluran pernapasan, bahkan telinga). Kemudian reseptor akan

mengalirkan lewat syaraf ke pusat batuk yang berada diotak. Disini akan member sinyal ke otot-otot

tubuh untuk mengeluarkan benda asing tadi, hingga terjadilah batuk.

Bersin merupakan suatu mekanisme pertahanan tubuh untuk mencegah masuknya zat asing

kedalam tubuh. Oleh karena itu, jangan ditahan jika anda terasa ingin bersin. Bersin adalah respon

tubuh yang dilakukan oleh membran hidung ketika mendeteksi adanya bakteri dan kelebihan cairan

yang masuk kedalam hidung, sehingga secara otomatis tubuh akan menolak bakteri tersebut. Bersin

juga dapat timbul akibat adanya peradangan (rhinosinusitis), benda asing, infeksi virus, atau reaksi

alergi. Reaksi alergi tersebut muncul karena paparan terhadap bahan alergren.

Etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia yang dipandang dari segi baik dan

buruk sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.

Etika batuk dan bersin adalah tata cara batuk dan bersin yang baik dan benar dengan cara

menutup hidung dan mulut dengan tissue atau lengan baju. Jadi bakteri tidak menyebar keudara

bebas dan tidak terjadi penularan ke orang lain.

Kebersihan pernapasan dan etika batuk adalah dua cara penting untuk mengendalikan

penyebaran infeksi di sumbernya. Etika batuk merupakan salah satu upaya dalam pengendalian

infeksi rumah sakit, setiap orang memegang peranan penting dalam meningkatkan mutu

pengendalian infeksi terkait etika batuk.

Etika batuk merupakan suatu cara penanggulangan dan pencegahan infeksi droplet dan

airbone. Untuk orang yang mempunyai keluhan infeksi saluran nafas dengan cara menutup hidung

dan mulut saat bersin dan batuk atau menggunakan masker, tissue, atau lengan tangan bagian atas.

-1-
Semua pasien, pengunjung dan petugas kesehatan harus di anjurkan untuk selalu mematuhi

etika batuk dan kebersihan pernafasan untuk mencegah penularan.

-2-
BAB II

RUANG LINGKUP

Etika Batuk memiliki ruang lingkup di ruangan : rawat inap, rawat jalan, pengunjung, pasien,

vendor, keluarga pasien, orang yang ada di lingkungan rumah sakit. Semua petugas yang bekerja di

rumah sakit harus memahami bahwa etika batuk di perlukan untuk pencegahan dan pengendalian

infeksi terhadap paparan droplet ataupun Airbone

-3-
BAB III

TATA LAKSANA

Diterapkan untuk semua orang terutama pada kasus infeksi dengan jenis transmisi airborne

dan droplet. Fasilitas pelayanan kesehatan harus menyediakan sarana cuci tangan seperti wastafel

dengan air mengalir, tisu, sabun cair, tempat sampah infeksius dan masker bedah. Petugas, pasien

dan pengunjung dengan gejala infeksi saluran napas, harus melaksanakan dan mematuhi langkah-

langkah sebagai berikut:

a) Menutup hidung dan mulut dengan tisu atau saputangan atau lengan atas

b) Tisu dibuang ke tempat sampah infeksius dan kemudian mencuci tangan.

Edukasi/Penyuluhan Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) dan fasilitas pelayanan kesehatan lain

dapat dilakukan melalui audio visual, leaflet, poster, banner, video melalui TV di ruang tunggu atau

lisan oleh petugas

Semua pasien, pengunjung, dan petugas kesehatan harus dianjurkan untuk selalu mematuhi

etika batuk dan kebersihan pernapasan untuk mencegah sekresi pernapasan. Di fasilitas pelayanan

kesehatan. Sebaiknya gunakan masker bedah bila Anda sedang batuk. Etika batuk dan kebersihan

pernapasan harus diterapkan di semua bagian rumah sakit, dilingkungan masyarakat, dan bahkan di

rumah.Tindakan penting ini harus selalu dilakukan untuk mengendalikan sumber infeksi potensial.

-4-
Gambar 2. Kebersihan Tangan dengan Sabun dan Air
Diadaptasi dari peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor 27 tahun 2017 tentang
pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan

-5-
BAB IV

DOKUMENTASI

Audit Etika Batuk seluruh karyawan dilakukan oleh IPCN setiap bulan dan dilaporkan

setiap 3 bulan sekali. Pendokumentasian hasil audit Etka Batuk dilakukan oleh IPCN. Setiap karyawan

Aulia Hospital wajib memberikan edukasi tentang etika batuk kepada setiap pasien ataupun

pengunjung yang mempunyai masalah saluran pernafasan, di dukung dengan adanya leaflet atau

poster.

Aulia Hospital

Direktur Utama,

(dr. Rr. Herutami Kusumowardani, MPH)

-6-
-7-

Anda mungkin juga menyukai