DISUSUN OLEH :
TAHUN 2022
i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Buku PROGRAM KERJA
KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI ini berhasil
disusun.
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Kata Pengantar ii
Daftar isi iii
A. PENDAHULUAN 1
B. LATAR BELAKANG 1
C. TUJUAN 2
D. PROGRAM KERJA KOMITE PPI 3
E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN 3
F. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN 7
G. SASARAN 12
H. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 14
I. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN 18
J. PENUTUP 19
DAFTAR PUSTAKA 20
iii
PROGRAM KERJA
KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)
A. Pendahuluan
Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki
peran yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan
kesehatan masyarakat. Oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk
dapat memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai
dengan standar yang telah ditentukan.
1
B. Latar Belakang
Berdasarkan angka infeksi di Puskesmas pada tahun 2020,
diantaranya Infeksi Daerah Operasi ( IDO ) sebesar 3%, Flebitis 0,2
‰, Ventilator Assosiated Pneumoni ( VAP ) sebesar 1,8 ‰, Infeksi
Saluran Kemih sebesar 0 ‰ dan IADP sebesar 0‰, maka dalam
upaya pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan
kesehatan sangat penting bila terlebih dahulu petugas dan
pengambil kebijakan memahami konsep dasar penyakit infeksi.
Berdasarkan hal diatas maka perlu disusun program
pencegahan dan pengendalian infeksi di Puskesmas Maros Baru
agar terwujud pelayanan kesehatan yang bermutu dan dapat
menjadi acuan bagi semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
pencegahan dan pengendalian infeksi serta dapat melindungi
masyarakat dan mewujudkan patient safety.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengurangi resiko infeksi yang berkaitan dengan pelayanan
kesehatan pada pasien, petugas baik staf klinis/non klinis,
pengunjung dan masyarakat sekitar Puskesmas.
2. Tujuan Khusus
a. Terlaksananya praktik kebersihan tangan.
b. Terlaksananya kebersihan lingkungan Puskesms.
c. Terlaksananya surveilens Infeksi Puskesmas.
d. Terlaksananya investigasi outbreak/KLB.
e. Terlaksananya monitoring Anti Mikroba yang aman.
f. Terlaksananya Kesehatan Kerja.
g. Terlaksananya edukasi PPI.
h. Terlaksananya assessment berkala, analisa dan risk register
i. Terlaksananya penurunan resiko infeksi.
j. Terlaksananya skorring dan review angka infeksi.
k. Terlaksananya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Infeksi
Covid-19
l. Terlaksananya monitoring dan evaluasi pelaksanaan PPI.
2
D. Program Kerja Komite PPI, yang meliputi :
1. Kebersihan tangan
2. Kebersihan lingkungan rumah sakit
3. Surveilens infeksi
4. Investigasi ( Outbreak ) penyakit infeksi
5. Meningkatkan pengawasan terhadap penggunaan
antimikroba secara aman.
6. Kesehatan kerja
7. Edukasi PPI
8. Assesment resiko secara berkala, analisis resiko, serta
menyusun risk register
9. Menetapkan sasaran penurunan resiko infeksi.
10. Mengukur dan me-review resiko infeksi.
11. Melaksanakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Covid-
19
12. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan PPI.
3
c. Surveilans resiko infeksi
Infeksi Daerah Operasi ( IDO )
Infeksi Aliran Darah Primer ( IADP )
Plebitis
Infeksi Saluran Kemih ( ISK )
Ventilator Associated Infection ( VAP )
Hospital Aquired Pneumonia ( HAP )
Multi Drug Resisten Organisme ( MDRO)
New Emerging Re Emerging Desease
d. Investigasi wabah ( outbreak ) penyakit Infeksi
Persiapan lapangan
Memastikan KLB
Verifikasi Diagnosa
Tetapkan kasus KLB ( umumkan )
Pengolahan data deskriptif
Buat langkah penanggulangan
Evaluasi hasil
Pencegahan dan penanggulangan
Observasi hasil tindakan
Komunikasi hasil temuan
Kasus dihentikan
e. Pengawasan penggunaan Anti Mikroba secara aman
Pembuatan Pola kuman HAIs
Pembuatan Pola Kuman MDRO
Pemantauan pemberian Antimikroba profilaksis
f. Kesehatan Kerja
Medical Chek Up seluruh karyawan sesuai prioritas
Tracing Kontak erat Covid -19
Laporan pasca pajanan
Profilaksis pasca pajanan
Pasca pajanan HIV
Pasca pajanan Hepatitis B
Imunisasi
Hepatitis B
Vaksin Covid-19
4
g. Edukasi PPI
Kegiatan diklat eksternal
Pelatihan PPI Dasar
Pelatihan PPI Lanjut
Pelatihan IPCN
Pelatihan IPCN Lanjut
Pelatihan TOT PPI
Pelatihan IPCD
Pertemuan Ilmiah Tahunan
Pelatihan/Seminar/Workshop PPI lainnya
Kegiatan diklat internal
Orientasi pegawai baru ( klinis non klinis )
Orientasi mahasiswa baru ( klinis dan non klinis )
In House Training Staf Klinis ( PPA) secara berkala
In House Training Staf Non Klinis
Edukasi Pasien dan keluarga
Edukasi Pengunjung
h. Assesment berkala terhadap resiko dan analisis resiko, serta
risk register
Infection Control Risk Assesment ( ICRA ) unit :
Rawap Inap
Rawat Jalan
Instalasi Gawat Darurat
Instalasi Farmasi
Instalasi Radiologi
Instalasi Penyehatan Lingkungan
Intensive Care Unit
Instalasi Bedah Sentral
Instalasi Pengolah Data Elektronik
Instalasi Patologi Klinik
Instalasi Radiologi
Instalasi Rehabilitasi Medik
Instalasi Pemeliharaan Sarana RS
Instalasi Promosi Kesehatan Rumah Sakit
5
Infection Control Risk Assesment ( ICRA ) kegiatan
penunjang:
Tindakan invasife (pencampuran obat
suntik, pemberian suntikan, terapi cairan )
pemrosesan alat dan sterilisasi
pengelolaan linen dan laundry
pengelolaan limbah dan benda tajam
pelayanan makanan
pengelolaan kamar jenazah
Infection Control Risk Assesment ( ICRA ) kontruksi:
renovasi
demolisi
pembangunan gedung baru/kontruksi
i. Menetapkan sasaran penurunan resiko
Menurunkan resiko HAIs:
Penerapan Bundles /Pencegahan IDO
Penerapan Bundles /Pencegahan Plebitis
Penerapan Bundles /Pencegahan IADP
Penerapan Bundles /Pencegahan ISK
Penerapan Bundles /Pencegahan VAP
Penerapan Bundles /Pencegahan HAP
Management resiko di laboratorium:
Bio Safety Cabinet
Laminary Air Flow
j. Mengukur dan mereview resiko infeksi
Skoring Resiko Infeksi:
Resiko HAIs
ICRA Unit
ICRA penunjang
ICRA Kontruksi
Resiko Laboratorium
Review resiko infeksi
Dilakukan upaya menurunkan resiko infeksi
dengan PDSA.
k. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan PPI
Monitoring dan supervisi tiap bulan
Analisa dan evaluasi tiap 3 bulan
Rapat dengan IPCLN tiap bulan
Rapat dengan Komite PPI setiap 3 bulan
Rapat dengan Komite PMKP setiap 4 bulan
Rapat dengan unit terkait setiap 4 bulan atau sewaktu-
waktu diperlukan
6
F. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Kebersihan tangan
a. Monitor kepatuhan 5 moment kebersihan tangan
Memonitoring evaluasi dan analisa pada 5 moment
kebersihan tangan petugas baik klinis dan Non Klinis
Pelaksana kegiatan : IPCN dan IPCLN
Waktu pelaksanaan : setiap bulan
Cara melaksanakan :melakukan pengamatan kepada
staf/petugas baik klinis dan Non Klinis tentang kepatuhan
5 moment hand hygiene .
b. Monitor kelengkapan fasilitas kebersihan tangan
Pelaksana kegiatan : IPCN dan IPCLN
Waktu pelaksanaan : setiap bulan
Cara melaksanakan:melakukan pengamatan kelengkapan
fasilitas kebersihan tangan baik handrub maupun
handwash.
c. Usulan kelengkapan fasilitas kebersihan
Pelaksana kegiatan : IPCN dan IPCLN
Waktu pelaksanaan : setiap bulan
Cara melaksanakan :membuat anggaran jumlah
kebutuhan fasilitas kebersihan tangan baik handrub
maupun handwash diseluruh unit
d. Kampanye 6 langkah dan 5 moment kebersihan tangan
kepada petugas, pasien, keluarga, pengunjung dan
masyarakat
Pelaksana kegiatan : IPCN, IPCLN, Perawat PPA
Waktu pelaksanaan : setiap bulan di poliklinik
rawat jalan, setiap menerima pasien baru oleh perawat
PPA
Cara melaksanakan : melakukan edukasi secara langsung
tentang cuci tangan ( 6 langkah 5 moment)
kepada petugas, pasien, keluarga, pengunjung dan
masyarakat
7
2. Kebersihan Lingkungan Rumah Sakit
a. Monitor 5 R ( ringkas, rapi, resik, rawat, rajin )
Memonitoring evaluasi dan analisa 5 R diseluruh
lingkungan rumah sakit
8
3. Surveilens Resiko infeksi
Pelaksana kegiatan : IPCN yang dibantu IPCLN
Waktu pelaksanaa : setiap hari
Cara melaksanakan : melakukan surveilens pasien
yang mengalami Infeksi Saluran Kemih (ISK) dengan target
pasien yang terpasang Catheter urine menetap diPuskesmas
Maros Baru, pasien yang mengalami Infeksi Daerah Operasi
(IDO) dengan target pasien yang dilakukan operasi di rumah
Sakit meliputi dengan kriteria operasi bersih dan bersih
terkontaminasi, pasien yang mengalami Pneumonia dengan
target pasien yang terpasang Ventilator (Ventilator Associated
Pneumonia) dan pasien dengan tirah baring lama ( Hospital
Aquired Pneumonia ), pasien yang mengalami Infeksi Aliran
Darah Primer dengan target pada pasien yang terpasang
Central Vena Line (CVL),Plebitis pada pasien yang terpasang
Perifer vena line,penyakit dan organisme yang signifikan secara
epidemiologis, Multi Drug Resisten Organisme
(MDRO),Virulensi infeksi yang tinggi,muncul dan pemunculan
kembali ( New emerging atau reemerging ) infeksi di
masyarakat dicatat dalam SIMRS.
4. Investigasi wabah/outbreak/Kejadian Luar Biasa/KLB
Pelaksana kegiatan : Komite PPI
Waktu pelaksanan : bila terjadi KLB
Cara melaksanakan :bersama dengan Komite PMKP
melakukan investigasi KLB infeksi RS.
5. Pengawasan Anti Mikroba yang aman
Berkoordinasi dengan tim PPRA .
Penggunaan Antimikroba yang aman berdasarkan pada tiga
indikasi :
Indikasi propilaksis bedah pada pre operasi
bersih/bersih terkontaminasi.
sensitifitasnya .
9
Terapi Definitif dengan dasar pemeriksaan kultur
kuman.
6. Kesehatan Kerja
10
10. Mengukur dan mereview resiko infeksi
G. SASARAN
1. Kebersihan tangan
kepatuhan 6 langkah kebersihan tangan 100 %
Kepatuhan 5 moment kebersihan tangan 85 %
Kelengkapan fasilitas kebersihan tangan 100%
2. Kebersihan lingkungan rumah sakit
Kepatuhan penerapan 5R di semua unit 100%
Kepatuhan pemilahan dan pembuangan sampah 100%
Kelengkapan fasilitas kebersihan lingkungan 100%
11
Hasil pemeriksaan kualitas udara, air dan permukaan
lingkungan dalam batas normal sesuai standar
perundang –undangan yang berlaku.
3. Surveilens infeksi
Tercapainya data surveilens HAIs ( Plebitis, IADP, ISK,
VAP, HAP, IDO ) 100%
Tercapainya data MDRO 100%
Tercapainya data New Emerging Re Emerging Desease
100%
4. Investigasi ( Outbreak ) penyakit infeksi.
Tercapainya investigasi outbreak infeksi (bila ada )100%
5. Meningkatkan pengawasan terhadap penggunaan
antimikroba secara aman.
Terlaksanya pengawasan antimikroba profilaksis 100%
Terlaksananya pengawasan antimikroba terapi empiric
100%
Terlaksananya pengawasan antimikroba terapi definitive
100%
6. Kesehatan kerja
Terlaksananya pemeriksaan berkala pada staf 100%
Terlaksananya Propilaksis pasca pajanan 100%
Terlaksananya Imunisasi Hepatitis B 100%
7. Edukasi PPI
Terlaksananya edukasi PPI kepada staf sesuai usulan
100%
Terlaksananya edukasi PPI kepada pasien, keluarga dan
pengunjung 100%
8. Assesment resiko secara berkala
Terlaksananya monitoring unit penunjang, ranap dan
renovasi 100%
9. Menetapkan sasaran penurunan resiko
Angka kejadian (insiden rate) Infeksi Daerah Operasi
(IDO) ≤ 2%;
Angka kejadian (insiden rate) Plebitis ≤ 1 ‰.
12
Angka kejadian (insiden rate) Infeksi SaluranKemih( ISK
) ≤ 4,7 ‰.
Angka kejadian ( insiden rate ) Ventilator Associated
Pneumonia (VAP) ≤ 5,8 ‰
Angka kejadian (insident rate) Infeksi Aliran Darah
Primer (IADP ) ≤ 3,5 ‰
Angka kejadian ( insiden rate ) Hospital Aquired
Pneumonia (VAP) ≤ 1 ‰
10. Mengukur dan me-review resiko infeksi
Terlaksananya scoring dan review angka infeksi 100%
11. Melaksanakan pencegahan dan pengendalian Infeksi
Covid -19
– Tercapainya pencegahan dan pengendalian infeksi Covid
-19 100 %
12. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan PPI
Tercapainya monitoring dan evaluasi PPI 100%
13
H. JADWAL KEGIATAN
Bulan
No Kegiatan Keterangan
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
14
Pengawasan antimikroba Kerjasama Tim
9. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
yang aman PPRA
Edukasi karyawan/mahasiswa
12. Bila ada
baru
Edukasi pasien,
13. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Kerjasama PKRS
keluarga, pengunjung
15
Monitoring
20. Bila ada
Renovasi/demolisi/kontruksi
Monitoring penerapan
22. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Bundle HAIs
Monitoring pemeriksaan
29. √ √ Kerjasama IPSRS
tehnik dan mekanic
16
31. Membuat usulan ruang isolasi
√
tekanan negatif
17
I. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporan
a. Pencatatan
1) Setiap hari IPCN yang dibantu IPCLN mencatat data infeksi
rumah sakit di unit-unit pelayanan (surveilans) dengan
menggunakan SIMRS, mendokumentasikan hasil audit
kepatuhan kebersihan tangan, kepatuhan penerapan
SPO/kebijakan PPI dan atau monitoring penerapan PPI di
semua unit pelayanan.
2) Data yang terkumpul akan dibuatkan analisa oleh Komite PPI.
b. Pelaporan
1) Setiap1(satu)bulan sekali data surveilens dikumpulkan dan
dibuatkan laporan oleh IPCN untuk didiskusikan dengan
Komite PPI dan selanjutnya setiap 3 (tiga )bulan laporan
dikirim ke Kepala Puskesmas Maros Baru dan Komite
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
2) Monitoring unit dikumpulkan selama periode 3 bulan, dianalisa
dan didiskusikan dengan Komite PPI, selanjutnya dibuatkan
laporan yang dikirim ke Kepala Puskesmas Maros Baru.
c. Evaluasi
1) Evaluasi Proses
a) Semua kegiatan program berjalan sesuai jadwal.
b) Formulir monitoring terisi sesuai jadwal.
2) Evaluasi Hasil
Hasil kegiatan program PPI setiap 3 (tiga ) bulan akan
dilakukan feed back oleh Direktur untuk dilakukan tindak
lanjut oleh Komite PPI.
18
DAFTAR PUSTAKA
20