IBI JEMBER
Jl. KH. Agus Salim No. 20 Telp. / Fax (0331) 335290
Jember
SURAT KEPUTUSAN
Nomor :
KEBIJAKAN PELAYANAN
KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK IBI JEMBER
2071-Ps/STRUKTUR-RSIA/VII/2016
tentang
Menetapkan :
Kesatu
KEBIJAKAN
PELAYANAN
PENCEGAHAN
DAN
JEMBER.
Kebijakan pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi
penyelenggaraan
pelayanan
Kelima
maret 2014
Lampiran
Tanggal :
KEBIJAKAN PELAYANAN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI.
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK IBI JEMBER
A
KEBIJAKAN UMUM
1
Pelayanan rumah sakit di seluruh unit pelayanan harus selalu dilandasi dengan cinta
kasih, tidak membedakan suku, ras, agama, golongan, dan memperhatikan mereka
yang lemah dan kurang mendapat perhatian (option for the poor).
Pelayanan rumah sakit di seluruh unit pelayanan harus selalu berorientasi pada
mutu layanan, keselamatan pasien, dan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) bagi
pasien, keluarga dan masyarakat serta karyawan sesuai dengan Visi, Misi, Falsafah
dan Tujuan. Rumah Sakit Ibu dan Anak IBI Jember
Pelayanan rumah sakit di seluruh unit pelayanan harus selalu berfokus pada pasien
(patient centeredness) dengan melaksanakan akses ke pelayanan dan kontinuitas
pelayanan, memenuhi hak pasien dan keluarga, asesmen pasien, pemberian
pelayanan pasien, serta memberikan edukasi kepada pasien, keluarga dan
masyarakat.
Pelayanan rumah sakit dilaksanakan selama 24 jam setiap hari, kecuali beberapa
unit pelayanan tertentu
Setiap unit pelayanan harus menjalankan upaya peningkatan mutu melalui kegiatan
Plan-Do-Check-Action (PDCA).
dan memelihara kondisi lingkungan dan keamanan, termasuk dalam penggunaan alat
pelindung diri (APD).
8
Semua individu yang terlibat dalam pelayanan rumah sakit wajib melakukan 6
(enam) sasaran Keselamatan Pasien.
Semua petugas rumah sakit wajib memiliki ijin/ lisensi/ sertifikasi sesuai dengan
profesi dan ketentuan yang berlaku.
12 Setiap petugas rumah sakit harus bekerja sesuai standar profesi, standar
kompetensi, standar prosedur operasional, etika profesi, kode etik rumah sakit dan
semua peraturan rumah sakit yang berlaku.
13 Setiap unit pelayanan harus mampu mengelola data yang dapat dijadikan sebagai
sumber informasi dan pengambilan keputusan bagi kepentingan manajemen dan
pelayanan kepada masyarakat.
14 Setiap unit pelayanan harus berupaya memperoleh, mengolah dan menggunakan
informasi secara terintegrasi yang dikomunikasikan secara benar untuk meningkatkan
kesehatan pasien serta kinerja rumah sakit baik secara keseluruhan maupun individu.
15 Koordinasi dan evaluasi pelayanan disetiap unit pelayanan wajib dilaksanakan
melalui rapat rutin minimal 1 kali dalam satu bulan.
16 Jika pelayanan yang dibutuhkan pasien tidak bersedia di rumah sakit, maka pasien
harus dirujuk ke rumah sakit lain yang bisa melayani setelah mendapat persetujuan
pasien / keluarga
17 Rumah sakit menghargai dan memenuhi hak pasien yang dilayani.
18 Seluruh karyawan rumah sakit berkewajiban menjaga dan melindungi rahasia medis
pasien yang dilayani.
19 Rumah sakit melakukan pengumpulan, validasi dan analisis data baik internal
ataupun eksternal untuk pengembangan pelayanan rumah sakit.
KEBIJAKAN KHUSUS :
5
1.
KEWASPADAAN STANDAR
Meliputi kebersihan tangan, pemakaian alat pelindung diri, disinfeksi dan sterilisasi,
tatalaksana
linen,
penatalaksanaan
limbah
dan
benda
tajam,pengendalian
3.
KEBERSIHAN TANGAN
a.Kebersihan tangan dilakukan oleh seluruh petugas klinis maupun non klinis di
Seluruh lingkungan Rumah Sakit Ibu dan Anak IBI Jember.
b.Indikasi kebersihan tangan secara umum :
Sebelum :
Kontak langsung dengan pasien
Memakai sarung tangan sebelum pemeriksaan klinis dan tindakan
invasif
Menyediakan / mempersiapkan obat-obatan
Mempersiapkan makanan
Memberi makan pasien
Meninggalkan rumah sakit
Setelah :
Kontak dengan pasien
Melepas sarung tangan
Melepas alat pelindung diri
Kontak dengan darah, cairan tubuh, sekresi, ludah, dahak, muntahan,
urine, keringat dan peralatan yang diketahui atau kemungkinan
terkontaminasi dengan darah, cairan tubuh, pispot, urinal baik
menggunakan atau tidak menggunakan sarung tangan.
Menggunakan toilet, menyentuh / melap hidung dengan tangan (batuk
/ bersin).
Menyentuh lingkungan di sekitar pasien
c.
j.
mengenai
prosedur
kebersihan
tangan
melalui
(natural
maupun
mekanikal)
tatalaksana
penyediaan
dan
10
a) Semua pasien yang berobat ke UGD dengan keluhan batuk akan diberikan
edukasi oleh petugas RS terlatih mengenai etika batuk serta higiene respirasi
dan diharuskan memakai masker bedah, jika keluhan pasien mengarah ke TB
( batuk 2 minggu atau batuk darah )
b) Semua pasien yang datang berobat ke poli rawat jalan dengan keluhan batuk
akan diberikan edukasi oleh petugas RS terlatih mengenai etika batuk serta
higiene respirasi dan diharuskan memakai masker bedah
c) Petugas rumah sakit memberikan pelayanan baik administrasi maupun
medis
segera (maksimal 30 menit) bagi pasien suspek TB dan pasien TB sehingga
mengurangi waktu pasien tersebut berada di fasilitas pelayanan kesehatan.
d) Pasien TB yang perlu dirawat inap ditempatkan di ruang terpisah dari pasien
lain (ruang isolasi), jika tidak memungkinkan bisa menggunakan sistem
kohorting dengan lama perawatan maksimal 2 minggu.
e) Penampungan sputum oleh pasien harus dilakukan dalam ruangan dengan
konsep AII (Airbone Infection Isolation) atau box khusus dengan pengaturan
sistem ventilasi (Well Ventilated Sputum Induction Booth).
f) Pasien disarankan untuk membersihkan tangan setelah menampung sputum
dengan air mengalir dan sabun atau dengan larutan handrubs.
g) Saat memproses spesimen, petugas laboratorium tetap mengacu pada
kewaspadaan standar dan kewaspadaan berdasarkan transmisi melalui udara
(airbone) dan transmisi melalui kontak.
h) Semua petugas kesehatan yang menangani pasien TB akan dilakukan
pemeriksaan kesehatan rutin secara berkala bekerjasama dengan Sub
Sumber Daya Manusia danK3 RS.
i) Apabila pasien akan ditransportasikan keluar dari ruang isolasi, pasien harus
mengenakan masker bedah untuk melindungi lingkungan sekitar.
j) Rumah sakit menjamin dilaksanakannya upaya perlindungan diri yang
adekuat bagi petugas kesehatan dan mereka yang bertugas di tempat
pelayanan.
6. ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
Ditata perencanaan, penyediaan, penggunaan dan evaluasinya oleh Komite
PPI RS bersama K3 RS, instalasi farmasi dan bagian logistik RS.
11
luar
pertimbangan
biasa
Komite
IRS
PPI
ditetapkan
RS
pada
oleh
direktur
hasil
RS
evaluasi
berdasarkan
epidemiologik
13
penyehatan
air,
pengendalian
serangga
dan
binatang
makanan,
pemantauan
penyehatan
linen,
disinfeksi
14
limbah
harus
menggunakan
troli
yang
15
desinfeksi
kereta
linen,
pengepelan/disinfeksi
lantai,
PENDIDIKAN
PENCEGAHAN
dan
PENGENDALIAN
INFEKSI
17
a)
b)
c)
Cairan desinfektan yang digunakan di Rumah Sakit Ibu dan Anak IBI
Jember
N
ISI
MERK
PENGGUNAAN
O
1
Isopropyl, ethil
Alkohol 70 %, Softa-
Antiseptik kulit
alkohol
Handrub
man
handrub
Antiseptik kebersihan
tangan ruang
perawatan,
antiseptik kulit pre
Povidone Iodine
7.5%
Chlorin
Bethadine Solotion
operasi
Antiseptik kulit dan luka
Bycline
operasi
Disinfektan tumpahan
18
19
20
IBI
Jember
pada
hasil
evaluasi
epidemiologik
Berkoordinasi
dengan
Bagian
Laboratorium
untuk
melakukan:
o Swab
bakteri.
o Pengambilan bahan dari berbagai lokasi tersangka
sumber infeksi untuk dibiakkan dan antibiogram.
o Pemasangan label di tempat penampungan bahan
pemeriksaan
laboratorium
pasien
penyakit
22
Menggunakan
dan
mengawasi
penggunaan
sarung
23
23. PENCEGAHAN
DAN
PENGENDALIAN
INFEKSI
(PPI)
DI
PEMULASARAN JENAZAH
a) Pemindahan jenazah dari ruang perawatan:
Proses
pemindahan
harus
sesuai
dengan
prinsip-prinsip
Kewaspadaan Standar.
Petugas
kamar
jenazah
harus
melakukan
Kewaspadaan
24
b) Peralatan
25
Pasien
Pasien ganti baju sebelum ditolong persalinan
27
Perawat/bidan
yang
menerima
bayi
baru
lahir
harus
28
Linen
yang
telah
terkontaminasi
dengan
darah
harus
sehingga
semua
yang
mengandung
protein
dan
/merawat
mencegah
pasien
baju
yang
menjadi
kotor,
memungkinkan
selama
terjadinya
30
Gunakan alas kaki yang tertutup bagian depan, dan tidak bolong
bolong.
c) Penanganan peralatan perawatan pasien
d) Pembersihan lingkungan
e) Pasien
Mandi pasien dengan antiseptik malam dan pagi hari sebelum operasi.
31
f) Petugas
Kontak langsung dengan luka infeksi atau saliva dan darah yang
terinfeksi
Percikan darah, saliva atau sekresi nasofaring langsung pada kulit yang
terluka maupun utuh atau mukosa
Perlindungan diri :
Hindari memegang sesuatu yang tidak dibutuhkan pada waktu
merawat pasien, hindari kontak dengan mata, hidung, mulut dan
rambut serta hindari memegang luka atau abrasi.
Tutupi luka atau lecet-lecet pada jari dengan plester kedap air.
Melakukan kebersihan tangan sebelum dan setelah merawat pasien
dengan chlorhexidine 2 %.
Dokter gigi memakai baju praktek yang bersih dan berlengan pendek.
33
perbandingan
data
dasar
infeksi
internal
maupun
eksternal
Jember,
maret 2016
34