1.Masker N95
masker N95 memiliki tingkat penyaringan hingga 95% sehingga tidak hanya melindungi pengguna dari paparan
cairan berukuran kecil (droplet), tetapi juga cairan berukuran aerosol.
Jenis masker ini direkomendasikan terutama bagi para tenaga kesehatan yang harus melakukan kontak erat
secara langsung menangani kasus tingkat infeksi penyakit yang tinggi, seperti Covid-19.
3. Face shield
Meski para tenaga kesehatan sudah menggunakan masker dan alat pelindung mata, nyatanya alat pelindung
diri tersebut tidak cukup untuk melindungi area wajah dari percikan cairan atau darah. Maka dari itu, mereka
perlu menggunakan face shield. Face shield adalah alat pelindung wajah terbuat dari plastik bening yang
menutupi area wajah, mulai dari dahi hingga dagu, untuk melindungi area wajah penggunanya dari droplet.
1. RT PCR
Real Time Polymerase Chain Reaction menggunakan sampel lendir dari hidung atau tenggorokan untuk
mendeteksi keberadaan virus. Menurut Achmad, RT PCR adalah standar emas pemeriksaan COVID-19 karena
bisa langsung mengenali materi genetik virus.
Hanya saja metode pemeriksaan ini membutuhkan waktu lebih lama untuk mendapatkan hasilnya karena
melalui dua kali proses yaitu, ekstraksi dan amplifikasi. Biasanya butuh beberapa hari untuk mengetahui hasil
dari pemeriksaan RT PCR.
3. Rapid Test
Jika kedua tes di atas menggunakan sampel dahak, pemeriksaan rapid test dilakukan dengan mengambil
sampel darah dengan tujuan untuk melihat imunoglobin atau antibodi yang terbentuk apabila tubuh sedang
melawan virus. Lama waktu pemeriksaan COVID-19 dengan rapid test memang relatif singkat, hanya 15-20
menit namun keakuratan hasil ujinya kerap dipertanyakan.