Anda di halaman 1dari 15

PERENCANAAN KEWIRAUSAHAAN DALAM BIDANG

KEPERAWATAN

KELOMPOK 2

1. Aniza Amelia P00320121005


2. Erik Widiarto P00320121020
3. Fazhlatul Zorraya P00320121021
4. Miranda Arsinta .S P00320121032
5. Niken Ayu Marshanda P00320121035
6. Pitri Novrianti P00320121038
7. Sintia Anggraini AB P00320121047
8. Thalia Elza Mustini P00320120050
9. Vhebyta Camila P00320120053

DOSEN PEMBIMBING
CHANDRA BUANA,MPH
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU JURUSAN
KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
T.A 2023

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa karena
berkat dan limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga penilus dapat menusun
makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat beserta salam senantiasa tercurah
limpahkan pada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW ,sampai akhir
zaman.

Makalah ini membahas tentang “PERENCANAAN KEWIRAUSAHAAN


DALAM BIDANG KEPERAWATAN “. Dalam penyusunan makalah ini,
penulis banyak mendapat informasi bantuan dari berbagai sumber dari media
sosial maupun buku-buku yang berkaitan.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis harapkan
agar hasil dari makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian dan
pembelajaran selanjutnya.

Curup, 23 Januari 2023

Kelompok 2

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................2

DAFTAR ISI...........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4

1.1 Latar Belakang...............................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................4

1.3 Tujuan.............................................................................................................4

1.4 Manfaat...........................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................6

2.1 Kewirausahaan Dalam Bidang Keperawatan.................................................6

2.2 Konsep Nurseprenure....................................................................................6

2.3 Perencanaan Kewirausahaan Dalam Bidang Keperawatan............................7

2.4 Bentuk Usaha Dalam Keperawatan................................................................8

2.5 Tantangan dalam Membangun Kewirausahawan.........................................11

BAB III PENUTUP..............................................................................................13

3.1 Kesimpulan...................................................................................................13

3.2 Saran..............................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14

3
BAB I
4
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kewirausahaan adalah perencanaan, pengorganisasian, pengoperasian, dan


pengambilan risiko dari suatu usaha bisnis. Seorang wirausahaan adalah seorang
yang terlibat dalam kewirausahaan. Kemampuannya daalam mengambil faktor –
faktor produksi seperti lahan, tenaga kerja, dan modal serta menggunakannya
untuk memproduksi barang atau jasa baru.
Wirausahawan berbeda dengan manajer. Seorang manajer bisa menjalankan
usaha milik orang lain dan mengolah sumber daya lain. Namun seorang wirausaha
mempertaruhkan sumber dayanya sendiri dan mengambil risiko pribadi demi
keberhasilan atau bahkan kegagalan dari usaha yang dijalaninya. Salah satu
perbedaan mencolok antara para wirausahawan dengan para pekerja adalah
wirausahawan selalu berpikir untul menciptakan bisnis sementara para pekerja
berpikir mencari pekerjaan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa kewirausahaan dalam bidang keperawatan ?


2. Apa konsep nurseprenure ?
3. Apa perencanaan kewirausahaan dalam bidang keperawatan ?
4. Apa bentuk usaha dalam keperawatan ?
5. Apa tantangan dalam membangun kewirausahawan ?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui kewirausahaan dalam bidang keperawatan.


2. Mengetahui konsep nurseprenure.
3. Mengetahui perencanaan kewirausahaan dalam bidang keperawatan.
4. Mengetahui bentuk usaha dalam keperawatan.
5. Mengetahui tantangan dalam membangun kewirausahawan.

1.4 Manfaat

5
1. Menambah ilmu dan pengetahuan serta melatih kemampuan
menganalisis dan berfikir secara sistematis.
2. Mengetahui intensi kewirausahaan dan meningkatkan minat
kewirausahaan.
3. Memberikan kontribusi dalam pengembangan pengetahuan dan
wawasan dalam bidang kewirausahaan.

BAB II

6
PEMBAHASAN

2.1 Kewirausahaan Dalam Bidang Keperawatan

Kewirausahaan dalam dunia keperawatan disebut juga dengan


nursepreneurship merupakan istilah baru dalam mempopulerkan entrepreneurship
yang dikaitkan dengan perawat atau dunia keperawatan dengan adanya konsep
nursepreneur yang diajarkan disekolah , para lulusan keperawatan tidak hanya
berfokus menjadi seorang perawat yang bekerja disuatu instansi kesehatan, tetapi
juka mampu menjadi perawat yang memiliki usaha keperawatan sendiri.

Konsep nursepreneur memang ditujukan agar lulusan sekolah keperawatan


dapat membentuk jiwa-jiwa wirausaha baru yang dapat berkontribusi bagi
kesejahteraan masyarakat, di samping memiliki soft skill dan keterampilan yang
kompeten dalam bidang profesi keperawatan sesuai dengan disiplin ilmu yang
dijalani.

2.2 Konsep Nurseprenure

Perawat yang berwirausaha atau Nursepreneur adalah seorang yang memiliki


usaha jasa dalam bidang pelayanan kesehatan. Oleh karena itu sifatnya yang
mandiri maka seorang perawat yang berwirausaha memiliki tanggung jawab
langsung terhadap pihak yang dirawat. Secarra konseptual Nurseprenuer memiliki
ciri ciri sebagai berikut :

a. Pengerahan diri : pendisiplinanan diri dan secara menyeluruh.

b. Pengasuhan diri : antusiasme tidak terbatas untuk ide ide.

c. Orientasi pada tindakan : hasrat menyala untuk mewujudkan dan


mengubah ide ide menjadi kenyataan.

d. Energi tingkat tinggi : mampu bekerja dalam waktu lama secara


emosional,fisik, mental.

7
e. Toleransi atas ketidakmenentukan : secara psikologis mampu
menghadapi risiko.

2.3 Perencanaan Kewirausahaan Dalam Bidang Keperawatan

a. Melihat peluang

Seorang perawat yang menempuh jalan kewirausahaan harus mampu


melihat peluang usaha dengan jeli. Penentuan peluang usaha dapat dimulai
dari melihat kemampuan diri tersebut akan dihubungkan dengan peluang
usaha yang ada didunia keperawatan.

b. Mengumpulkan informasi
Dalam hal ini harus senantiasa mengumpulkan informasi sebanyak
banyaknya. Dengan demikian, mereka mampu melihat celah dari
pelayanan keperawatan yang ada dimasyarakat, sehingga mereka akan
memanfaatkan celah tersebut sebagai peluang.

c. Mengembangkan Konsep
Nursepreneur harus mempunyai metode dalam menjalankan usahanya.
Dengan demikian mereka akan mampu bersaing dengan badan usaha
sejenis.

d. Mampu meyakinkan pelanggan


Nursepreneur harus mampu meyakinkan kliennya bahwa layanan yang
dimilikinya lebih unggul dari layanan lain.

e. Menganalisa pertumbuhan usia


Setiap wirausaha pasti mennginginkan agar usaha yang dijalankan tumbuh
secara stabil. Tanda dari pertumbuhan suatu usaha dapat terwujud dalam
berbagai hal.

f. Ekspanasi usaha
Ekspansi usaha sangat diperlukan ketika usaha yang dijalankan oleh
seorang Nurseprneur sudah berkembang dengan pesat. Pada tahap ini

8
usaha yang dijalankan harus memiliki struktur organisasi,pegawai,
kebijakan, dan prosedur layanan

2.4 Bentuk Usaha Dalam Keperawatan

Dalam bidang ini perawat dapat berperan sebagai penggagas ide, pengelola,
pemilik modal, pemilik saham ataupun sebagai owner.

Bentuk-bentuk usaha dalam bidang keperawatan yaitu:

1. Home care

Definisi menurut departemen kesehatan (2002) menyebutkan bahwa


home care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan
komprehensif yang diberikan kepada individu dan keluarga di tempat
tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau
memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan
meminimalkan akibat dari penyakit.

Home care merupakan bagian dari praktik mandiri perawat. Perawat


melanjutkan perawatan yang pernah diterima klien dari rumah sakit atau
pelayanan kesehatan lainnya atau mungkin pasien tidak ada indikasi
masuk rumah sakit sehingga hanya membutuhkan pelayanan keperawatan
di rumah.

Selain itu,home care merupakan pelayanan yang dikelola oleh suatu


unit atau sarana ataupun institusi baik aspek administrasi atau aspek
pelayanan dengan mengkoordinir berbagai kategori tenaga 9aka da99nal
dibantu tenaga non 9aka da99nal di bidang kesehatan maupun non
kesehatan.

2. Konsultan keperawatan

Definisi konsultan adalah seorang tenaga 9aka da99nal yang


menyediakan jasa nasihat ahli dalam bidang kesehatannya. Perbedaan
9
antara seorang konsultan dengan ahli biasa adalah konsultan bukan
merupakan karyawan di perusahaan, melainkan seorang yang menjalankan
usaha hanya sendiri serta berurusan dengan berbagai klien dalam satu
waktu. Tidak hanya menyediakan jasa, konsultan juga bisa memberikan
layanan konsultasi atau konseling secara langsung pada klien.

Konseling adalah proses membantu pasien untuk menyadari dan


mengatasi tekanan psikologis atau masalah 10aka d, untuk membangun
hubungan interpersonal yang baik dan untuk meningkatkan perkembangan
seseorang di mana di dalamnya diberikan dukungan emosional dan
intelektual.

3. Terapi komplementer

Terapi komplementer adalah cara penanggulangan penyakit yang


dilakukan sebagai pendukung pengobatan medis konvensional atau
sebagai pengobatan pilihan lain di luar pengobatan medis yang
konvensional. Di Indonesia ada 3 jenis teknik pengobatan komplementer
yang telah diterapkan oleh departemen kesehatan untuk diintegrasikan ke
dalam pelayanan konvensional, yaitu sebagai berikut:

a. Akupuntur 10aka

Akupuntur 10aka yang dilakukan oleh dokter umum berdasarkan


kompetensinya. Metode yang berasal dari Cina ini diperkirakan sangat
bermanfaat dalam mengatasi berbagai kondisi kesehatan tertentu dan juga
sebagai analgesi (pereda nyeri). Cara kerjanya adalah dengan mengaktiasi
berbagai molekul signal yang berperan sebagai komunikasi antar sel, salah
satu pelepasan molekul tersebut adalah pelepasan endorphine yang banyak
berperan pada 10aka d tubuh.

b. Terapi hiperbarik

Terapi hiperbarik merupakan suatu metode terapi dimana pasien


dimasukkan ke dalam sebuah ruangan yang memiliki tekanan 2-3 kali
10
lebih besar daripada tekanan udara atmosfer normal (1 atmosfer), lalu
diberikan pernapasan oksigen murni (100%). Selama terapi, pasien boleh
membaca, minum, atau makan untuk menghindari trauma pada telinga
akibat tingginya tekanan udara.

c. Terapi herbal 11aka

Terapi herbal 11aka yaitu terapi dengan menggunakan obat bahan


alam baik berupa herbal terstandar dalam kegiatan pelayanan penelitian
maupun berupa fitofarmaka. Herbal terstandar yaitu herbal yang telah
melalui uji freklinik pada cell line atau hewan coba, baik terhadap
keamanan maupun efektivitasnya. Terapi dengan menggunakan herbal ini
akan diatur lebih lanjut oleh departemen kesehatan 11aka da11 Indonesia.

4. Klinik kesehatan swasta dibidang penelitian

Banyaknya permasalahan dalam bidang kesehatan terutama yang


dihadapi oleh lembaga penyelenggaraan pelayanan kesehatan juga
membuka peluang usaha tersendiri bagi perawat dengan membentuk tim
riset 11aka da1111nal seperti:

d. Teknik perawatan luka

e. Terapi modalitas

5. Dalam pendidikan dan penelitian

Semakin meningkatnya permintaan masyarakat tentang layanan


kesehatan di rumah dapat membuka peluang perawat untuk mendirikan
lembaga pelatihan ataupun konsultan yang bergerak di bidang pendidikan
seperti:

a. Lembaga peelatihan baby sister

b. Pelatihan perawatan lansia atau anak

2.5 Tantangan dalam Membangun Kewirausahawan


11
Dalam membangun kewirausahaan, kita perlu memperhatikan hal-hal apa saja
yang harus kita susun atau persiapkan terlebih dahulu. Agar dapat terhindarnya
faktor-faktor penyebab atau tantangan dalam membangun kewirausahaan.
Beberapa tantangan dalam membangun kewirausahaan, yaitu:

a. Ketidakmampuan manajemen

Dalam kebanyakan UKMK (Usaha Kecil Menengah ke Atas),


kurangnya pengalaman manajemen atau lemahnya kemampuan
pengambilan keputusan merupakan masalah utama dari kegagalan
usaha.Pemiliknya kurang mempunyai jiwa kepemimpinan dan
pengetahuan yang diperlukan untuk membuat bisnisnya berlaku.

b. Kurangnya pengalaman

Idealnya, calon wirausahaan harus memiliki keterampilan teknis yang


memadai pengalaman kerja mengenai pengoperasian fisik bisnis-bisnis
dan kemampuan konsep yang akan membantu dalam mengambil
keputusan yang penting mengenai bisnis dan harus terus-menerus
memantau apa yang telah direncanakan.

c. Kurangnya pengetahuan

Pendidikan formal seseorang secara tidak langsung akan


mempengaruhi tingkat pengetahuan tentang wirausaha. Namun, untuk
mengatasi keterbatasan informasi dan memacu kreativitas, kita bisa
mengikuti berbagai pelatihan wirausaha yang saat ini makin sering
diadakan. Kurangnya kesempatan untuk mendapatkan pelatihan akan
berpengaruh terhadap minimnya jaringan informasi untuk pemasaran dan
distribusi produknya.

d. Keterbatasan dalam budaya

Sampai saat ini masih banyak masyarakat yang beranggapan bahwa


peran perempuan hanya sebatas di lingkup 12aka da12, alias mengurus

12
rumah dan keluarga. Persepsi ini secara tak langsung akan membatasi
gerak perempuan untuk bisa mulai bekerja dan membantu perekonomian
keluargaPadahal sebenarnya perempuan tetap dapat menjalankan usaha di
rumah tanpa mengorbankan keluarga.

e. Kurangnya akses ke layanan pinjaman

Usaha memang tak dapat berjalan jika 13aka da modal. Hal inilah
yang sering menjadi hambatan besar bagi para wirausahawan yang baru
memulai usahanya. Kurangnya akses ke layanan pinjaman ini membuat
para wirausahawan ini merasa jadi terbatas ruang geraknya. Padahal
banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan modal usaha,
misalnya dengan mengajukan pinjaman ke bank atau koperasi yang
memiliki bunga yang rendah.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
13
Keberhasilan atau kegagalan wirausaha sangat dipengaruhi oleh sifat dan
kepribadian seseorang The Officer Advocary Of Small Busines
Administration.Bahwa kewirausahaan yang berhasil pada umumnya memiliki
sifat-sifat kepribadian.Seperti telah diungkapkan bahwa wirausaha sebenarnya
adalah seorang inovator atau individu yang mempunyai kemampuan naluria untuk
melihat benda-benda materi sedemikian rupa yang kemudian terbukti
benar,mempunyai semangat .

Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha


karena adanya suatu motif tertentu,yaitu motif berprestasi.Motif berprestasi ialah
suatu nilai sosial yang menekankan bahwa hasrat untuk mencapai yang terbaik
guna mencapai kepuasan secara pribadi.

3.2 Saran

Disarankan bagi mahasiswa yang nantinya akan memulai berwirausaha untuk


meneladani dan dapat mencontoh sikap, karakteristik,dan sebagainya dari apa
yang tertulis di bab pembahasan di atas.Seorang wirausaha memang perlu untuk
menghadapi sebuah risiko,karena dari proses resiko itu sendiri nantinya akan
membawa sesuatu yang besar.Dan juga semangat,kerja keras,ulet,serta tidak putus
asa sikap yang sangat dibutuhkan oleh seorang wirausaha agar terus berkarya
dengan usaha yang dijalankannya.

DAFTAR PUSTAKA

Kurniawan,Ihsan.2012.Jenis Wirausaha Bagi Tenaga Keperawatan .


Kewirausahaan Dalam Keperawatan.

14
Suhardi,Yusuf.2011,Kewirausahaan.Bogor:Ghalia Indonesia

Suharyadi,dkk.2012.Kewirausahaan:Membangun Usaha Sukses Sejak Usia


Muda,Jakarta:Salemba Empat.

15

Anda mungkin juga menyukai