Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Entrepreneur Dalam Pelayanan Keperawatan


MAKALAH konsep nursing dan Entrepreneurship

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu tugas Pada Mata Kola borasi kesehatan

Dosen Pengampu: Saifullah, SKM., M.Kes

Disusun oleh kelompok 3

Ayu sita permata (2020206203039)


Bella Savitri (2020206203041)
Devi puja lestari (2020206203045)
Fitra Dia cahya setiawan (2020206203052)
Lizda Putri Nugraha (2020206203060)
Putri ayu prihatini (2020206203066)
Fatimahazzaroh (2020206203048)
Imam Rosyadi Karim (2020206203491)

Kelas 4B

Prodi S1 Ilmu Keperawatan


Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Tahun Ajaran 2021 / 2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ MAKALAH TENTANG
Entrepreneur Dalam Pelayanan Keperawatan” ini dengan baik.
Makalah ini disusun sedemikian rupa dengan sistematika penulisan sederhana sehingga mudah
dipahami para pembacanya. Terselesaikannya tugas ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak,
oleh karena itu pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu hingga terselesaikannya makalah ini.

Tak ada gading yang tak retak, penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan-
kekurangan yang dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Untuk itu sumbang
saran dan kritik yang sifatnya membangun penulis harapkan dari semua pihak guna perbaikan dalam
makalah-makalah selanjutnya.

Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Pringsewu, 12 Maret 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul............................................................................................................................................... i

Kata Pengantar ............................................................................................................................................. ii

Daftar Isi ..................................................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................................................................. 1
B. Tujuan Penulisan ............................................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep nursing secara holistik dan integral ......................................................................... 2


B. Konsep interpreneur dalam kerangka marketing keperawatan .............................................. 4
C. Terminologi interpreneur secara terminologi ....................................................................... 5
D. Pengembang body of knowledge keperawatan yang berorientasi tuntutan
perkembangan global dan kompetensi bebas dalam meraih pasar ......................................... 5
E. Riset jiwa wirausaha ............................................................................................................ 7
BAB III PENUTUP

Kesimpulan .................................................................................................................................................. 9

Daftar Pustaka ............................................................................................................................................ 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Nursepreneur adalah perawat pengusaha yang bekerja secara mandiri dalam
memberikan pelayanan keperawatan meliputi perawat langsung , pendidik, penelitian,
administrative atau konsultasi dalam menciptakan bisnis/usahanya. Perawat tersebut
sebagai pemilik modal, penggagas ide, pemilik saham, atau owner yang mampu
menggaji karyawannya meskipun dalam pelaksanaan tekhnisnya banyak melibatkan
profesi lain sebagai pelaksana. Ketika seorang perawat mengambil suatu langkah di
tengah orang orang lain saling berlomba memperebutkan kesempatan kerja yang
semakin sempit.

B. Tujuan
Untuk mengetahui apa itu nursing dan entrepreneurship?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep nursing secara holistik dan integral

Adanya visi pelayanan keperawatan akan memberikan arah dan pedoman bagi
tenaga perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Meskipun tidak secara
khusus tertulis keperawatan holistik, namun makna pelayanan keperawatan
komprehensif berarti menyeluruh yang bermakna sama dengan keperawatan holistik,
begitu pula dengan makna pelayanan paripurna juga bisa mempunyai arti yang sama
dengan keperawatan holistik. Visi tersebut penting dan harus difahami oleh seluruh
perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien. Praktik
keperawatan holistik perlu menghubungkan konsep nurturance karena konsep ini
meningkatkan pemahaman perawat dalam memberikan perawatan kepada pasien
dengan menghargai keunikan dan nilai dari masing-masing pasien. Dengan
keperawatan holistik, klien mengalami pertumbuhan dan pembaharuan kekuatan dan
kesembuhan yang optimal. Pelayanan keperawatan holistik dapat meningkatkan
kekuatan fisik, emosi, dan spiritual. Semua bentuk praktik keperawatan yang
tujuannya adalah membantu kesembuhan seseorang secara menyeluruh. Perawat
melihat pasien sebagai manusia secara total dimanaada keterkaitan antara tubuh,
pikiran, emosi, sosial/budaya, spirit, relasi, konteks lingkungan.Asuhan keperawatan
yang didasarkan kepada perawatan pasien secara total yang mempertimbangkan
kebutuhan fisik, emosi, sosial, ekonomi dan spiritual seseorang. Perawat perlu
mempertimbangkan respon pasien terhadap penyakitnya dan mengkaji
tingkatkemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan dirinya. Perawat harus
menjadi temanyang mendukung dan memotivasi pasien, mendorong pasien agar
pasien memahami artikehidupan.

2
Macam-Macam Cabang Penyembuhan Holistik.
1. Holistik Tradisional. Suatu teknik penyembuhan yang memanfaatkan alam
dengan prinsip holisme,berawal sejak ribuan tahun lalu. Biasa disebut
sebagai penyembuhan/pengobatanalternatif atau pengobatan tradisional.
Yang termasuk holistik tradisional adalah akupuntur, akupresur, herbal,
ayurveda, uropathy, pranic healing, apitherapy, dan lain-lain. Gelar para
praktisinya bermacam-macam. Ada yang disebut sebagai tabib,
sinse,dukun, dan lain-lain.
2. Holistik Modern
3. Suatu teknik penyembuhan yang menggabungkan penyembuhan
tradisional/kuno dengan teknologi dan sains modern yang memanfaatkan
alam dengan prinsip holisme.Holistic modern berawal sekitar 200 tahun
yang lalu dengan adanya homeopathy.Yang termasuk holistik modern
adalah homeopathy, osteopathy, ananopathy,psikologi hipnotis,
naturopathy modern, dan sebagainya.
4. Holistik Moderen Antophaty Ananopathy adalah gabungan teknik
pengobatan alternatif tradisional/kuno dengan teknologi dan sains modern,
dimana tujuannya adalah menyembuhkan, bukan sekedar merawat.
Pengobatan Ananopathy fokus pada akar penyakit, bukan pada gejala;
merawatmanusia secara keseluruhan (whole), bukan pada apa yang tampak
saja. Tehnik yang digunakan adalah dengan menggunakan Hukum Alam,
Hukum SebabAkibat, perbaikan pola makan dan gaya hidup, penggunaan
bahan-bahan alami, yang diterapkan denganbasis alam dan sains modern.
Praktisi Ananopathy disebut sebagai ananopath, sedangkan gelar master
atau pemimpin Ananopath adalah Danton. Ananopathy dari segi
aplikasinya 6 bersifat 3, yaitu: Sederhana, cerdik, bijaksana. Sederhana
karena tidak memerlukan obat-obatan kimia dan operasi. Cerdik,
mengajarkan Anda untuk berpikir dan bertindak cerdik, bukannya pandai.
Bijaksana, menekankan pemikiran bijak yang melihat faktor moralitas dan
keselarasan. Keperawatan sebagai bagian intergral dari pelayanan
kesehatan, ikut menentukan mutu dari pelayanan kesehatan. Tenaga
keperawatan secara keseluruhan jumlahnya mendominasi tenaga kesehatan
yang ada, dimana keperawatan memberikan konstribusi yang unik
terhadap bentuk pelayanan kesehatan sebagai satu kesatuan yang relatif,

3
berkelanjutan, koordinatif dan advokatif. Keperawatan sebagai suatu
profesi menekankan kepada bentuk pelayanan professional yang sesuai
dengan standart dengan memperhatikan kaidah etik dan moral sehingga
pelayanan yang diberikan dapat diterima olehmasyarakat dengan baik.

B. Konsep interpreneur dalam kerangka marketing keperawatan

Ada satu hal yang sangat menarik dari konsep ini, yaitu untuk menjadi
perawat pengusaha atau perawat pebisnis kita hanya perlu 5 langkah. Uniknya 5
langkah ini sangat sering dilakukan oleh perawat. 5 langkah itu adalah bagian dari
PROSES – KEPERAWATAN yang terdiri dari (1) pengkajian, (2) diagnosa, (3)
perencanaan, (4) implementasi, dan (5) evaluasi. Jika dikaitkan dengan
NURSEPRENEUR, proses keperawatan itu akan menjadi 5 langkah awal untuk
menjadi perawat pengusaha atau perawat pebisnis,Yaitu:

1. PENGKAJIAN :Langkah pertama untuk memulai berbisnis adalah kita melakukan


pengkajian. Masalah adalah hal pertama yang kita ingin dapatkan dari proses
pengkajian. Maka untuk memulai bisnis, kita harus mengetahui masalah apa yang
terjadi. Saat ini yang paling berkuasa dalam dunia bisnis 7 adalah pasar (market).
Maka pengkajian yang kita lakukan untuk memulai berbisnis adalah mengkaji
kebutuhan pasar. Pasar memerlukan apa? Ada masalah apa?.
2. DIAGNOSA : Langkah kedua setelah melakukan pengkajian adalah menetapkan
diagnosa. Dalam dunia bisnis, setelah kita mengetahui kebutuhan pasar maka yang
selanjutnya dilakukan adalah memetakan potensi yang bisa kita masuki untuk
menjawab kebutuhan pasar. Pemetaan potensi itu dalam langkah ini adalah tahap
diagnosa.
3. PERENCANAAN : Setelah kita mengetahui potensi pasar yang bisa kita masuki,
maka langkah selanjutya adalah menyusun rencana untuk bisa masuk kedalam
pasar yang sesungguhnya. Tahap perencaan ini merupakan tahap ketika kita harus
memiliki konsep usaha yang jelas dan detail. Apa yang kita jual? Apa yang kita
berikan kepada konsumen? Apa solusi yang bisa dilakukan untuk menjawab
kebutuhan pasar?

4
4. IMPLEMENTASI : Langkah ini adalah tahap bagi kita untuk take action. Konsep
usaha yang jelas harus diwujudkan dalam bentuk nyata. Tahap ini merupakan tahap
yang paling inti dalam proses berbisnis dan tentu saja merupakan tahap yang paling
sulit. Semua orang bisa punya ide, namun tidak semua orang berani take action.
5. EVALUASI : Dalam sistem apapun, evaluasi merupakan bagian penting dan tidak
boleh terlupakan. Dari evaluasi ini, kita bisa mengetahui apakah implementasi
yang kita lakukan berhasil atau tidak. Sama dalam dunia bisnis, evaluasi akan
memberikan gambaran kepada kita apakah konsep yang sudah kita jalankan
berhasil atau tidak. Jika berhasil, maka kita bisa lakukan peningkatan, namun jika
tidak, perubahan rencana dan strategi bisa dilakukan.

C. Terminologi interpreneur secara terminologi

Entrepreneur terkadang disebut sebagai sebagai pengertian entrepreneurship


secara istilah adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan
(ability) dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk
memperoleh peluang dengan berbagai 8 risiko yang dihadapinya.Secara
sederhananya, Entrepreneur adalah orang yang melakukan aktivitas wirausaha yang
memiliki ciri-ciri berbakat dalam mengelola dan memanajemen sustu bisnis usaha
yang dijalankan.

D. Pengembang body of knowledge keperawatan yang berorientasi tuntutan


perkembangan global dan kompetensi bebas dalam meraih pasar.

Pengakuan body of knowledge keperawatan di Indonesia dimulai sejak tahun


1985, yakni ketika program studi ilmu keperawatan untuk pertama kali dibuka di
Fakultas Kedokteran UI. Dengan telah diakuinya body of knowledge tersebut maka
pada saat ini pekerjaan profesi keperawatan tidak lagi dianggap sebagai suatu okupasi,
melainkan suatu profesi yang kedudukannya sejajar dengan profesi lain di Indonesia.
Tahun 1984 dikembangkan kurikulum untuk mempersiapkan perawat menjadi pekerja
profesional, pengajar, manajer, dan peneliti. Kurikulum ini diimplementasikan tahun
1985 sebagai Program Studi Ilmu Keperawatan di Fakultas Kedokteran Universitas

5
Indonesia. Tahun 1995 program studi itu mandiri sebagai Fakultas Ilmu Keperawatan,
lulusannya disebut ners atau perawat profesional. Program Pascasarjana Keperawatan
dimulai tahun 1999. Kini sudah ada Program Magister Keperawatan dan Program
Spesialis Keperawatan Medikal Bedah, Komunitas, Maternitas, Anak Dan Jiwa.

Sejak tahun 2000 terjadi euphoria Pendirian Institusi Keperawatan baik itu
tingkat Diploma III (akademi keperawatan) maupun Strata I. Pertumbuhan institusi
keperawatan di Indonesia menjadi tidak terkendali. Seperti jamur di musim kemarau.
Artinya di masa sulitnya lapangan kerja, proses produksi tenaga perawat justru
meningkat pesat. Parahnya lagi, fakta dilapangan menunjukkan penyelenggara
pendidikan tinggi keperawatan berasal dari pelaku bisnis murni dan dari profesi non
keperawatan, sehingga pemahaman tentang hakikat profesi keperawatan dan arah
pengembangan perguruan tinggi keperawatan kurang dipahami. Belum lagi sarana
prasarana cenderung untuk dipaksakan, kalaupun ada sangat terbatas (Yusuf, 2006).
Saat ini di Indonesia berdiri 32 buah Politeknik kesehatan dan 598 Akademi Perawat
yang berstatus

milik daerah,ABRI dan swasta (DAS) yang telah menghasilkan lulusan sekitar
20.000 – 23.000 lulusan tenaga keperawatan setiap tahunnya. Apabila dibandingkan
dengan jumlah kebutuhan untuk menunjang Indonesia sehat 2010 sebanyak 6.130
orang setiap tahun, maka akan terjadi surplus tenaga perawat sekitar 16.670 setiap
tahunnya. (Sugiharto, 2005).

Salah satu tantangan terberat adalah peningkatan kualitas Sumber Daya


Manusia (SDM) tenaga keperawatan yang walaupun secara kuantitas merupakan
jumlah tenaga kesehatan terbanyak dan terlama kontak dengan pasien, namun secara
kualitas masih jauh dari harapan masyarakat. Indikator makronya adalah rata-rata
tingkat pendidikan formal perawat yang bekerja di unit pelayanan kesehatan (rumah
sakit/puskesmas) hanyalah tamatan SPK (sederajat SMA/SMU). Berangkat dari
kondisi tersebut, maka dalam kurun waktu 1990-2000 dengan bantuan dana dari
World Bank, melalui program “health project” (HP V) dibukalah kelas khusus D III
keperawatan hampir di setiap kabupaten. Selain itu bank dunia juga memberikan
bantuan untu peningkatan kualitas guru dan dosen melalui program “GUDOSEN”.
Program tersebut merupakan suatu percepatan untuk meng-upgrade tingkat

6
pendidikan perawat dari rata-rata hanya berlatar belakang pendidikan SPK menjadi
Diploma III (Institusi keperawatan). Tujuan lain dari program ini diharapkan bisa
memperkecil gap antara perawat dan dokter sehingga perawat tidak lagi menjadi
perpanjangan tangan dokter (Prolonged physicians arms) tapi sudah bisa menjadi
mitra kerja dalam pemberian pelayanan kesehatan(Yusuf, 2006).

E. Riset jiwa wirausaha

Wirausaha sering digunakan sebagai sinonim dengan kewirausahaan. Kami


mendefinisikan kewirausahaan sebagai memiliki ambisi untuk tumbuh atau berinovasi
(Bengtsson, Sanandaji, & Johannesson, 2012). Entrepreneurshipmerujuk kepada jiwa
kewirausahaan yang mendekati pada sifat-sifat atau karakter psikologis yang harus
dimiliki oleh seorang wirausahawan (Helmi, 2009). Cantillon dalam Helmi (2009)
menegaskan bawa seorang wirausahawan harus berani mengambil risiko (Helmi,
2009). Pengambilan risiko ini terkait dengan ketidakpastian (Helmi, 2009). Disisi lain
terkait dengan karakter wirausahawan ada karakter yang menjembatani antara. ilmu
dan pasar. Karakter yang menjembatani ilmu dan pasar tersebut adalah inovasi(Helmi,
2009). Selanjutnya hal lain yang harus dimiliki oleh wirausahawan yaitu kreativitas
(Helmi, 2009). Menurut Hisrich dan Grachev’s (dalam Frese, 2009), seseorang yang
berwirausaha harus dapat mengetaui dirinya terkait kelemahan dan kelebihan dirinya
sehingga ia mampu mengelola dirinya.

Freese (2009) mengatakan bahwa seorang wirausaha yang sukses, ketika


terkena masalah pun tidak melupakan tujuannya dan tetap berusaha untuk meraih
tujuan tersebut. Lumpkin dan Dess (dalam Freese, 2009) menerangkan bahwa
karakterwirausahawan yang sukses yaitu: otonomi, inovasi, pengambilan risiko,
agresivitas komersial, dan keaktifan. Orientasi kewirausahaan berhubungan dengan
konsep kita tentang performa aktif. Otonomi berarti mengarahkan diri saat mengejar
peluang. Orang otonom bertindak secara independen dan membuat keputusan
sekalipun ada kendala. Hal ini jelas merupakan konsep yang terkait dengan konsep
kinerja aktif yang dikembangkan di atas. Inovasi mengacu pada pengembangan
gagasan baru (produk, layanan, dan proses).Meski inovasi tidak sama dengan self
starting, ada hubungan antara kedua konsep ini. Gagasan baru merupakan aspek
penting untuk memulai diri, karena untuk memulai sendiri adalah kebalikan dari

7
meniru apa yang sedang dilakukan orang lain. Pengambilan risiko terhadap ketidak
pastian. Agresivitas kompetitif adalah mampu untuk memasuki pasar yang sama dan
mencoba mengungguli pesaing seseorang. Orang yang proaktif mengambil inisiatif
untuk secara aktif mengeksploitasi peluang pasar (Frese, 2009). Tujuan, selfefficacy,
dan visi yang dikomunikasikan memiliki efek langsung pada pertumbuhan usaha, dan
faktor-faktor ini memediasi efek gairah, keuletan, dan keterampilan sumber daya baru
pada pertumbuhan berikutnya. Selanjutnya, visi dan self-efficacy
yangdikomunikasikan terkait dengan tujuan, adapun keuletan berkaitan dengan
keterampilan sumber daya baru (Baum & Locke, 2004).Berdasarkan penjabaran di
atas maka dapat disimpulkan bahwa jiwa kewirausahaan mencakup pengambilan
risiko, inovasi, kreativitas, agresivitas kompetitif, otonom atau bertindak secara
independen, serta keahlian dalam mencari peluang.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Keperawatan sebagai bagian intergral dari pelayanan kesehatan, ikut


menentukan mutu dari pelayanan kesehatan. Tenaga keperawatan secara keseluruhan
jumlahnya mendominasi tenaga kesehatan yang ada, dimana keperawatan
memberikan konstribusi yang unik terhadap bentuk pelayanan kesehatan sebagai satu
kesatuan yang relatif, berkelanjutan, koordinatif dan advokatif. Keperawatan sebagai
suatu profesi menekankan kepada bentuk pelayanan professional yang sesuai dengan
standart dengan memperhatikan kaidah etik dan moral sehingga pelayanan yang
diberikan dapat diterima olehmasyarakat dengan baik.

9
DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/Personal/Downloads/toaz.info-konsep-nursing-dan-entrepreneurship-
pr_d06c460100805a6ae10457bde9b95582%20(1).pdf

https://pdfcoffee.com/konsep-nursing-dan-entrepreneurship-pdf-free.html

https://www.google.com/search?q=makalah+konsep+nursing+dan+entrepreneurship&oq=&a
qs=chrome.0.69i59i450l2.1689486j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8

10

Anda mungkin juga menyukai