Anda di halaman 1dari 26

PARADIGMA KEPERAWATAN

DISUSUN OLEH :

NURNIA SARAUN (4201022010)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATANSTIKES IST BUTON

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T, karena atas berkat

rahmat dan inayah-Nya terutama rahmat kesehatan dan kesempatan sehingga penulis

dapat menyusun makalah dengan judul “Paradigma Keperawatan“

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini, terdapat banyak hambatan

yang dihadapi, namun dengan ketabahan dan kerja keras penulis serta dengan bantuan

dari teman- teman sehingga Alhamdulillah segala sesuatu dapat teratasi.

Kritik dan saran dari semua pihak akan kami terima dengan senang hati demi

kesempurnaan makalah ini

Baubau, 20 september 2022

  
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... 

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................... 

A.    Latar Belakang ........................................................................................................... 

B. Rumusan Masalah.................................................................................. ...................... 

C.   Tujuan  .......................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................  

A.    Pengertian paradigma keperawatan …………………................................................  

B.     Unsur-unsur paradigma keperawatan………….........................................................  

C.     Konsep paradigma keperawatan………………………………………….................

D.    Hakikat paradigma keperawatan………………………………………………….... 

BAB III PENUTUP   .........................................................................................................          

A.    Kesimpulan ................................................................................................................ 

B.     Saran  ..........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................  
BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan  suatu

bentuk  pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu keperawatan. Pada

perkembangannya  ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain, mengingat

ilmu keperawatan  merupakan ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti perkembangan

zaman.

Demikian juga dengan pelayanan keperawatan di Indonesia, kedepan diharapkan harus

mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara aradigmnal sesuai dengan tuntutan

kebutuhan masyarakat serta teknologi bidang  kesehatan yang senantiasa berkembang.

Pelaksanaan asuhan keperawatan di sebagian besar  rumah sakit Indonesia umumnya telah

menerapkan pendekatan ilmiah melalui proses keperawatan.

Dalam dunia keperawatan, masyarakat secara umum masih memandang profesi

keperawatan sebagai profesi asistensi dokter atau perkerja aradi yang sifatnya membantu

orang sakit atas instruksi – instruksi dokter bahkan dikalangan praktisi perawat pun kadang –

kadang masih memiliki pandangan yang tidak utuh terhadap profesinya sendiri, hal ini dapat

dilihat di beberapa pelayanan kesehatan, pelayanan keperawatan masih bersifat vocasional

belum sepenuhnya beralih ke pelayanan yang aradigmnal.

Untuk itulah aradigm dalam keperawatan sangat membantu masyarakat secara umum

maupun perawat khususnya dalam menyikapi dan menyelesaikan berbagai persoalan yang

melingkupi profesi keperawatan seperti aspek pendidikan dan pelayanan keperawatan,

praktik keperawatan dan organisasi profesi


B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut:

1. apa itu paradigma keperawatan?

2. jelaskan unsur unsur paradigma keperawatan?

3. bagaimana konsep paradigma keperawatan?

4. jelaskan hakikat paradigma keperawatan?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui  pengertian aradigm keperawatan.

2. Untuk mengetahui unsur-unsur paradigma keperawatan

3. Untuk mengetahui konsep paradigma keperawatan

4. Untuk mengetahui hakekat paradigma keperawatan

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PARADIGMA KEPERAWATAN


paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang yang mendasar atau  cara kita

melihat, memikirkan, member makna, menyikapi  dan memilih tindakan terhadap berbagai

fenomena yang ada dalam keperawatan.

Perawatan merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan dan salah satu faktor yang

memenuhi tercapainya pembangunan nasional, oleh karena itu tenaga keperawatan berada

ditatanan pelayanan kesehatan terdepan dengan kontak pertama dan terlama dengan klien,

yaitu selama 24 jam perhari dan 7 hari perminggu, maka perawat perlu mengetahui dan

memahami tentang paradigma keperawatan, peran, fungsi dan tanggung jawab sebagai

perawat profesional agar dapat memberikan pelayanan keperawatan yang optimal dalam

memberikan asuhan keperawata pada klien. Perawat harus selalu memperhatikan keadaan

secara individual dari segi bio, psiko, sosial, spiritual dan cultural.

Paradigma memiliki fungsi antara lain :

1.   Menyikapi dan menyelesaikan berbagai persoalan yang melingkupi profesi keperawatan

sebagai aspek pendidikan dan pelayanan kperawatan, praktik dan organisasi profesi.

2.   Membantu individu dan masyarakat untuk memahami dunia keperawatan kita dan

membantu kita untuk memahami setiap fenomena yang terjadi disekitar kita.

B. Unsur-Unsur Paradigma Keperawatan

Keperawatan sebagai ilmu juga memiliki paradigma sendiri dan sampai saat ini

paradigma keperawatan masih berdasarkan empat komponen yang diantaranya manusia,

keperawatan, kesehatan dalam rentang sehat-sakit dan lingkungan. Sebagai disiplin ilmu,

keperawatan akan selalu berkembang untuk mencapai profesi yang mandiri seiring dengan
perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan sehingga paradigma keperawatan akan terus

berkembang.

C. Konsep  Paradigma Keperawatan

1.      Konsep Manusia

Manusia adalah makhluk bio – psiko – sosial dan spiritual yang utuh, dalam arti merupakan

satu kesatuan utuh dari aspek jasmani dan rohani serta unik karena mempunyai berbagai

macam kebutuhan sesuai tingkat perkembangannya (Konsorsium Ilmu Kesehatan, 1992).

Manusia adalah sistem yang terbuka senantiasa berinteraksi secara tetap dengan lingkungan

eksternalnya serta senantiasa berusaha selalu menyeimbangkan keadaan internalnya

(homeoatatis), (Kozier, 2000)

Manusia memiliki akal fikiran, perasaan, kesatuan jiwa dan raga, mampu beradaptasi dan

merupakan kesatuan sistem yang saling berinteraksi, interelasi dan interdependensi (La Ode

Jumadi, 1999 :40).

Jadi, konsep manusia menurut paradigma keperawatan adalah manusia sebagai sistem

terbuka, sistem adaptif , personal dan interpersonal yang secara umum dapat dikatakan

holistik atau utuh.

Konsep manusia terdiri dari :

a)      Manusia sebagai makhluk hidup

b)      Manusia sebagai makhluk holistic ð keseluruhan/utuh

c)      Manusia sebagai system

Sistem adalah suatu kesatuan yang bekerja sama serta tidak dapat ipisah-pisahkan satu

dengan yang lain untuk mencapai tujuan.


Sebagai sistem terbuka , manusia dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungannya,

baik lingkungan fisik, biologis, psikologis maupun sosial dan spiritual sehingga perubahan

pada manusia akan selalu terjadi khususnya dalam pemenuhan kebutuhan dasarnya.

Sebagai sistem adaptif manusia akan merespon terhadap perubahan lingkungannya dan akan

menunjukan respon yang adaptif maupun respon maladaptif. Respon adaptif akan terjadi

apabila manusia tersebut mempunyai mekanisme koping yang baik menghadapi perubahan

lingkungannya, tetapi apabila kemampuannya untuk merespon perubahan lingkungan yang

terjadi rendah maka manusia akan menunjukan prilaku yang maladaptive

2.      Konsep Keperawatan

Konsep keperawatan dikembangkan  dari paradigma keperwatanyang disepakati

sebagai bentuk pelayanan professional yang merupakan kajian integral dari pelayanan

kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan berbentuk perawatan bio-psiko-sosial-

kultural-spiritual yang komprehensif, ditunjukan kedada individu, keluarga, kelompok dan

komunitas, baik sakit maupun sehat serta mencakup seluruh kehidupan manusia.

Keperawatan berupa bantuan yang diberikan karena adanya kelemahan fisik dan atau mental,

keterbatasan pengetahuan, serta kurangya kemampuan melaksanakan kegiatan sehari-hari

secara mandiri. Bantuan juga ditujukan kepada penyediaan pelayanan kesehatan utaa dalam

upaya mengadakan perbaikan system pelayanan kesehatan sehingga memungkinkan setiap

orang mencapai hidup sehat dan produktif.

3.      Kosep kesehatan

Sehat adalah suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan

perubahan – perubahan lingkungan internal dan eksternal untuk memepertahankan keadaan

kesehatannya. Adapun faktor lingkungan internal yang mempengaruhi adalah psikologis,

dimensi intelektual dan spiritual dan proses penyakit. Faktor – faktor lingkungan eksternal
adalah faktor – faktor yang berada diluar individu yang mungkin mempengaruhi kesehatan

antara lain variabel lingkungan fisik, hubungan sosial dan ekonomi.

Salah satu ukuran yang dipakai untuk mengukur tingkat atau status kesehatan adalah

rentang sehat sakit. Rentang sehat sakit merupakan skala hipotesa yang berjenjang untuk

mengukur keadaan seseorang. Tingkat sehat seseorang berada pada skala yang bersifat

dinamis, individualis, dan tergantung pada faktor – faktor yang mempengaruhi kesehatan.

Menurut model ini, keadaaan sehat selalu berubah secara konstan, dimana rentang sehat sakit

berada diantara dua kutub yaitu sehat optimal dan kematian. Apabila status kesehatan kita

bergerak kearah kematian kita berada dalam area sakit (illness area), tetapi apabila status

kesehatan kita bergerak ke arah sehat maka kita berada dalam area sehat

2.      Konsep Keperawatan

Konsep keperawatan dikembangkan  dari paradigma keperwatanyang disepakati

sebagai bentuk pelayanan professional yang merupakan kajian integral dari pelayanan

kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan berbentuk perawatan bio-psiko-sosial-

kultural-spiritual yang komprehensif, ditunjukan kedada individu, keluarga, kelompok dan

komunitas, baik sakit maupun sehat serta mencakup seluruh kehidupan manusia.

Keperawatan berupa bantuan yang diberikan karena adanya kelemahan fisik dan atau mental,

keterbatasan pengetahuan, serta kurangya kemampuan melaksanakan kegiatan sehari-hari

secara mandiri. Bantuan juga ditujukan kepada penyediaan pelayanan kesehatan utaa dalam

upaya mengadakan perbaikan system pelayanan kesehatan sehingga memungkinkan setiap

orang mencapai hidup sehat dan produktif.

3.      Kosep kesehatan

Sehat adalah suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan

perubahan – perubahan lingkungan internal dan eksternal untuk memepertahankan keadaan

kesehatannya. Adapun faktor lingkungan internal yang mempengaruhi adalah psikologis,


dimensi intelektual dan spiritual dan proses penyakit. Faktor – faktor lingkungan eksternal

adalah faktor – faktor yang berada diluar individu yang mungkin mempengaruhi kesehatan

antara lain variabel lingkungan fisik, hubungan sosial dan ekonomi.

Salah satu ukuran yang dipakai untuk mengukur tingkat atau status kesehatan adalah

rentang sehat sakit. Rentang sehat sakit merupakan skala hipotesa yang berjenjang untuk

mengukur keadaan seseorang. Tingkat sehat seseorang berada pada skala yang bersifat

dinamis, individualis, dan tergantung pada faktor – faktor yang mempengaruhi kesehatan.

Menurut model ini, keadaaan sehat selalu berubah secara konstan, dimana rentang sehat sakit

berada diantara dua kutub yaitu sehat optimal dan kematian. Apabila status kesehatan kita

bergerak kearah kematian kita berada dalam area sakit (illness area), tetapi apabila status

kesehatan kita bergerak ke arah sehat maka kita berada dalam area sehat

4.      Konsep Lingkungan

Lingkungan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah daerah ( kawasan dsb)

yang termasuk didalamnya. Lingkungan adalah faktor eksternal yang berpengaruh terhadap

perkembangan menusia dan mencakup antara lain lingkungan sosial, status ekonomi dan

kesehatan. Fokus ingkungan yaitu lingkungan fisik, psikologi, sosial,budaya dan spiritual.

Lingkungan dibagi 2 yaitu :

a.   Lingkungan dalam terdiri dari:

      -  Lingkungan fisik (physical enviroment)

         Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi dan udara.

Faktor tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersih yang selalu akan

mempengaruhi pasien dimanapun dia berada didalam ruangan harus bebas dari debu, asap,

bau-bauan. Tempat tidur pasien harus bersih, ruangan hangat, udara bersih, tidak lembab,

bebas dari bau-bauan. Lingkungan dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan

baik bagi orang lain maupun dirinya sendiri. Luas, tinggi penempatan tempat tidur harus
memberikan memberikan keleluasaan pasien untuk beraktifitas. Tempat tidur harus

mendapatkan penerangan yang cukup, jauh dari kebisingan dan bau limbah. Posisi pasien

ditempat tidur harus diatur sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi.

      -  Lingkungan psikologi (psychologi enviroment)

         F. Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat menyebabkan

stress fisik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien. Oleh karena itu ditekankan kepada

pasien menjaga rangsangan fisiknya. Mendapatkan sinar matahari, makanan yang menarik

dan aktivitas manual dapat merangsanag semua faktor untuk membantu pasien dalam

mempertahankan emosinya. Komunikasi dengan pasien dipandang dalam suatu konteks

lingkungan secara menyeluruh, komunikasi jangan dilakukan secara terburu-buru atau

terputus-putus. Komunikasi tentang pasien yang dilakukan dokter dan keluarganya sebaiknya

dilakukan dilingkungan pasien dan kurang baik bila dilakukan diluar lingkungan pasien atau

jauh dari pendengaran pasien. Tidak boleh memberikan harapan yang terlalu muluk,

menasehati yang berlebihan tentang kondisi penyakitnya. Selain itu membicarkan kondisi-

kondisi lingkungna dimana dia berada atau cerita hal-hal yang menyenangkan dan para

pengunjung yang baik dapat memberikan rasa nyaman.

 -.Lingkungan actor (social environment)

         Observasi dari lingkungan actor terutama huhbungan yang spesifik, kumpulan data-data

yang spesifik dihubungkan dengan keadaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan

penyakit.

 Dengan demikian setiap perawat harus menggunakan kemampuan observasi dalam

hubungan dengan kasus-kasus secara spesifik lebih dari sekedar data-data yang ditunjukkan

pasien pada umumnya. Seperti juga hubungan komuniti dengan lingkungan actor dugaannya

selalu dibicarakan dalam hubungna individu paien yaitu lingkungan pasien secara
menyeluruh tidak hanya meliputi lingkungan rumah atau lingkungan rumah sakit tetapi juga

keseluruhan komunitas yang berpengaruh terhadap lingkungan secara khusus.

b. Lingkungan luar ( kultur, adat, struktur masyarakat, status actor, udara, suara, pendidikan,

pekerjaan dan actor ekonomi budaya )

Lingkungan dengan kesehatan sangat berpengaruh karena dengan cara terapi

lingkungan dapat membantu perawat dalam menjaga pola pertahanan tubuh terhadap

penyakit untuk meningkatkan pola interaksi yang sehat dengan klien.

Lingkungan dengan timbulnya penyakit yaitu apabila lingkungan kita kotor dan tidak

bersih maka akan berpotensi sekali untuk terciptanya banyak penyakit – penyakit.

C.     Hakekat Paradigma Keperawatan

Suatu pelayanan esensial yang diberikan oleh perawat yang berdasarkan cinta kasih

kepada individu, keluarga dan masyarakat baik yang sehat maupun sakit yang khususnya

mempunyai masalah kesehatan dalam upaya mencapai derajat ksesehatan semaksimal

mungkin yang meliputi upaya-upaya preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitative dengan

potensi yang ada padanya.

Pelayanan perawatan dilakukan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan

mencegah penyakit, penyembuhan, pemulihan serta pemeliharaan kesehatan dengan

penekanan pada upaya pelayanan kesehatan utama untuk memungkinkan setiap penduduk

untuk mencapai kemampuan hidup sehat dan produktif yang dilakukan sesuai dengan

wewenang dan tanggung jawab dan etika profesi keperawatan.

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Perawatan merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan dan salah satu faktor yang

memenuhi tercapainya pembangunan nasional, oleh karena itu tenaga keperawatan berada

ditatanan pelayanan kesehatan terdepan dengan kontak pertama dan terlama dengan klien,

yaitu selama 24 jam perhari dan 7 hari perminggu, maka perawat perlu mengetahui dan

memahami tentang paradigma keperawatan, peran, fungsi dan tanggung jawab sebagai

perawat profesional agar dapat memberikan pelayanan keperawatan yang optimal dalam

memberikan asuhan keperawata pada klien. Perawat harus selalu memperhatikan keadaan

secara individual dari segi bio, psiko, sosial, spiritual dan cultural.

B.      Saran

Perawat disarankan untuk selalu mengikuti perkembangan  ilmu keperawatan, mengingat

ilmu keperawatan  merupakan ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti perkembangan

zaman dan perawat disarankan untuk bersikap profesional dalam memberikan perawatan

kepada pasien dan tidak membeda bedakan pasien.

 
Sumijatun, (2010).  Konsep Dasar menuju Keperawatan Profesional.Trans Info Media.
Jakarta.
Gaffar, (1999). Pengantar Keperawatan Profesional. EGC, Jakarta

 
          

Anda mungkin juga menyukai