DISUSUN OLEH
Nurhaliza (1052201009)
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MH THAMRIN
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan
hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah matakuliah konsep kebidanan yang
berjudul “sosial model vs medical model ” dengan tepat waktu. Penulisan makalah ini merupakan
tugas kelompok matakuliah konsep kebidanan di prodi S1 Kebidanan dan Profesi Bidan
Dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan baik secara teknis maupun materi.
Oleh karna itu, kami memohon saran dan kritik yang bersifat membangun, dari dosen , rekan-
rekan dan pembaca untuk penyusunan makalah ini`Kami mengucapkan terimakasih kepada
berbagai pihak yang sudah mendukung dan membantu saya dalam menyusun makalah ini,
khususnya kepada dosen yang telah memberika tugas sebagai penambah wawasan saya.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat dalam
pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan serta wawasan bagi para pembaca.
Contents
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
BAB I......................................................................................................................................................6
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................6
I.1 Latar Belakang.......................................................................................................................6
I.2 Rumus Masalah...........................................................................................................................7
I.3 Tujuan.........................................................................................................................................7
I.4 Manfaat.....................................................................................................................................8
BAB II.....................................................................................................................................................8
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................8
II.1 PENGERTIAN MODEL MEDICAL.................................................................................................8
II.2 DEFINISI LOKAL/KOMUNITAS......................................................................................................9
II.3 TUJUAN KEBIDANAN KOMUNITAS.............................................................................................10
II.4 RUANG LINGKUP KEBIDANAN KOMUNITAS..............................................................................12
II.5 PERAN DAN FUNGSI KEBIDANAN KOMUNITAS..........................................................................13
II.6 TEKNOLOGI SEBAGAI PENOLONG..............................................................................................14
II.7 FUNGSI TEKNOLOGI TEPAT GUNA.............................................................................................15
II.8 DAMPAK TEKNOLOGI TEPAT GUNA...........................................................................................15
II.9 MACAM TEKNOLOGI TERAPAN DAN TEPAT GUNA DALAM PELAYANAN KEBIDANAN...............16
III.1 MENGHARGAI PERBEDAAN......................................................................................................21
III.2 FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPERCAYAAN.......................................................22
III. 3 KEPERCAYAAN DALAM PERSEPEKTIF ISLAM...........................................................................23
III. 4 PENGERTIAN INTUISI...............................................................................................................23
III. 5 AKTUALISASI DIRI...................................................................................................................24
III.6 AKTUALISASI DIRI SEBAGAI TINGKATAN KEBUTUHAN..............................................................25
III.7 Kriteria Aktualisasi Diri..............................................................................................................29
BAB III..................................................................................................................................................31
PENUTUP.............................................................................................................................................31
III. 8 KESIMPULAN............................................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................33
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena atas berkat rahmat dan hidayah- Nya,
Kesempurnaan hanya milik Allah SWT , oleh karna itu kritik dan saran sangat
diharapkan dari para pembaca. Akhirnya penyusun mengucapkan terima kasih banyak
kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini dan besar harapan
penyusun, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah pengetahuan.
j. Apa saja macam – macam teknologi terapan dan tepat guna dalam pelayanan
kebidanan ?
k. Apa itu pengertian dari menghargai perbedaan ?
I.3 Tujuan
I.4 Manfaat
a. Pembaca menjadi tahu apa pengertian, perbedaan antara social model vc medical
model dan pembahasan-pembahasan lainnya.
BAB II
PEMBAHASAN
Model yang dikembangkan untuk membantu manusia dalam memahami proses sehat
sakit dalam arti kesehatan. Model ini lebih banyak digunakan dalam bidang kedokteran dan
lebih berfokus pada proses penyakit dan mengobati ketidaksempurnaan. Yang Tercakup
Model medical ini kurang cocok untuk praktik kebidanan karena terlalu berorientasi
pada penyakit dan tidak memberi kesempatan klien untuk menentukan nasibnya
sendiri
Informasi terbatas
Definisi komunitas Berdasarkan kesepakatan antara ICM, FIGO, WHO pada tahun
1933 menyatakan bahwa bidan adalah seorang telah mengikuti pendidikan kebidanan yang
diakui oleh pemerintah setempat, telah menyelesaikan pendidikan dan lulus serta terdaftar
atau mendapatkan izin melakukan praktik kebidanan. Menurut IBI, Bidan adalah seorang
perempuan yang lulus dari pendidikan bidan yang diakui pemerintah dan organisasi profesi
diwilayah Negara Republik Indonesia serta memiliki kualifikasi untuk diregister, sertifikasi
dan atau secara sah mendapat lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan.
Komunitas Berasal dari bahasa latin: - comunicans : kesamaan - communis : sama,
public, banyak - community : masyarakat setempat Menurut J.H Syahlan bidan komunitas
adalah bidan yang berkerja melayani keluarga dan masyarakat diwilayah tertentu. Menurut
United Kingdom Central Council for Nursing Midwifery Health para praktisi bidan yang
berbasis komunitas harus dapat memberikan supervise yang dibutuhkan oleh perempuan
masyarakat dengan penekanan pada kelompok risiko tinggi dengan upaya mencapai derajat
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra
Pelayanan Kebidanan Komunitas adalah upaya yang dilakukan bidan untuk pemecahan
terhadap masalah kesehatan ibu dan balita dalam keluarga di masyarakat. Pelayanan
kebidanan komunitas dilakukan diluar rumah sakit atau institusi. Kebidanan komunitas dapat
juga merupakan bagian atau kelanjutan dari pelayanan yang diberikan dirumah sakit dalam
Bidan komunitas mempunyai pengetahuan yang luas dalam segala aspek dalam
kehamilan dan persalinan karena tugasnya adalah bersama-sama perempuan sebagai partner
untuk menerima secara positif pengalaman proses kehamilan dan persalinan, serta
mendukung keluarga agar dapat mengambil keputusan atau pilihan secara individual
Tujuan umum :
1. Meningkatkan kesehatan ibu dan anak, balita dalam keluarga sehingga terwujud
Tujuan khusus:
kebidanan
Pemberian tablet Fe
1. Menggerakkan individu
tabulia
Membuat masyarakat untuk melakukan suatu program dalam bidang kesehatan yang
dilakukan oleh masyarakat itu sendiri untuk meningkatkan kesehatan masyarakat tersebut.
Peran adalah perangkat tingkah laku yang diharapkan dan dimiliki oleh orang
yang berkedudukan dalam masyarakat. Sebagai bidan yang bekerja di komunitas maka bidan
Dalam hal ini bidan berperan sebagai pendidik di masyarakat. Sebagai pendidik, bidan
kesehatan. Tindakan yang dapat dilakukan oleh bidan di komunitas dalam berperan
bimbingan, diskusi, demonstrasi dan sebagainya yang mana cara tersebut merupakan
Sesuai dengan tugas pokok bidan adalah memberikan pelayanan kebidanan kepada
b) Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, bersalin, nifas, menyusui dan masa interval
dalam keluarga
3. Sebagai Pengelola
Mandiri. Bidan dapat mengelola sendiri pelayanan yang dilakukannya. Peran bidan di
sini adalah sebagai pengelola kegiatan kebidanan di unit puskesmas, polindes, posyandu
dan praktek bidan. Sebagai pengelola bidan memimpin dan mendayagunakan bidan lain
4. Sebagai Peneliti
kesimpulan atau hipotesis dan hasil analisanya. Sehingga bila peran ini dilakukan oleh
bidan, maka ia dapat mengetahui secara cepat tentang permasalahan komunitas yang
Suatu alat yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat berguna serta sesuai dengan
fungsinya.
tersebut.
DAMPAK POSITIF :
Dengan adanya teknologi tepat guna dalam kebidanan, maka masyarakat akan
mendapat kemudahan dalam menjaga kesehatan yang lebih efisien dan efektif
Teknologi yang ada, dapat membuat kegiatan khususnya di dalam kebidanan akan
DAMPAK NEGATIF :
Jika penggunaanya teknologi tepat guna tidak sesuai dengan lingkup yang
memerlukan makan itu akan sia – sia .contoh , penggunaan USG di daerah pedalaman, di
sana tidak ada yang mengelola dan tidak sesuai dengan kebudayaan masyarakat di sana.
Penggunaan teknologi pada daerah pedalaman dengan tenaga yang tidak ahli akan
KEBIDANAN
Fetal Doppler
Fetal Doppler Sunray
Staturmeter
Tourniquet
elektro magnetik, alat ini alat berguna untuk mengetahui kondisi kesehatan janin, sangat di
sarankan untuk di miliki di rumah sebagai deteksi rahim harian , selain aman juga mudah
mengetahui denyut jantung janin dalam kandungan , fetal doppler ini sangat praktis di
gunakan baik secara pribadi atau di gunakan oleh kalangan para medic.
Staturmeter : alat yang di gunakan untuk mengukur tinggi badan , alat ini sangat sederhana
pada desainnya karna hanya di tempelkan pada tembok bagian atas dan ketika akan di
gunakan hanya perlu untuk menariknya sampai kebagian kepala teratas , sehingga dapat di
pada saat di lakukan pemeriksaan dengan menggunakan sinar X-ray atau jenis pemeriksaan
lain yang menggunakan media sinar agar tidak mengganggu penglihatan bayi yang akan di
periksa
Alat Pengukur Panjang Bayi : merupakan peralatan sederhana yang biasa di gunakan
oleh bidan dan petugas posiando, untuk mengertahui perkembangan tinggi bayi dari waktu ke
ASI tidak terbuang dengan percuma, sehingga tetap bisa mendapatkan ASI dari
bunda nya.
mengidentifikasi bayi dan bundanya, pada umumnya di pakaikan pada bayi dan bunda
dengan karet yang digunakan untuk mengetahui respon syaraf dari anggota tubuh biasanya
kaki.
Tali Pusat Clem
Nylon : Adalah merupakan alat yang digunakan untuk menjepit tali pusar bayi sesaat setelah
bayi dilahirkan.
Tourniquet : alat bantu yang digunakan untuk sarana pendukung pada pengmbilan darah,
pada umumnya dilingkarkan pada lengan saat akan dilakukan pengabilan darah segar, agar
menjadi penting. Indonesia adalah negara multikultural, tapi bukan negara multikulturalis.
misalnya, terkait dengan pertanyaan siapa orang asli, minoritas nasional, dan imigran dalam
Keberagaman di Indonesia terbentuk dari lebih banyak varian daripada yang terjadi di
belahan dunia Barat. Dalam varian itu terdapat adat istiadat, hubungan dengan keturunan
suku bangsa yang sudah tinggal di Indonesia sejak lama. Kondisi masyarakat yang beragam,
sangat signifikan di mana masyarakat mudah terpecah dengan isu-isu menyangkut agama,
kebudayaan, ras dan lain sebagainya. Oleh sebab itu konflik rasial dan konflik agama cepat
al. Menyatakan bahwa ada faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepercayaan konsumen
a. Reputation reputasi merupakan suatu atribut yang diberikan kepada penjual berdasarkan
pada informasi dari orang atau sumber lain. Reputasi dapat menjadi penting untuk
memiliki pengalaman pribadi dengan penjual, Reputasi dari mulut ke mulut yang juga dapat
menjadi kunci ketertarikan konsumen. Informasi positif yang didengar oleh konsumen
tentang penjual dapat mengurangi persepsi terhadap resiko dan ketidakamanan ketika
bertransaksi dengan penjual. Hal ini dapat membantu meningkatkan kepercayaan konsumen
b. Perceived quality Perceived quality yaitu persepsi akan kualitas baik itu dari segi
produk, pelayanan maupun penghargaan. Tampilan serta desain perusahaan jua dapat
mempengaruhi kesan pertama yang terbentuk. Menurut Wing Field (dalam Chen & Phillon,).
III. 3 KEPERCAYAAN DALAM PERSEPEKTIF ISLAM
Imam Al-Qusairi mengatakan bahwa kata shadiq ‘orang yang jujur’ berasal dari kata
shidq ‘kejujuran’. Kata shiddiq adalah bentuk penekanan (mubalaghah) dari shadiq dan
berarti orang yang mendominasi kejujuran. Dengan demikian, di dalam jiwa seseorang yang
jujur itu terdapat komponen nilai ruhani yang memantulkan berbagai sikap yang berpihak
Perilaku yang jujur adalah perilaku yang diikuti oleh sikap tanggung jawab atas apa
yang diperbuatnya tersebut atau integritas. Kejujuran dan integritas bagaikan dua sisi mata
uang. Seseorang tidak cukup hanya memiliki keikhlasan dan kejujuran, tetapi dibutuhkan
juga nilai pendorong lainnya, yaitu integritas. Akibatnya, mereka siap menghadapi risiko dan
seluruh akibatnya dia hadapi dengan gagah berani, kebanggaan, dan penuh suka cita, dan
tidak pernah terpikirkan untuk melemparkan tanggung jawabnya kepada orang lain.
Jujur dan terpercaya (amanah) adalah akhlak yang harus ada dalam bisnis. Amanah
artinya dapat “dipercaya, bertanggung jawab, dan kredibel”. Konsekuensi amanah adalah
mengembalikan setiap hak kepada pemiliknya. Sedikit atau banyak, tidak mengambil lebih
banyak daripada yang ia miliki, dan tidak mengurangi hak orang lain, baik itu berupa hasil
menunjukkan hal yang positif. Setiap bisnis yang didasarkan pada kejujuran akan
mendapatkan kepercayaan pihak lain. Kepercayaan ini akan menambah nilai transaksi
Secara harfiah intuisi dapat diartikan perasaan batin atau getaran jiwa yang dapat
merasakan sesuatu, yang selanjutnya menimbulkan pengaruh ke dalam sikap, ucapan dan
perbuatan.Intuisi adalah istilah untuk kemampuan memahami sesuatu tanpa melalui
penalaran rasional danintelektualitas. Sepertinya pemahaman itu tiba-tiba saja datangnya dari
dunia lain dan di luar kesadaran.Intuisi adalah sensasi yang muncul secara tiba-tiba tanpa
disadari orang yang bersangkutan. Kerap kali, intuisi menjadi dasar pilihan seseorang ketika
Hubungan adalah kesinambungan interaksi antara dua orang atau lebih yang
memudahkan proses pengenalan satu akan yang lain. Hubungan terjadi dalam setiap proses
kehidupan manusia. Hubungan dapat dibedakan menjadi hubungan dengan teman sebaya,
yang menyebutkan aktualisasi diri sebagai tingkatan dalam menuju kepribadian yang sehat.
Menurut Duane Schutz aktualisasi diri adalah proses menjadi diri sendiri dan
mengembangkan sifat-sifat serta potensi psikologisnya yang unik. Rogers percaya bahwa
manusia memiliki dorongan yang telah dibawa sejak lahir untuk menciptakan, dan hasil
ciptaan yang sangat penting adalah menjadi diri sendiri (Schlutz, 1991).
Sedangkan aktualisasi diri menurut Maslow yang dikutip pula oleh Duane Schlutz
didefinisikan sebagai perkembangan yang paling tinggi dan penggunaan semua bakat kita,
Abraham Maslow juga mendasarkan teorinya yang dikutip oleh Hasyim Muhammad
bahwa aktualisasi diri pada sebuah asumsi dasar, yaitu manusia pada hakekatnya memiliki
nila intrinsik berupa kebaikan. Dari sinilah manusia memiliki peluang untuk dapat
Tingkatan kebutuhan dapat digambarkan seperti sebuah anak tangga. Kita harus
meletakan kaki pada anak tangga paling bawah sebelum mencapai anak tangga berikutnya,
demikian seterusnya. Dengan cara yang sama pula kebutuhan yang paling rendah dan paling
tinggi harus di puaskan sebelum muncul kebutuhan tingkat kedua, ketiga, keempat dan
seterusnya hingga sampai pada tingkat paling tinggi. MIF Baihaqi mengutip Maslow, pada
kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan memiliki dan cinta, kebutuhan akan penghargaan
Kelima kebutuhan tersebut merupakan kebutuhan dasar (basic needs), namun dalam
tulisan-tulisan yang timbul kemudian, Maslow dalam kutipan MIF Baihaqi mengemukakan
adanya kebutuhan tambahan, berupa kebutuhan untuk mengetahui dan memahami, serta
kebutuhan estetika/estetis (Baihaqi, 2008). Adapun uraian dari tujuh kebutuhan dasar (basic
a) Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan paling dasar, paling kuat dan paling jelas di antara sekian banyak kebutuhan
kebutuhan tersebut merupakan kebutuhan terkuat dari semua kebutuhan. Seseorang yang
mengalami kekurangan makanan, harga diri dan cinta, maka ia akan memburu makanan
terlebih dahulu. Ia akan mengabaikan atau menekan dulu semua kebutuhan lain sampai
Menurut Maslow jika kebutuhan fisiologis sudah diperhatikan dan terpenuhi maka kita
akan didorong oleh kebutuhan selanjutnya yaitu kebutuhan akan rasa aman. Ingin
menemukan situasi dan kondisi yang aman, stabil dan terlindungi merupakan beberapa
contoh dari kebutuhan tersebut. Maslow percaya bahwa kita semua membutuhkan sedikit
banyak sesuatu yang bersifat rutin dan dapat di ramalkan (di prediksi). Misalnya di
kalangan orang-orang dewasa di Amerika, kebutuhan ini terwujud dalam keinginan mereka
yang sangat kuat untuk tinggal berdekatan dengan tetangga yang baik, pekerjaan yang
aman, perencanaan masa pensiun yang matang, membeli asuransi dan lain sebagainya
(Baihaqi, 2008).
Setelah seseorang memenuhi kebutuhan akan rasa amanya, ia akan beralih kepada
kebutuhan berikutnya, yakni kebutuhan akan rasa cinta dan memiliki. Sebuah dorongan
dimana seseorang berkeinginan untuk menjalin sebuah hubungan secara efektif atau
hubungan emosional dengan individu lain, baik yang ada dalam lingkungan keluarga
maupun di luarnya (Muhammad, 2002). Kebutuhan akan rasa cinta itu penting bagi
pertumbuhan dan perkembangan kemampuan seseorang. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi
maka dapat menimbulkan salah penyesuaian. Haus cinta adalah bagian dari penyakit karena
kekurangan, seperti halnya seseorang yang kekurangan gizi, seorang yang kekurangan rasa
Apabila seseorang cukup berhasil mencintai dan memiliki, maka dia juga membutuhkan
sebuah dan penghargaan. Maslow membedakan dua macam kebutuhan akan penghargaan,
yang pertama yaitu penghargaan yang berasal dari orang lain, dan yang kedua yaitu
penghargaan terhadap diri sendiri atau harga diri. Penghargaan yang berasal dari orang lain
meliputi pengakuan, penerimaan, perhatian, kedudukan, prestise, reputasi, nama baik serta
penghargaan atas sejumlah keberhasilan dalam masyarakat; yaitu semua sifat bagaimana
e) Kebutuhan kognitif
Maslow meyakini bahwa salah satu ciri mental yang sehat ialah adanya rasa ingin tahu.
Menurutnya, waktu seseorang masih anak-anak dia telah memiliki rasa ingin tahu kodrati
tentang dunianya. Seseorang tersebut dengan spontan dan dengan keinginan besar
menyelidiki atau mengamati segala sesuatu dalam usaha untuk mengetahui dan memahami,
sedangkan di rentang usia dewasa yang sehat terus menerus ingin tahu tentang dunianya.
menjadi pribadi yang rasa ingin tahunya rendah, bahkan yang paling buruk yaitu semangat
hidupnya menjadi rendah (Baihaqi, 2008). Jadi dapat ditekankan di sini bahwa manusia
tidak mungkin dapat mencapai puncak aktualisasi diri apabila kebutuhan ini tidak
terpenuhi. Jika ada seseorang yang tidak mengetahui dan memahami dunia sekitarnya,
Kata Maslow, ilmu behavioral biasanya mengabaikan kemungkinan bahwa orang memiliki
kebutuhan yang bersifat naruliah atau sejenis naluri akan keindahan. Ia menemukan bahwa
paling tidak pada sementara orang, kebutuhan akan keindahan ini begitu mendalam, sedangkan
hal-hal yang serba jelek benar-benar membuat mereka muak. Hal ini diperkuat oleh penelitian
terhadap kelompok mahasiswa tentang efek lingkungan yang indah serta lingkungan yang jorok
semangat. Maslow menemukan bahwa setiap orang membutuhkan keindahan, dan keindahan
akan membuat seseorang menjadi lebih sehat, atau ibarat kata seperti kebutuhan manusia akan
g) Kebutuhan akan aktualisasi diri Apabila seseorang telah memuaskan semua kebutuhan di
atas, maka dia akan di dorong oleh kebutuhan yang paling tinggi, yaitu kebutuhan aktualisasi
diri. Ini dapat di definisikan sebagai perkembangan yang paling tinggi, disertai penggunaan
semua bakat, mencakup pemenuhan semua kualitas dan kapasitas seseorang. Meskipun semua
kebutuhan di tingkat lebih rendah sudah di puaskan, namun seseorang akan merasa kecewa,
tidak tenang, tidak puas, kalau kita gagal berusaha untuk memuaskan kebutuhan akan
Seorang individu pada akhirnya akan dituntut untuk jujur terhadap segala potensi dan sifat
yang melekat pada dirinya. Ia termotivasi untuk menjadi dirinya sendiri, kecenderungan ini
dapat di wujudkan dengan kehendak untuk menjadi semakin istimewa, menjadi apa saja sesuai
dengan kemampuannya. Namun untuk mencapai hal tersebut, individu akan dihadapkan pada
Hambatan internal yakni berasal dari dirinya sendiri, antara lain; ketidak tahuan akan
potensi diri sendiri, keraguan, dan perasaan takut untuk mengungkapkan potensi yang dimiliki,
sehingga potensi tersebut terpendam. Hambatan eksternal berasal dari budaya masyarakat yang
kurang mendukung terhadap upaya aktualisasi potensi yang dimiliki seseorang karena
perbedaan karakter. Seperti contoh, ada suatu kelompok masyarakat yang cenderung
menganggap kejantanan sebagai sifat yang di junjung tinggi, akan merepresi atau menekan
Aktualisasi diri hanya akan dapat dilakukan jika lingkungan mengizinkanya, sementara
pada kenyataan, tidak ada satu pun lingkungan masyarakat yang sepenuhnya menunjang
terhadap upaya aktualisasi diri yang di lakukan oleh warganya (Muhammad, 2002).
mereka bebas dari psikopatologi atau penyakit psikologis. Mereka tidak mengalami neurosis
Hal ini merupakan kriteria negatif yang penting, di karenakan beberapa individu yang
Kedua, orang-orang yang mengaktualisasikan diri telah memenuhi semua yang ada
dalam hierarki kebutuhan, oleh karena itu mereka hidup dengan level kecukupan yang tinggi
dan tidak mengalami ancaman terhadap keamanan mereka. Selain itu, mereka juga
mendapatkan cinta dan mempunyai rasa penghargaan diri yang kuat, sehingga mereka bisa
menerima dan menghadapi kritik ataupun caci maki. Mereka mampu mencintai bermacam-
macam orang, tetapi tidak mempunyai kewajiban untuk mencintai semua orang.
kebaikan, keindahan, kesatuan). Orang- orang yang mengaktualisasikan diri merasa nyaman
Keempat, kriteria terakhir adalah menggunakan seluruh bakat, kemampuan dan potensi
lainya, dengan kata lain, mereka yang mengaktualisasikan diri dalam daftarnya memenuhi
kebutuhan merekauntuk tumbuh, berkembang dan semakin menjadi seperti apa yang mereka
PENUTUP
III. 8 KESIMPULAN
Model medical :
Model yang dikembangkan untuk membantu manusia dalam memahami proses sehat
Model medical ini kurang cocok untuk praktik kebidanan karena terlalu berorientasi
pada penyakit dan tidak memberi kesempatan klien untuk menentukan nasibnya
sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/410414995/KELOMPOK-1-MEDICAL-MODEL-
DALAM-ASUHAN-KEBIDANAN-docx
http://repo.unand.ac.id/22762/1/edit-kebidanan%20komunitas%20lusiana%20edit.pdf
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/14159/5/BAB%20II.pdf
http://digilib.uinsby.ac.id/18828/4/Bab%202.pdf
https://docplayer.info/47060333-Teknologi-tepat-guna-dalam-pelayanan-
kebidanan.html
http://abuddin.lec.uinjkt.ac.id/penggunaan-intuisi-dalam-epistimologi-ilmu