0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
1K tayangan22 halaman
Dokumen tersebut membahas berbagai aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik kebidanan, mulai dari faktor yang mempengaruhi kesehatan ibu hamil dan bayi, budaya selama kehamilan, persalinan, masa nifas, hingga pengaruh agama terhadap praktik kebidanan di masyarakat."
Deskripsi Asli:
Judul Asli
ASPEK SOSIAL BUDAYA YANG BERKAITAN DENGAN PRAKTIK KEBIDANAN
Dokumen tersebut membahas berbagai aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik kebidanan, mulai dari faktor yang mempengaruhi kesehatan ibu hamil dan bayi, budaya selama kehamilan, persalinan, masa nifas, hingga pengaruh agama terhadap praktik kebidanan di masyarakat."
Dokumen tersebut membahas berbagai aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik kebidanan, mulai dari faktor yang mempengaruhi kesehatan ibu hamil dan bayi, budaya selama kehamilan, persalinan, masa nifas, hingga pengaruh agama terhadap praktik kebidanan di masyarakat."
PRAKTIK KEBIDANAN ESTY PUJI RAHAYU FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS KESEHATAN 1. Faktor lingkungan interaksi masyarakat adat istiadat, pendidikan dan tingkat ekonomi. 2. Faktor perilaku Faktor budaya setempat dan pengetahuan, sistem nilai sangat berpengaruh terhadap keputusan yang diambil oleh pasien dan keluarga. 3.Faktor pelayanan kesehatan Faktor tingkat pelayanan kesehatan 4.Faktor keturunan PERAN BIDAN ilmu pengetahuan sosial kemasyarakatan sangat penting dipahami oleh seorang bidan dalam menjalankan tugasnya
bidan berada digaris depan dan
berhubungan langsung dengan masyarakat, dengan latar belakang agama, budaya, pendidikan dan adat istiadat yang berbeda ASPEK SOSIAL BUDAYA SETIAP PERKAWINAN Pada fase pertama adalah bulan madu pasangan masih menjalani hidup dengan penuh kebahagiaan Pada fase kedua mulai terjadi krisis perkawinan terjadi proses penyesuaian akan adanya perbedaan yang terjadi ASPEK SOSIAL BUDAYA SELAMA KEHAMILAN Di Indonesia, masih banyak ibu-ibu yang menganggap kehamilan sebagai hal yang biasa, alamiah dan kodrati (rendahnya tingkat pendidikan)
merasa tidak perlu memeriksakan dirinya
secara rutin ke bidan ataupun dokter
tidak terdeteksinya faktor-faktor resiko tinggi
yang mungkin dialami CONT…. Perawatan kehamilan merupakan salah satu faktor yang amat perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya komplikasi dan kematian ketika persalinan, disamping itu juga untuk menjaga pertumbuhan dan kesehatan janin perawatan kehamilan (ante natal care) adalah penting untuk mengetahui dampak kesehatan bayi dan si ibu sendiri. MASALAH BUDAYA YANG BERPENGARUH TERHADAP KESEHATAN IBU HAMIL masalah gizi adanya kepercayaan- kepercayaan dan pantangan-pantangan terhadap beberapa makanan anemia dan kurang gizi pada wanita hamil cukup tinggi terutama di daerah pedesaan Penolong Persalinan mempercayai dukun beranak untuk menolong persalinan yang biasanya dilakukan di rumah Geografis jarak tempat pelayanan kesehatan cukup jauh, tidak tersedianya transportasi, Faktor ekonomi ada anggapan bahwa membawa si ibu ke rumah sakit akan memakan biaya yang mahal BUDAYA DALAM KEHAMILAN Upacara-upacara yang diselenggarakan mulai dari kehamilan 3 bulan, 7 bulan, masa melahirkan dan masa nifas sangat beragam menurut adat istiadat daerah masing- masing DI WILAYAH JAWA DAN SUNDA masa kehamilan ini pada umumnya di masyarakat dilaksanakan upacara 3 bulan diselenggarakan dengan membagi-bagikan rujak pada tetangga. pedas bayi yang baru lahir nanti adalah laki-laki tradisi Ngliman (hamil 5 bulan) dan Mitoni (hamil 7 bulan) ASPEK SOSIAL BUDAYA SELAMA PERSALINAN Ada suatu kepercayaan yang mengatakan minum rendaman air rumput Fatimah akan merangsang mulas Minum minyak kelapa memudahkan persalinan Minum madu dan telur dapat menambah tenaga untuk persalinan Makan daun kemangi membuat ari-ari lengket, hingga mempersulit persalinan Makan duren, tape, dan nanas bisa membahayakan persalinan BENAR (Duren dan mengandung alkohol) KELANCARAN PERSALINAN SANGAT TERGANTUNG FAKTOR MENTAL DAN FISIK SI IBU
Faktor fisik bentuk panggul yang normal
dan seimbang dengan besar bayi Faktor mental berhubungan dengan psikologis ibu, terutama kesiapannya dalam melahirkan Faktor lain riwayat kesehatan ibu, apakah pernah menderita diabetes, hipertensi atau sakit lainnya, gizi ibu selama hamil, dan lingkungan sekitar PARA PELAKU DAN CARA-CARA PERTOLONGAN DALAM PERSALINAN
Pelaku pertolongan Persalinan
Dukun bayi umumnya adalah perempuan, walaupun dalam berbagai kebudayaan tertentu dukun bayi adalah laki-laki. Paraji pada masyarakat sunda adalah dukun bayi perempuan tetapi masyarakat sunda yang lain menyebutkan indung beurang CARA MENOLONG PERSALINAN MASYARAKAT BALI AGA wanita yang akan melahirkan duduk dengan posisi bersandar pada dada balian tekuk (dukun bayi) diatas bangku. Sang suami duduk tepat dihadapan istrinya yang siap menerima bayi saat lahir. Diantara suami istri terdapat lubang dangkal untuk menampung placenta, air ketuban dan darah yang keluar dari sang istri. Disisi wanita itu berdiri seorang gadis yang siap untuk menarik rambut ibu agar tetap dalam posisi tegak hal ini bertujuan untuk menjaga agar jiwanya tidak pergi meninggalkannya. TEMPAT PERSALINAN Pada masyarakat di pedalaman Papua bila ada ibu yang akan melahirkan akan dibuatkan rumah tersendiri yang jaraknya sekitar 50 meter dibelakang rumah induk khusus untuk melahirkan sampai dengan selesainya masa nifas,
masa melahirkan dan nifas adalah masa yang
kotor. KEBUDAYAAN DI BALI Di Bali Balian Manak (Dukun Bayi) menganjurkan kepada ibu yang hamil tua untuk minum jamu daun waru atau minum air kelapa muda agar kelak persalinannya lancer, juga dianjurkan untuk minum air kelapa yang masih sangat muda yang dicampur dengan madu dan kunyit dengan tujuan manambah tenaga (Sudiarna, 1996) TERIMA KASIH ASPEK SOSIAL BUDAYA YANG BERKAITAN DENGAN BAYI BARU LAHIR (BBL) BBL ialah bayi yang baru lahir dengan berat badan saat lahir < 2500 g bayi berat lahir rendah dibedakan dalam 3 kelompok : Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), berat lahir 1500 – 2500 gram. Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR), bert lahir 1000 – 1500 gram (<1500 gram) Bayi Berat Lahir Ekstrim Rendah (BBLER), berat lahir <1000 gram BAYI BERAT LAHIR RENDAH DIPENGARUHI DARI BEBERAPA FAKTOR Faktor-faktor yang berkaitan dengan ibu Faktor janin meliputi kehamilan kembar dan kelainan bawaan Faktor-faktor bayi seperti jenis kelain dan ras Faktor lingkungan seperti pendidikan dan pengetahuan ibu, pekerjaan, dan status sosial ekonomi dan budaya Pelayanan kesehatan (antenatal care) PEMBERIAN NAMA BAYI Pemberian nama bagi masyarakat yang mengenal stratifikasi sosial memberi nama harus hati-hati, karena bila stratifikasi sosialnya rendah memberi nama dengan stratifikasi sosial tinggi akan menyebabkan anak tidak kuat dan sakit- sakitan.
penggantian nama bagi anak yang sakit-sakitan
atau kurang beruntung. ASPEK SOSIAL BUDAYA DALAM MASA NIFAS Proses reproduksi manusia yang bertanggungmjawab sangat di pengaruhi oleh kesiapan: Fisik, keadaan yang paling baik bagi seseorang untuk memiliki anak Psikis, kesiapan mental untuk menjadi orang tua yang bertanggung jawab. Sosial ekonomi, telah mampu bertanggung jawab secara sosial dan ekonomi sesuai dengan aturan, norma dan nilai yang berlaku MALUKU Seperti di daerah Maluku terdapat pantangan makanan masa nifas, yaitu : a. Terong agar lidah bayi tidak ada bercak putih. b. Nanas, mangga tidak bagus untuk rahim NIFAS DARI SEGI AGAMA ISLAM Agama Islam, Nifas ialah darah yang keluar dari rahim disebabkan kelahiran, baik bersamaan dengan kelahiran itu, sesudahnya atau sebelumnya (2 atau 3 hari) yang disertai dengan rasa sakit