Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PARADIGMA ASUHAN KEBIDANAN

OLEH :

NAMA : SARI DAYANG br Sitepu


M. KULIAH : KONSEP KEBIDANAN
DOSEN : VIDYA ASTUTI, S.tr. Keb

AKADEMI KEBIDANAN KHARISMA HUSADA BINJAI


TAHUN AJARAN
2019-2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan

sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa

pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah

ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda

tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di

akhirat nanti.

Penyusun mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat

sehat-Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis

mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul Paradigma

Asuhan Kebidanan. Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari

kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di

dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk

makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik

lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penyusun

mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Binjai, 11 Februari 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAN...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah................................................................................ 1
1.3. Tujuan Pembahasan.............................................................................. 1
1.3.1. Tujuan Umum.......................................................................... 1
1.3.2. Tujuan Khusus......................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 2
2.1. Pengertian Paradigma Kebidanan......................................................... 2
2.2. Komponen Paradigma Kebidanan........................................................ 2
2.2.1. Wanita...................................................................................... 2
2.2.2. Lingkungan.............................................................................. 3
2.2.3. Prilaku...................................................................................... 4
2.2.4. Keturunan................................................................................. 5
2.2.5. Pelayanan Kebidanan............................................................... 5
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 8
3.1. Kesimpulan........................................................................................... 8
3.2. Saran..................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pada saat ini masalah pokok yang dihadapi bangsa Indonesia adalah
masalah kesehatan yang terjadi pada kelompok Ibu dan Anak yang ditandai
antara yang ditandai antara lain masih tingginya angka kematian Ibu dan
Bayi. Kematian pada masa maternal mencerminkan kemampuan negara
dalammemberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Masalah
kesehatan Ibu dan Anak masih tetap menempatkan posisi penting karena
menyangkut kualitassumber daya manusia yang paling hulu yaitu periode
kehamilan, persalinan dantumbuh kembang anak.
Paradigma merupakan suatu perangkat bantuan yang memiliki nilai
tinggidan sangat menentukan bagi penggunanya untuk dapat memiliki pola
dan cara pandang dasar yang khas dalam melihat, memikirkan, memberi
makna,menyikapi dan memiliki tindakan mengenai suatu kenyataan atau
fenomenakehidupan manusia.Dengan diterapkannya paradigma asuhan
kebidanan memiliki fungsi dankegiatan yangn menjadi tanggung jawab bidan
dalam memberi pelayanankepada klien yang mempunyai kebutuhan atau
masalah dalam bidangkesehatan Ibu di masa hamil, persalinan, nifas, bayi
setelah lahir, serta keluarga berencana.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Paradigma?
2. Apa saja komponen Paradigma?
1.3. Tujuan Pembahasan
1.3.1. Tujuan Umum
a. Sebagai pemenuhan tugas mata kuliah konsep kebidanan.
b. Menambahkan wawasan dan pengetahuan pembaca
1.3.2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengertian paradigma
b. Untuk mengetahui komponen paradigma

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Paradigma Kebidanan


Paradigma berasal dari bahasa Latin / Yunani, paradigma yang
berartimodel/pola. Paradigma juga berarti pandangan hidup, pandangan
suatu disiplinilmu / profesi paradigma
Menurut kamus besar bahasa Indonesia edisi ke-3, paradigma adalah
kerangka berfikir. Paradigma kebidanan adalah suatu cara pandang bidan
dalam memberi pelayanan. Keberhasilan bidan dalam bekerja/memberikan
pelayanan berpegang pada paradigma, berupa pandangan terhadap
manusia/perempuan,lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan cara
pandang bidanatauhubungan timbal balik antara manusia, lingkungan,
perilaku, pelayanankebidanan dan keturunan.
2.2. Komponen Paradigma Kebidanan
2.2.1. Wanita
Wanita/manusia adalah makhluk biopsikososial kultural dan spiritual
yangutuh dan unik, mempunyai kebutuhan dasr yang bermacam-macam
sesuaidengan tingkat perkembangannya. Wanita/ibu adalah penerus
generasi keluarga dan bangsa sehingga keberadaan wanita yang sehat
jasmani dan rohani serta sosial yang sangat diperlukan.
Wanita/ibu adalah pertama dan utama dalam keluarga. Kualitas
manusia sangat ditentukan oleh keberadaan wanita yang sehat jasmani dan
rohani sertasosial yang sangat diperlukan. Wanita/ibu adalah pendidik
pertama dan utama dalam keluarga kualitas manusia sangat ditentukan oleh
keberadaan / kondisi dari wanita/ibu dalam keluarga. Para wanita di
masyarakat adalah penggerak dan pelopor dari peningakatan kesejahteraan
keluarga.
Perempuan sebagaimana halnya manusia adalah mahluk bio-psiko-
kultural yang utuh dan unik, mempunyai kebutuhan dasar unik, dan
bermacam-macam sesuai dengan tingkat perkembangan. Perempuan sebagai

2
penerus generasi, sehingga keberadaan perempuan yang sehat jasmani dan
rohani dan sosial sangat diperlukan.
a. Bio adalah wanita yang artinya wanita adalah mahluk biologis yang
memerlukan kebutuhan sesuai dengan tingkat perkembangannya untuk
kelangsungan hidup.
b. Psiko artinya manusia yang mempunyai kejiwaan harus diperhatikan
dalam setiap memberikan pelayanan
c. Sosio artinya adalah mahluk yang selalu berinteraksi dengan orang lain
dan membutuhkan orang lain
d. Kultural artinya wanita adalah mahluk yang berbudaya atau memiliki
kebiasaan- kebiasaan tertentu.
e. Spiritual artinya adalah wanita adalah mahluk yang secara fitrah akan
selalu membutuhkan.
2.2.2. Lingkungan
Lingkungan merupakan semua yang ada di lingkungan dan terlibat
dalaminteraks individu pada waktu melaksanakan aktivitasnya. Lingkungan
tersebut meliputi lingkungan fisik, lingkungan psikososial, lingkungan
biologis danlingkungan budaya. Lingkungan psikososial meliputi keluarga,
komuniti dan masyarakat. Ibu selalu terlibat dalam interaksi antara keluarga,
kelompok, komuniti maupun masyarakat. Masyarakat merupakan kelompok
yang paling penting dan kompleks yang telah dibentuk oleh manusia sebagai
lingkungansosial. Masyarakat adalah lingkungan pergaulan hidup manusia
yang terdiridari individu, keluarga, kelompok dan komuniti yang mempunyai
tujuan atausistem nilai, ibu/wanita merupakan bagian dari anggota keluarga
dan unitkomuniti.
a. Lingkungan fisik adalah Tempat tinggal, kendaraan dll
b. Lingkungan Psiko sosial : Keluarga, kelompok, masyarakat
c. Lingkungan Biologi : Hewan dan Tumbuh-tumbuhan
d. Linngkungan Budaya

3
2.2.3. Perilaku
Perilaku-perilaku merupakan hasil dari berbagai pengalaman serta
interaksi manusiandengan lingkungannya, yanag terwujud dalam bentuk
pengetahuan sikap dantindakan. perilaku manusia bersifat holistik
(menyeluruh).
Adapun perilaku profesional dari bidan mencakup:
a. Dalam melaksanakan tugasnya berbegang teguh pada filosofi etika
profesidan aspek legal
b. Bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan keputusan klinis
yang dibuatnya.
c. Senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan dan keterampilan
mutahir secara berkala.
d. Mengunakan cara pencegahan universal untuk mencegah penularan
penyakitdan strategi pengendalikan infeksi.
e. Menggunakan konsultasi dan rujukan yang tepat selama
memberikanasuhan kebidanan.
f. Menghargai dan memanfaatkan budaya setempat sehubunganan dengan
praktek kesehatan, kehamilan, kelahiran, priode pasca persalinan, bayi
barulahir dan anak.
g. Menggunakan model kemitraan dalam bekerjasama dengan kaum
wanita /ibu agar mereka dapat menentukan pilihan yang telah
diinformasikantentang semua aspek asuhan, meminta persetujuan
secara tertulis supayamereka bertanggung jawab atas kesehatannya
sendiri.
h. Menggunakan keterampilan komunikasi
i. Bekerja sama dengan petugas kesehatan lain untuk meningkatkan
pelayanankesehatan ibu dan keluarga
j. Melakukan advokasi terhadap pilihan ibu dalam tatanan pelayanan.
Perilaku ibu selama kehamilan akan mempengaruhi kehamilannya,
perilakuibu dalam mencari penolong persalinan akan mempengaruhui
kesejahteraanibu dan janin yang dilahirkannya, demikian pula perilaku ibu

4
pada masanifas akan mempengaruhui kesehatan ibu dan bayinya. dengan
demikian perilaku ibu dapat mempengaruhi kesejahteraan ibu dan janinya.
2.2.4. Keturunan
Kualitas manusia, di antaranya ditentukan oleh keturunan. Manusia
yang sehat akan dilahirkan oleh ibu yang sehat. Ini menyangkut kesiapan
perempuan sebelum perkawinan, sebelum kehamilan (pra-konsepsi), masa
kehamilan, masa kelahiran, dan masa nifas.
Walaupun kehamilan, kelahiran, dan nifas adalah sangat penting dan
mempunyai keterkaitan satu sama lain yang tak dapat dipisahkan, dan semua
adalah tugas utama bidan.
2.2.5. Pelayanan Kebidanan
Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan, yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga dalam
rangka tercapainya keluarga yang berkualitas. Pelayanan kebidanan
merupakan layanan yang diberikan oleh bidan sesuai dengan kewenangan
yang diberikan dengan meksud meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam
rangka tercapainya keluarga berkualitas, bahagia dan sejahtera.
Sasaran pelayanan kebidanan adalah individu, keluarga dan
masyarakat yang meliputi upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan,
dan pemulihan.
Layanan kebidanan dapat dibedakan menjadi :
a. Layanan kebidanan primer adalah layanan bidan yang sepenuhnya
menjadi tanggungjawab bidan.
b. Layanan kebidanan kolaborasi adalah layanan yang dilakukan oleh bidan
sebagai anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau
sebagai salah satu urutan dari sebuah proses kegiatan pelayanan
kesehatan.
c. Layanan kebidanan rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh bidan
dalam rangka rujukan ke system pelayanan yang lenih tinggi atau
sebaliknya yaitu yang dilakukan oleh bidan sewaktu menerima rujukan
dari dukun yang menolong persalinan, juga layanan rujukan yang
dilakukan oleh bidan ke tempat atau fasilitas pelayanan kesehatan lain

5
secara horizontal maupun vertikal atau ke profesi kesehatan lainnya.
Layanan kebidanan yang tepat akan meningkatkan keamanan dan
kesejahteraan ibu dan bayi.
Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan,yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga dalam
rangka tercapainya keluarga yang berkualitas. Pelayanan kebidanan
merupakan layanan yang berikan oleh bidan sesuaidengan kewenangan yang
diberikannya dengan maksud meningkatkankesehatan ibu dan anak dalam
ragka tercapainya keluarga berkwalitas, bahagiadan sejahtera. Sasaran
pelayanan kebidanan adalah: individu, keluarga danmasyarakat yang
meliputi upaya :
1) Promotif (peningkatan)
2) Preventif (pencegahan)
3) Kuratif (penyembuhan)
4) Rehabilitatif (pemulihan)
Layanan kebidanan dapat dibedakan menjadi :
Layanan kebidanan primer ialah layanan bidan yang sepenuhnya
menjadi tanggung jawab bidan. Layanan kebidanan kolaborasi adalah
layanan yang dilakukan oleh bidansebagai anggota tim yang kegiatannya
dilakukan secara bersamaan atausebagai salah satu urutan dari sebuah
proses kegiatan pelayanan kesehatan.
Layanan kebidanan rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh bidan
dalamrangka rujukan kesistem pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya
yaitu pelayanan yang dilakukan oleh bidan sewaktu menerima rujukan dari
dukunyang menolong persalinan, juga layanan rujukan yang dilakukan oleh
bidanketempat / pasilitas pelayanan kesehatan lian secara horijontal
maupunvertikal atau keprofesi kesehatan lainnya.layanan kebidanan yang
tepat akanmeningkatkan keamanan dan kesejahteraan ibu serta bayinya.
Kualitas keturunan manusia diantaranya dtentukan oleh keturunan.
manusia yangsehat dilahirkan oleh ibu yang sehat. hal ini menyangkut
penyiapan wanitasebelum perkawinan, sebelum kehamilan (prakonsepsi)
masa kehamilan, masa kelahiran dan masa nifas. Walaupun kehamilan,

6
kelahiran dan nifas adalah proses fisiologis namun bila ditangani secara
akurat dan benar, keadaan fisiologis akan menjadi patologis. Hal ini akan
berpengaruh pada bayi yangakan dilahirkannya. oleh karena itu layanan
praperkawinan, prakehamilan, kehamilan, kelahiran dan nifas adalah sangat
penting dan mempunyaiketerkaitan satu sama lainyang tak dapat dipisahkan
dan semuan ini adalahtugas utama bidan.

7
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Paradigma adalah kerangka berfikir. Paradigma kebidanan adalah
suatu cara pandang bidan dalam member pelayanan. Keberhasilan bidan
dalam bekerja/memberikan pelayanan berpegang pada paradigm, berupa
pada pandangan terhadap manusia/ perempuan,lingkungan perilaku,
pelayanan, kesehatan/kebidanan & keturunan.
1. Paradigma kebidanan adalah cara pandang bidan dalam memberikan
pelayanan kebidanan.
2. Komponen dalam pelayanan kebidanan adalah wanita, lingkungan,
perilaku, keturunan dan pelayanan kesehatan.
3. Bidan harus mempunyai paradigma bahwa wanita adalah makhluk
bio-psiko-sosio-spiritual yang utuh dan unik.
4. Bidan harus mempunyai paradigma bahwa lingkungan yang ada
disekitar manusia khususnya wanita sangat berpengaruh terhadap
kesehatan reproduksi.
5. Bidan harus mempunyai paradigma bahwa perilaku manusia
khususnya wanita sangat berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi.
6. Bidan harus mempunyai paradigma bahwa kualitas manusia
diantaranya ditentukan oleh keturunan, sehingga perlu persiapan pada
masa pra perkawinan, pra kehamilan, kehamilan dan melahirkan.
7. Paradigma kebidanan yang tepat akan bermanfaat bagi bidan dalam
memberikan asuhan kebidanan yang berkualitas.
3.2. Saran
Sebaiknya paradigm benar-benar dijunjung tinggi bidan di seluruh
Indonesia. Dikarenakan paradigm sangat berpengaruh terhadap sudut
pandangcara kerja bidan

8
DAFTAR PUSTAKA

Block,S.S (ed).Disinfection, sterilization and preservation.2nd ed, Lea and


febiger ,philadelpia..1997.
Cantuaria AA. Profetional midwifery. Brit J Obstet,1997;84:865
Sujianti, Susianti. 2009. KONSEP KEBIDANAN TeoridanAplikasi. Yogyakarta:
MutiaMedika.

Anda mungkin juga menyukai