Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa karena telah memberikan
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini.Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Model
Konseptual Asuhan Kebidanan dengan tepat waktu.Makalah Model Konseptual
Asuhan Kebidanan disusun guna memenuhi tugas Ibu Jamila, S.SiT.,M.Kes
pada mata kuliah Konsep Kebidanan di Poltekkes Kemenkes Palembang prodi
DIII Kebidanan Muara Enim.Selain itu, penulis juga berharap agar makalah
ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Profesi dan
profesionalisme Bidan.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada ibu selaku dosen


mata kuliah Konsep Kebidanan.Tugas yang telah diberikan ini dapat
menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis.
Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini.

Muara Enim,1 Oktober 2020

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memiliki posisi


penting dan strategis terutama dalam penurunan angka kesakitan, Angka
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Bidan memberikan
pelayanan kebidanan yang berkesinambungan dan paripurna yang berfokus pada
aspek pencegahan, promosi yang belandasan kemitraan. Bidan juga memberikan
asuhan kebidanan yaitu bantuan yang di berikan oleh bidan kepada individu
pasien ataupun klien yang pelaksanaannya dilakukan dengan cara bertahap,
sistematis dan melalui suatu proses yang disebut manajemen kebidanan.

Pelayanan serta asuhan kebidanan yang diberikan oleh bidan berdasarkan


cara pandang atau pola pikir atau model pembangunan kesehatan yang
memandang masalah kesehatan saling terkait yang disebut dengan Paradigma
Kebidanan.Dalam makalah ini lebih menekankan pada Asuhan Kebidanan Ibu
Hamil dan Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin .

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Konseptual Model Kebidanan?


2. Apa saja macam Model Kebidanan?
3. Apa saja Teori Model Kebidanan?
4. Apa saja Teori yang Mempengaruhi Model Kebidanan?
5. Apa itu Paradigma Sehat?
6. Apa itu Paradigma Kebidanan?

1.3 Tujuan

Untuk menambah pengetahuan mahasiswi bidan tentang Konseptual Model


Kebidanan yang menekankan pada Asuhan Kebidanan Ibu Hamil dan Asuhan
Kebidanan Ibu Bersalin .

1.4 Manfaat

Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua
pihak, khususnya kepada mahasiswi kebidanan untuk menambah pengetahuan dan
wawasan mengenai Asuhan Kebidanan Ibu Hamil dan Asuhan Kebidanan Ibu
Bersalin .
BAB II

PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Konseptual Model Kebidanan

2.1.1.Pengertian konsep,model,model kebidanan, dan model konseptual


kebidanan

1. Konsep adalah penopang sebuah teori yang menjelaskan tentang suatu teori
yang dapat diuji melalui observasi atau penelitian.
2. Model adalah contoh atau peraga untuk menggambarkan sesuatu.
3. Model kebidanan adalah suatu bentuk pedoman atau acuan yang merupakan
kerangka kerja seorang bidan dalam memberikan asuhan kebidanan.
4. Model konseptual kebidanan
1) Gambaran abstrak suatu ide yang menjadi dasar suatu disiplin ilmu.
2) Menunjukkan pada ide global tentang individu, kelompok, situasi, dan
kejadian yang menarik untuk suatu ilmu.
3) Model memberi kerangka untuk memahami dan mengembangkan
praktek untuk  membingbing tindakan dalam pendidikan untuk
mengidentifikasi pertanyaan yang harus dijawab dalam penelitian
4) Model konseptual kebidanan biasanya berkembang dari teori dasar
intuitif keilmuan yang sering kali disimpulkan dalam kerangka acuan
disiplin ilmu yang bersangkutan (Fawcett, 1992)
 Kegunaan model konseptual adalah :
1) Untuk menggambarkan beberapa aspek (konkret maupun abstrak)
2) Merupkana gagasan mental sebagai bagian deri teori yang membantu
ilmu- ilmu social mengonsep dalam menyamakan aspek-aspek proses
social.
3) Menggambarkan suatu kenyataan gambaran abstrak sehingga banyak
digunakan disiplin ilmu lain sebagai parameter garis besar praktik.

2.1.2. Model dalam kebidanan berdasarkan pada 4 elemen:

1. Orang (wanita, ibu, pasangan, dan orang lain)


2. Kesehatan
3. Lingkungan
4. Kebidanan  

2.1.3. Model kebidanan dapat digunakan untuk:

1. Menyatukan data secara lengkap


1) Tindakan sebagai bantuan dalam komunikasi antara bidan dan pemimpin
2) Dalam pendidikan untuk mengorganisasikan program belajar
3) Untuk komunikasi bidan dengan klien   
2. Menjelaskan siapa itu bidan, apa yang dikerjakan, keinginan dan kebutuhan
untuk:
1) Mengembangkan profesi
2) Mendidik  mahasiswa bidan
3) Komunikasi dengan klien dan pimpinan

2.1.4.  Komponen Model Kebidanan

Model Kebidanan dibagi menjadi 5 komponen, yaitu:

1. Memonitor kesejahteraan ibu


2. Mempersiapkan ibu dengan memberikan pendidikan dan konseling
3. Intervensi teknologi seminimal mungkin
4. Mengidentifikasi dan member bantuan obstetric
5. Lakukan rujukan

2.2 Beberapa Macam Model Kebidanan

Model dalam mengkaji kebutuhan dalam praktek kebidanan

Model ini memiliki 4 unit yang penting, yaitu:

1. Ibu dalam keluarga


2. Konsep kebutuhan
3. Partnership
4. Faktor Kedokteran dan keterbukaan

2.2.1. Model medical

Merupakan salah satu model yang dikembangkan untuk membantu manusia


dalam memahami proses sehat sakit dalam arti kesehatan. Tujuannya adalah
sebagai kerangka kerja untuk pemahaman dan tindakan sehingga dipertanyakan
dalam model ini adalah “Dapatkah dengan mudah dipahami dan dapatkah
dipakai dalam praktek?”

2.2.2. Model sehat ini untuk semua (Health For All-HFA)

Model ini dicetuskan oleh WHO dalam Deklarasi Alma Ata tahun 1978. Fokus
pelayanan ditujukan pada wanita, keluarga dan masyarakat serta sebagai sarana
komunikasi dari bidan-bidan negara lain. Tema HFA menurut Euis dan Simmet
(1992):

2.2.3. Mengurangi ketidaksamaan kesehatan

2.2.4. Perbaikan kesehatan melalui usaha promotif dan preventif


2.2.5. Partisipasi masyarakat

2.2.6. Kerjasama yang baik pemerintah dengan sektor lain yang terkait

2.2.7. Primary Health Care (PHC) adalah dasar pelayanan utama dari sistem


pelayanan kesehatan.

PHC adalah pelayanan pelayanan kesehatan pokok yang didasarkan pada


praktek, ilmu pengetahuan yang logis dan metode sosial yang tepat serta
teknologi universal yang dapat diperoleh oleh individu dan keluarga dalam
komunitas melalui partisipasi dan merupakan suatu value dalam masyarakat dan
negara yang mampu menjaga setiap langkah perkembangan berdasarkan
kepercayaan dan ketentuannya.Dari model HFA dan definisi PHC terdapat lima
konsep (WHO, 1998):

1. Hak penentuan kesehatan oleh cakupan populasi universal dengan


penyedia asuhan berdasarkan kebutuhan
2. Pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative, dimana
pelayanan dapat memenuhi segala macam tipe-tipe kebutuhan yang
berbeda harus disediakan dalam satu kesatuan (semua pelayanan dalam
satu tempat).
3. Pelayanan harus efektif, dapat diterima oleh norma, dapat menghasilkan
dan diatur, yaitu pelayanan harus dapat memenuhi kebutuhan yang dapat
diterima oleh masyarakat dan pelayanan harus dimonitor dan diatur secara
efektif.
4. Komunitas harus terlibat dalam pengembangan, penentuan pemonitoran
pelayanan, yaitu penentuan asuhan kesehatan merupakan tanggung jawab
semua komunitas dan kesehatan dipandang sebagai faktor yang berperan
untuk pengembangan selutuh lapisan masyarakat.
5. Kolaborasi antar sekolah untuk kesehatan itu sendiri dan pelayanan
kesehatan tidak dapat bergantung pada pelayanan kesehatan saja teapi juga
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: perumahan, populasi lingkungan,
persediaan makanan dan metode pubikasi.

Delapan area untuk mencapai kesehatan bagi semua melalui PHC, delapan area
ini adalah:

1. Pendidikan tentang masalah kesehatan umum dan metode pencegahan


dan pengontrolannya.
2. Promosi kesehatan tentang persediaan makanan dan nutrisi yang layak.
3. Persediaan air yang sehat dan sanitasi dasar yang adekuat.
4. Kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana
5. Imunisasi
6. Pencegahan dan pengawasan penyakit endemik
7. Pengontrolan yang tepat terhadap kecelakaan dan penyakit umum
8. Persediaan obat-obat essensial (Morley, et.al, 1989)

2.2.8. Model sistem maternitas di komunitas yang ideal University of


Southeer     Queensland.

1. Model kurikulum konseptual partnership dalam praktek kebidanan


berdasarkan pada model pelayanan kesehatan dasar (Guiililand dan Pairman,
1995)
2. Partnership kebidanan adalah sebuah filosofi prospektif dan suatu model
kepedulian (model of care) sebagai model filosogi prospektif berpendapat
bahwa wanita dan bidan dapat berbagi pengalaman dalam proses persalinan
3. Persalinan merupakan proses yang sangat normal
4. Sebuah hubungan partnership menggambarkan dua orang yang bekerjasama
dan saling menguntungkan
5. Bidan bekerja keras bahwa bidan tidak memaksakan suatu tindakan
melainkan membantu wanita untuk mengambil keputusan sendiri
6. Konsep “wanita” dalam asuhan kebidanan meliputi mitra perempuan
tersebut,   keluarga, kelompok dan budaya.
7. Konsep bidan dalam asuhan kebidanan meliputi bidan itu sendiri, mitranya
atau keluarga, budaya/sub kultur bidan tersebut dan wewenang professional
bidan
8. Dengan membentuk hubungan antara bidan dan wanita akan membawa
mereka sendiri sebagai manusia kedalam suatu hubungan partnership yang
mana akan mereka gunakan dalam teurapetik. Bidan harus mempunyai self
knowing, self nursing, dan merupakan jaringan pribadi dan kolektif yang
mendukung.
9. Sebagai model of care the midwifery partnership didasarkan padda prinship
midwifery care berikut ini:
1) Mengakui dan mendukung adanya keterkaitan antara badan,
pikiran,   jiwa, fisik, dan lingkungan kultur sosial (holism)
2) Berasumsi bahwa mayoritas kasus wanita yang bersalin dapat ditolong
tanpa adanya intervensi
3) Mendukung dan meningkatkan proses persalinan alami tersebut
4) Bidan menggunakan suatu pendekatan pemecahan masalah dengan  seni
dan ilmu pengetahuan.
5) Relationship-based dan kesinambungan dalam motherhood
6) Woman centered dan bertukar pikiran antara wanita
7) Kekuasaan wanita yaitu berdasarkan tanggung jawab bersama untuk suatu
pengambilan suatu keputusan, tetapi wanita mempunyai control atas
keputusan terakhir mengenai keadaan diri dan bayinya.
8) Dibatasi oleh hukum dan ruang lingkup praktek individu: dengan
persetujuan wanita bidan merujuk fassilitas pelayanan kesehatan yang
lebuh berkualitas.

Hubungan antara wanita, bidan dan dokter harus didasari oleh rasa hormat, timbal
balik dan saling percaya, bidan boleh mempertanyakan masalah medis atau
perlindungan hukum bagi wanita untuk alas anapapun, jika wanita tersebut tidak
mampu berbicara atass namanya sendirinya

Persepsi mahasiswa kebidanan ditentukan oleh bidan di bagian pelayanan  untuk


mengantisipasi mahasiswa dalam  menghadapi kasus yang ditemukan di dalam
tim, praktek mahasiswa akan dibatasi oleh bidan dan akan mengajarkan beberapa
pelayanan khusus kebidananyang akan meningkatkan  kemampuan dan
keterampilan mahasiswa , peran perseptor akan semakin berkurang dalam praktek
dan hanya akan menjadi penasehat dan pendukung.

2.3   Teori Model Kebidanan

2.3.1. Ruper, lagan dan Tietney Activity of living Model:

1. Model yang dipengaruhi oleh Virginia Henderson Model. Terdiri dari 5


elemen:
2. Rentang Kehidupan
3. Aktivitas Kehidupan
4. Ketergantungan atau kebebasan individu
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas individu

Dalam model ini diidentifikasi adanya 12 macam kebutuhan manusia bebagaia


proses kehidupan yaitu:

1. Mempertahankan lingkungan yang aman


2. Komunikasi
3. Bernafas
4. Makanan dan minuman
5. Eliminasi
6. Berpakaian dan kebersihan diri
7. Pengaturan suhu tubuh
8. Mobilisasi
9. Bekerja dan bermain
10. Seksualitas
11. Tidur
2.3.2.  Rosermary Methuen

Merupakan aplikasi dari Oream dan Kenderson, model terhadap asuhan


kebidanan, dimana dalam sistem perawatan ada 5 metode pemberian bantuan
yaitu:

1. Mengerjakan untuk klien


2. Membimbing klien
3. Mendukung klien (secara fisik dan psikologis)
4. Menyediakan lingkungan yang mendukung kemampuan klien untuk
memenuhi kebutuhan sekarang dan massa akan datang
5. Mengajarkan klien

Peran bidan adalah mengidentifikasi masalah klien dan melakukan sesuatu untuk
membantu klien untuk memenuhi kebutuhannya. Manfaat dari model ini menurut
Methuen adalah sebagai bukti praktek pengkajian kebidanan yang tidak
didasarkan pada kerangka kerja dan tradisi manapun. Sebagai dasarnya adalah
kesehatan bukan kesakitan sehingga asuhan yang diberikan efektif bagi ibu dan
memberikan kebebasan  pada bidan untuk melakukan asuhan.

2.3.3. Roy Adaption Model

Pencetusnya adalah suster Callista Roy (1960), sebagai dasarnya makhluk bio-
psiko-sosial yang berhubungan dengan lingkungan. Dikemukakan tiga macam
stimulasi yang mempengaruhi adaptasi kesehatan dari individu, yaitu:

1. Vokal stimuli
Yaitu stimuli dari lingkungan di dekat individu, contohnya : kesehatan bayi
akan mempengaruhi ibu yang baru saja melakukan fungsinya.
2. Kontekstual stimuli
Yaitu faktor-faktor umum yang mempengaruhi wanita. Contohnya: kondisi
kehidupan yang buruk
3. Residual stimuli
Yaitu faktor internal meliputi kepercayaan, pengalaman dan sikap. Model
kebidanan ini berguna bagi bidan dalam melakukan pengkajian secara
menyeluruh (holistik).

2.3.4. Neman Sistem Model

Yaitu model yang merupakan awl dari kesehatan individu dan komunitass (sistem
klien) yang di gambarkan sebagai pusat energi yang di kelilingi oleh garis
kekuatan dan pertahanan.

1. Pusatnya adalah variable fisiologis, psikologis, sosial cultural dan spiritual.


2. Garis kekuatan adalah kemampuan sistem klien untuk
mempertahankan    keseimbangan tubuh.
3. Garis pertahanan menunjukkan status kesehatan umum dari individu.

2.4  Teori yang Mempengaruhi Model Kebidanan

Sejarah kebidanan berjalan panjang mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan


serta kebutuhan masyarakat. Model dalam kebidanan mengadopsi dari beberapa
model lainnya dan berdasarkan teori yang sudah ada. Model kebidanan ini sebagai
tolak ukur bagi bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan kepada klien
sehingga akan terbina suatu partnership dalam asuhan kebidanan. Dengan ini
diharapkan profesi kebidanan akan dapat memberikan sumbangan yang berarti
dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi yang
mengutamakan upaya-upaya promotif dan preventif. Teori yang mempengaruhi
model kebidanan adalah

1. Teori Reva Rubin mengenai pencapaian peran ibu.


2. Teori Ramona Mercer mengenai stress antepartum dan pencapaian peran ibu.
3. Teori Ernestine Wiedenbach mengenai model praktik
kebidanan/keperawatan.
4. Teori Ela Joy Lerhman dan Morten mengenai perawatan diri
5. Teori Jean Ball “Kursi Goyang” mengenai keseimbangan emosional Ibu
setelah  melahirkan.

2.5 Paradigma Sehat

Dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, salah satu upaya


pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan, pemerintah membuat satu
model dalam pembangunan kesehatan yaitu PARADIGMA SEHAT.

Paradigma Sehat adalah cara pandang, pola pikir, atau model pembangunan
kesehatan yang melihat masalah kesehatan saling berkait dan mempengaruhi
dengan banyak faktor yang bersifat lintas sektor, dan upayanya lebih diarahkan
pada peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatan, bukan hanya
penyembuhan orang sakit atau pemulihan kesehatan.

Secara MAKRO dengan adanya Paradigma sehat berarti pembangunan semua


sektor harus memperhatikan dampaknya dibidang kesehatan. Secara MIKRO
dengan adanya Paradigma sehat maka Pembangunan kesehatan lebih menekankan
pada upaya promotif dan preventif.

Paradigma Sehat ini merupakan model dalam pembangunan kesehatan tetapi juga
dijadikan model dalam Asuhan Kebidanan, hal ini karena :
1. Dengan Paradigma sehat akan merubah cara pandang masyarakat tentang
kesehatan termasuk kesehatan reproduksi, dan mendorong masyarakat
menjadi mandiri dan sadar akan pentingnya upaya promotif dan preventif.
2. Mengingat paradigma sehat merupakan upaya untuk meningkaatkan derajat
kesehatan di Indonesia yang utamanya dinilai dari AKI dan AKB, maka
Bidan sebagai bagian dari tenaga yang turut bertanggung jawab terhadap
menurunnya AKI dan AKB perlu menjadikan paradigma sehat sebagai
model.
3. Paradigma Sehat merupakan suatu gerakan nasional sehingga Bidan pun
harus menjadikan paradigma sehat sebagai model atau acuan.

Paradigma sehat dikatakan sebagai suatu perubahan sikap, orientasi atau MindSet,
Beberapa pandangan yang berubah menjadi Paradigma Sehat, yaitu :

1. Kesehatan sebagai kebutuhan yang bersifat pasif dirubah menjadi


pandangan bahwa Kesehatan bersifat aktif karena merupakan keperluan dan
bagian dari HAM.
2. Kesehatan sebagai konsumtif dirubah menjadi pandangan bahwa Kesehatan
merupakan suatu investasi karena menjamin adanya SDM yang berproduktif
secara sosial dan ekonomi.
3. Kesehatan hanya bersifat penanggulangan jangka pendek dirubah menjadi
pandangan bahwa kesehatan bagian upaya pengembangan SDM berjangka
panjang.
4. Pelayanan kesehatan bukan hanya pelayanan medis dirubah menjadi
pandangan bahwa Kesehatan pelayanan kesehatan paripurna, dengan
memandang manusia sebagai manusia seutuhnya.
5. Pelayanan kesehatan terpecah-pecah dirubah menjadi pandangan bahwa
Kesehatan terpadu.
6. Kesehatan hanya jasmani /fisik dirubah menjadi pandangan bahwa
Kesehatan mencakup mental dan sosial.
7. Fokus pada penyakit dirubah menjadi pandangan bahwa Kesehatan
tergantung segmen/permintaan pasar.
8. Sasaran pelayanan kesehatan masyarakat umum dirubah menjadi pandangan
bahwa kesehatan tanggung jawab juga masyarakat swasta (private).
9. Kesehatan merupakan urusan pemerintah dirubah menjadi pandangan
bahwa    kesehatan juga menjadi urusan swasta.
10. Biaya kesehatan publik subsidi pemerintah dirubah menjadi pandangan
bahwa Kesehatan ditanggung bersama pengguna jasa.
11. Pembayaran biaya setelah pelayanan dirubah menjadi pandangan bahwa
Kesehatan dapat dibiaya dimuka (JPKM).
12. Kesehatan berfungsi sosial dirubah menjadi pandangan bahwa Kesehatan
juga  berfungsi ekonomi.
13. Pengaturan secara sentralis dirubah menjadi pandangan bahwa pengaturan
desentralisasi.
14. Pengaturan secara top down dirubah menjadi pandangan bahwa pengaturan
bottom up.
15. Birokratis dirubah menjadi enterpreuner.
16. Masyarakat dibutuhkan peran sertanya, dirubah menjadi pandangan bahwa
Kesehatan Kemitraan.

Anda mungkin juga menyukai