Anda di halaman 1dari 16

PENDAHULUAN

DESKRIPSI SINGKAT
Modul ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa agar mampu memahami tentang
budaya dalam praktek kebidanan, bertujuan untuk membantu para mahasiswa agar dapat
menambahkan ilmu dalam mempelajari mata kuliah PENGANTAR PRAKTIK KEBIDANAN
yang membahasa tentang RELASIONAL SUBJEKTIF.

RELEVANSI
Mata kuliah ini berhubungan dengan CARA KERJA PRAKTEK KEBIDANAN yang
membahas RELASIONAL SUBJEKTIF.

PETUNJUK BELAJAR
1. Baca dahulu tujuan yang ingin dicapai
2. Pelajari uraian materi sampai tuntas
3. Baca rangkuman
4. Kerjakan soal-soal tugasnya
TUJUAN PEMBELAJARA UMUM
Agar dapat memahami pembahasan dan contoh dalam modul ini RELASIONALSUBJEKTIF

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS


Agar mahasiswa mampu memahami praktik kebidanan yang baik dan benar, yaitu:

1. Memahami pengertian relasional


2. Memahami cara kerja praktik bidan
3. Memahami Fungsi keseluruhan bidan

POKOK-POKOK MATERI

Adapun pokok-pokok materi

1. Definisi relasional
2. Cara kerja relasional
3. Fungsi relasional
URAIAN MATERI

Pengantar praktik kebidanan

a. Konsep Kode Etik Moral


Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup tingkat
global diperlukan suatu sistem yang mampu meregulasi bagaimana seharusnya manusi bergaul.
Dengan adanya sistem tersebut, diharapkan agar setiap manusia bisa saling menghormati,
menghargai hak, mengerti kewajiban, satu dengan yang lain. Sistem tersebut dikenal dengan
sebutan sopan santun, tata krama, etika.
1. Pengertian Bidan
1) Bidan dalam bahasa Inggris berasal dari kata MIDWIFE yang artinya Pendamping wanita,
sedangkan dalam bahasa Sanksekerta “Wirdhan” yang artinya “Wanita Bijaksana”.
2) Bidan merupakan profesi yang diakui secara nasional maupun internasional dengan sejumlah
praktisi di seluruh dunia. Pengertian bidan dan bidang praktiknya secara internasional telah
diakui oleh Internasional Confederation of Midwives (ICM) tahun 1972 dan Internasional
Federation of International Gynaecologist and Obstetritian (FIGO) tahun 1973, WHO dan
badan lainnya. Pada tahun 1990 pada pertemuan dewan di Kobe, ICM menyempurnakan
definisi tersebut yang kemudian disahkan oleh FIGO (1991) dan WHO (1992).

3) Seseorang yg telah mengikuti prog pendidikan bidan yg diakui di negaranya, telah lulus dari
pendidikan tsb, serta memenuhi kualifikasi u/ didaftar (register) dan atau memiliki ijin yg sah
(lisensi) untuk melakukan praktik bidan (ICM, 2005).
4) Seseorang yang telah menyelesaikan program Pendidikan Bidan yang diakui oleh negara serta
memperoleh kualifikasi dan diberi izin untuk menjalankan praktik kebidanan di negeri itu. Dia
harus mampu memberikan supervisi, asuhan dan memberikan nasehat yang dibutuhkan
kepada wanita selama masa hamil, persalinan dan masa pasca persalinan (post partum period),
memimpin persalinan atas tanggung jawabnya sendiri serta asuhan pada bayi baru lahir dan
anak.

5) Dengan memperhatikan aspek sosial budaya dan kondisi masyarakat Indonesia, maka Ikatan
Bidan Indonesia (IBI, 2007) menetapkan bahwa bidan Indonesia adalah: seorang perempuan
yang lulus dari pendidikan Bidan yang diakui pemerintah dan organisasi profesi di wilayah
Negara Republik Indonesia serta memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk diregister,
sertifikasi dan atau secara sah mendapat lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan.
2. Pengertian Etik dan Etika

Etik adalah norma-norma yang menentukan baik-buruknya tingkah laku manusia, baik
secara sendirian maupun bersama-sama dan mengatur hidup ke arah tujuannya (Pastur scalia,
1971). Etika juga berasal dari bahasa yunani, yaitu Ethos, yang menurut Araskar dan David
(1978) berarti ” kebiasaaan ”. ”model prilaku” atau standar yang diharapkan dan kriteria
tertentu untuk suatu tindakan.
Etik merupakan suatu pertimbangan yang sistematis tentang perilaku benar atau salah,
kebajikan atau kejahatan yang berhubungan dengan perilaku. Perilaku adalah respon individu
terhadap stimulus atau suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik,
durasi dan tujuan baik disadari ataupun tidak
Penggunaan istilah etika sekarang ini banyak diartikan sebagai motif atau dorongan yang
mempengaruhi prilaku. Istilah Etika juga mengandung tiga pengertian (K. Bertens, 1993):
(1) Sistem nilai yaitu nilai – nilai atau norma – norma moral yang menjadi pegangan bagi
seorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
(2) Kode etik merupakan kumpulan azas atau nilai moral.
(3) Filsafat moral yaitu ilmu tentang asas – asas atau nilai – nilai tentang yang dianggap
baik dan buruk.
Menurut Shirley R. Jones(2000), etika terbagi dlm 3 bagian :
(1) Meta – Ethics (Ethics) merupakan bentuk filsafah moral yang paling abstrak,
mencakup pemikiran moral manusia mengenai suatu kejadian.
(2) Ethical/Moral Theory merupakan mekanisme untuk menyelesaikan masalah etika atau
pengambilan keputusan yang cepat dan tepat untuk menghadapi konsekuensi
dari keputusan tersebut.

(3) Practical Ethics merupakan aplikasi bentuk etika dalam wujud sikap atau perilaku
untuk menghadapi masalah etika yang dihadapi.
Menurut kamus besar Bahasa Idonesia kata Etika berarti:
Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral
(akhlak). Etika baru menjadi ilmu bila kemungkinan – kemungkinan etis yang begitu saja
diterima dalam suatu masyarakat dan seringkali tanpa disadari menjadi bahan refleksi bagi
suatu penelitian sistematis dan metodis.
Kumpulan asas atau nilai akhlak (moral), yang dimaksud disini adalah kode etik, misalnya
Kode Etik Kebidanan, Kode Etik Keperawatan.

Etika merupakan aplikasi atau penerapan teori tentang filosofi moral ke dalam situasi
nyata dan berfokus pada prinsip – prinsip dan konsep yang membimbing manusia dalam
berfikir dan bertindak dalam kehidupannya yang dilandasi oleh nilai - nilai yang dianutnya.
Menurut Martin [1993], etika didefinisikan sebagai “the discipline which can act as the
performanceindex or reference for our control system” yang artinya disiplin yang dapat
bertindak sebagai acuan atau indeks capaian untuk sistem kendali kita/kami. Etika disebut juga
filsafat moral adalah cabang filsafat yang berbicara tentang praxis (tindakan) manusia. Etika
tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan mempersoalkan bagaimana manusia harus
bertindak.

Etika adalah acuan dasar bagi bidan dalam menjalankan profesinya baik yang berkaitan
dengan pemakaian teknologi kebidanan maupun pengetahuan kebidanan

3. Nilai, Norma dan Moral


(1)Nilai
Nilai merupakan suatu keyakinan seseorang tentang penghargaan terhadap suatu standar atau
pegangan yang mengarah pada sikap atau perilaku seseorang. Sistem nilai dalam suatu
organisasi adalah rentang nilai – nilai yang dianggap penting dan sering diartikan sebagai
perilaku personal.
Contoh nilai – nilai penting:
- Kelangsungan hidup individu dan kelompok
- Pengalaman diri
(2)Moral
Kata moral berasal dari bahasa latin “mos” (Mores), yang berarti kebiasaan atau adat. Kata
mores dipakai oleh banyak bahasa masih dalam arti yang sama, termasuk bahasa indonesia.
Dalam kamus besar bahasa indonesia, “moral” dijelaskan dengan membedakan tiga arti: “(1)
Ajaran tentang baik dan buruk yang diterima secara umum mengenai perbuatan, sikap,
kewajiban, dan sebagainya; akhlak; budi pekerti; susila (2) kondisi mental yang membuat orang
tetap berani, bersemangat, bergairah, berdisiplin, dan sebagainya; isi hati atau keadaan
perasaan sebagaimana terungkap dalam perbuatan (3) ajaran kesusilaan yang dapat ditarik dari
suatu cerita.”
(3)Norma
Norma berasal dari bahasa latin yakni norma, yang berarti penyikut atau siku – siku, suatu alat
perkakas yang digunakan oleh tukang kayuContoh norma adalah sebagai berikut:
Semestinya tahu aturan tidak akan berbicara sambil menghisap rokok di hadapan tamu
atau orang yang dihormatinya, dan sanksinya hanya berupa celaan karena dianggap tidak sopan
walaupun merokok itu tidak dilarang.
Seseorang tamu yang hendak pulang, menurut tata krama harusdiantar sampai di muka
pintu rumah atau kantor, bila tidak maka sanksinya hanya berupa celaan karena dianggap
sombong dan tidak menghormati tamunya.
Orang yang mencuri barang milik orang lain tanpa sepengetahuan pemiliknya, maka
sanksinya cukup berat dan bersangkutandikenakan sanksi hukuman, baik hukuman pidana
penjara maupun perdata (ganti rugi).
Contoh:
- Anak dengan intelegensi rendah
Orang tua boleh sedih tapi harus diterima dan bukan menjadi tanggungjawab anak atau orang
tua.
- Seorang anak mempunyai watak/bakat yang bagus
Seorang anak yang demikian adalah menyenangkan, tapi ini bukan merupakan hasil jasanya,
sehingga tidak menjadi tanggungjawab orang tua atau anak.
(f) Nilai moral dan hati nurani
Moral adalah aturan yang bersumber dari hati nurani untuk membimbing perilaku dan cara
berpikir. salah, maka diri akan menjadi pencipta bencana, yang setiap saat dapat
memutarbalikkan benar menjadi salah atau salah menjadi benar. Nilai-nilai positif akan
menciptakan keunggulan moral baik. Dan hasilnya, diri dengan moral baik akan menjalankan
etika dan integritas pribadi dengan sepenuh hati.
Pada akhirnya, kualitas moral yang baik akan memiliki empati dan toleransi dalam
melayani kehidupan yang beragam.
Contoh: Nilai estetis seperti keindahan, indah diwujudkan, dipamerkan, diperdengarkan
(g) Pengertian Baik dan Buruk
- Batasan baik dan buruk meliputi:
Sesuatu disebut “Baik” bila dapat mendatangkan sesuatu yang berguna dan memberikan
perasaan senang atau bahagia bagi diri sendiri maupun orang lain. Sesuatu dikatakan buruk bila
dianggap tercela dan mencelakakan diri dan orang lain.
- Kriteria Baik dan Buruk:
Aliran Tradisionalisme
Aliran ini berpendapat bahwa norma “baik” dan “buruk” adalah tradisi atau adat kebiasaan.
Tiap suku atau bangsa memiliki adat-istiadat yang diwariskan dari nenek moyangnya, adat –
istiadat atau tradisi itu merupakan hukum yang harus diikuti bagi suatu suku atau bangsa.
Dipandang baik bagi orang yang mengikutinya dan dipandang buruk bafi orang yang
melanggarnya. Contoh: cara berbicara dengan orang Jawa
Aliran Hedonisme
Aliran ini berpendapat bahwa kebahagiaan merupakan norma baik dan buruk. Sesuatu itu
dipandang baik jika mendatangkan kebahagiaan dan perbuatan itu buruk jika mendatangkan
penderitaan. Dalam aliran ini baik dan buruk dipandang dari sudut materi. Contoh: film-film
dan sinetron.
Aliran Intuitionisme
Aliran ini berpendapat bahwa pengetahuan baik dan buruk adalah intuisi, (intuisi=bisikan
kalbu) intuisi adalah kekuatan batin yang dapat mengenal sesuaitu yang baik dan buruk dengan
sekilas pandang tanpa melihat manfaat dan akibat yang ditimbulkan.
Aliran Evolusionisme
Aliran ini berpendapat bahwa segala sesuatu yang ada dialam ini akan mengalami evolusi yaitu
berkembang dari apa adanya menjadi sempurna termasuk juga akhlak manusia.
Aliran Utilitarianisme
Maksud dan paham ini adalah untuk sesama manusia/semua makhluk yang memiliki perasaan.
Dalam abad sekarang ini kemajuan dibidang teknik cukup meningkat, dan kegunaanlah yang
menentukan segala – galanya.
Aliran Vitalisme
Menurut paham ini yang baik ialah yang mencerminkan kekuatan dalam hidup manusia. Dan
terjadi disintegrasi antara yang pandai denga yang bodoh.
Aliran Religiosme
Menurut paham ini dianggap baik adalah perbuatan yang sesuai dengan kehendak Tuhan,
sedangkan perbuatan buruk adalah perbuatan yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.
Aliran Idealisme.
Aliran idealisme merupakan factor terpenting dari wujudnya tindakan – tindakan yang nyata.
Aliran Theologis
Aliran ini berpendapat bahwa yang menjadi ukuran baik dan buruknya perbuatan manusia,
adalah didasarkan atas ajaran Tuhan, apakah perbuatan itu diperintahkan/dilarang oleh – Nya.

3) Hak pasien
Hak pasien adalah hak-hak pribadi yang dimiliki manusia sebagai pasien/klien:
a) Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di
rumah sakit atau instusi pelayanan kesehatan.
b) Pasien berhak atas pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur.
c) Pasien berhak memperoleh pelayanan kebidanan sesuai dengan profesi bidan tanpa
diskriminasi.
d) Pasien berhak memilih bidan yang akan menolongnya sesuai dengan keinginannya.
e) Pasien berhak mendapatkan ;nformasi yang meliputi kehamilan, persalinan, nifas dan
bayinya yang baru dilahirkan.
f) Pasien berhak mendapat pendampingan suami atau keluarga selama proses persalinan
berlangsung.
g) Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan seuai dengan keinginannya dan sesuai
dengan peraturan yang berlaku di rumah sakit.
h) Pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat kritis dan
pendapat
etisnya tanpa campur tangan dad pihak luar.
i) Pasien berhak meminta konsultasi kepada dokter lain yang terdaftar di rumah sakit tersebut
(second opinion) terhadap penyakit yang dideritanya, sepengatahuan dokter yang merawat.
j) Pasien berhak meminta atas privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-
data medisnya.
k) Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi:
(1) Penyakit yang diderita
(2) Tindakan kebidanan yang akan dilakukan
(3) Alternatif terapi lainnya
(4) Prognosisnya
(5) Perkiraan biaya pengobatan

4. Peran
Peranan berasal dari kata peran, berarti sesuatu yang menjadi bagian atau memegang pimpinan
yang terutama.Peranan menurut Levinson sebagaimana dikutip oleh Soejono Soekamto,
sebagai berikut:
a) Peranan adalah suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan individu yang penting bagi
struktur sosial masyarakat. Peranan meliputi norma – norma yang dikembangkan dengan posisi
atau tempat seseorang dalam masyarakat.
b) Peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan –peraturan yang membimbing
seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan.
c) Menurut Biddle dan Thomas peran adalah serangkaian rumusan yang membatasi perilaku
yang diharapkan dari pemegang kedudukan tertentu. Misalnya dalam keluarga, perilaku ibu
dalam keluarga diharapkan bisa memberi anjuran, memberi penilaian, memberi sangsi dan lain
– lain.
antara “Profesi” dan “Profesional” yang tertuang pada tabel di
bawah ini :

PROFESI PROFESIONAL

Mengandalkan suatu keterampilan atau Orang yang mengetahui akan keahlian


keahlian khusus dan keterampilannya
Dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan Meluangkan seluruh waktunya untuk
atau kegiatan utama pekerjaan atau kegiatannya itu
Dilaksanakan sebagai sumber utama Hidup dari kegiatan yang dilakukan
nafkah hidup tersebut
Dilaksanakan dengan keterlibatan Bangga akan pekerjaannya
pribadi yang mendalam
b) Profesionalisme
Berikut ini batasan profesionalisme menurut pendapat para ahli :
1) Profesionalisme merupakan “roh” yang menggerakkan, mendorong, mendinamisasi dan
membentengi seseorang dari tendensi penyimpangan serta penyalahgunaan baik secara internal
maupun eksternal (KIKI SYAHNARKI).
2) Profesionalisme merupakan kemampuan untuk memasuki ajang kompetisi sebagai
antisipasi menghadapi globalisasi (ONNY S. PRIJONO).
3) Profesionalisme memiliki arti lapangan kerja tertentu yang diduduki oleh orang – orang
yang mempunyai kemampuan tertentu pula (PAMUDJI, 1985).
4) Profesionalisme adalah kecocokan (fitness) antara kemampuan yang dimiliki oleh
birokrasi (bureaucratic – competence) dengan kebutuhan tugas (ask – requirement) (KORTEN
& ALFONSO, 1981).
Berdasarkan pendapat para ahli di atas sehingga dapat disimpulkan “Profesionalisme”
merupakan komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuannya secara
terus – menerus. Profesionalisme adalah sebutan yang mengacu pada sikap mental dalam
bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan
meningkatkan kualitas profesionalnya. Profesionalisme juga merupakan perpaduan
kompetensi dan karakter yang menunjukkan adanya tanggungjawab moral.
Contoh :
Seseorang yang profesional akan mampu menghadapi permasalahan dalam pekerjaannya
dengan baik.
Setiap profesi mempunyai standart profesi dan kode etik bagi anggotanya.
Aplikasi :
Sikap seorang bidan yang profesional adalah bidan yang mampu memberikan pelayanan
kebidanan terhadap kliennya. Misalnya bidan memberikan pelayanan kepada ibu hamil sesuai
standart minimal “7T” (Timbang berat badan, ukur Tekanan Darah, Pengukuran Tinggi
Fundus Uteri, pemberian imunisasi Tetanus Toxoid, pemberianTablet Fe, Tes
laboratorium, Temu wicara/konseling
Sikap seorang bidan yang melakukan pemeriksaan Palpasi pada ibu hamil dengan
menggunakan perasat “Leopold I – IV”.
Bidan dalam melakukan pertolongan persalinan menggunakan perasat “Standart 58 langkah
Asuhan Persalinan Normal”.
Bidan dalam melaksanakan Asuhan Kala III dalam persalinan menggunakan “Manajemen
Aktif Kala III”.
Bidan dalam melaksanakan Asuhan masa nifas dan Bayi Baru Lahir melakukan Kunjungan
rumah sebanyak 4 kali.
e) Ciri Profesi
Sebagai suatu organisasi, profesi disyaratkan mempunyai ciri khusus, yaitu :
1) Terdapatnya pengetahuan dan keahlian khusus yang biasanya diperoleh dari pendidikan
dan pelatihan serta pengalaman bertahun – tahun.
2) Adanya kaidah dan standart moral yang sangat tinggi berupa kode etik dimana setiap
pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kaidah ini.
3) Bersifat mengabdi pada kepentingan masyarakat artinya setiap pelaku profesi harus
meletakkan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadinya.
4) Adanya ijin khusus dan proses legalitas untuk menjalankan suatu profesi karena terkait
dengan nilai – nilai kemanusiaan berupakeselamatan, keamanan, kelangsungan hidup klien.
5) Anggota profesi terdiri atas kaum profesional.
Dengan melihat ciri umum profesi di atas, kaum profesional adalah orang – orang yang
memiliki tolak ukur perilaku di atas rata – rata.

f) Syarat Profesi
1) Melibatkan kegiatan intelektual
2) Berhubungan dengan suatu batang tubuh ilmu khusus
3) Membutuhkan persiapan profesional yang serius dan bukan hanya sekedar pelatihan
4) Membutuhkan latihan dalam jabatan yang komprehensif
5) Menjanjikan karir hidup dan keanggotaan yang permanen
6) Mendahulukan kepentingan masyarakat dengan mengedepankan pelayanan di atas
kepentingan pribadi
7) Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat
8) Mempunyai dan menentukan baku standartnya sendiri berbentuk kode etik
RANGKUMAN
RA

Bidan merupakan bentuk profesi yang erat kaitannya dengan etika karena
lingkup kegiatan bidan sangat berhubungan erat dengan masyarakat. Karena itu,
selain mempunyai pengetahuan dan keterampilan, agar dapat diterima di
masyarakat bidan juga harus memiliki etika yang baik sebagai pedoman
bersikap/ bertindak dalam memberikan suatu pelayanan khususnya pelayanan
kebidanan. Agar mempunyai etika yang baik dalam pendidikannya bidan dididik
etika dalam mata kuliah Etika profesi namun semuanya mata kuliah tidak ada
artinya jika peserta didik tidak mempraktekannya dalam kehidupannya di
masyarakat.
Derasnya arus globalisasi yang semakin mempengaruhi kehiduapan sosial
yang semakin mempengaruhi munculnya masalah/penyimpangan etik sebagai
akibat kemajuan teknologi/ilmu pengetahuan yang menimbulkan konflik
terhadap nilai. Penerapan kode etik dan etika profesi sangat dibutuhkan oleh
bidan dalam pelayanan kebidanan yang dilakukannya agar bidan tidak terjerat
masalah hukum berkaitan dengan etik yang akan merugikan bidan itu sendiri.
Sikap profesional dalam pelayanan sangat penting untuk menjaminnya
keamanan dan kenyamanan klien. Jabataan profesional bidan berbeda pekerjaan
yang menuntut dan dapat dipenuhi melalui pembiasaan melakukan keterampilan
tertentu. Menguasai visi yang mendasari keterampilannya yang menyangkut
wawasan filosofi, pertimbangan rasional dan memiliki sikap yang positif dalam
melaksanakan serta mengembangkan mutu kerja
TES FOMATIF

1. Bidan dalam bahasa Inggris berasal dari ?


a. MIDWIFE
b. MIDWAFE
c. MIDWEFE
d. MIDWOFE
e. MIDWUFE
2. Yang artinya adalah ?
a. Pendamping hidup
b. Pendamping wanita
c. Pendamping dia
d. Pendamping kita
e. Pendamping dunia
3. Apa singkatan organisasi bidan ?
a. IDI
b. IDA
c. IBI
d. IBA
e. IBS
4. norma-norma yang menentukan baik-buruknya tingkah laku manusia, baik secara
sendirian maupun bersama-sama dan mengatur hidup ke arah tujuannya ?
a. adat
b. agama
c. hukum
d. etik
e. perintah
5. Etika juga berasal dari bahasa yunani yaitu ?
a. Adat
b. Agama
c. Hukum
d. Etik
e. Ethos
6. Apa definisi profesi ?
a. Mengandalkan suatu keterampilan atau keahlian khusus
b. Mengandalkan harta
c. Mengandalkan kemampuan orang lain
d. Ahli segalanya
e. Semua benar
7. Apa definisi profesional ?
a. Orang yang mengetahui akan keahlian dan keterampilannya
b. Orang ahli segalanya
c. Mengandalkan kemampuan orang lain
d. Mengandalkan harta
e. Semua salah
KUNCI
JAWABAN

1. A
2. B
3. C
4. D
5. E
6. A
7. A
DAFTAR PUSTAKA

http://debbykebidanan18.blogspot.com/2017/05/etikolegal-dalam-praktik-
kebidanan.html

https://bidandede.wordpress.com/2018/04/09/pelayanan-kebidanan-
kolaborasi/

https://www.kompasiana.com/hantiantoromik/5517d7e2813311cc669deb9c/
perawat-dan-profesi-lain?page=all

https://id.theasianparent.com/perbedaan-bidan-dan-dokter-kandungan
Asuhan kebidanana
pendekatan dalam asuhan

DOSEN PENGAMPU: SAMSIDAR SITORUS,SST,M.Kes

OLEH: KELOMPOK 8

1. VALONA
2. CINDY THERESIA SINAGA
3. INTAN KUMALASARI DAMANIK

KELAS I A KEBIDANAN

POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN

PRODI D-IV KEBIDANAN

T.P 2019/2020

Anda mungkin juga menyukai