DESKRIPSI SINGKAT
Modul ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa agar mampu memahami tentang
budaya dalam praktek kebidanan, bertujuan untuk membantu para mahasiswa agar dapat
menambahkan ilmu dalam mempelajari mata kuliah PENGANTAR PRAKTIK KEBIDANAN
yang membahasa tentang RELASIONAL SUBJEKTIF.
RELEVANSI
Mata kuliah ini berhubungan dengan CARA KERJA PRAKTEK KEBIDANAN yang
membahas RELASIONAL SUBJEKTIF.
PETUNJUK BELAJAR
1. Baca dahulu tujuan yang ingin dicapai
2. Pelajari uraian materi sampai tuntas
3. Baca rangkuman
4. Kerjakan soal-soal tugasnya
TUJUAN PEMBELAJARA UMUM
Agar dapat memahami pembahasan dan contoh dalam modul ini RELASIONALSUBJEKTIF
POKOK-POKOK MATERI
1. Definisi relasional
2. Cara kerja relasional
3. Fungsi relasional
URAIAN MATERI
3) Seseorang yg telah mengikuti prog pendidikan bidan yg diakui di negaranya, telah lulus dari
pendidikan tsb, serta memenuhi kualifikasi u/ didaftar (register) dan atau memiliki ijin yg sah
(lisensi) untuk melakukan praktik bidan (ICM, 2005).
4) Seseorang yang telah menyelesaikan program Pendidikan Bidan yang diakui oleh negara serta
memperoleh kualifikasi dan diberi izin untuk menjalankan praktik kebidanan di negeri itu. Dia
harus mampu memberikan supervisi, asuhan dan memberikan nasehat yang dibutuhkan
kepada wanita selama masa hamil, persalinan dan masa pasca persalinan (post partum period),
memimpin persalinan atas tanggung jawabnya sendiri serta asuhan pada bayi baru lahir dan
anak.
5) Dengan memperhatikan aspek sosial budaya dan kondisi masyarakat Indonesia, maka Ikatan
Bidan Indonesia (IBI, 2007) menetapkan bahwa bidan Indonesia adalah: seorang perempuan
yang lulus dari pendidikan Bidan yang diakui pemerintah dan organisasi profesi di wilayah
Negara Republik Indonesia serta memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk diregister,
sertifikasi dan atau secara sah mendapat lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan.
2. Pengertian Etik dan Etika
Etik adalah norma-norma yang menentukan baik-buruknya tingkah laku manusia, baik
secara sendirian maupun bersama-sama dan mengatur hidup ke arah tujuannya (Pastur scalia,
1971). Etika juga berasal dari bahasa yunani, yaitu Ethos, yang menurut Araskar dan David
(1978) berarti ” kebiasaaan ”. ”model prilaku” atau standar yang diharapkan dan kriteria
tertentu untuk suatu tindakan.
Etik merupakan suatu pertimbangan yang sistematis tentang perilaku benar atau salah,
kebajikan atau kejahatan yang berhubungan dengan perilaku. Perilaku adalah respon individu
terhadap stimulus atau suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik,
durasi dan tujuan baik disadari ataupun tidak
Penggunaan istilah etika sekarang ini banyak diartikan sebagai motif atau dorongan yang
mempengaruhi prilaku. Istilah Etika juga mengandung tiga pengertian (K. Bertens, 1993):
(1) Sistem nilai yaitu nilai – nilai atau norma – norma moral yang menjadi pegangan bagi
seorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
(2) Kode etik merupakan kumpulan azas atau nilai moral.
(3) Filsafat moral yaitu ilmu tentang asas – asas atau nilai – nilai tentang yang dianggap
baik dan buruk.
Menurut Shirley R. Jones(2000), etika terbagi dlm 3 bagian :
(1) Meta – Ethics (Ethics) merupakan bentuk filsafah moral yang paling abstrak,
mencakup pemikiran moral manusia mengenai suatu kejadian.
(2) Ethical/Moral Theory merupakan mekanisme untuk menyelesaikan masalah etika atau
pengambilan keputusan yang cepat dan tepat untuk menghadapi konsekuensi
dari keputusan tersebut.
(3) Practical Ethics merupakan aplikasi bentuk etika dalam wujud sikap atau perilaku
untuk menghadapi masalah etika yang dihadapi.
Menurut kamus besar Bahasa Idonesia kata Etika berarti:
Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral
(akhlak). Etika baru menjadi ilmu bila kemungkinan – kemungkinan etis yang begitu saja
diterima dalam suatu masyarakat dan seringkali tanpa disadari menjadi bahan refleksi bagi
suatu penelitian sistematis dan metodis.
Kumpulan asas atau nilai akhlak (moral), yang dimaksud disini adalah kode etik, misalnya
Kode Etik Kebidanan, Kode Etik Keperawatan.
Etika merupakan aplikasi atau penerapan teori tentang filosofi moral ke dalam situasi
nyata dan berfokus pada prinsip – prinsip dan konsep yang membimbing manusia dalam
berfikir dan bertindak dalam kehidupannya yang dilandasi oleh nilai - nilai yang dianutnya.
Menurut Martin [1993], etika didefinisikan sebagai “the discipline which can act as the
performanceindex or reference for our control system” yang artinya disiplin yang dapat
bertindak sebagai acuan atau indeks capaian untuk sistem kendali kita/kami. Etika disebut juga
filsafat moral adalah cabang filsafat yang berbicara tentang praxis (tindakan) manusia. Etika
tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan mempersoalkan bagaimana manusia harus
bertindak.
Etika adalah acuan dasar bagi bidan dalam menjalankan profesinya baik yang berkaitan
dengan pemakaian teknologi kebidanan maupun pengetahuan kebidanan
3) Hak pasien
Hak pasien adalah hak-hak pribadi yang dimiliki manusia sebagai pasien/klien:
a) Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di
rumah sakit atau instusi pelayanan kesehatan.
b) Pasien berhak atas pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur.
c) Pasien berhak memperoleh pelayanan kebidanan sesuai dengan profesi bidan tanpa
diskriminasi.
d) Pasien berhak memilih bidan yang akan menolongnya sesuai dengan keinginannya.
e) Pasien berhak mendapatkan ;nformasi yang meliputi kehamilan, persalinan, nifas dan
bayinya yang baru dilahirkan.
f) Pasien berhak mendapat pendampingan suami atau keluarga selama proses persalinan
berlangsung.
g) Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan seuai dengan keinginannya dan sesuai
dengan peraturan yang berlaku di rumah sakit.
h) Pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat kritis dan
pendapat
etisnya tanpa campur tangan dad pihak luar.
i) Pasien berhak meminta konsultasi kepada dokter lain yang terdaftar di rumah sakit tersebut
(second opinion) terhadap penyakit yang dideritanya, sepengatahuan dokter yang merawat.
j) Pasien berhak meminta atas privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-
data medisnya.
k) Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi:
(1) Penyakit yang diderita
(2) Tindakan kebidanan yang akan dilakukan
(3) Alternatif terapi lainnya
(4) Prognosisnya
(5) Perkiraan biaya pengobatan
4. Peran
Peranan berasal dari kata peran, berarti sesuatu yang menjadi bagian atau memegang pimpinan
yang terutama.Peranan menurut Levinson sebagaimana dikutip oleh Soejono Soekamto,
sebagai berikut:
a) Peranan adalah suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan individu yang penting bagi
struktur sosial masyarakat. Peranan meliputi norma – norma yang dikembangkan dengan posisi
atau tempat seseorang dalam masyarakat.
b) Peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan –peraturan yang membimbing
seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan.
c) Menurut Biddle dan Thomas peran adalah serangkaian rumusan yang membatasi perilaku
yang diharapkan dari pemegang kedudukan tertentu. Misalnya dalam keluarga, perilaku ibu
dalam keluarga diharapkan bisa memberi anjuran, memberi penilaian, memberi sangsi dan lain
– lain.
antara “Profesi” dan “Profesional” yang tertuang pada tabel di
bawah ini :
PROFESI PROFESIONAL
f) Syarat Profesi
1) Melibatkan kegiatan intelektual
2) Berhubungan dengan suatu batang tubuh ilmu khusus
3) Membutuhkan persiapan profesional yang serius dan bukan hanya sekedar pelatihan
4) Membutuhkan latihan dalam jabatan yang komprehensif
5) Menjanjikan karir hidup dan keanggotaan yang permanen
6) Mendahulukan kepentingan masyarakat dengan mengedepankan pelayanan di atas
kepentingan pribadi
7) Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat
8) Mempunyai dan menentukan baku standartnya sendiri berbentuk kode etik
RANGKUMAN
RA
Bidan merupakan bentuk profesi yang erat kaitannya dengan etika karena
lingkup kegiatan bidan sangat berhubungan erat dengan masyarakat. Karena itu,
selain mempunyai pengetahuan dan keterampilan, agar dapat diterima di
masyarakat bidan juga harus memiliki etika yang baik sebagai pedoman
bersikap/ bertindak dalam memberikan suatu pelayanan khususnya pelayanan
kebidanan. Agar mempunyai etika yang baik dalam pendidikannya bidan dididik
etika dalam mata kuliah Etika profesi namun semuanya mata kuliah tidak ada
artinya jika peserta didik tidak mempraktekannya dalam kehidupannya di
masyarakat.
Derasnya arus globalisasi yang semakin mempengaruhi kehiduapan sosial
yang semakin mempengaruhi munculnya masalah/penyimpangan etik sebagai
akibat kemajuan teknologi/ilmu pengetahuan yang menimbulkan konflik
terhadap nilai. Penerapan kode etik dan etika profesi sangat dibutuhkan oleh
bidan dalam pelayanan kebidanan yang dilakukannya agar bidan tidak terjerat
masalah hukum berkaitan dengan etik yang akan merugikan bidan itu sendiri.
Sikap profesional dalam pelayanan sangat penting untuk menjaminnya
keamanan dan kenyamanan klien. Jabataan profesional bidan berbeda pekerjaan
yang menuntut dan dapat dipenuhi melalui pembiasaan melakukan keterampilan
tertentu. Menguasai visi yang mendasari keterampilannya yang menyangkut
wawasan filosofi, pertimbangan rasional dan memiliki sikap yang positif dalam
melaksanakan serta mengembangkan mutu kerja
TES FOMATIF
1. A
2. B
3. C
4. D
5. E
6. A
7. A
DAFTAR PUSTAKA
http://debbykebidanan18.blogspot.com/2017/05/etikolegal-dalam-praktik-
kebidanan.html
https://bidandede.wordpress.com/2018/04/09/pelayanan-kebidanan-
kolaborasi/
https://www.kompasiana.com/hantiantoromik/5517d7e2813311cc669deb9c/
perawat-dan-profesi-lain?page=all
https://id.theasianparent.com/perbedaan-bidan-dan-dokter-kandungan
Asuhan kebidanana
pendekatan dalam asuhan
OLEH: KELOMPOK 8
1. VALONA
2. CINDY THERESIA SINAGA
3. INTAN KUMALASARI DAMANIK
KELAS I A KEBIDANAN
T.P 2019/2020