Menurutnya, peran perempuan perlu disenergikan dengan pemahaman agama, karena itu
menjadi kunci utama. Perempuan harus mengetahui hal tersebut tidak hanya sebatas filosofi,
namun sampai tahapan teknis, agar tidak salah dalam melangkah.
Sehingga ketika perempuan menjadi seorang ibu, ia mampu menyeimbangkan antara kerja publik
dengan kerja domestiknya.
Begitu pun, ketika menjadi istri, mampu menjadi istri salihah bagi suami.
SEBAGAI ISTRI
Perempuan harus mampu melengkapi serta menutupi kekurangan suami.
SEBAGAI IBU ,
Perempuan dituntut mampu menjadi seorang pendidik
Peran dan satus perempuan dalam hal ini dapat terlhat melalui keterlibatan perempuan itu sendiri
dalam ikatan kesatuan pada kelompok-kelompok social yang diikutinya dalam kehidupan
masyarakat, antara lain dalam kehidupan rumah tangga, keluarga, pembangunan dan sebagainya.
Peranan dan status itu sebenarnya merupakan unsur atau komponen yang tergabung dalm sistem
social disamping unsur-unsur yang lainnya, begitu pula peranan dan status perempuan itu sendiri
dalam suatu kelompok social pada kehidupan ini, karena dengan status dan peranan perempuan
tersebut dapat menentukan sifat dan tingkatan kewajiban serta tanggung jawab didalam kelompok
dimana si perempuan itu terlibat. Selain itu, juga dapat menentukan hubungan antara atasan dan
bawahan secara terstruktur terhadap anggota lainnya yang tergabung didalm kelompok social
tersebut. Status yang dimiliki oleh perempuan dalam hal ini merupakan serangkaian tanggung
jawab, kewajiban, serta hak-haknya yang telah ditentukan dalam suatu kelompok atau
masyarakatnya.
Sedangkan pola tingkah laku yang diharapkan dari perempuan itu sendiri sebagai pemangku status
dinamakan peranan. Peranan-peranan itu didalam kelompok social atau masyarakat saling berpadu
sedemikian rupa dengan p;eranan anggota lainnya sehingga saling tunjang-menunjang secara
timbale balik didalam sesjatu hal yang menyangkut tugas, hak dan kewajiban.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa penampilan peranan (status-role performance) dari
perempuan sebenarnya adalah sebagai proses penunjukkan atau penampilan dari satus dan peranan
dari kelompok sosialnya sebagai unsur status social dalam sistem social.
PERAN IBU DALAM KELUARGA DAN MaASYARAKAT
Hari Ibu, bukan cuma soal ‘perayaan’ yang diperingati hanya untuk mengungkapkan rasa
sayang dan terima kasih kepada para ibu, akan tetapi peringatan Hari Ibu juga merupakan
pergerakan kaum perempuan. Pada saat itu, para pejuang perempuan dari 12 kota di Jawa dan
Sumatera menggelar Kongres Perempuan Indonesia I pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta.
Mereka berkumpul untuk bersama-sama memikirkan bagaimana membuat Indonesia merdeka,
menciptakan jalinan kemitraan kaum perempuan dan laki-laki untuk membangun bangsa secara
bersama-sama, juga berjuang untuk dirinya sendiri, agar perempuan tidak lagi menjadi kaum
terdiskriminasi.
Menurut ajaran Islam, tidak ada larangan bagi perempuan untuk berperan aktif dalam masyarakat.
Perempuan berhak untuk mengekspresikan dan mengembangkan potensi dan kemampuan yang
ada dalam dirinya. Adapun peran langsung yang dapat dilakukan oleh perempuan adalah peran
sebagai seorang anak, istri, ibu, dan peran sebagai anggota masyarakat. Dalam posisi sebagai
anggota masyarakat, perempuan dan laki-laki memiliki hak dan kewajiban yang sama, berhak
menerima perlakuan yang baik dari masyarakat dan berkewajiban menciptakan masyarakat yang
sehat.
Jika kebutuhan anak tidak terpenuhi, anak akan cenderung mengalami krisis kepercayaan diri.
Sementara itu, jika perempuan mengambil pilihan kedua, yaitu memilih keluarga dan
meninggalkan karirnya, dia akan merasa bahwa segala jerih payahnya selama ini, misalnya
menuntut ilmu telah tersia-siakan.
Dengan kata lain, perempuan karir di Indonesia pada umumnya menghadapi dilema besar, yang
hanya bisa terpecahkan bila pemerintah turun tangan untuk memberikan fasilitas yang member
kesempatan kepada perempuan agar tetap bisa berkarir sekaligus melaksanakan tugas sebagai
seorang ibu.
Dengan memperhatikan peristiwa-peristiwa yang terjadi di tanah air,mn maka tidak benar jika
perempuan hendak diposisikan sebagai manusia kelas dua. Hal yang harus dilakukan adalah
bagaimana memposisikan perempuan secara adil dan setara dalam politik, karena pada
kenyataannya banyak laki-laki yang tidak lebih baik dari perempuan, tetapi sebagian besar
perempuan dipandang sebagai pihak yang lemah ketika masuk ranah politik. Pandangan ini tentu
tidak adil terhadap perempuan, karena harus disingkirkan.
Dalam kondisi ini, perempuan yang sadar memiliki tugas untuk mencerahkan dan mengingatkan
saudara-saudaranya akan peran dan tugas yang harus dipikul perempuan, baik melalui pendekatan
maupun pelatihan. Tugas ini akan berhasil jika dilakukan oleh sesama perempuan, karena
persamaan perempuan yang memiliki kekuatan emosional, akal, dank arena perempuan yang
mengetahui bagaimana perasaan yang dirasakan oleh sesamanya. Umumnya, perempuan
cenderung peka terhadap lingkungan sekitarnya. Gerakan perempuan perlu mempertahankan
keterbukaan pikiran, siap mendengarkan, berdialog serta bernegoisasi dengan berbagai kelompok
yang ada dalam masyarakat.
Posisi dan kedudukan perempuan dalam bermasyarakat dan bernegara yakni sebagai anggota
masyarakat dan sebagai warga negara yang memiliki sejumlah hak dan kewajiban (right and
obligation), seperti firman Allah dalam Qur’an surah An-Nisa’ ayat 29-33, yang menjelaskan
bahwa Islam melindungi hak milik laki-laki dan perempuan.
Tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Perintah Allah untuk berbuat adil dalam
seluruh bidang kehidupan, baik ranah domestik maupun publik sangat tegas, keadilan harus
ditegakkan. Keadilan merupakan prinsip ajaran Islam yang harus ditegakkan dalam menata
kehidupan manusia, prinsip harus selalu ada dalam setiap norma, tata nilai, dan perilaku umat
manusia sampai akhir zaman. (diambil dari berbagai artikel – Iin/program)
Peran perempuan di sektor domestik sebagai ibu rumah tangga maupun di sektor publik, tidak
dapat dinafikan untuk memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Betty menjelaskan sebagai entitas warga negara yang tinggal di NKRI, perempuan mempunyai
peranan yang cukup penting, tidak hanya dari segi kuantitas tetapi juga kualitas yang sama dengan
laki-laki, dalam berkehidupan,dalam berkehidupan, berbangsa dan bernegara.
Apapun pilihan seorang perempuan, apakah menjadi seorang ibu rumah tangga atau bekerja di
sektor publik, itu merupakan sumbangsih terbaik yang mereka miliki. Para perempuan akan
mengerjakan sebaik-baiknya pilihan itu, karena itu pilihan mereka secara sadar.
Betty menegaskan perempuan dalam rumah tangga sangat hebat, karena mereka mempunyai tugas
untuk mendidik dan membesarkan anak-anaknya, sebagai generasi penerus bangsa yang lebih
tangguh di masa yang akan datang. berbangsa dan bernegara.
Sementara perempuan yang memilih bertugas di sektor publik, tidak hanya bekerja untuk rumah
tangganya, tetapi memiliki peran lebih untuk melakukan pekerjaan sebaik-baiknya sebagai
pelayanan masyarakat. Pekerjaan itu selain membanggakan dirinya sendiri, juga membanggakan
sebagai perempuan
TERIMAKASIH