Anda di halaman 1dari 100

Evidence Based

Midwifery
Dosen Pengampu : Nur Alam, S.Tr.Keb.,M.Tr. Keb
Disusun Oleh :
Kelompok 1
Dela Ayu Pratiningsih (1052201008)
Putri Anjumi Zairoh (1052201007)
Modesta Ina Beke (1052201012)
Mata Kuliah : Profesionalisme Kebidanan
Pokok
Pembahasan
0 Evidence Based Midwifery
102 Evidence Based Kehamilan
0 Evidence Based Persalinan 0 Evidence Based Neonatus
03 Evidence Based Nifas 5
0 Evidence Based KB
4 6 Evidence Based Kesehatan
0 Reproduksi
7 Evidence Based Kesehatan
08 Masyarakat
Evidence Based
Midwifery

01
Definisi Evidence Based
Midwifery

Definisi Evidence
Based Midwifery Evidence based artinya berdasarkan bukti ilmiah
yang dapat dipertanggungjawabkan. Artinya
tidak lagi berdasarkan pengalaman atau
kebiasaan semata.  Jadi, Evidence based
Midwifery adalah pemberian informasi kebidanan
berdasarkan bukti dari penelitian yang bisa
dipertanggung jawabkan.
Manfaat dan Sumber
Evidence Based
Menjadi jembatan antara penelitian dan
praktik dan memenuhi tuntutan profesional.
01
Sumber EBM dapat diperoleh melalui
bukti publikasi jurnal dari internet
Mengeliminasi penelitian dengan
kualitas penelitian yang buruk 02 maupun berlangganan baik hardcopy
seperti majalah, buletin, atau CD.
Situs internet yang ada dapat diakses,
ada yang harus dibayar namun
Keamanan bagi nakes karena intervensi banyak pula yang public domain. 
yang dilakukan berdasarkan bukti ilmiah.
03 Sumber
Mengeliminasi budaya “practice which
is not evidence based” 04 Manfaat
Evidence Based
Evidence Based
Kehamilan

02
Evidance Based Kehamilan

Kehamilan ( gravida / pregnancy )


Definisi adalah proses bertemunya sel sperma
Kehamilan dengan sel telur, lalu menghasilkan
individu baru berupa embrio atau fetus
yang berada di dalam rahim ( uterus )
selama sembilan bulan.
Tanda – tanda Kehamilan
Sehat
Tanda – tanda Kehamilan Sehat,yaitu
:
01 Mual dan muntah pada usia kehamilan
awal ( trimester pertama ). Biasanya 04 Mudah lelah, karena peningkatan
hormon progesteron, sehingga
disebut dengan morning sickness menyebabkan kantuk.

02 Sering buang air kecil, karena 05 Adanya pergerakan didalam tubuh


( pergerakan janin ) biasanya dirasakan
pertambahan volume darah dan
perubahan hormon kehamilan. akhir trimester pertama.

03 Perubahan payudara sejak trimester 06 Mengalami mood swing, entah sering


pertama kehamilan. Ditandai dengan menangis, marah, dll. Hal ini karena
nyeri, lebih sensitif, dan membesar. perubahan hormon.
Ruang Lingkup Asuhan
Kebidanan
01 Mengumpulkan data riwayat kesehatan
dan kehamilan serta menganalisis setiap
04 Memberikan imunisasi TT kepada ibu
kunjungan. hamil.

02 Mengidentifikasi dan mendeteksi adanya


penyimpangan kehamilan normal : 05 Melaksanakan pemeriksaan fisik secara
lengkap dan berkala.
malnutrisi, hipertensi,dll

03 Bimbingan dan penyuluhan tentang


06 Menilai keadaan janin, dengan
prilaku kesehatan selama kehamilan. menghitung DJJ.

07 Menghitung usia kehamilan dan


perkiraan lahir ( HPL ).
Peran dan Tanggung Jawab
dalam Asuhan Evidence Based
dan ANC
Peran dan Tanggung Jawab Bidan dalam
Asuhan Kebidanan :
Care Provider ( Pemberi Asuhan Kebidanan ) Communicator ( Komunikator )
Seseorang yang mempunyai kemampuan dalam Seseorang yang mempunyai kemampuan
memberikan asuhan aman dan holistik dengan komunikasi efektof dengan prempuan, keluarga, dll.
memerhatikan budaya.

Decision Maker ( Pengambilan Keputusan )


Community Leader ( Penggerak Masyarakat )
Seseorang yang mempunyai kemampuan dalam
Sesorang yang mempunyai kemampuan dalam
mengambil keputusan dalam asuhan dengan
penggerak dan pengelola kesehatan masyarakat.
prinsip partnership.

Manager ( Pengelola )
Seseorang yang mempunyai kemampuan dalam
pengelola klien dalam asuhan kebidanan dalam
tugas mandiri, kolaborasi dan rujukan.
Peran dan Tanggung Jawab
dalam Asuhan EvidEnce Based
dan ANC
Evidence Based dalam Praktik
Hal yang mendorong efektifitas Kehamilan
ANC : Asuhan yang diberikan berdasarkan Evidence
Based dan diberikan oleh bidan yang terampil
dan berkesinambungan.
01

Definisi
Menurut MNH ( Mternal Neonatal Health )
Persiapan menghadapi persalinan yang baik
dengan memperkirakan serta komplikasi. 02
asuhan antenatal atau antenatal care
adalah prosedur rutin yang dilakukan oleh
bidan dalam membina suatu hubungan
dalam proses pelayanan pada ibu hamil
hingga persiapan persalinannya. Adanya
Mempromosikan kesehatan danpencegahan
penyakit serta nutrisi. 03
evidence based praktik dalam praktik
asuhan antenatal menjadi lebih terfokus
pada pilihan praktek yang terbukti
menguntungkan klient ( refocusing
antenatal ).
Mendeteksi dini penyakit dan perawatan
penyakit yang diderita ibu hamil. Kunjungan 04
ANC rutin.
Peran dan Tanggung Jawab
dalam Asuhan EvidEnce Based
dan ANCBased dalam Praktik
Evidence
Kehamilan
Deteksi dini penyakit 01
Pendekatan resiko yang
mempunyai rasionalisasi bahwa
asuhan antenatal melakukan
screening untuk memprediksi
suatu penyakit. Menurut hasil
Konseling dan Promosi Kesehatan 02
riset, 90% ibu diidentifikasi
berissiko tidak mengalami
komplikasi, 88% dari wanita
yang mengalami perdarahan
pasca persalinan tidak memiliki
Persiapan Persalinan 03
riwayat prediktif dan 71%
persalinan macet tidak dapat di
prediksi.
Kesiagaan menghadapi komplikasi ( birth
preparedness, complication readiness ) 04
Peran dan Tanggung Jawab
dalam Asuhan EvidEnce Based
dan ANC

Sesuai standar, saat seorang wanita


diketahui hamil, maka sedini mungkin
melakukan kunjungan ANC. Esesnsi
dari upaya ANC adalah pendidikan,
promosi kesehatan, serta upaya deteksi,
sehingga saat ada kelainan segera  Menurut standar WHO, kunjungan
dilakukan upaya penatalaksanaan.
ANC minimal 4x selama msa
kehamilan ; 1x di TM-I, 1x di TM-II,
dan 2x di TM-III.
 Menurut standar pelayanan
kebidanan, kunjungan ANC ; 1x

Kunjungan ANC setiap bulan pada TM-I, 1x setiap 2


mg pada TM-II, 1x setiap minggu
pada TM-III.
( Antenatal Care )
Evidence Based Praktik
Kehamilan
Tindakan dalam memberikan Asuhan Kehamilan sesuai EBM, yaitu :

N
Sebelum EBM Sesudah EBM
o
Penghitungan DJJ (Detak Jantung Janin ) Penghitungan DJJ (Detak Jantung Janin) selama 60
1
selama 15 detik dikali 4. detik (1 menit penuh).

PenKes hanya untuk ibu hamil yang PenKes diberikan kepada seluruh ibu hami, baik
2
memiliki komplikasi/risiko tinggi. dengan komplikasi atau tidak.

Selama masa kehamilan, kunjungan ANC Selama kehamilan, ibu hamil dapat melakukan
3
sebanyak 4x kunjungan ANC lebih dari 4x.
Evidence Based
Persalinan

03
Definisi Persalinan Normal

 Persalinan normal adalah proses pengeluaran


hasil konsepsi (janin dan uri) yang sudah cukup
bulan dan dapat hiudp diluar uterus melalui
vagian secara spontan. ( Manuaba, 1998 ).
 Persalinan dan kelahiran normal adalah proses
pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan
37-42 mg ( cukup bulan ), lahir spontan dengan
presentasi belakang kepala, yang berlangsung
dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu
atau janin. ( Saifuddin : 2007 ).
Sebab Persalinan
01 Teori Penurunan 03 Teori Oksitosin
05 Teori Keregangan Otot
Progesteron
Kadar estrogen dan progesteron Menjelang persalinan, terjadi Keadaan uterus yang membesar dan
Rahim
menurun, kira – kira 1 -2 mg peningkatan reseptor oksitosin menegang menyebabkan iskemia
sebelum partus dimulai. atau otot dalam otot rahim sehingga mudah otot uterus. Otot rahim memiliki
rahim mulai sensitif terhadaop terangsang . Diduga oksitosin dapat batas tertentu dalam meregang, saat
oksitosin dan menyebabkan meningkatkan prostaglandin sudah mencapai dipuncak akan
kontraksi. ( Manuaba,1998 ) sehingga terjadinya persalinan. terjadi kontraksi dan persalinan.

Teori sebab terjadinya


persalinan :
02 04 06 Teori Berkurangnya
Teori Prostaglandin Teori Janin Nutrisi dan Plasenta Tua
Prostaglandin meningkat pada Hubungan hipofisi dan kelenjar Plasenta yang semakin tua akan
cairan amnion dan desidua minggu suprarenal menghasilkan sinyal, menurunkan kadar estrogen dan
ke-15 hingga aterm, dan kadarnya kemudian diarahkan kepada progesteron sehingga akan
meningkat hingga partus. maternal tanda bahwa janin sudah menimbulkan kontraksi dan
Peningkatan ini memicu terjadinya siap lahir. Namun, belum pasti teori berkurangnya nutrisi menjadi tanda
kontraksi. ini. janin siap dikeluarkan.
Tujuan Persalinan Normal dan Tanda
Persalinan
Tanda
Persalinan : Kontraksi ( His )
Ibu merasa kenceng – kenceng sering, teratur, menjalar dari pinggang
ke paha. Hal ini dipengaruhi oleh hormon oksitosin. Terdapat 2
Tujuan macam kontraksi, kontraksi palsu ( braxton hicks ) dan kontraksi
Persalinan sebenarnya.
Tujuan persalinan normal adalah
Normal hidup dan
menjaga kelangsungan
memberikan derajat kesehatan yang Pembukaan Servix
tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui Biasanyapada bumi pertama, pembukaan ini akan mengalami nyeri
upaya terintegrasi dan lengkap, perut. Sedangkan, pada bumil anak kedua dan seterusnya tidak
tetapi dengan intervensi seminimal diiringi nyeri. Rasa nyeri karena tekanan panggul saat kepala janin
mungkin agar keamanan dan turun dan melunaknya rahim.
kualitas tetap terjaga.
Pecahnya ketuban
Pecahnya ketuban dan keluarnya bloody show ( lendir bercampur
darah ) karena menjalang persalinan akan terjadi pelunakan,
pelebaranan dan penipisan mulut rahim. Saat sudah pecah ketuban,
bayi harus lahir dalam 24 jam, jika tidak di caesar.
Tahapan Persalinan

Kala I Persalinan Kala II


Kala I persalinan dimulai dengan kontraksi Persalinan
Kala II persalinan, dimana jain dilahirkan. Pada
uterus teratur dan diakhiri dengan dilatasi saat ini, his menjadi lebih kuat dan lebih cepat
serviks lengkap. Dilatasi serviks dalpat terjadi sekitar 3 menit sekali. Rata – rata durasinya, 50
kurang dari 1 jam, namun pada kehamilan menit. Jika ibu merasa cemas dan tidak tenang,
pertama jarang terjadi dalam 24 jam. persalinan akan menjadi lama.

Kala III Kala IV


Kala III persalinan Persalinan
dimulai sejak janin lahir Kala IV persalinana, Persalinan
ditetapkan 2 jam setelah
sampai plasenta lahir. Biasanya plasenta akan plasenta lahir. Periode ini merupakan masa
keluar 6 – 15 menit setelah bayi lahir dan akan pemulihan yang terjadi segera jika hemostasis
keluar secara spontan kanrena kontraksi fundus berlangsung baik. Pada saat ini, pembuluh darah
uteri. menjempit untuk menghentikan perdarahan.
Evidence Based Midwifery dalam
Persalinan
Hal – hal yang dilakukan pada Kala II Persalinan sebelum dan sesudah adanya EBM ( Evidance
Based Midwifery ), antara lain :

Tindakan yang
No Sebelum EBM Sesudah EBM
Dilakukan
Ibu bersalin dilarang untuk makan Ibu bebas melakukan aktivitas
1 Asuhan sayang ibu
minum dan membersihkan diri apapun yang disukai

Ibu hanya boleh bersalin dengan Ibu bebas memilih posisi yang
2 Pengaturan posisi persalinan
posisi telentang mereka inginkan

Menahan nafas saat mengeran Ibu harus menahan nafas saat Ibu boleh bernafas seperti biasa
3
( mengejan ) meneran saat mengeran

Bidan rutin melakukan episiotomi Hanya dilakukan pada saat


4 Tindakan episiotomi
pada saat persalinan tertentu saja.
Evidence Based Midwifery dalam
Persalinan
Hasil penelitian, yang diperoleh pada tindakan :

Pada saat bersalin, ibu membutuhkan energy yang besar. Oleh


karena itu, tidak makan dan minum dalam beberapa waktu ibu
01 akan kekurangan gizi, dehidrasi dan ketosis yang dapat
menyebabkan gawat janin.
Asuhan kebidanan sayang ibu,
prinsipnya menghargai budaya,
kepercayaan, dan keinginan sang
ibu. Asuhan sayang ibu berdasarkan Ibu bersalin kecil, kemungkinan menjalani anastesi umum, jadi
EBM yang dapat meningkatkan tidak ada alasan untuk melarang makan dan minum.
kenyamann ibu antara lain :
Ibu tetap diperbolehkan makan dan
minum berdasarkan EBM diperoleh
kesimpulan bahwa : Efek mengurangi/mencegah makan minum mengakibatkan
pembentukan glukosa intravena yang berakibat negative terhadap
janin dan nenatus. Berdasarkan penelitian Larence 1982.
Evidence Based Midwifery dalam
Persalinan
Hasil penelitian, yang diperoleh pada tindakan :

02 Ibu diperbolehkan untuk memilih


Pendamping dapat memberi dukungan baik secara emosional
maupun psikis kepada bumil.
siapa pendampingnya dalam proses
persalinan. Keuntungan adanya
pendamping saat proses persalinan
menurut penelitian, adalah : Ibu yang memperoleh dukungan emosional,akan mempersingkat
waktu persalinan, intervensi baik sehinggal hasilnya baik.

Dengan adanya suami sebagai pendamping dapat memberikan


kesan rileks, karena merasa tidak sendiri dalam menghadapi situasi.

Dengan adanya pendamping dapat membantu ibu dalam


mengubah posisi nyaman dan merasa aman.
Evidence Based Midwifery dalam
Persalinan
Hasil penelitian, yang diperoleh pada tindakan :

03 Pada saat memasuki Kala II, ibu


Posisi telentang saat persalinan akan berkurangnya aliran
darah ke ibu.
diminta untuk mengatur posisi baik
telentang/litothomi. Namun, posisi Posisi telentang berbahaya untuk ibu dan janin. Dapat
tersebut tidak dianjurkan lagi dari mengakibatkan lebih nyeri, lebih lama dan trauma perineum besar.
penelitian, karena :

Poisi litotomi dapat menyebabkan kesulitan dalam penurunan


bagian bawah janin.

Posisi litotomi akan menyebabkan ibu pingsan dan mengarah anoreksia


janin karena hipotensi bobot uterus menekan aorta dan menyebabkan
kerusakan syaraf kaki dan punggung lebih sakit saat post partum.
Evidence Based Midwifery dalam
Persalinan
Posisi yang dianjurkan saat persalinan, menurut penelitian Bhardwaj, Kakadai Alai 1995, yaitu :

Posisi tegak, mengalami sedikit rasa tak nyaman dan Posisi tegak dalam persalinan memiliki hasil persalinan
nyeri.
01 05 baik dan neonatus baik dengan nilai apgar leih baik.

Posisi berlutut mengurangi rasa sakit, membantu bayi


Poisi tegak membantupersalinan Kala II lebih singka.
02 05 dalam rotasi dan mengurangi keluhan haemoroid.

06
Posisi tegak, ibu mudah untuk mengeran, peluang Posisi jongkok atau berdiri dapat memudahkan dalam
spontan lebih sedikit, perineal dan vagina lebih sedikit. 03 pengosongan kandung kemih.

Posisi jongkok, menurut radiologis terjadinya peregang


bagian simfisi akibat BB dan mengakibatkan 28%
perluasan pintu panggul.
04 07 Posisi berajalan, bersandar, berdiri membantu dalam
proses stimulasi kontraksi uterus.
Evidence Based Midwifery dalam
Persalinan
Positions for Laboring Out of Bed

Walking, standing and leaning

Sitting

Squatting
Kneeling
Evidence Based Midwifery dalam
Persalinan
Hasil penelitian, yang diperoleh pada tindakan :

04 Menafas saat mengeran, tidak menyebabkan kala II semakin


Bidan sering menganjurkan untuk singkat.
ibu menafas nafas saat persalinan,
karena agar energy lebih kuat saat Ibu yang menahan nafas saat menegran, cenderung sebentar saat
mengeran. Namun, menurut mengeran.
penelitian, tindakan tersebut tidak
dianjurkan, karena :
Membiarkan ibu bernafas saat mengeran akan mempersingkat
persalinan.
Evidence Based Midwifery dalam
Persalinan
Hasil penelitian, yang diperoleh pada tindakan :

Episiotomi dapat menyebabkan perdarahan, jika dilakukan terlalu


04 Tindakan episiotomi, rutin
dini ( kepala janin belum menekan perineum ).

dilakukan terutama pada


primigravida. Padahal, hal Luka episiotomi dapat menjadi pemicu infeksi, terutama bagi ibu
tersebut tidak boleh rutin dengan gizi dan kesehatan kurang baik.
dilakukan, karena :

Episiotomi dapat menyebabkan nyeri hebat pada ibu.

Episiotomi dapat menjadi laserasi vagina yang dapat meluas


menjadi derajat 3 dan 4.

Luka episiotomi membutuhkan waktu lama untuk sembuh.


Evidence Based Midwifery dalam
Persalinan
Episiotomi dapat dilakukan dengan indikasi sebagai berikut :

Bayi berukuran Perineum Pendek


besar indikasi tetapi
Jika berat janin 4kg, maka hal tersebut menjadi
pinggul ibu harus luas, jika tidak sebaiknya melakukan SC.
Jarak perineum sempit dan bayi besar, dapat dilakukan
episiotomi. Menghindari cedera anus.

Perineum sangat Persalinan dengan alat bantu /


Tidak semua persalinan anak pertama kaku, namun jika kaku
kaku sungsang.
Episiotomi dilakukan, jika persalinan dengan forcep, vacum, dan
dan persalinan lama, dapat dilakukan episiotomi. sungsang. Agar jalan lahir semakin lebar dan memperkecil risiko.
Evidence Based
Nifas

04
Definisi Nifas

 Nifas adalah darah yang


keluar dari rahim yang
disebabkan melahirkan
atau setelah melahirkan.
 Masa nifas adalah masa
setelah plasenta lahir dan
kembali setelah alat
kandungan seperti
keadaan awal. Masa nifas
kurang lebih berlangsung 6
– 8 mg.
Periode Nifas

Puerperium 01 Puerperium
Dini Intermedial
Puerperium dini : kepulihan ketika ibu Puerperium intermedial : kepulihan
sudah diperbolehkan berdiri dan berjalan menyeluruh alat genital.

03 Remote 02
Puerperium
Remote puerperium : waktu yang diperlukan
untuk pulih dan sehat sempurna, terutama bila
saat hamil atau persalinan memiliki komplikasi.
Biasanya, berlangsung mg, bulan atau tahun.
Tujuan Nifas
Ibu memerlukan perawatan baik dirumah sakit maupun dirumahnya nanti. Perawatan tersebut,
bertujuan sebagai berikut :

01 Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik


secara fisik maupun fisiologi. 05 Mempercepat involusi alat kandungan
( reproduksi wanita ).

02 Melaksanakan skrining yang komprehensif,


mendeteksi masalah dan mengobati.
06 Memperlancar pengeluaran lochea dan
mengurangi infeksi puerperineum.

03 Memberikan PenKes tentang perawatan


kesehatan diri dan bayi, nutrisi, KB,imunisasi.
07 Melancarakan fungsi alat gastrointestinal
dan perkemihan.

04 Memberikan pelayanan KB.


08 Meningkatkan kelancaran peredaran darah
sehingga mempercepat ASI.
Peran dan Tanggung Jawab Bidan dalam
Asuhan Nifas
Mengidentifikasi dan merespon kebutuhan dan Melakukan manajemen asuhan kebidanan dengan cara
komplikasi yang terjadi pada saat – saat penting, yaitu : mengumpulkan data, menetapkan diagnosa, rencana
05
01  6 jam setelah persalinan
 6 hari setelah persalinan
 2 mg setelah persalinan
tindakan, melaksanakan untuk mempercepat proses
pemulihan, mencegah komplikasi.
 6 mg setelah persalinan

Memberikan dukungan secara berkesinambungan sesuai


Memberikan informasi dan konseling kepada ibu dan
keluarganya mengenai mencegah perdarahan, mengenali 06
02 dengan kebutuhan ibu dan untuk mengurangi ketegangan
fisik dan psikologis selama nifas.
tanda bahaya, nutrisi, dll.

03 Sebagai promotor hubungan ibu dengan bayi dan


keluarganya.
Mendorong ibu untuk menyusui bayinya dengan rasa
nyaman. 07

04 Membuat kebijakan, perencanaan program kesehatan


yang berkaitan dengan ibu dan anak.
Memberikan asuhan kebidanan secara profesional dan
mendeteksi komplikasi yang perlu rujukan. 08
Evidence Based Midwifery Pada
Nifas
Tindakan dalam pelayanan masa nifas, sebelum dan sesudah EBM, yaitu :

No Tindakan Sebelum EBM Sesudah EBM


Tampon menyerap perdarahan,
Tampon dapat menyebabkan
1 Pemakaian Tampon Vagina tetapi tidak menghentikan
infeksi.
perdarahan.
Perawatan terpisah ( ibu Bayi benar – benar siaga selama 2 Untuk mempererat bounding
2
dan bayi ) jam pertama. attachment.
Gurita mempersulit untuk
Pemakaian gurita dan Gurita untuk memperbaiki
3 pemantauan involusio rahim dan
sejenisnya. bentuk tubuh ibu.
menyebabkan infeksi.
Perawatan tali pusat diberi Perawatan tali pusat hanya
4 Perawatan tali pusat
betadine dan alkohol. menggunakan kasa steril.
Evidence Based Midwifery Pada
Nifas
Hasil penelitian, yang diperoleh pada tindakan :

Penggunaan Tampon
Vagina
Tampon vagina dapat menyerap
darah, tetapi tidak dapat
menghentikan perdarahan. Bahkan,
darah yang bertumpuk akibat
perdarahan akan menyebabkan
infeksi.
Evidence Based Midwifery Pada
Nifas
Hasil penelitian, yang diperoleh pada tindakan :

Prinsip Bounding
Bounding
 Attachment
Dilakukan segera dengan sentuhan ortu.
Bounding Attachment
attachment adalah  Kontak sedini mungkin untuk membantu
sentuhan awal atau kontak kulit memberi kehangatan dan menurunkan rasa
sakit.
antara ibu dengan bayi pada jam  Terlibat pemberian dukungan pada proses
pertama kelahiran. persalinan

Keuntungan kontak dini,


menurut Klaus :
 Kadar oksitosin meningkat
 Refleks menghisap sejak dini
 Pembentukan kekebalan aktif dimulai.
 Mempercepat proses ikatan orangtua dan
anak.
Evidence Based Midwifery Pada
Nifas
Hasil penelitian, yang diperoleh pada tindakan :

Pemakaian
Gurita/Stagen
Pemakaian stagen/gurita memang akan
membuat perut terasa kencang. Namun, setelah
pemakaiannya disudahi, perut akan kembali
kendur. Pada ibu pasca persalinan dengan
operasi, paling tidak memakai stagen setelah
satu minggu persalinan (setelah jahitan kering).
Jika masih basah, akan kebuka, bernanah dan
infeksi. Untuk mengatasi kendur perut, dengan
senam dan pemenuhan nutrisi.
Evidence Based Midwifery Pada
Nifas
Hasil penelitian, yang diperoleh pada tindakan :

Perawatan Tali
Pusat
Perawatan tali pusat yang baik yaitu
dengan dibersihkan saja dengan air
hangat lalu dikeringkan dan dibungkus
kasa steril. Dalam perawatan tali pusat
tidak mengunakan alkohol, betadine,
dan bedak antiseptik yang dapat
memperlambat pengeringan dan dapat
memicu infeksi.
Evidence Based
Neonatus

05
Definisi Neonatus

Neonatus adalah bayi yang


baru lahir 28 hari pertama
kehidupan (Rudolph, 2015).
Neonatus normal memiliki
berat 2.700 sampai 4.000
gram, panjang 48-53 cm,
lingkar kepala 33-35cm
(Potter & Perry, 2009).
Ciri dan Klasifikasi Neonatus
Ciri – ciri Klasifikasi
Neonatus Menurut
0 Neonatus : 05 Memiliki frekuensi pernafasan 40-
Marni (2015) :
Memiliki berat 2.700 – 4.000 gr 60 kali/menit.
0 Neonatus menurut masa gestasinya :

1 1
 Kurang bulan (preterm infan) : <259
hari atau 37 mg.
02 Memiliki panjang tubuh 48-53 cm. 06 Lanugo tidak terlihat dan rambut
kepala tumbuh sempurna.
 Cukup bulan (term infan) : 259 – 294
hari atau 47 – 42 mg.
 Lebih bulan (postterm infan) : >294
hari atau 42 mg.

03 Memiliki lingkar kepala 33-35 cm. 07 Memiliki kuku yang sedikit


panjang dan lemas. 02 Neonatus menurut berat lahir :
 Berat lahir rendah : <2500gr
 Berat lahir cukup : 2500-4000 gr

04 Memiliki frekuensi denyut jantung


120-160 kali/menit. 08 Memiliki nilai apgar >7 dan reflek
terbentuk dengan baik.
 Berat lahir lebih : >4000 gr
Adaptasi dan Faktor yang Memengaruhi
Kehidupan Neonatus
Faktor yang Memengaruhi Kehidupan
Neonatus :
Riwayat antepartum ibu dan bayi baru lahir misalnya,
terpapar zat toksik, sikap ibu, pengalaman pengasuhan.
Adaptasi Neonatus
Adaptasi neonatus adalah
periode adaptasi terhadap Riwayat intrapartum ibu dan neonatus, misalnya lama
kehidupan diluar uterus persalinan, tipe analgesik atau anetesi intrapartum.
( rahim ). Periode ini dapat
berlangsng satu bulan atau
lebih setelah kelahiran untuk Kapasitas fisiologis bayi baru lahir untuk melakukan
beberapa sistem tubuh. transisi dari kehirupan intrauterin ke ekstrauterin.
Fisiologi Neonatus

Sistem Respirasi Sistem


Kardiovaskular
Masa kritis neonatus yaitu saat mengatasi resistensi Terdapat perbedaan prinisp antara sirkulasi janin
paru pada saat pernafasan janin atau neonatus. dan neonatus, karena paru mulai berkembang dan
Setelah thorak lahir terjadi mekanisme balik yang sirkulasi tali pusat putus. Hal tersebut menyebabkan
menyebabkan : perubahan hemodinamik.

Inspirasi pasif paru karena bebasnya rhorak Saat lahir, terjadi perkembang alveoli, menyebabkan
dari jalan lahir. tahanan pembuluh darah menurun, karena :

Perluasan permukaan paru, yang menyebabkan Endothelium relaxing factor menyebabkan relaksasi
pembuluh kapiler melebar siap difusi. dan menurunkan tahanan pembuluh darah

Saat thorak bebas, terjadi inspirasi pasif, ekspirasi


Pembuluh darah paru melebar sehingga tahanan
lebih panjang untuk meningkatkan pengeluaran
pembuluh darah menurun.
lendir.
Fisiologi Neonatus

Pengaturan Sistem
Suhu
Bayi kehilangan panas, melalui Gastrointestinal
4 cara : Konveksi Struktur sudah lengkap, tetapi belum sempurna.
Kapasitas lambung sekitar 15 – 30 ml dan feses
Pendinginan melalui aliran udara sekitar bayi. Suhu berwarna hijau kehitaman.
diruang bersalin tidak boleh kurang 20C

Evaporasi
Neonatus kehilangan panas melalui penguapan pada
kulit yang basah, oleh karena itu segera keringkan. Sistem Urinaria
Radiasi
Melalui benda padat sekitar bayi, misalnya jendela. Ginjal neonatus belum matur, menyebabkan filtrasi
Oleh karena itu, selimuti bayi hingga bagian kepala. glomelurus rendah dan reabsorbsi tubular terbatas.
Urine keluar dalam 24 jam pertama dan sering sesuai
Konduksi intake.
Melalui benda padat sekitar bayi ( berkontak )
dengan kulit bayi.
Perawatan Neonatus
Menurut NPK-KR/POGI,APN (2007) : asuhan segera, aman dan bersih yang harus dilakukan kepada
neonatus adalah :

Pencegahan Pencegahan Kehilangan


 Infeksidengan bayi.
Cuci tangan sebelum dan sesudah bersentuhan 

Keringkan bayi dengan seksama. Panas
Selimuti bayi dengan selimut atau kain hangat.
 Pakai handscoon saat menangani bayi yang belum
dimandikan.  Selimuti bagian kepala bayi.
 Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusi bayinya.
 Pastikan barang dan bahan untuk menangani bayi steril.
 Jangan segera menimbang/memandikan neonatus

Melakukan Membebaskan Jalan


 Apakah bayi cukup bulan/tidak

Penilaian
Apakah air ketubah bercampur mekonium/tidak
 Pembebasan jalan Nafas
nafas, ketika bayi tidak menangis
nyaring setelah dilahirkan. Pembebasan dengan
 Apakah bayi menangis kuat/bernafas tanpa kesulitan
menghisap lendir menggunakan De Lee.
 Apakah bayi bergerak aktif/lemas
Perawatan Neonatus
Menurut NPK-KR/POGI,APN (2007) : asuhan segera, aman dan bersih yang harus dilakukan kepada
neonatus adalah :

Merawat Tali Pencegahan


 Pusat
Setelah plasenta lahir dan kondisi ibu stabil, jepitkan klem
 Alat pengenal harus diberikan setelah Infeksi
bayi lahir.
 Peralatan identifikasi bayi harus selalu sedia di kamar bayi,
kepada tali pusat. Pada perawatan tali pusat, gunakan
bersalin, dll.
larutan klorin. Gunakan metode bersih kering dalam
 Alat atau barang yang digunakan sebaiknya kedap air
perawatan ini.
namun halus, tidak melukai.

Mempertahankan Suhu Identifikasi Bayi


 Tubuh
Saat lahir, bayi belum dapat mengatur suhu tubuhnya. Oleh  Pemberian Vit. K ( untuk mencegah perdarahan karena
karena itu, bayi harus tetap hangat dengan cara dibedong defisiensi Vit. K pada bayi ).
atau dibungkus. Jika bayi kehilangan panas ( hipotermi )  Pemberian obat tets atau salep mata ( mencegah penyakit
maka akan rentan sakit bahkan sampai meninggal. mata karena klamidia/PMS )
Inisiasi Menyusui Dini
( IMD )

Manfaat IMD bagi bayi baru lahir :


Inisiasi menyusui dini, dimulai sedini  Membantu stabilisasi pernafasan
mungkin setelah bayi lahir dan tali pusat  Mengendalikan suhu tubuh lebih baik
dipotong, letakkan bayi secara telungkup dibandingkan inkubator
didada ibu ( kulit dengan kulit ).  Mencegah infeksi nosoklomial
Berdasarkan penelitian, neonatus yang  Menurunkan insiden ikterus pada
dipisahkan oleh ibunya akan neonatus
meningkatkan hormon stress sekitar 50%  Membuat pola tidur bayi lebih baik.

Pengantar Manfaat IMD


Evidence Based Midwifery dalam
Neonatus
Tindakan sesuai dengan Evidence Based Midwifery dalam Neonatus yang memiliki pengaruh penting
pada bayi, antara lain :

Evidence Based Midwifery Keterangan


Dilakukan IMD (Inisiasi Menyusui Dini) bayi
benar – benar siaga 1 jam pertama setelah
kelahiran. Hal tersebut merupakan waktu yang
Pemberian ASI dini
tepat untuk kontak kulit ke kulit untuk
mempererat bounding attachment serta keberhasilan
memberikan ASI Ekslusif.
Kebijakan yang terdapat di Faskes untuk
mencukupi kebutuhan bayi, seperti pemberian
Baby Friendly ( sayang bayi ) ASI dini dan ekslusif, perawatan tali pusat,
bounding attachment, dan menjaga kehangatan
bayi.
Evidence Based Midwifery dalam
Neonatus
Tindakan sesuai dengan Evidence Based Midwifery dalam Neonatus yang memiliki pengaruh penting
pada bayi, antara lain :

Evidence Based Midwifery Keterangan


Perawatan sehari – hari cukup dibungkus dengan
kasa steril kering tanpa diolesi alkohol. Jangan
Perawatan Tali Pusat gunakan betadine karena akan masuk kedalam
saluran peredaran darah bayi dan menyebabkan
gangguan pertumbuhan kelenjar gondok.

Waktu ideal untuk stimulasi adalah bangun tidur,


tenang, bayi siap untuk bermain. Rangsangan
Stimulasi perkembangan bayi dan balita dilakukan setiap hari sejak neonatus, untuk
merangsang sistem indera selain itu merangsang
perasaan menyenangkan pada bayi dan balita.
Evidence Based
Keluarga Berencana
06
Definisi Keluarga Berencana

Keluarga Berencana (KB) adalah


usaha untuk mencapai
kesejahteraan untuk memberikan
nasihat perkawinan, pengobatan
kemandulan dan penjarangan
kehamilan. (DepKes,R1,1999).
Tujuan KB adalah meningkatkan
kesejahteraan ibu dan anak dan
menciptakan kualitas keluarga
kecil yang baik dengan
pengendalian kelahiran.
Ruang Lingkup KB dan Manfaat
KB
Ruang Lingkup Program KB : Manfaat KB dari Segi Pandang Kesehatan :

0 Komunikasi informasi dan edukasi


Peningkatan dan perluasan layanan KB
merupakan salah satu usaha untuk
1
02 Konseling dan Konsultasi Genetik
menurunkan angka kematian ibu yang
semakin tinggi akibat kehamilan yang
dialami wanita.

03 Pelayanan Infertilitas

04 Pendidikan Seks

05 Konsultasi pra Perkawinan dan Konsultasi


Perkawinan
Definisi Konseling

Konseling adalah proses


komunikasi antara seseorang
(konselor) dengan orang lain
(pasien), dimana konselor
sengaja membantu klien
dengan menyediakan waktu,
keahlian, pengetahuan dan
informasi tentang akses pada
sumber lain.m (Depkes,2000).
Tujuan Konseling KB
01 Menyampaikan informasi
c dari pilihan pada
reproduksi. 07 Membantu pemenuhanc kebutuhan klien dan
mencapai kesehatan mental yang positif.

02 Memilih metodec KB yang diyakini. 08 c


Mengubah sikap dan tingkah laku yang negatif
menjadi positif.

03 c dipilih secara aman dan


Menggunakan KB yang 09 c penerimaan.
Meningkatkan
efektif.

04 c
Memulai dan melanjutkan KB.
10 c yang cocok.
Menjamin pilihan

05 Mempelajari tujuan, ketidakjelasan


c informasi 11 c
Menjamin penggunaan yang efektif.
tentang metode KB yang tersedia.

06 c
Memcahkan masalah, meningkatkan keefektifan 12 c
Menjamin kelangsungan yang lama.
individu dalam pengambilan keputusan.
Manfaat dan Prinsip Konseling
c
Manfaat Konseling KB
KB Prinsip Konseling KB
Prinsip konseling KB,yaitu :
 Percaya diri c
01 c
Klien dapat memilih metode kontrasepsi yang
dibutuhkannya.
 Tidak memaksa c
 Informed consent (ada persetujuan klien)

02 c
Puas terhadap pilihannya dan mengurahi
keluhan/penyesalan.

03 c
Cara dan lama penggunaan
efektif.
yang sesuai dan

04 c saling percaya.
Membangun rasa
c
05 c
Menghormati hak klien dan petugas.

06 c dan konsep yang salah.


Menghilangkan rumor
Jenis
Konseling Konseling Spesifik
Konseling Umum
Konseling umu dapat dilakukan oleh petugas Konseling spesifik dapat dilakukan oleh
lapangan KB/PLKB. Meliputi penjelasan umum dokter/bidan/konselor. Meliputi, penjelasan
c kontrasepsi, tujuan dan
mengenai berbagai jenis c spesifik tentang metodecyang diinginkan, alternatif,
fungsi reproduksi keluarga. keuntungan, keterbatasan, akses dan fasilitas
kesehatan.

Konseling Pra dan


Konseling pra dan pascaPasca
tindakan dilakukan
oleh operator/konselor/bidan/dokter. Meliputi,
c
penjelasan spesifik prosedur, penjelasan lisan
atau instruksi tertulis mandiri.
Akseptor Keluarga Berencana
Akseptor KB adalah proses yang disadari untuk memutuskan jumlah dan jarak serta waktu
kelahiran. (Barbara : 2004

Akseptor Aktif Akseptor KB


Akseptor yang pada saat inicmenggunakan salah satu alat Ibu yang menerimackontrasepsi 2 mg setelah
kontrasepsi untuk menjarangkan. Dini
melahirkan/abortus.

Akseptor Aktif Akseptor KB


Pasangan usia subur yang c Istri yang menggunakanckontrasepsi setelah 40 hari
Langsung
Kembali
sudah ber-KB selama 3 bulan,
lalu berhenti dan kembali KB (bukan alasan hamil) melahirkan/abortus.

Akseptor KB Akseptor KB
c yang
Pasangan yang baru ber-KB/PUS
Baru
ber-KB kembali setelah c Droupout
Akseptor yang menghentikan pemakaian KB lebih
melahirkan/abortus. dari 3 bulan.
Akseptor Keluarga Berencana
Akseptor KB menurut sasarannya, meliput :

Fase Menunda Kehamilan Fase Menjarangkan Hamil Fase Akhiri Kesuburan


Masa menunda kehamilan, untuk Periode usia istri antara 20-30 Sebaiknya keluarga memiliki 2
usia pasutri <20 tahun. Kontrasepsi tahun merupakan periode paling anak dan usia istri >30 tahun tidak
yang diperlukan yaitu yang hamil. Dapat menggunakan
baik untuk melahirkan, dengan
menjamin kembalinya kesuburan jumlah anak 2 dan jarak 2-4 tahun. kontrasepsi dengan efektifitas
100%. Kontrasepsi yang cocok Kontrasepsi dapat dipakai 3-4 tinggi. Kontrasepsi yang
yaitu, pil KB, AKDR. tahun sesuai rencana kehamilan. disarankan yaitu, Metode Kontap,
AKDR, Implan, suntik KB, dan Pil
Kb.

Pil Kb AKDR Implan KB Suntik


Pasangan Usia Subur dan
Kontrasepsi
Pasangan Usia Kontraseps
Subur i

Kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinya


PUS (Pasangan Usia Subur) adalah pasutri usia
kehamilan sebagai akibat adanya pertemuan sel telur
sekitar 25-35 tahun, pasutri dengan usia <15
dengan sel sperma, yang membutuhkan kontrasepsi
tahun dan sudah haid atau istri berusia>50
adalah pasutri yang sering melakukan hub. Seks, subur
tahun namun masih haid. (BKKBN:2007) namun tidak menghendaki kehamilan. (DepKes : 1999)
Syarat Kontrasepsi dan Mutu KB
Syarat Kontrasepsi Mutu Pelayanan
KB
Aman pemakaiannya dan dapat
01 Pelayanan disesuaikan dengan 07 Faskes harus memenuhi persyaratan
dipercaya 01 kebutuhan klien. yang sesuai.

Efek samping yang merugikan tidak 02 Klien dilayani secara profesional dan
08 Fasilitas pelayanan tersedia dalam
ada. 02 sesuai standar pelayanan. waktu yang ditentukan dan nyaman .

Kerjanya dapat diatur sesuai keinginan.


03 03 Kerahasian dan privacy harus
dirahasiakan.
09 Bahan dan alat kontrasepsi tersedia
dalam jumlah yang cukup.

Tidak mengganggu hubungan sexsual.


04 04 Upayakan agar klien tidak menunggu
lama untuk dilayani.
10 Terdapat mekanisme yang dinamis
u/masalah yang timbul saat pelayanan.

Tidak memerlukan bantuan


medik/kontrol ketat saat memakai. 05 05 Nakes harus memberikan informasi
sesuai kontrasepsi yang tersedia.
11 Ada mekanisme umpan balik yang
relatif dari klient.

Cara penggunaannya sederhana.


06 06 Nakes harus menjelaskan kemampuan
faskes dalam melayani kontrasepsi.

Harganya terjangkau dan dapat


diterima oleh pasutri. 07
Asuhan Kebidanan KB Pantang Berkala
dan Kondom
Jenis KB Keuntungan

Ilmiah
KB alamiah terdiri dari 3, yaitu :
MOB (Metode Ovulasi Billing)
Metode sederhana, dapat dilakukan oleh
setiap wanita yang sehat, tidak memerlukan
 Metode Suhu Basal alat khusus, tidak mengganggu saat
 Metode Pantang Berkala (kalender) berhubungan sexual, dapat menghindari
masalah kesehatan akibat kontrasepsi,dll.

Definisi KB Keterbatasan
Kalender
Cara/metode kontrasepsi sederhana Memerlukan kerjasama yang baik pasutri,
yang dilakukan pasutri dengan tidak disiplin dan komitmen dalam menjalaninya,
berhubungan sexual saat masa harus mengetahui masa subur,harus
subur/ovulasi. mengamati siklus haid minimal 6x.

Manfaat Penyebab KB Kalender tidak


Metode ini dapat bermanfaat sebagai Efektif
Kurangnya pemahaman tentang masa
kontrasepsi dan konsepsi. Kontrasepsi (alat subur, perhitungan masa subur yang tidak
pengendalian kehamilan) dan konsepsi tepat
(untuk mengharapkan bayi dengan
berhubungan sexual saat masa subur).
Asuhan Kebidanan KB Pantang Berkala
dan Kondom
Definisi Manfaat
Kondom merupakan salah satu metode Membantu mencegah HIV AIDS dan PMS,
kontrasepsi barier sebagai perlindungan kondom yang mengandung pelicin dapat
ganda, yaitu sebagai perlindungan PMS membantu hubungan sex, membantu
dan alat kontrasepsi. mencegah ejakulasi dini.

Keuntunga
Penanganan Efek Samping
n
Tidak menimbulkan risiko kesehatan,
efektifitas segera dirasakan, murah dan
Efek Samping Penilaian
Kondom Penanganan
dapat dipakai secara umum, praktis, Buang dan pakai kondom
Kondom rusak atau Cek adakah lubang atau
mencegah ejakulasi dini. baru, segera gunakan
bocor kebocoran.
morning after pil.

Kerugian Iritasi lokal penis


Tentukan adakah reaksi
mekanis atau alergi.
Jika reaksi alergi, tidak
memerlukan pengobatan.
Angka kegagalan kondom yang tinggi 3-
15 kehamilan per 100 wanita pertahun, Jika perasaan tersebut
mengurangi sensitifitas penis, Klien mengalami
Mengurangi tidak dapat ditolerir dapat
mengurangi kenikmatan, penurunan
kenikmatan hub. sex gunakan alat kontrasepsi
kenimatan/sensasi.
lain.
Asuhan Kebidanan KB Hormonal
Definisi KB Mekanisme
Hormonal
KB Hormonal adalah kontrasepsi Kerja
Mencegah pengeluaran hormon dari kel.
yang mengandung hormon Hipofise, perubahan endometrium sehingga
estrogen/progesteron/keduanya. tidak siap untuk nidasi, menambah kepekatan
lendir servix.

Profil Pil Kombinasi Keuntunga


Efektif, harus diminum setiap hari, pada bulan
pertama biasanya mual dan perdarahan bercak, senggama, reversibiltas (pemulihann kesuburan),
Efektif jika diminum teratur, tidak mengganggu

dapat dipakai oleh usia reproduktif baik , tidak volume darah haid berkurang, dapat digunakan
boleh diminum ibu menyusui. jangka panjang.

Macam Nama Dagang Pil Kerugian


Membosankan, mual, pusing terutama pada 3
Pil dengan 2 hormon : Andalan pil KB, bulan pertma, BB naik, nyeri payudara, tidak
Microgynon. Pil KB dengan 1 hormon : boleh dikonsumsi oleh ibu menyusui, mood
Andalan pil KB, Microlut. swing.
Asuhan Kebidanan KB Hormonal
Profil Suntikan Kerugian
Kombinasi
Suntikan kombinasi disuntikan secara Perubahan pola haid, sakit kepala, mal,
IM, mengandung 2 hormon, sangat nyeri payudara, klien harus kembali setiap
efektif, terdapat 3 jenis. 30 hari untuk mendapat suntikan.

Mekanisme Yang Boleh MenggunakaKB


Kerjalendir
Menekan ovulasi, mengkentalkan Usia reproduksi,Suntik
memiliki anak/belum,
ingin dapat kontrasepsi efektifitas tinggi,
servix, membuat atrofi, menghambat
memberikan ASI pasca persalinan >6 bulan,
transportasi sperma. tidak menyusui, pasca persalinan.

Keuntungan sebagai Yang tidak Boleh Menggunakan KB


Suntik
Kontrasepsi
Risiko kesehatan kecil, tidak berpengaruh Hamil, menyusui <6 bulan, perdarahan
terhadap hub. Sex, efek samping sangat pervaginam yang belum diketahui penyebabnya,
kecil, jangka panjang, klien tidak perlu penyakit hati akut, usia >35 tahu, merokok,dll.
simpan obat suntik.

Keuntungan Non Kontrasepsi


Mengurangi jumlah perdarahan, mengurangi
nyeri haid, pencegahan kanker ovarium dan
endometrium, cegah kehamilan ektopik.
Asuhan Kebidanan KB Hormonal
Profil KB
Minipil
Cocok untuk semua ibu menyusui, Tanda
tidak menurunkan produksi ASI, tidak
memberikan efek samping estrogen,  Nyeri hebatPeringatan
pada abdomen bawah,
dapat digunakan sebagai kontrasepsi sakit kepala hebat, tidak menstruasi
darurat. pada waktu biasanya menstruasi,
perdarahan pervaginam.
 Minipil sangat efektif dan
dikonsumsi setiap malam (setelah
Efek Samping makan), senggama dilakukan 3-20
jam setelah minum minipil,
Menstruasi tidak teratur/tidak diminum hari pertama sampai hari
mengalami, kenaikan BB, nyeri tekan ke-5 haid.
payudara,penurunan HDL, depresi,
penurunan masa tulang.
Asuhan Kebidanan KB Hormonal
Profil KB Kerugian
Implan
Metode implan merupakan metode
kontrasepsi yang dapat memberikan
Tidak memberikan protektif terhadap
PMS, butuh pembedahan minor untuk
perlindungan 5 tahun untuk Norplant, insersi/pencabutan, terjadi perubahan
kandungan levonorgestrel dalam darah pola haid, meningkatnya jumlah darah
ckup menghambat konsepsi 24 jam. haid.

Mekanisme Masalah Lain


Menghambat ovulasiKerja
sehingga tidak
Wanita dengan masalah berikut,
produksi ovum, membentuk secret servix
memerlukan pemeriksaan ulang : DM,
untuk mencegah penetrasi sperma,
menekan pertumbuhan endometrium. Hipertensi, migraine berat, perokok,
TB berat.

Keuntungan
Pengembalian tingkat kesuburan sangat cepat
setelah pencabutan, perlindungan jangka
panjang dalam 5 tahun, bebas estrogen, tidak
mengganggu senggama, tidak mengganggu
ASI.
Asuhan Kebidanan KB Non
Profil KB Non
Hormonal
Keuntungan
Hormonal
KB non hormonal, merupakan kontrasepsi Efektif setelah pemasangan, jangka
tidak mengandungvhormon. Jenis KB ini v
panjang, tidak memengaruhi senggama,
yaitu AKDR dan Kontap (Vasektomi dan tidak ada efek samping hormonal, tidak
Tubektomi). pengaruhi kualitas ASI, cegah kehamilan
ektopik.

Profil KB AKDR Kerugian


Sangat efektif, reversible, jangka panjang
v
(10 tahun/jenis Cu T 380 A), haid lebih
Perubahan siklus haid, kram 3-5 hrai
setelah pemasangan,
v tidak mencegah
lama dan banyaktidak dapat dipakai PMS(HIV/AIDS), terjadi radang panggul
wanita IMS. memicu infertilitas, harus rutin periksa
benang.

Mekanisme
Hambat kemampuan Kerja
v sperma masuk ke
tuba fallopi, mencegah ovum dan sperma
bertemu, mencegah implantasi telur di
uterus.
Evidence Based
Kesehatan Reproduksi
07
Definisi Kesehatan Reproduksi

Kesehatan reproduksi adalah


suatu keadaan sejahtera fisik,
mental, dan sosial secara utuh
tidak semata – mata terbebas dari
penyakit atau kecacatan dalam
suatu yang berkaitan dengan
sistem reproduksi, fungsi dan
prosesnya. (WHO).
Tujuan Kesehatan Reproduski
Kesehatan reproduksi diatur oleh PP No. 71 th 2014 dan terdapat didalam UU Kesehatan No.23/1992
Bab II Pasal 3 dan Bab III Pasal 4.

Tujuan Umum Tujuan


v
Khusus
Meningkatkan kemandirian wanita dalam
Memberikan pelayanan kesehatan reproduksi
yang komprehensif kepada perempuan
0 v fungsi reproduksinya.
memutuskan peran dan

termasuk kehidupan
v seksual dan hak – hak
reproduksi prempuan, sehingga dapat 1 v
Meningkatkan hak dan tanggung jawab sosial wanita dalam
02
meningkatkan kemandirian perempuan v jumlah dan jarak kehamilan.
dalam mengatur fungsi dan proses menentukan kapan hamil,
reproduksinya yang pada akhirnya dapat
membawa pada peningkatan kualitas hidup.

v tanggung jawab sosial pria


Meningkatkan peran dan
03 v dan fertilitasnya.
akibat prilaku sexual
Komponen Kesehatan Reproduksi
Strategi kesehatan reproduksi, menurut pelayanan kesehatan reproduksi komprehensif, yaitu :

Komponen Kesejahteraan Ibu dan Komponen KB


Anak
Peristiwa kehamilan, persalina dan nifas merupakan kurun Komponen ini penting, karena Indonesia merupakan negara
kehidupan wanita yang v paling tinggi risikonya, dapat
v v vpenduduk terbanyak di dunia.
urutan keempat dengan jumlah
menyebabkan kematian. Oleh karena itu, dapat dilakukan Komponen ini selain dapat mengatasi proporsi kependudukan
pendekatan secara continuum of Care, yaitu sepanjang dapat juga membuat kesehatan ibu lebih baik karena mengatur
kehidupan prempuan. rencana reprodukinya.

Komponen Pencegahan ISR,PMS Komponen KesPro


v infeksi penyeakit, baik
Penanganan dan pencegahan Remaja
Upaya promosi dan pencegahan
v
masalah kesehatan
v
PMS maunpun non-Pms. Penyakit ini harus mendapat v
reproduksi remaja perlu digalangkan. Hal tersebut karena
penanganan serius, jika tidak akan menjadi masalah terjadi masa peralihan dari anak menjadi dewasa. Pada masa
fertilitas serta kemandulan. remaja, fungsi dan proses reproduksi sudah dapat berjalan.

Komponen Usia
vv Lanjut
Melengkapi siklus kehidupan keluarga, dengan
mempromosikan peningkatan kualitas penduduk usia lanjut
dan setelah kurun usia reproduksi (menopause/andropause).
Kesehatan Reproduksi dalam Siklus
Hidup Wanita
Continuum of Care Women Cycle, sebagai berikut :

Masa setelah bertemunya sel telur dengan sel sperma, lalu


Masa Konsepsi
menjadi janin dan terbentuknya plasenta.

Masa bayi dan anak adalah masa pertumbuhan dan


Masa Bayi dan Anak perkembangan yang sangat cepat. Pertumbuhan akan berjalan
baik dengan kesehatan prima.

Terjadinya perubahan secara fisik dan psikologis pada tubuh


Masa Remaja
seorang remaja.

Masa dimana wanita menjalankan fungsi kehidupannya,


Masa Reproduksi
seperti mulai hamil, melahirkan,nifas,dll.

Masa dimana hormon estrogen sudah mulai habis dan


Masa Usia Lanjut produksi sel telur juga sudah mulai habis. Hal tersebut,
membuat perubahan pada organ reproduksi.
Ruang Lingkup Kesehatan
Reproduksi
Pemberian informasi kesehatan reproduksi yang
Perlakuan sama antara janin laki-laki dan prempuan,
adequate, mencegah ketergantungan NAPZA, kekerasan
pelayanan ANC, Persalinan,nifas dan BBL yang aman.
sosial, perkawinan diusia yang wajar,dll.

Konsepsi Remaja

Pemeliharan kehamilan dan persalinan yang aman,


Pemberian ASI Ekslusif, penyapihan yang layak dan makan
pencegahan kecacatan pada ibu dan bayinya, penggunaan
dengan gizi seimbang, imunitasa,MTBS dan MTBM.
kontrasepsi, dll.

Bayi dan Anak Usia Subur

Perhatian terhadap menopause dan andropause serta


perhatian terhadap penyakit degrenatif utama seperti rabun.

Usia
Lanjut
Masalah Kesehatan Reproduksi

Masalah Reproduksi Masalah Gender dan


Kesehatan, morbiditas, kematian prempuan yang berkaitan Seksualitas
Mengenai peraturan dan kebijakan negara tentang
dengan kehamilan, malnutrisi, anemia, komplikasi kehamilan, KB pornografi, pelacuran dan pendidikan seksualitas,
dan infertilitas. pengendalian budaya dan noma terkait seksualitas.

Masalah Kekerasaan dan Masalah PMS


Perkosaan
Penggunaan kekerasan secara sengaja kepada perempuan,
Masalah PMS yang lama seperti sifilis dan PMS yang baru seperti
perkosaan dan dampaknya bagi korban. Norma sosial mengenai
chlamidya. Dampak PMS bagi kegiatan sosial dan ekonomi.
kekeraa rumah tangga,dll.

Masalah Pelacuran Masalah Sekitar


Demografi pekerja sexsual komersial/pelacuran. Faktor yang
mendorong dan sikap masyarakat terhadap pelacuran.
Teknologi
Teknologi reproduksi (inseminasi buatan dan bayi tabung),
pemelihan jenis kelamin bayi (gender fetal creening). Etika dan
hukum yang mengatur kebijakan ini.
Evidence Based Midwifery Pada
Kesehatan Reproduksi
Tindakan Keterangan

Robeknya selaput dara di duga bahwa wanita Robeknya selaput dara tidak semata – mata
tersebut sudah tidak perawan. hanya karena sudah tidak perawan,
melainkan karena terbentur, terjatuh atau
kelainan.
Evidence Based
Kesehatan Masyarakat

08
Definisi Kesehatan Masyarakat

• Kesehatan Masyarakat
adalah ilmu dan seni
memlihara, melindungi dan
meningkatkan kegiatan
masyarakat melalui usaha –
usaha pengorganisasian
masyarakat. ( IDA, AMA,
1948 ).
• Kesehatan masyarakat
adalah aplikasi dan kegiatan
terpadu antara sanitasi dan
pengobatan dalam
mencegah penyakit yang
melanda masyarakat.
Tujuan Kesehatan Masyarakat

Tujuan Umum Tujuan Khusus


Meningkatkan individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat dalam pemahaman tentang pengertian
Meningkatkan derajat dan kemampuan
sehat sakit.
masyarakat secara menyeluruh dalam
memelihara kesehatan untuk mencapai derajat
kesehatan secara mandiri.
Meningkatkan kemampuan individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat dalam mengatasi
masalah kesehatan.

Tertangani/terlayani kelompok keluarga rawan,


kelompok khusus dan kasus yang memerlukan
pelayanan tindak lanjut dan pelayanan kesehatan.
Ruang Lingkup Kesehatan
Masyarakat
Ruang Lingkup Kesehatan Masyarakat, meliputi Usaha – usaha :

Promotif Preventif
Peningkatan masyarakat adalah usaha yang ditujukan Pencegahan penyakit adalah usaha yang ditujukan untuk
untuk meningkatkan kesehatan yang meliputi usaha – mencegah terjadinya penyakit melalui usaha – usaha
usaha, peningkatan gizi, pemeliharaan kesehatan, reaksi pemberian imunisasi pada bayi, anak dan ibu hamil,
seseorang untuk mencapai kesehatan yang optimal. pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk deteksi
penyakit dini.
Ruang Lingkup Kesehatan
Masyarakat
Ruang Lingkup Kesehatan Masyarakat, meliputi Usaha – usaha :

Kuratif Rehabilitatif
Pengobatan adalah usaha yang ditujukan kepada orang
Pemeliharaan kesehatan adalah usaha yang ditujukan
yang sakit untuk dapat diobati secara tepat sehingga
terhadap penderita yang baru pulih dari penyakit yang
dalam waktu cepat dapat dipulihkan kesehatannya.
dideritanya.
Ruang Lingkup Kesehatan
Masyarakat
Penerapan dari ruang lingkup kesehatan masyarakat, antara lain :

Pemberantasan penyakit Pelayanan ibu dan anak


menular dan tidak menular.

Perbaikan sanitasi lingkungan di


Pembinaan gizi masyarakat
tempat umum.

Perbaikan lingkungan Pengawasan sanitasi tempat


permukiman umum

Pemberantasan vektor Pengawasan obat dan minuman

Pendidikan atau penyulihan Pembinaan peran serta


kesehatan masyarakat masyarakat
Sasaran Kesehatan Masyarakat

Individu Keluarga
Individu adalah bagian dari anggota keluarga, dimana Keluarga merupakan unit terkecil dari anggota masyarakat,
jika individu ini tidak mampu merawat dirinya, maka yang tinggal dalam satu rumah karena ada ikatan darah
akan memengaruhi anggota keluarga yang lain baik fisik, dan perkawinan. Jika salah satu anggota keluarga sakit,
mental dan sosial. maka dapat berpengaruh ke anggota keluarga lainnya.

Kelompok
Khususkesamaan,
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai
antara lain :
a. Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan akibat pertumbuhan dan
perkembangan : bumil, BBL, anak balita, anak usia sekolah,lansia.
b. Kelompok dg kesehatan khusus yang butuh bimbingan dan asuhan : PMS
dan Non-PMS.
c. Kelompok yang mempunyai risiko terserang penyakit : wanita tuna susila,
kelompok penyalahgunaan narkotika, kelompok pekerja tertentu.
d. Lembaga sosial, perawatan, rehabilitasi : panti werda, panti asuhan,
penitipan anak dan pusat rehabilitasi.
Sasaran Kesehatan Masyarakat
Contoh penerapan beberapa sasaran kesehatan masyarakat, antara lain :

Meningkatkan kesehatan ibu Meningkatkan pel. Anak Meningkatkan pel. Gizi


 dan bayi
Meningkatkan kunjungan bumil dan K4 pra/usia sekolah  masyarakat
Meningkatkan bumil konsumsi 90 table Fe
 Meningkatkan kunjungan neonatus dan  Meningkatkan deteksi dini tumbuh  Meningkatkan balita mendapatkan kapsul
KN2 kembang balita dan anak pra sekolah A2 (2x/tahun)
 Meningkatkan kunjungan ibu ResTi yang  Meningkatkan pemeriksaan siswa  Seluruh bayi BGM dari keluarga miskin
SD/sederajat oleh nakes diberi MP-ASI
dirujuk
 Meningkatkan pelayanan kesehatan  Seluruh balita gizi buruk mendapat
 Meningkatkan kunjungan BBLR
remaja perawatan kesehatan
 Meningkatkan pertolongan persalinan
 Meningkatkan WUS dapatkan kapsul
dengan nakes yodium
Pokok Kegiatan Kesehatan
Masyarakat
01 Asuhan langsung kepada individu,
kelompok dan masyarakat 06 Penemuan kasus 11 Bimbingan dan pembinaan

Pelimpahan
02 Promosi Kesehatan
07 Penghubung
12 wewenang/pengembangan peranan

03 Konseling dan pemecahan masalah 08 Koordinasi 13 Rencana lepas asuhan

04 Rujukan 09 Kerja sama 14 Panutan/role model

05 Asuhan Community 10 Advokasi


15 Penelitian
Faktor yang Memengaruhi Derajat Kesehatan
Masyarakat
Lingkungan Perilaku
(Environment) Faktor yang (Life Style)
 Adanya sanitasi lingkungan yang  Perilaku perokok sejak dini, akan
baik akan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Memengaruhi mengakibatkan kanker paru.
 Kebiasaan melakukan 3M
 Ssemakin tinggi pendidikan
individu dan masyarakat, maka Derajat Kesehatan (menguras, mengubur
menutup) dapat mencegah DBD.
dan

semakin sehat hidup masyarakat  Perilaku konsumsi junkfood


tersebut Masyarakat tingkatkan obesitas

Pel. Kesehatan
(Health Care Keturunan
 Upaya
penularan
promotif
Services)
HIV/AID
terhadap
akan
(Heredity)
turunkan prevelensi.  Pergolongan antar golongan
 Tersedianya sarana dan prasarana darah tertentu akan
kesehatanyang bermutu dan menyebabkan leukemia.
berkualitas.  Adanya kretinisme yang
 Adanya asuransi kesehatan, diakibatkan oleh mutasi genetik.
mudahkan untuk akses pel.
Kesehatan.
Masalah Kebidanan Akibat KesLing Tercemar

Sah satu bentuk pencemaran lingkungan yang  Toksisitas reproduksi : efek yang merugikan fungsi
sering terjadi adalah pencemaran lingkungan oleh sexual dan fertilitas manusia serta mengganggu
zat kimia, seperti aldrin, arsenik, benzene dan perkembangan normal baik sebelum/sesudah lahir
timbal. Air minum merupakan sumber penting (toksisitas perkembangan).
oemaparan arsenik, WHO merekomendasikan nilai  Toksisitas reproduktif menghambat/mengubah
ambang batas paparan 0,01mg/L. Bila melebihi, spermatogenesis, akibatnya akan menimbulkan
berakibat pada Ibu (abortus spontan) dan bayi kematian janin, kemandulan, meningkatkan angka
(BBLR). cacat.
 Zat kimia yang menyebabkan defek/cacat :
teratodapgen.
Masalah Kebidanan Akibat KesLing Tercemar
Tabel zat kimia yang berdampak buruh terhadap tubuh manusia :

Zat Kimia Efek Buruk


Aldrin Abortus spontan,persalinan dini

Arsenik Abortus spontan, BBLR

Benzene Abortus pontan, BBLR, gangguan haid

Kadmium BBLR

Abortus spontan, gangguan haid, keterbelakangan mental, buta tuli, kerusakan otak,
Timbal
pertumbuhan terlambat.

Merkuri Penurunan kesuburan

Karbon disulfida Efek buruk sperma, gangguan haid


Masalah Kebidanan Akibat KesLing Tercemar
Strategi pencegahan yang dapat manusia lakukan untuk melindungi kesehatan dan
mencegah kerusakan lingkungan, antara lain :

01 Mendukung dan mempromosikan


efesiensi dalam penggunaan energi.
05 Mengembangkan teknologi alternatif
untuk produksi guna meminimalkan
sampah.

02 Menggunakan bahan bakar rendah 06


Meminimalkan penggunaan pestisida
dengan melakukan praktik pertanian
sulfur. terpadu.

03 Melakukan daur ulang dalam proses


industri untuk mengurangi timbunan
07
Mempromosikan mobil dus konverter
katalitik untuk kurangi jumlah
sampah.
toksisitas emisi gas.

Mengurangi pengemasan yang perlu Mempromosikan sistem transportasi


04 pada produk, sehingga menekan 08 yang memadai untuk mengurangi
biaya pengemasan. penggunaan kendaraan pribadi.
Pelayanan Kebidanan Berbasis Masyarakat

Definisi Prinsip
Pelayanan kebidanan berbasis masyarakat : seluruh  Sifat multidisiplin meliputi ilmu kesehatan masyarakat, kedokteran,
tugas yang menjadi tanggung jawab praktik profesi sosial, psikologi, ilmu kebidanan, dll yang mendukung peran bidan
bidan dalam sistem pelayanan kesehatan yang komunitas.
bertujuan meningkatkan kesehatan ibu dan anak  Bidan tetap berpedoman pada etika profesi kebidanan yang menjunjung
dalam rangka mewujudkan kesehatan keluarga dan tinggi harkat dan martabat kemanusia klien.
 Bidan senantiasa memperhatikan dan memberi penghargaan terhadap
masyarakat. ( Syafrudin,2009 )
nilai yang berlaku di masyarakat, sepanjang tidak bertentangan dengan
prinsip kesehatan.

Tujuan Sasaran
 Meningkatkan cakupan pelayanan kebidanan sesuai  Individu
dengan tanggung jawab bidan.  Keluarga
 Meningkatkan mutu pelayanan bumil, pertolongan  Kelompok
persalinan, perawatan nifas, perinatal, bayi, balita secara  Masyarakat
terpadu.
 Menurunkan jumlah kasus yang berkaitan dengan risiko
kehamilan, persalinan, nifas dan perinatal.
 Mendukung program pemerintah untuk menurunkan
angka kematian dan kesakitan ibu dan anak.
 Membangun jaringan kerja dengan fasilitas rujukan dan
tokoh masyarakat.
Macam Pelayanan Kebidanan Berbasis
Masyarakat
Pembinaan Dukun Bayi Desa Siaga
 Dukun bayi dan
: orang yang Kader
dianggap terampil dan Desa siaga : desa yang penduduknya memiliki
dipercaya oleh masyarakat dalam hal menolong kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan
persalinan dan perawatan ibu dan anak sesuai untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan,
kebutuhan dan budaya masyarakat. bencana, kegawat daruratan kesehatan secara mandiri.
 Kader : laki – laki atau wanita yang dpilih dan
dilatih untuk menangani masalah kesehatan
perseorangan atau masyarakat dengan pel.
Kesehatan.

Manajemen Kes. Ibu dan


Tujuan Anak
manajemen kesehatan ibu dan anak adalah
untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
keluarga tentang kes. Reproduksi, terutama ibu dan
anak, serta menum buhkan sikap dan prilaku tanggung
jawab, sehingga dapat menigkatkan status kesehatan
dan gizi seluruh anggita keluarga.
Macam Pelayanan Kebidanan Berbasis
Masyarakat
Gerakan Sayang Ibu Posyandu
GSI adalah mengembangkan kualitas prempuan, Posyandu : kegiatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk
khususnya dengan penurunan AKI, yang dilaksanakan masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan disuatu wilayah kerja
oleh pemerintah dan masyarakat dalam rangka puskesmas, dimana program ini dapat dilaksanakan dibalai dusun.
meningkatkan SDM dengan meningkatkan Tujuannya untuk menurunkan AKI, NKKBS,dll.
pengetahuan, kesadaran dan kepedulian dalam upaya
integrative dan sinergis.

KPKIA POD/WOD
Masyarakat atau indivu yang punya POD/WOD : wahana edukasi
Tabulin dan Dasolin perhatian dan minat KIA dengan dalam rangka alih
membentuk kelompok. pengetahuan dan
 Tabulin : tabungan yang sifatnya incidental,
keterampilan tentang obat dan
keberadaannya terutama pada sata mulai kehamilan
pengobatan sederhana dari
dan berakhir saat ibu melahirkan.
 Dasolin (dana sosial ibu bersalin) : suatu upaya Polindes petugas ke kader, kader ke
masyarakat, gua memberikan
pemeliharaan kesehatan diri oleh dan untuk Polindes : salah satu upaya kesehatan pengobatan bermutu.
masyarakat yang diselenggarakan atas usaha bersama bersumber masyarakat (UKBM),
dan kekeluargaan dengan pembiayaan secara pra- dibentuk dengan memeudahkan
upaya dan bertujuan meningkatkan taraf kesehatan masyarakat dalam memperoleh
masyarakat, terutama bumil. kesehatan profesional, dikelola bidan
desa.
Evidence Based Pada Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Tindakan Keterangan
Pemberian kalium untuk mencegah kram Kram pada kaki bukan semata – mata
pada pada kaki. karena kurangnya kadar kalsium.

Duduk diatas bara panas dapat


menyebabkan vasodilatasi, menurunkan
Menduduki sesuatu yang panas.
tekanan darah ibu, menambah perdarahan
serta menyebabkan dehidrasi.
Jurnal
Penelitian
Jurnal Penelitian
Pemanfaatan Jambu Biji Merah dan Pisang Ambon Terhadap
Peningkatan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil

Latar Belakang
Pada tahun 2017 terdapat 961 ibu hamil, diantaranya
Metode
154 bumil mengalami anemia. Data tersebut didapat Metode penelitian yang digunakan : Quasi Experiment dengan rancangan
dari Puskesmas Tuminting. pretest dan posttest control group design. Sampel berjumlah 22 responden
dengan teknik purpposive sampling. Data dianalisis dengan independent sampel
T-test.

Tujuan
Mengetahui perbedaan pemanfaatan jambu biji merah Hasil Penelitian
dan pisang ambon terhadap peningkatan kadar Hb
Menggunakan uji paired sampai T-test nilai mean pada kelompok bumi
bumiL di Puskesmas Tuminting, Manado.
tersebut, antara lain pretest 9,1 dan postest 9,5.

Kesimpulan
Jurnal ilmiah Poltekkes Ada pengaruh perbedaan pemanfaatan jambu biji merah dan pasing ambon
Manado terhadap peningkatan kadar Hb ibu hamil di Puskesmas Manado.
Kesimpulan
Kesimpulan

 Nifas adalah darah yang keluar dari rahim yang


 Evidence based midwifery yaitu suatu pratik pelayanan disebabkan melahirkan atau setelah melahirkan,
kebidanan berbasis bukti ilmiah atau penelitian yang biasanya berlangsung 6-8 mg.
dapat dipertanggung jawabkan.  Neonatus adalah bayi yang baru lahir 28 hari
 Dalam lingkup pelayanan kebidanan, terdapat 7 pertama kehidupan
lingkup, yaitu : Kehamilan, persalinan, nifas, neonatus,  Keluarga Berencana (KB) adalah usaha untuk
kesehatan reproduksi, KB, dan kesehatan pelayanan mencapai kesejahteraan untuk memberikan nasihat
masyarakat. perkawinan, pengobatan kemandulan dan
 Kehamilan adalah proses bertemunya sel sperma dengan penjarangan kehamilan.
sel telur, lalu menghasilkan individu baru berupa embrio  Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan
atau fetus yang berada di dalam rahim ( uterus ) selama sejahtera fisik, mental, dan sosial secara utuh tidak
sembilan bulan. semata – mata terbebas dari penyakit atau kecacatan
 Persalinan normal adalah proses pengeluaran hasil dalam suatu yang berkaitan dengan sistem
konsepsi (janin dan uri) yang sudah cukup bulan dan reproduksi, fungsi dan prosesnya.
dapat hiudp diluar uterus melalui vagian secara  Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan seni
spontan. memlihara, melindungi dan meningkatkan kegiatan
masyarakat melalui usaha – usaha pengorganisasian
masyarakat.
Referensi
Referensi Buku
Referensi Buku Referensi Buku
Sari, Sagita Darma. Kehamilan, http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/20
Persalinan, Bayi Preterm & Postterm 18/09/Asuhan-Kebidanan-Nifas-dan-Menyusui_SC.pdf
Disertai Evidence Based. Noerfikri, 2017. http://repo.unand.ac.id/26261/1/8%29%20Buku%20Ajar-Asuhan%2
  0Kebidanan%20pada%20Persalinan.pdf

Saifudin, AB. 2010. Buku http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/20


Panduan Praktis Pelayanan 17/08/Kespro-dan-KB-Komprehensif-1.pdf
Kontrasepsi. Jakarta: YBSP http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/20
17/08/Asuhan-Kebidanan-Neonatus-Bayi-Balita-dan-Apras-Kompreh
BKKBN, IBI, USAID, STRATH, ABPK ensif.pdf
KB. Jakarta http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/20
17/08/Asuhan-Kebidanan-Kehamilan-Komprehensif.pdf
http://repo.unand.ac.id/26314/1/Asuhan%20Kebidanan%20pada%2
0Neonatus%20edit.pdf
Referensi Buku
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai